Share

Bab 1710

Kedua mata Daniel terbelalak lebar. Dia sungguh tidak menyangka Dacia akan mengatakan ucapan seperti ini.

“Pulang sana. Aku mau istirahat.” Dacia menarik selimutnya, lalu berbaring dengan membelakangi pintu. Setelah mendengar suara pintu ditutup, air mata spontan menetes dari ujung mata Dacia.

Samar-samar Dacia kepikiran dengan masa kecilnya sewaktu di desa dulu. Waktu itu, ayahnya membiarkan Dacia menunggangi pundaknya.

Daniel bukan tidak baik terhadapnya. Hanya saja, ayahnya tidak memiliki pendiriannya sendiri, selalu mendengar ucapan ibunya. Ibunya sangatlah keras, sedangkan ayahnya sangat lemah. Pada akhirnya hubungan Dacia dan ayahnya pun semakin jauh lagi ….

Kemudian, kembali terdengar suara buka pintu. Dacia mengira ayahnya masih belum pergi. “Bukannya aku sudah suruh kamu pergi?”

“Tadi siapa yang ke sini?”

Dacia terbengong, lalu membalikkan kepalanya menatap sosok Jerremy di depan pintu. Dia duduk di atas ranjangnya, segera menyembunyikan rasa sedih di wajahnya. “Bukan siapa-si
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status