Sekujur tubuh Lisa gemetar. Dia menggertakkan giginya hingga tidak bisa berkata apa-apa.“Sandiwaramu bagus juga, sampai mencoba untuk bunuh diri. Kalau kamu benar-benar ingin mati, kamu seharusnya menggores pergelangan tanganmu dengan agak dalam.”Jules mencabut flashdisk dari laptopnya. “Aku cukup berterima kasih sama kamu, sudah berkontribusi untuk membuat rekaman ini. Anak asuh Kakek Andreas mencoba untuk menggaet Tuan Muda Jules. Aku sungguh nggak tahu bagaimana reaksi Kakak Andreas.”“Jangan ….” Lisa merasa panik. Dia memelas dengan nada terisak-isak. “Semua ini salahku. Jules, aku terlalu gegabah. Aku nggak berani lagi.”“Kimin.” Baru saja Jules memanggil, Kimin langsung berjalan ke dalam ruangan.Raut wajah Lisa spontan berubah ketika melihat sosok Kimin. Dia sungguh tidak menyangka Kimin sedang berada di luar sana.Jules menyerahkan flashdisk kepada Kimin. “Serahkan kepada Kakek Andreas.”“Jules, kenapa kamu mesti memaksaku!” Suara Lisa terdengar tajam lantaran merasa gugup.T
Asalkan Lisa mengubah motifnya menjadi dirinya terlalu menyukai Jules, makanya baru membuat kesalahan ini. Dia yakin ayah angkatnya akan memaafkannya.“Apa kamu gila?” Andreas emosi.Lisa yang dijerit spontan tertegun di tempat.“Waktu itu aku kasihan sama kamu, apalagi kamu pernah menyelamatkanku, itulah sebabnya aku mengasuhmu. Tapi aku tidak menyangka kamu akan melakukan hal murahan seperti ini. Sepertinya benar apa kata Jules, kamu memang adalah bencana bagi keluarga kami.”Kali ini, Lisa semakin tegang lagi. “Tapi, aku pernah menyelamatkanmu ….”“Oke, mari kita bahas masalah ini.” Andreas terdiam beberapa detik. Raut wajahnya seketika menjadi dingin. “Sepertinya keputusanku pada empat tahun silam terlalu gegabah. Aku sungguh tidak menyangka kamulah yang merencanakan kecelakaan waktu itu.”Sekujur tubuh Lisa gemetar. Wajahnya semakin memucat. Namun, Lisa tetap tidak mengakuinya. “Kenapa kamu malah mencurigaiku? Waktu itu, aku baru berusia 14 tahun saja. Mana mungkin aku bisa merenc
“Aku sudah baca berita, sepertinya semua itu benar. Dengar-dengar semalam anak asuh itu mencoba untuk menggoda Tuan Muda Jules. Dia berpakaian seksi masuk ke kamar Tuan Muda Jules. Dia memang nggak tahu malu.”“Dia memang wanita murahan. Buktinya, pernah beredar video sewaktu dia di pasar gelap. Wajar kalau dia menggoda Tuan Muda Jules.”Jerremy berjalan melewati koridor. Kebetulan dia kedengaran orang-orang sedang membahas masalah ini. Dia menyipitkan matanya. Ketika kepikiran dengan gambaran rekaman yang terekspos waktu itu, Jerremy sungguh merasa jijik.Video-video itu dikirim Jules kepadanya. Jerremy yakin besar kemungkinan video berhubungan dengan Jules.Kali ini, Jerremy mengakui Jules lebih sadis daripada dirinya.Seorang wanita sangat mementingkan kesuciannya. Namun, Jules malah ingin menghancurkan hal yang paling dipentingkan Lisa.“Kak Jerry!” Suara Jessie menyadarkan Jerremy dari bengongnya. Dia memalingkan kepalanya, lalu tampak Jessie sedang berlari ke hadapannya. “Apa Kak
Dacia terbengong sejenak.Keheningan di dalam ruangan seketika disela oleh suara tawa.Jessie mengerutkan keningnya. “Apa yang lagi kamu tertawakan?”“Kamu kelihatan arogan juga, ya.” Dacia tidak lagi tertawa, hanya menatap Jessie saja. “Tapi memangnya kenapa? Kita juga hanya teman satu asrama. Kamu nggak berhak untuk ikut campur ….”“Apa kamu percaya aku akan membongkar masalah kamu itu seorang penulis?”Dacia langsung berdiri. “Kamu lagi ancam aku?”“Iya, aku lagi ancam kamu. Aku juga ingin semua orang akademi tahu anak itu adalah anak yang ditelantarkan kakakmu. Kamu berbaik hati mengasuh anak itu.”Dacia pun tersenyum. “Apa kamu nggak takut dia akan cari masalah sama kamu?”Jessie melipat kedua tangannya. “Suruh dia kemari saja. Aku orangnya nggak penakut. Lagi pula, ini juga bukan pertama kalinya aku mengalami masalah seperti ini.”Dacia terbengong di tempat. Awalnya dia tidak ingin menghiraukan Jessie, lalu memancing emosi Jessie agar Jessie bisa pergi dari sini.Namun, Jessie ma
Jules menunduk dengan kaget. Beberapa saat kemudian, dia tiba-tiba tersenyum. “Ternyata aku?” Setelah itu, Jules membungkukkan tubuhnya ke sisi Jessie. “Coba kamu jelaskan, apa salahku? Kenapa kamu jadi marah?”Jessie mengalihkan pandangannya, melihat ke sisi lain. “Dengar-dengar semalam kamu … digoda Lisa?”Tatapan Jules tertuju pada diri Jessie. Sepertinya dia sungguh tidak menyangka Jessie akan marah dengan masalah semalam. Ternyata Jessie sedang cemburu.Jules pun tersenyum. “Apa kamu keberatan dengan hal ini?”“Mana mungkin aku nggak keberatan? Kamu itu kekasihku. Dia malah begitu di hadapan kamu, aku saja belum ….” Tetiba Jessie merasa ada yang salah dengan ucapannya. Dia segera menghentikan ucapannya. Sebenarnya Jessie ingin mengatakan padahal dirinya saja masih belum bersikap seperti itu kepada Jules. Namun, kenapa Jessie bisa memiliki pemikiran sekonyol itu?Jules menatap Jessie dengan tatapan penuh penasaran. “Belum apa?”Jessie segera mengubah ucapannya, “Belum … belum perna
Di rumah sakit.Tak lama setelah Lisa pergi, sesosok bayangan tubuh muncul di depan pintu.Sarah sedang duduk di samping ranjang. Tatapannya kelihatan hampa. Ketika mendengar adanya suara langkah kaki yang mendekat, Sarah spontan meningkatkan kewaspadaannya, lalu menoleh. “Siapa kamu?”Si lelaki tersenyum. “Tuan Muda Jules ingin aku sampaikan kepadamu kalau dia bisa melepaskanmu.”Sarah merasa syok. Tetiba dia pun tersenyum dingin. “Apa aku butuh kesempatan dari dia? Sekarang aku sudah nggak punya apa-apa lagi. Aku nggak takut terhadap apa pun.”Sekarang Sarah sudah kehilangan apa pun. Jadi, dia pun tidak memiliki pertimbangan apa-apa lagi.Si lelaki mendekatinya. “Nona Sarah, apa kamu kenal dengan Tuan Tom?”Tidak mungkin Sarah tidak pernah mendengar nama Tom Hirakama. Semua wanita di Negara Hyugana pasti pernah mendengar nama tokoh mengerikan itu.Sebelumnya Tom pernah mengajak Sarah untuk makan bersama. Hanya saja, ajakannya selalu ditolak oleh Sarah lantaran bisa menebak motif di b
Sarah mengenakan topi yang sangat besar untuk menutupi setengah wajahnya yang diperban. Cedera di wajah Sarah masih belum sembuh. Saat keluar rumah sakit, bagian wajah yang baru selesai dioperasi tampak membengkak. Jika dibandingkan dengan Lisa yang berbusana indah itu, boleh dikatakan bahwa Sarah sangat biasa saja.Dulu, Sarah tidak akan mengizinkan ada wanita yang lebih cantik daripada dirinya. Namun sekarang, Sarah sungguh berharap dirinya akan semakin jelek saja.Pelayan mengantar mereka berdua ke dalam ruangan VIP. Ada dua lelaki sedang berjaga di depan ruangan. Ketika melihat kedatangan kedua wanita, mereka pun membukakan pintu.Lelaki yang sedang duduk di dalam ruangan tampak mengenakan setelan jas berwarna biru. Dia yang memiliki hidung mancung dan bola mata biru memang kelihatan tampan.Si lelaki sedang menuangkan anggur ke dalam gelas sembari menciumnya. Suaranya terdengar serak. “Sebelumnya aku pernah mengundangmu selama beberapa kali. Kali ini, akhirnya Nona Sarah bersedia
Pada saat ini, seseorang membanting peralatan makan ke atas meja. Suaranya memang tidak tergolong besar, tetapi cukup mengejutkan. Mereka bertiga mengangkat kepalanya dengan serempak. Kemudian, tampak Jerremy sudah duduk.Jessie terbengong sejenak. Dia segera melepaskan tangan yang digenggam Jules di bawah meja. “Kak Jerry ….”Jerremy dan Jules saling bertukar pandang. Tidak ada yang bisa menebak apa yang ada di benak mereka.Kali ini, Jessie tidak berani bersuara lagi. Dia sungguh takut dirinya akan salah bicara. Nantinya Jerremy dan Jules malah jadi bertengkar.Pada akhirnya, Jules memecahkan suasana serius ini. “Jarang-jarang kamu makan di kantin.”Makanan yang disajikan di kantin Akademi Victoria beraneka ragam. Hanya saja, kebanyakan adalah makanan barat. Selain kantin, sebenarnya akademi juga menyediakan restoran.Anak dari keluarga konglomerat lebih menyukai makanan mewah. Semuanya pasti akan memilih untuk makan di restoran yang harganya mahal. Biasanya Jerremy lebih menyukai ma