Share

Bab 1661

Author: Daun Jahe
Jules menunduk dengan kaget. Beberapa saat kemudian, dia tiba-tiba tersenyum. “Ternyata aku?” Setelah itu, Jules membungkukkan tubuhnya ke sisi Jessie. “Coba kamu jelaskan, apa salahku? Kenapa kamu jadi marah?”

Jessie mengalihkan pandangannya, melihat ke sisi lain. “Dengar-dengar semalam kamu … digoda Lisa?”

Tatapan Jules tertuju pada diri Jessie. Sepertinya dia sungguh tidak menyangka Jessie akan marah dengan masalah semalam. Ternyata Jessie sedang cemburu.

Jules pun tersenyum. “Apa kamu keberatan dengan hal ini?”

“Mana mungkin aku nggak keberatan? Kamu itu kekasihku. Dia malah begitu di hadapan kamu, aku saja belum ….” Tetiba Jessie merasa ada yang salah dengan ucapannya. Dia segera menghentikan ucapannya. Sebenarnya Jessie ingin mengatakan padahal dirinya saja masih belum bersikap seperti itu kepada Jules. Namun, kenapa Jessie bisa memiliki pemikiran sekonyol itu?

Jules menatap Jessie dengan tatapan penuh penasaran. “Belum apa?”

Jessie segera mengubah ucapannya, “Belum … belum perna
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1662

    Di rumah sakit.Tak lama setelah Lisa pergi, sesosok bayangan tubuh muncul di depan pintu.Sarah sedang duduk di samping ranjang. Tatapannya kelihatan hampa. Ketika mendengar adanya suara langkah kaki yang mendekat, Sarah spontan meningkatkan kewaspadaannya, lalu menoleh. “Siapa kamu?”Si lelaki tersenyum. “Tuan Muda Jules ingin aku sampaikan kepadamu kalau dia bisa melepaskanmu.”Sarah merasa syok. Tetiba dia pun tersenyum dingin. “Apa aku butuh kesempatan dari dia? Sekarang aku sudah nggak punya apa-apa lagi. Aku nggak takut terhadap apa pun.”Sekarang Sarah sudah kehilangan apa pun. Jadi, dia pun tidak memiliki pertimbangan apa-apa lagi.Si lelaki mendekatinya. “Nona Sarah, apa kamu kenal dengan Tuan Tom?”Tidak mungkin Sarah tidak pernah mendengar nama Tom Hirakama. Semua wanita di Negara Hyugana pasti pernah mendengar nama tokoh mengerikan itu.Sebelumnya Tom pernah mengajak Sarah untuk makan bersama. Hanya saja, ajakannya selalu ditolak oleh Sarah lantaran bisa menebak motif di b

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1663

    Sarah mengenakan topi yang sangat besar untuk menutupi setengah wajahnya yang diperban. Cedera di wajah Sarah masih belum sembuh. Saat keluar rumah sakit, bagian wajah yang baru selesai dioperasi tampak membengkak. Jika dibandingkan dengan Lisa yang berbusana indah itu, boleh dikatakan bahwa Sarah sangat biasa saja.Dulu, Sarah tidak akan mengizinkan ada wanita yang lebih cantik daripada dirinya. Namun sekarang, Sarah sungguh berharap dirinya akan semakin jelek saja.Pelayan mengantar mereka berdua ke dalam ruangan VIP. Ada dua lelaki sedang berjaga di depan ruangan. Ketika melihat kedatangan kedua wanita, mereka pun membukakan pintu.Lelaki yang sedang duduk di dalam ruangan tampak mengenakan setelan jas berwarna biru. Dia yang memiliki hidung mancung dan bola mata biru memang kelihatan tampan.Si lelaki sedang menuangkan anggur ke dalam gelas sembari menciumnya. Suaranya terdengar serak. “Sebelumnya aku pernah mengundangmu selama beberapa kali. Kali ini, akhirnya Nona Sarah bersedia

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1664

    Pada saat ini, seseorang membanting peralatan makan ke atas meja. Suaranya memang tidak tergolong besar, tetapi cukup mengejutkan. Mereka bertiga mengangkat kepalanya dengan serempak. Kemudian, tampak Jerremy sudah duduk.Jessie terbengong sejenak. Dia segera melepaskan tangan yang digenggam Jules di bawah meja. “Kak Jerry ….”Jerremy dan Jules saling bertukar pandang. Tidak ada yang bisa menebak apa yang ada di benak mereka.Kali ini, Jessie tidak berani bersuara lagi. Dia sungguh takut dirinya akan salah bicara. Nantinya Jerremy dan Jules malah jadi bertengkar.Pada akhirnya, Jules memecahkan suasana serius ini. “Jarang-jarang kamu makan di kantin.”Makanan yang disajikan di kantin Akademi Victoria beraneka ragam. Hanya saja, kebanyakan adalah makanan barat. Selain kantin, sebenarnya akademi juga menyediakan restoran.Anak dari keluarga konglomerat lebih menyukai makanan mewah. Semuanya pasti akan memilih untuk makan di restoran yang harganya mahal. Biasanya Jerremy lebih menyukai ma

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1665

    Baru saja Lisa berjalan keluar hotel, dia pun menerima panggilan dari Inggrid. Lisa menggigit bibir bawahnya, lalu menekan tombol terima. “Kak Inggrid.”Lisa tidak tahu ada pengawal sedang memantau setiap gerak-geriknya dari kejauhan. Sebuah mobil sedan melaju ke Kediaman Tanzil.Jules bersandar di belakang bangku sembari mengutak-atik ponselnya. Tampilan layar ponselnya adalah foto putri duyung Jessie di saat membintangi iklan parfum. Jessie tampak sedang bersandar di atas batu karang. Kedua bola matanya kelihatan sangat bersih dan berkilauan. Setelah orang-orang mengalami pahitnya dunia, jarang sekali masih ada orang yang bisa mempertahankan sikap lugunya. Jadi, Jules merasa sikap lugu Jessie sangatlah berharga. Saking berharganya, Jules pun ingin melindungi sikap lugu Jessie untuk selamanya.Saat di pertengahan jalan, Jules menerima panggilan dari pengawal.Jules mengangkat panggilan. Pengawal pun melaporkan bahwa semalam Lisa memang bersama Tom di hotel. Hari ini, orang yang memb

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1666

    Alangkah baiknya jika bisa menghancurkan kedua wanita ini secara bersamaan. Kedua wanita ini bukanlah wanita biasa. Mereka pernah memposisikan Jessie dalam bahaya. Sementara itu, tanpa perlu turun tangan dari Jules, Lisa juga tidak bisa berulah lama lagi.Pada saat yang sama, Lisa menaiki taksi bergerak menuju alamat vila yang tertera di atas kertas.Setelah Lisa diusir dari Kediaman Tanzil, dia tidak berani mengatakannya kepada Inggrid. Hanya saja, jika Lisa bisa bangkit kembali dengan mengandalkan lelaki lain, dia pasti akan memikirkan cara agar bisa terbebas dari kendali Inggrid.Taksi berhenti di samping jalan. Lisa memandang kegelapan di luar jendela. Ternyata tempat ini bukanlah vila mewah seperti yang dibayangkannya, melainkan adalah sebuah pabrik telantar.Lampu jalan berwarna kuning menerangi jalan panjang. Lisa terkejut, lalu bertanya pada sopir, “Apa kamu salah alamat?”Sopir tidak menjawab. Tetiba dia memadamkan mesin mobil. Lisa menyadari adanya bahaya. Dia segera membuka

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1667

    Sebenarnya Jessie tidak tahu, waktu itu ketika dia berlari keluar untuk mencari Jules, pengawal pun sudah mengenali Jules.Pelayan pergi ke dapur untuk mempersiapkan sarapan. Tetiba dia kepikiran sesuatu, lalu mencondongkan kepalanya untuk bertanya, “Apa Tuan Muda sudah sarapan?”Jules menggigit bibir bawahnya sembari tersenyum. “Tolong siapkan juga untuk aku.”Jessie merasa bingung. “Apa kamu belum sarapan?”Jules duduk dengan malas-malasan. “Aku ingin numpang makan di rumahmu.”Jessie berkacak pinggang. “Numpang makan? Kamu mesti bayar.”Tetiba Jules mengulurkan tangannya, lalu menarik Jessie untuk duduk di atas pangkuannya.Jessie merasa syok. Dia segera melihat ke sisi dapur. Pelayan pun segera membuatkan sarapan, tidak memperhatikan gerak-gerik di dalam ruang tamu.“Kamu lagi ngapain?” Suara Jessie sangatlah gugup.“Bukannya kamu ingin minta dibayar?” Jules mencubit dagu Jessie, lalu mendekatinya. “Aku beri kamu bunganya dulu.”“Bunga apa … uhm!”Belum sempat Jessie menyelesaikan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1668

    “Apa mungkin dia tidak takut?” Jules pun tertawa. “Lisa bisa hidup seperti sekarang karena mengandalkan Inggrid. Berhubung Inggrid kepikiran untuk mengambil keuntungan dari diri Lisa, dia pasti akan memikirkan cara untuk mengendalikannya. Seandainya dia tahu sebenarnya Lisa ingin terlepas darinya, Inggrid pasti tidak akan tinggal diam.”Sekarang Lisa sedang jatuh di dalam tangan anggota Tom. Begitu menyadari tidak ada jalan keluar, Inggrid pun akan menjadi penyelamatnya. Jika Inggrid tidak mengulurkan tangannya, riwayat Lisa juga akan berakhir.Derrick menatap Jules yang duduk di baris belakang dalam waktu lama. Dia sungguh kagum dengan Jules. Derrick tidak pernah sekali pun merasa kecewa dengan trik Jules.Bahkan, Tom juga pernah berkata kepada orang-orang di kota gelap bahwa Jules sungguh mirip dengan seekor serigala liar saja. Jika ada yang berani menyinggungnya, orang itu pasti akan digigit. Meski tidak mati, orang itu pasti akan menderita cedera yang lumayan serius.Berkali-kali L

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1669

    Lantaran tangan Jessie masih tidak berhasil menggapainya, orang di belakang membantu untuk mengambilkan buku itu. “Apa kamu lagi cari buku ini?”Jessie membalikkan kepalanya dan dia pun terbengong.Lelaki di belakangnya memiliki kulit putih. Dia memiliki rambut hitam keriting dengan kelima indera yang cukup sempurna. Karakteristik lelaki ini sangatlah unik. Entah kenapa Jessie merasa sangat familier dengan lelaki ini.Si lelaki tersenyum menunjukkan gigi putih dan rapinya. “Apa kamu tidak mengingatku lagi? Kita pernah membintangi iklan parfum sebelumnya.”Kali ini Jessie merasa syok. “Ternyata kamu?”Setelah melihat dengan saksama, lelaki ini memang adalah model muda yang bersamanya menjadi bintang iklan parfum.Si lelaki mengangguk, lalu menyerahkan buku kepadanya. “Namaku Yale.”Jessie mengambil buku, lalu bertanya dengan penasaran, “Apa kamu juga adalah murid dari akademi kita? Tapi aku nggak pernah ketemu kamu saat kelas?”“Aku bukan mahasiswa jurusan akting.” Yale menatapnya semba

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status