Sarah tidak menganggap ucapan Jules. “Memangnya Keluarga Tanzil itu sehebat apa? Dia malah ancam aku! Charles, kamu malah bantu mereka hari ini. Jangan-jangan kamu nggak ingin nikah sama aku?”Charles sungguh emosi saat ini. Dia berusaha menenangkan dirinya, melepaskan kepalannya, lalu menatap Sarah dengan raut datar. “Yang seharusnya kamu khawatirkan itu bukan urusan pernikahan kita.”Tetiba Sarah kehabisan kata-kata.…Saat ini, di dalam mobil.Jessie sedang meringkuk di dalam pelukan Jules. Dia merasa kesakitan hingga sekujur tubuhnya gemetar.Pelukan Jules semakin erat lagi. Dia mengusap bekas goresan di ujung mata Jessie. “Sakit? Dia pukul bagian mana lagi?”Masih bisanya Jessie tersenyum. “Semuanya sakit … sakit sekali.” Tulang rusuk Jessie bahkan terasa sakit ketika bernapas.Jules menyuruh Derrick untuk mengendarai mobil dengan cepat. Jessie bertanya dengan perlahan, “Apa wajahku akan hancur?”“Tidak akan.” Jules mengecup kening Jessie. “Kita akan segera sampai di rumah sakit.
Jessie mencemberutkan bibirnya.Pada saat ini, tiba-tiba pintu kamar terbuka. Jerremy memasuki kamar, langsung mencengkeram kerah pakaian Jules. “Jules, kamu bawa adikku keluar, tapi kamu tidak bisa menjaganya. Sebenarnya apa kegunaanmu!”Jules tidak berbicara.Jessie menahan rasa sakit, lalu segera berkata, “Kak Jerry, aku yang ajak dia untuk jenguk Juliana, makanya Jules bawa aku keluar.”Jerremy melepaskan cengkeramannya, tetapi dia masih saja merasa marah. “Ngapain kamu jenguk dia? Apa kamu ingin dijebak lagi sama dia dan Lisa? Jessie, kapan kamu bisa lebih pintar lagi?”Ketika mendengar kabar Jessie diculik, apalagi masuk ke rumah sakit, Jerremy pun langsung bergegas ke rumah sakit. Dia merasa marah dan juga khawatir. Apalagi semua ini terjadi ketika Jessie keluar bersama Jules.Jessie menatap plafon ruangan sembari menghela napas ringan. “Kak, aku juga nggak singgung siapa-siapa. Mereka yang selalu mencari masalah sama aku. Lagi pula, aku juga nggak ada kemampuan untuk menerawang
Pantas saja belakangan ini bisnis Keluarga Zirma semakin memburuk, seolah-olah ada orang yang sedang menghalangi dan menekan mereka saja. Bahkan teman-teman yang berkecimpung di pemerintahan juga sengaja menjauhi mereka.Jika Stanley tidak menemukan alasannya, dia juga tidak akan tahu apa yang sudah dilakukan putrinya.Seandainya Sarah hanya menyinggung keluarga biasa, mungkin Stanley masih bisa menanganinya. Namun, sekarang Keluarga Zirma malah ditekan oleh tiga keluarga besar.Setelah menyinggung Keluarga Tanaka, koneksi yang dibangun Stanley dengan pihak pemerintah pun sudah hancur. Siapa pun tidak berani membantunya lagi lantaran mengingat kekuatan Keluarga Tanaka di Negara Hyugana.Meskipun Stanley mundur dari dunia pemerintahan, dia juga hanya bisa fokus dalam bisnisnya saja. Namun, dengan adanya tekanan Keluarga Tanzil, Stanley juga tidak akan bisa mengembangkan bisnisnya.Sementara itu, kondisi Keluarga Fernando lebih rumit lagi. Mereka bukan hanya memiliki hubungan dekat denga
Claire tersenyum. “Memangnya Ibu nggak boleh nanya?”Jessie mencemberutkan bibirnya dan tidak menjawab.“Kamu juga sudah dewasa. Kamu punya pemikiran kamu sendiri. Ibu juga tidak urus kamu lagi. Sekarang ada kakakmu dan Jules yang melindungimu, Ibu dan Ayah pun bisa merasa tenang.”Usai berbicara, Claire terdiam beberapa saat. “Tapi, jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali. Kalau nggak, sia-sia teknik seni bela diri yang diajari Izza.”Jessie mengangkat kepalanya. “Ibu, kamu nggak menentang?”“Kenapa Ibu mesti menentang kamu belajar seni bela diri?” Claire tersenyum. Jelas-jelas dia tahu apa maksud Jessie.Jessie menunduk. Wajahnya seketika merona. “Apa Ibu nggak keberatan kalau aku pacaran sama Jules?”“Kalau kamu suka sama dia, apa gunanya Ibu menentang hubungan kalian?” Tentu saja Claire memahami putrinya.Jules sedang berdiri di depan pintu dengan membawa sebuket bunga. Jessie merasa kaget lantaran tidak menyangka dia akan datang pada waktu ini.Claire memalingkan kepal
“Oh ya, Juliana sudah kembali ke akademi.”Langkah kaki Jessie berhenti. Dia memalingkan kepalanya untuk melihat Dacia. “Dia sudah kembali sekolah?”Dacia melipat kedua tangannya. “Baru dua hari lalu. Setelah dikhianati oleh Lisa, sepertinya dia menerima pukulan besar. Sekarang dia kelihatan minder, nggak berani mengangkat kepalanya.”Meskipun Juliana tidak melakukan apa-apa di pasar gelap, dia tetap menjadi buah bibir orang-orang. Semua orang juga tahu kebanyakan wanita di pasar gelap adalah penduduk ilegal ataupun tenaga kerja dari luar negeri. Kawasan seperti ini tidaklah dilarang keras di Negara Hyugana. Para lelaki pun suka mencari wanita di kawasan ini.Dacia menemani Jessie setengah hari. Setelah meninggalkan rumah sakit, tampak seorang lelaki sedang merokok. Si lelaki tidak mengancing kemeja di bagian dadanya. Dia kelihatan agak berantakan.“Kenapa kamu ke sini?” Kening Dacia tampak berkerut.Charles mengetuk asap rokoknya, lalu mengangkat kepalanya. “Apa Clara baik-baik saja?”
Jessie merasa kaget. “Gimana ceritanya kamu bisa nabung uang sebanyak itu?”Jerremy bersandar di samping jendela dengan malas-malasan. “Tenang saja. Semua itu hasil jerih payahku, bukan hasil curian.”Mobil berhenti di Kompleks Vila Bagya. Jarak Kompleks Vila Bagya dengan Akademi Victoria tidaklah jauh.Jessie memeluk kotak hadiah menuruni mobil. Dia mengamati sekeliling, lalu bertanya dengan bingung, “Ngapain kita ke sini?”Jerremy mengambil kotak hadiah, lalu membalas, “Ayah bilang kamu tidak usah tinggal di asrama sekolah lagi. Kamu bisa tinggal di sini sampai kamu wisuda nanti.”“Sepertinya nggak praktis untuk tinggal di luar?” Jessie mengikuti langkah Jerremy. “Kalian nggak usah khawatirin aku ….”Belum sempat Jessie menyelesaikan omongannya, tampak sederetan pengawal sedang berbaris rapi di halaman. Mereka serempak mengangguk untuk memberi hormat. “Tuan Muda! Nona Muda!”Jessie terbengong beberapa detik. “Sepertinya kalian sudah berlebihan?”Jangan-jangan kelak Jessie akan dikawa
“Aku nggak ada maksud lain. Aku cuma lagi nanya Kak Charles saja, dari mana dia dengar informasi itu. Sepertinya aku nggak pernah bilang putrinya Tuan Javier itu temanku.”Ketika melihat penyangkalan Dacia, Charles pun tersenyum. “Kalau bukan teman, kenapa dia begitu membelamu?” Maksud ucapan Charles adalah masalah dia mencari Jessie waktu itu. Dacia tidak menjawab.Lidya menatapnya. “Dacia, kamu itu anaknya Ibu dan juga adik kandungnya kakakmu. Sekarang kamu tidak peduli dengan masalah keluargamu sendiri, malah peduli sama masalah Keluarga Tanzil. Aku tahu hubunganmu dengan Jules, tapi dia itu berasal dari Keluarga Tanzil. Kamu saja bisa membantunya, kenapa kamu tidak bisa membantu anggota keluargamu sendiri?”Dacia menggigit bibirnya sejenak. “Tapi, memangnya Tante bukan anggota keluargamu?”“Lancang!” Lidya membuang gelas di meja hingga pecah berkeping-keping di lantai. Raut wajah Lidya sangat tidak bersahabat. “Apa begini cara kamu berbicara terhadap ibumu?”“Ibu, jangan marah-mar
“Tidak tergolong teman? Atau kamu tidak ingin melakukannya?” Charles mendekati Dacia. “Jules menyuruhmu tinggal satu asrama dengannya juga demi membantunya menjaga Jessie, ‘kan? Jangan kira aku tidak tahu Jules bisa ke restoran waktu itu juga karena diberi tahu kamu.”Dacia menggigit bibir bawahnya dan tidak membalas.Charles melonggarkan dasinya, lalu membalikkan tubuhnya. “Sekarang kamu hanya punya dua pilihan saja. Jalin hubungan bagus dengan Keluarga Fernando atau aku aturkan pernikahan bisnis untukmu. Keluarga Hirakama juga sedang sibuk dalam mencarikan calon pasangan.”Tanpa menghiraukan tatapan syok Dacia, Charles melanjutkan, “Keluarga Hirakama memang tidak bisa dibandingkan dengan Keluarga Zirma, tapi kakeknya itu baron. Kamu boleh mempertimbangkannya.”Charles meninggalkan ruang baca, meninggalkan Dacia yang sedang terkejut di tempat. Dia merasa sangat asing dengan rumah ini. Selain itu, dia merasa takut dan juga tertekan. Itulah sebabnya Dacia memilih untuk meninggalkan ruma