Share

Bab 1643

Penulis: Daun Jahe
Jessie mengira Jules menyerahkan memo kecil ini kepada pelayan. Dia pun mengikuti arahan di dalam memo. Jessie turun ke area parkiran dengan lift. Dia mengamati sekeliling, tetapi dia tidak bisa menemukan keberadaan Jules.

Pada saat ini, Jessie mengeluarkan ponselnya hendak menelepon Jules. Tetiba ada seseorang muncul di belakang Jessie, lalu membekap mulut dan hidungnya dengan saputangan. Jessie pun diseret ke dalam mobil.

Ponsel di tangan Jessie tadi jatuh ke lantai. Panggilan dalam keadaan terhubung.

Jules berlari ke dalam restoran dengan buru-buru. Dia menyadari mejanya sudah kosong, hanya tersisa selembar memo kecil saja.

Raut wajah Jules seketika menjadi muram. Dia menarik salah seorang pelayan. “Bawa aku ke ruangan rekaman CCTV kalian. Segera!”

Seorang mobil melaju kencang di jalan raya. Dari informasi pelat mobil yang berhasil diselidiki, orang itu adalah sopirnya Sarah. Jules menghubungi Derrick. Nada bicaranya sangat dingin. “Selidiki posisi Charles.”

Saat ini, Jessie yang
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1644

    Sarah menatap Jessie dengan syok. Sepertinya ini pertama kalinya ada yang tidak takut ketika diancam wajahnya akan dirusak. Sarah membungkukkan tubuhnya, lalu menjambak rambut Jessie. “Kamu kira aku nggak berani?”Jessie merintih kesakitan, lalu tersenyum sinis. “Asalkan Nona Sarah melepaskan ikatan di tanganku, terserah apa yang ingin kamu lakukan. Aku juga nggak bakal salahin kamu.”Sarah menatap orang-orang di belakangnya.Si lelaki menerima isyarat mata Sarah, lalu mengeluarkan belati kecil untuk memotong tali yang mengikat kedua tangan Jessie.Namun, begitu tali putus, tiba-tiba Jessie menahan pergelangan tangan si lelaki, lalu merebut belati di tangannya.Jessie berdiri, lalu berlari ke belakang Sarah dan menekan belati di leher Sarah. “Jangan kemari!”Tetiba beberapa lelaki tidak berani melangkah maju.Sarah tertegun di tempat. Rasa dingin di bagian lehernya membuat Sarah merasa syok. “Kamu … beraninya kamu sandera aku? Asal kamu tahu, seandainya terjadi apa-apa sama aku, jangan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1645

    Sarah tidak menganggap ucapan Jules. “Memangnya Keluarga Tanzil itu sehebat apa? Dia malah ancam aku! Charles, kamu malah bantu mereka hari ini. Jangan-jangan kamu nggak ingin nikah sama aku?”Charles sungguh emosi saat ini. Dia berusaha menenangkan dirinya, melepaskan kepalannya, lalu menatap Sarah dengan raut datar. “Yang seharusnya kamu khawatirkan itu bukan urusan pernikahan kita.”Tetiba Sarah kehabisan kata-kata.…Saat ini, di dalam mobil.Jessie sedang meringkuk di dalam pelukan Jules. Dia merasa kesakitan hingga sekujur tubuhnya gemetar.Pelukan Jules semakin erat lagi. Dia mengusap bekas goresan di ujung mata Jessie. “Sakit? Dia pukul bagian mana lagi?”Masih bisanya Jessie tersenyum. “Semuanya sakit … sakit sekali.” Tulang rusuk Jessie bahkan terasa sakit ketika bernapas.Jules menyuruh Derrick untuk mengendarai mobil dengan cepat. Jessie bertanya dengan perlahan, “Apa wajahku akan hancur?”“Tidak akan.” Jules mengecup kening Jessie. “Kita akan segera sampai di rumah sakit.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1646

    Jessie mencemberutkan bibirnya.Pada saat ini, tiba-tiba pintu kamar terbuka. Jerremy memasuki kamar, langsung mencengkeram kerah pakaian Jules. “Jules, kamu bawa adikku keluar, tapi kamu tidak bisa menjaganya. Sebenarnya apa kegunaanmu!”Jules tidak berbicara.Jessie menahan rasa sakit, lalu segera berkata, “Kak Jerry, aku yang ajak dia untuk jenguk Juliana, makanya Jules bawa aku keluar.”Jerremy melepaskan cengkeramannya, tetapi dia masih saja merasa marah. “Ngapain kamu jenguk dia? Apa kamu ingin dijebak lagi sama dia dan Lisa? Jessie, kapan kamu bisa lebih pintar lagi?”Ketika mendengar kabar Jessie diculik, apalagi masuk ke rumah sakit, Jerremy pun langsung bergegas ke rumah sakit. Dia merasa marah dan juga khawatir. Apalagi semua ini terjadi ketika Jessie keluar bersama Jules.Jessie menatap plafon ruangan sembari menghela napas ringan. “Kak, aku juga nggak singgung siapa-siapa. Mereka yang selalu mencari masalah sama aku. Lagi pula, aku juga nggak ada kemampuan untuk menerawang

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1647

    Pantas saja belakangan ini bisnis Keluarga Zirma semakin memburuk, seolah-olah ada orang yang sedang menghalangi dan menekan mereka saja. Bahkan teman-teman yang berkecimpung di pemerintahan juga sengaja menjauhi mereka.Jika Stanley tidak menemukan alasannya, dia juga tidak akan tahu apa yang sudah dilakukan putrinya.Seandainya Sarah hanya menyinggung keluarga biasa, mungkin Stanley masih bisa menanganinya. Namun, sekarang Keluarga Zirma malah ditekan oleh tiga keluarga besar.Setelah menyinggung Keluarga Tanaka, koneksi yang dibangun Stanley dengan pihak pemerintah pun sudah hancur. Siapa pun tidak berani membantunya lagi lantaran mengingat kekuatan Keluarga Tanaka di Negara Hyugana.Meskipun Stanley mundur dari dunia pemerintahan, dia juga hanya bisa fokus dalam bisnisnya saja. Namun, dengan adanya tekanan Keluarga Tanzil, Stanley juga tidak akan bisa mengembangkan bisnisnya.Sementara itu, kondisi Keluarga Fernando lebih rumit lagi. Mereka bukan hanya memiliki hubungan dekat denga

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1648

    Claire tersenyum. “Memangnya Ibu nggak boleh nanya?”Jessie mencemberutkan bibirnya dan tidak menjawab.“Kamu juga sudah dewasa. Kamu punya pemikiran kamu sendiri. Ibu juga tidak urus kamu lagi. Sekarang ada kakakmu dan Jules yang melindungimu, Ibu dan Ayah pun bisa merasa tenang.”Usai berbicara, Claire terdiam beberapa saat. “Tapi, jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali. Kalau nggak, sia-sia teknik seni bela diri yang diajari Izza.”Jessie mengangkat kepalanya. “Ibu, kamu nggak menentang?”“Kenapa Ibu mesti menentang kamu belajar seni bela diri?” Claire tersenyum. Jelas-jelas dia tahu apa maksud Jessie.Jessie menunduk. Wajahnya seketika merona. “Apa Ibu nggak keberatan kalau aku pacaran sama Jules?”“Kalau kamu suka sama dia, apa gunanya Ibu menentang hubungan kalian?” Tentu saja Claire memahami putrinya.Jules sedang berdiri di depan pintu dengan membawa sebuket bunga. Jessie merasa kaget lantaran tidak menyangka dia akan datang pada waktu ini.Claire memalingkan kepal

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1649

    “Oh ya, Juliana sudah kembali ke akademi.”Langkah kaki Jessie berhenti. Dia memalingkan kepalanya untuk melihat Dacia. “Dia sudah kembali sekolah?”Dacia melipat kedua tangannya. “Baru dua hari lalu. Setelah dikhianati oleh Lisa, sepertinya dia menerima pukulan besar. Sekarang dia kelihatan minder, nggak berani mengangkat kepalanya.”Meskipun Juliana tidak melakukan apa-apa di pasar gelap, dia tetap menjadi buah bibir orang-orang. Semua orang juga tahu kebanyakan wanita di pasar gelap adalah penduduk ilegal ataupun tenaga kerja dari luar negeri. Kawasan seperti ini tidaklah dilarang keras di Negara Hyugana. Para lelaki pun suka mencari wanita di kawasan ini.Dacia menemani Jessie setengah hari. Setelah meninggalkan rumah sakit, tampak seorang lelaki sedang merokok. Si lelaki tidak mengancing kemeja di bagian dadanya. Dia kelihatan agak berantakan.“Kenapa kamu ke sini?” Kening Dacia tampak berkerut.Charles mengetuk asap rokoknya, lalu mengangkat kepalanya. “Apa Clara baik-baik saja?”

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1650

    Jessie merasa kaget. “Gimana ceritanya kamu bisa nabung uang sebanyak itu?”Jerremy bersandar di samping jendela dengan malas-malasan. “Tenang saja. Semua itu hasil jerih payahku, bukan hasil curian.”Mobil berhenti di Kompleks Vila Bagya. Jarak Kompleks Vila Bagya dengan Akademi Victoria tidaklah jauh.Jessie memeluk kotak hadiah menuruni mobil. Dia mengamati sekeliling, lalu bertanya dengan bingung, “Ngapain kita ke sini?”Jerremy mengambil kotak hadiah, lalu membalas, “Ayah bilang kamu tidak usah tinggal di asrama sekolah lagi. Kamu bisa tinggal di sini sampai kamu wisuda nanti.”“Sepertinya nggak praktis untuk tinggal di luar?” Jessie mengikuti langkah Jerremy. “Kalian nggak usah khawatirin aku ….”Belum sempat Jessie menyelesaikan omongannya, tampak sederetan pengawal sedang berbaris rapi di halaman. Mereka serempak mengangguk untuk memberi hormat. “Tuan Muda! Nona Muda!”Jessie terbengong beberapa detik. “Sepertinya kalian sudah berlebihan?”Jangan-jangan kelak Jessie akan dikawa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1651

    “Aku nggak ada maksud lain. Aku cuma lagi nanya Kak Charles saja, dari mana dia dengar informasi itu. Sepertinya aku nggak pernah bilang putrinya Tuan Javier itu temanku.”Ketika melihat penyangkalan Dacia, Charles pun tersenyum. “Kalau bukan teman, kenapa dia begitu membelamu?” Maksud ucapan Charles adalah masalah dia mencari Jessie waktu itu. Dacia tidak menjawab.Lidya menatapnya. “Dacia, kamu itu anaknya Ibu dan juga adik kandungnya kakakmu. Sekarang kamu tidak peduli dengan masalah keluargamu sendiri, malah peduli sama masalah Keluarga Tanzil. Aku tahu hubunganmu dengan Jules, tapi dia itu berasal dari Keluarga Tanzil. Kamu saja bisa membantunya, kenapa kamu tidak bisa membantu anggota keluargamu sendiri?”Dacia menggigit bibirnya sejenak. “Tapi, memangnya Tante bukan anggota keluargamu?”“Lancang!” Lidya membuang gelas di meja hingga pecah berkeping-keping di lantai. Raut wajah Lidya sangat tidak bersahabat. “Apa begini cara kamu berbicara terhadap ibumu?”“Ibu, jangan marah-mar

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status