Share

Bab 1637

Author: Daun Jahe
Pengawas menyadari Lisa cukup patuh pada belakangan hari ini. Dia juga tidak pernah mencoba untuk melarikan diri. Seandainya Lisa benar-benar jatuh sakit, lalu menularkannya kepada tamu. Dia pun tidak bisa menjelaskan kepada atasannya. Jadi, pengawas pun menyetujuinya.

Setelah tiba di klinik terdekat, Lisa sembarangan memberi tahu gejalanya kepada dokter. Dokter mengamati Lisa sekilas, lalu berkata, “Coba kamu ambil darah dulu.”

Lisa mengikuti dokter ke dalam ruangan.

Pengawas berdiri menunggu di depan pintu. Lagi pula, Lisa juga tidak akan bisa melarikan diri dari pasar gelap. Dari nyali Lisa, sepertinya dia juga tidak berani berulah.

Lisa pergi mengambil darah, lalu bertanya pada dokter, “Kapan hasilnya akan keluar?”

“Dua puluh menit kemudian.” Dokter mengambil dua botol darah, lalu berjalan keluar.

Lisa melihat telepon di atas meja, lalu melihat ke luar sekilas. Kemudian, dia segera menelepon Juliana.

Setelah mengetahui titik lokasi Juliana, Lisa pun menutup panggilan. Dia berjalan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1638

    Novel ini sangat laris terjual di internet pada belakangan tahun ini. Bukan hanya dalam negeri saja, bahkan penjualan novel ini juga laris di luar negeri.Sebelumnya Jessie juga pernah membaca sedikit novel itu. Awalnya dia mengira pengarangnya adalah seorang lelaki. Dacia merasa tidak leluasa lantaran terus ditatap oleh Jessie. “Ngapain kamu melihatku?”Jessie menopang wajahnya dengan kedua tangannya. “Aku penasaran. Kenapa kamu bisa masuk jurusan akting?”Dacia membalas, “Karena aku suka akting. Aku menulis novel ini juga demi mencari nafkah.”Jessie merasa bingung. “Apa kamu perlu cari nafkah sendiri?”Bagaimanapun, Dacia adalah adik sepupu Jules. Setidaknya dia memiliki sedikit hubungan darah dengan keluarga kerajaan. Tidak mungkin keluarganya akan miskin hingga kesulitan untuk makan.Dacia malah tersenyum. “Apa kamu kira semua orang sepertimu? Kamu itu tuan putri yang dimanja keluargamu. Mana mungkin kamu kekurangan uang? Nasibku berbeda.”Ketika membahas hal ini, raut wajah Daci

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1639

    Siapa sangka Juliana akan dikurung di pasar gelap. Mana mungkin ayahnya Juliana tidak tahu tempat apa itu. Seandainya kabar itu tersebar luas, reputasi putrinya pun akan rusak.Saat ayahnya Juliana hendak lapor polisi, kebetulan asistennya datang untuk menyerahkan flashdisk. “Tuan, ada orang mengirim flashdisk untukmu.”Ayahnya Juliana mengambil flashdisk, lalu melambaikan tangannya menyuruh asistennya untuk meninggalkan tempat. Setelah ragu sesaat, dia memasukkan flashdisk ke dalam komputer. Di dalamnya berisi sebuah rekaman. Rekaman itu berisi bagaimana putrinya bisa ditangkap ke pasar gelap. Raut wajahnya seketika menjadi muram.Pada saat ini, ada sebuah mobil sedan diparkirkan di dekat rumah Juliana. Jules sedang menatap ke luar jendela.Derrick memasuki mobil, lalu menatap kaca spion tengah. “Tuan Muda, aku sudah menyerahkan flashdisk-nya.”Jules mengalihkan tatapannya, lalu menaikkan jendela mobil. “Apa dia yang membocorkan kabar Juliana di pasar gelap?”“Dia” yang dimaksud Jule

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1640

    Jessie menatapnya. “Bagaimana kamu bisa tahu?”Jules tidak menjawab. Seandainya dia memberi tahu Jessie semua itu adalah perintahnya, dia takut Jessie akan takut dan menjauhinya. Dia hanya ingin meninggalkan kesan terbaik di hati Jessie, lalu meninggalkan kesan buruknya di hati orang lain. Namun, ketika bertatapan dengan mata lugu dan jernih Jessie, Jules pun mulai merasa gugup. Dia sungguh takut sepasang mata indah itu bisa menyadari wajah aslinya.Jules mengangkat tangannya, lalu menghalangi pandangannya. “Jangan melihatku seperti ini.”Jessie melepaskan tangan Jules. “Kenapa?”Jules mendekatinya, lalu bercanda. “Kalau kamu lihat lagi, aku jadi ingin menciummu.”Sesuai dugaan, cara itu memang sangat efektif. Jessie tidak berani melihatnya lagi dan daun telinganya seketika memerah.Setelah Jessie kembali ke asrama, Jules hendak meninggalkan tempat. Di dekat sana, ada seseorang sedang menatapnya dengan wajah muram.Jules berjalan menghampirinya. “Hai, Jerry, sudah berapa lama kamu ber

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1641

    Meskipun tidak percaya, Jessie juga bisa menyelidiki masalah di pasar gelap. Asalkan Jessie tiba di pasar gelap, Lisa pasti akan memiliki cara membuat nasib Jessie sama seperti Juliana. Gosip bisa menghancurkan seseorang dengan gampangnya. Dacia sendiri juga sudah merasakannya.Sayangnya, Jessie tidak masuk ke dalam perangkap Lisa. Malahan Juliana yang bodoh memercayai semua ucapan Lisa. Seandainya sampai saat ini Juliana masih tidak menyadarinya wajah asli Lisa, sepertinya tidak ada yang bisa menyelamatkannya lagi.Berhubung rekaman terlalu heboh, video pun dihapus oleh pihak akademi. Hanya saja, semua orang telah mengetahui aib Lisa. Ditambah lagi, Lisa adalah anak asuh Keluarga Tanzil. Orang-orang pun semakin membahas masalah itu lagi.Namun, Lisa tidak tahu apa-apa terhadap masalah ini. Dia melakukan percobaan bunuh diri dengan menggores bagian pergelangan tangannya. Dia ingin memancing Andreas ke rumah sakit.Andreas memahami kondisi Lisa dari dokter. Setelah itu, dia berjalan ke

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1642

    “Tidak usah buru-buru.” Jules menutup menu makanan, lalu menyerahkannya kepada pelayan. “Nanti kita jenguk setelah makan.”Jessie ragu sejenak, tetiba bertanya, “Bukannya kamu atur tempat tinggal buat Lisa? Kenapa dia ….”Jules mendorong gelas jus ke hadapan Jessie. “Apa mungkin aku mengatur tempat tinggal buatnya?”Kali ini, Jessie merasa syok. Kemudian, terdengar suara datar Jules. “Aku hanya lagi cari alasan supaya dia bisa keluar dari Kediaman Tanzil saja.”Setelah mengetahui ternyata Jules tidak mengatur tempat tinggal untuk Lisa, entah kenapa hati Jessie malah merasa lega.Bagaimanapun, Jessie tidak menyukai Lisa. Dia juga tidak ingin Jules memperlakukan Lisa dengan baik. Hanya saja, Jessie kepikiran sesuatu. “Apa masalah dia ke pasar gelap ada hubungannya sama kamu?”Gerakan tangan Jules tertegun. Dia mengangkat kepala menatap mata berkilauan Jessie. “Apa kamu berharap semua itu ulahku?”Jessie menunduk. “Aku memang membenci Lisa, tapi aku nggak berharap orang lain melukainya.”

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1643

    Jessie mengira Jules menyerahkan memo kecil ini kepada pelayan. Dia pun mengikuti arahan di dalam memo. Jessie turun ke area parkiran dengan lift. Dia mengamati sekeliling, tetapi dia tidak bisa menemukan keberadaan Jules.Pada saat ini, Jessie mengeluarkan ponselnya hendak menelepon Jules. Tetiba ada seseorang muncul di belakang Jessie, lalu membekap mulut dan hidungnya dengan saputangan. Jessie pun diseret ke dalam mobil.Ponsel di tangan Jessie tadi jatuh ke lantai. Panggilan dalam keadaan terhubung.Jules berlari ke dalam restoran dengan buru-buru. Dia menyadari mejanya sudah kosong, hanya tersisa selembar memo kecil saja.Raut wajah Jules seketika menjadi muram. Dia menarik salah seorang pelayan. “Bawa aku ke ruangan rekaman CCTV kalian. Segera!”Seorang mobil melaju kencang di jalan raya. Dari informasi pelat mobil yang berhasil diselidiki, orang itu adalah sopirnya Sarah. Jules menghubungi Derrick. Nada bicaranya sangat dingin. “Selidiki posisi Charles.”…Saat ini, Jessie yang

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1644

    Sarah menatap Jessie dengan syok. Sepertinya ini pertama kalinya ada yang tidak takut ketika diancam wajahnya akan dirusak. Sarah membungkukkan tubuhnya, lalu menjambak rambut Jessie. “Kamu kira aku nggak berani?”Jessie merintih kesakitan, lalu tersenyum sinis. “Asalkan Nona Sarah melepaskan ikatan di tanganku, terserah apa yang ingin kamu lakukan. Aku juga nggak bakal salahin kamu.”Sarah menatap orang-orang di belakangnya.Si lelaki menerima isyarat mata Sarah, lalu mengeluarkan belati kecil untuk memotong tali yang mengikat kedua tangan Jessie.Namun, begitu tali putus, tiba-tiba Jessie menahan pergelangan tangan si lelaki, lalu merebut belati di tangannya.Jessie berdiri, lalu berlari ke belakang Sarah dan menekan belati di leher Sarah. “Jangan kemari!”Tetiba beberapa lelaki tidak berani melangkah maju.Sarah tertegun di tempat. Rasa dingin di bagian lehernya membuat Sarah merasa syok. “Kamu … beraninya kamu sandera aku? Asal kamu tahu, seandainya terjadi apa-apa sama aku, jangan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1645

    Sarah tidak menganggap ucapan Jules. “Memangnya Keluarga Tanzil itu sehebat apa? Dia malah ancam aku! Charles, kamu malah bantu mereka hari ini. Jangan-jangan kamu nggak ingin nikah sama aku?”Charles sungguh emosi saat ini. Dia berusaha menenangkan dirinya, melepaskan kepalannya, lalu menatap Sarah dengan raut datar. “Yang seharusnya kamu khawatirkan itu bukan urusan pernikahan kita.”Tetiba Sarah kehabisan kata-kata.…Saat ini, di dalam mobil.Jessie sedang meringkuk di dalam pelukan Jules. Dia merasa kesakitan hingga sekujur tubuhnya gemetar.Pelukan Jules semakin erat lagi. Dia mengusap bekas goresan di ujung mata Jessie. “Sakit? Dia pukul bagian mana lagi?”Masih bisanya Jessie tersenyum. “Semuanya sakit … sakit sekali.” Tulang rusuk Jessie bahkan terasa sakit ketika bernapas.Jules menyuruh Derrick untuk mengendarai mobil dengan cepat. Jessie bertanya dengan perlahan, “Apa wajahku akan hancur?”“Tidak akan.” Jules mengecup kening Jessie. “Kita akan segera sampai di rumah sakit.

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status