Meskipun tidak percaya, Jessie juga bisa menyelidiki masalah di pasar gelap. Asalkan Jessie tiba di pasar gelap, Lisa pasti akan memiliki cara membuat nasib Jessie sama seperti Juliana. Gosip bisa menghancurkan seseorang dengan gampangnya. Dacia sendiri juga sudah merasakannya.Sayangnya, Jessie tidak masuk ke dalam perangkap Lisa. Malahan Juliana yang bodoh memercayai semua ucapan Lisa. Seandainya sampai saat ini Juliana masih tidak menyadarinya wajah asli Lisa, sepertinya tidak ada yang bisa menyelamatkannya lagi.Berhubung rekaman terlalu heboh, video pun dihapus oleh pihak akademi. Hanya saja, semua orang telah mengetahui aib Lisa. Ditambah lagi, Lisa adalah anak asuh Keluarga Tanzil. Orang-orang pun semakin membahas masalah itu lagi.Namun, Lisa tidak tahu apa-apa terhadap masalah ini. Dia melakukan percobaan bunuh diri dengan menggores bagian pergelangan tangannya. Dia ingin memancing Andreas ke rumah sakit.Andreas memahami kondisi Lisa dari dokter. Setelah itu, dia berjalan ke
“Tidak usah buru-buru.” Jules menutup menu makanan, lalu menyerahkannya kepada pelayan. “Nanti kita jenguk setelah makan.”Jessie ragu sejenak, tetiba bertanya, “Bukannya kamu atur tempat tinggal buat Lisa? Kenapa dia ….”Jules mendorong gelas jus ke hadapan Jessie. “Apa mungkin aku mengatur tempat tinggal buatnya?”Kali ini, Jessie merasa syok. Kemudian, terdengar suara datar Jules. “Aku hanya lagi cari alasan supaya dia bisa keluar dari Kediaman Tanzil saja.”Setelah mengetahui ternyata Jules tidak mengatur tempat tinggal untuk Lisa, entah kenapa hati Jessie malah merasa lega.Bagaimanapun, Jessie tidak menyukai Lisa. Dia juga tidak ingin Jules memperlakukan Lisa dengan baik. Hanya saja, Jessie kepikiran sesuatu. “Apa masalah dia ke pasar gelap ada hubungannya sama kamu?”Gerakan tangan Jules tertegun. Dia mengangkat kepala menatap mata berkilauan Jessie. “Apa kamu berharap semua itu ulahku?”Jessie menunduk. “Aku memang membenci Lisa, tapi aku nggak berharap orang lain melukainya.”
Jessie mengira Jules menyerahkan memo kecil ini kepada pelayan. Dia pun mengikuti arahan di dalam memo. Jessie turun ke area parkiran dengan lift. Dia mengamati sekeliling, tetapi dia tidak bisa menemukan keberadaan Jules.Pada saat ini, Jessie mengeluarkan ponselnya hendak menelepon Jules. Tetiba ada seseorang muncul di belakang Jessie, lalu membekap mulut dan hidungnya dengan saputangan. Jessie pun diseret ke dalam mobil.Ponsel di tangan Jessie tadi jatuh ke lantai. Panggilan dalam keadaan terhubung.Jules berlari ke dalam restoran dengan buru-buru. Dia menyadari mejanya sudah kosong, hanya tersisa selembar memo kecil saja.Raut wajah Jules seketika menjadi muram. Dia menarik salah seorang pelayan. “Bawa aku ke ruangan rekaman CCTV kalian. Segera!”Seorang mobil melaju kencang di jalan raya. Dari informasi pelat mobil yang berhasil diselidiki, orang itu adalah sopirnya Sarah. Jules menghubungi Derrick. Nada bicaranya sangat dingin. “Selidiki posisi Charles.”…Saat ini, Jessie yang
Sarah menatap Jessie dengan syok. Sepertinya ini pertama kalinya ada yang tidak takut ketika diancam wajahnya akan dirusak. Sarah membungkukkan tubuhnya, lalu menjambak rambut Jessie. “Kamu kira aku nggak berani?”Jessie merintih kesakitan, lalu tersenyum sinis. “Asalkan Nona Sarah melepaskan ikatan di tanganku, terserah apa yang ingin kamu lakukan. Aku juga nggak bakal salahin kamu.”Sarah menatap orang-orang di belakangnya.Si lelaki menerima isyarat mata Sarah, lalu mengeluarkan belati kecil untuk memotong tali yang mengikat kedua tangan Jessie.Namun, begitu tali putus, tiba-tiba Jessie menahan pergelangan tangan si lelaki, lalu merebut belati di tangannya.Jessie berdiri, lalu berlari ke belakang Sarah dan menekan belati di leher Sarah. “Jangan kemari!”Tetiba beberapa lelaki tidak berani melangkah maju.Sarah tertegun di tempat. Rasa dingin di bagian lehernya membuat Sarah merasa syok. “Kamu … beraninya kamu sandera aku? Asal kamu tahu, seandainya terjadi apa-apa sama aku, jangan
Sarah tidak menganggap ucapan Jules. “Memangnya Keluarga Tanzil itu sehebat apa? Dia malah ancam aku! Charles, kamu malah bantu mereka hari ini. Jangan-jangan kamu nggak ingin nikah sama aku?”Charles sungguh emosi saat ini. Dia berusaha menenangkan dirinya, melepaskan kepalannya, lalu menatap Sarah dengan raut datar. “Yang seharusnya kamu khawatirkan itu bukan urusan pernikahan kita.”Tetiba Sarah kehabisan kata-kata.…Saat ini, di dalam mobil.Jessie sedang meringkuk di dalam pelukan Jules. Dia merasa kesakitan hingga sekujur tubuhnya gemetar.Pelukan Jules semakin erat lagi. Dia mengusap bekas goresan di ujung mata Jessie. “Sakit? Dia pukul bagian mana lagi?”Masih bisanya Jessie tersenyum. “Semuanya sakit … sakit sekali.” Tulang rusuk Jessie bahkan terasa sakit ketika bernapas.Jules menyuruh Derrick untuk mengendarai mobil dengan cepat. Jessie bertanya dengan perlahan, “Apa wajahku akan hancur?”“Tidak akan.” Jules mengecup kening Jessie. “Kita akan segera sampai di rumah sakit.
Jessie mencemberutkan bibirnya.Pada saat ini, tiba-tiba pintu kamar terbuka. Jerremy memasuki kamar, langsung mencengkeram kerah pakaian Jules. “Jules, kamu bawa adikku keluar, tapi kamu tidak bisa menjaganya. Sebenarnya apa kegunaanmu!”Jules tidak berbicara.Jessie menahan rasa sakit, lalu segera berkata, “Kak Jerry, aku yang ajak dia untuk jenguk Juliana, makanya Jules bawa aku keluar.”Jerremy melepaskan cengkeramannya, tetapi dia masih saja merasa marah. “Ngapain kamu jenguk dia? Apa kamu ingin dijebak lagi sama dia dan Lisa? Jessie, kapan kamu bisa lebih pintar lagi?”Ketika mendengar kabar Jessie diculik, apalagi masuk ke rumah sakit, Jerremy pun langsung bergegas ke rumah sakit. Dia merasa marah dan juga khawatir. Apalagi semua ini terjadi ketika Jessie keluar bersama Jules.Jessie menatap plafon ruangan sembari menghela napas ringan. “Kak, aku juga nggak singgung siapa-siapa. Mereka yang selalu mencari masalah sama aku. Lagi pula, aku juga nggak ada kemampuan untuk menerawang
Pantas saja belakangan ini bisnis Keluarga Zirma semakin memburuk, seolah-olah ada orang yang sedang menghalangi dan menekan mereka saja. Bahkan teman-teman yang berkecimpung di pemerintahan juga sengaja menjauhi mereka.Jika Stanley tidak menemukan alasannya, dia juga tidak akan tahu apa yang sudah dilakukan putrinya.Seandainya Sarah hanya menyinggung keluarga biasa, mungkin Stanley masih bisa menanganinya. Namun, sekarang Keluarga Zirma malah ditekan oleh tiga keluarga besar.Setelah menyinggung Keluarga Tanaka, koneksi yang dibangun Stanley dengan pihak pemerintah pun sudah hancur. Siapa pun tidak berani membantunya lagi lantaran mengingat kekuatan Keluarga Tanaka di Negara Hyugana.Meskipun Stanley mundur dari dunia pemerintahan, dia juga hanya bisa fokus dalam bisnisnya saja. Namun, dengan adanya tekanan Keluarga Tanzil, Stanley juga tidak akan bisa mengembangkan bisnisnya.Sementara itu, kondisi Keluarga Fernando lebih rumit lagi. Mereka bukan hanya memiliki hubungan dekat denga
Claire tersenyum. “Memangnya Ibu nggak boleh nanya?”Jessie mencemberutkan bibirnya dan tidak menjawab.“Kamu juga sudah dewasa. Kamu punya pemikiran kamu sendiri. Ibu juga tidak urus kamu lagi. Sekarang ada kakakmu dan Jules yang melindungimu, Ibu dan Ayah pun bisa merasa tenang.”Usai berbicara, Claire terdiam beberapa saat. “Tapi, jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali. Kalau nggak, sia-sia teknik seni bela diri yang diajari Izza.”Jessie mengangkat kepalanya. “Ibu, kamu nggak menentang?”“Kenapa Ibu mesti menentang kamu belajar seni bela diri?” Claire tersenyum. Jelas-jelas dia tahu apa maksud Jessie.Jessie menunduk. Wajahnya seketika merona. “Apa Ibu nggak keberatan kalau aku pacaran sama Jules?”“Kalau kamu suka sama dia, apa gunanya Ibu menentang hubungan kalian?” Tentu saja Claire memahami putrinya.Jules sedang berdiri di depan pintu dengan membawa sebuket bunga. Jessie merasa kaget lantaran tidak menyangka dia akan datang pada waktu ini.Claire memalingkan kepal