Share

Bab 1463

Penulis: Daun Jahe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-18 16:28:59
Selesai meletakkan bantal dan selimut, Melia berjalan kembali ke kamarnya dengan perlahan.

Gilbert melebarkan matanya dengan perlahan, lalu memegang selimut di tubuhnya. Tatapannya tertuju pada bayangan tubuh yang sedang berjalan ke dalam kamar.

Tentu saja Gilbert sadar batasan dia dalam minum alkohol. Dia memang sudah minum kebanyakan, tetapi masih belum mabuk. Lagi pula, sewaktu tinggal di militer, dia sering menerima misi berbahaya. Jadi, Gilbert sangatlah peka. Di saat Melia membuka pintu kamar berjalan keluar tadi, dia pun sudah terbangun.

Tetiba Gilbert tersenyum tipis.

Sebenarnya Gilbert ingin melihat apa yang ingin dilakukan Melia. Hanya saja, semuanya di luar dugaannya.

Keesokan harinya, Melia baru bangun tidur pada jam delapan pagi. Selesai membasuh tubuhnya, dia berjalan keluar kamar. Saat ini, dia hanya menemukan selimut dan bantal di atas sofa.

“Sudah bangun.” Gilbert berjalan keluar dapur dengan mengambil sarapan.

Melia terbengong sejenak, lalu berjalan ke depan meja mak
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1464

    Melia merasa agak syok, lalu spontan membalas, “Aku sudah terbiasa.”Tatapan Gilbert tertuju pada diri Melia. Senyuman di wajahnya tampak tipis. “Lebih baik kamu cepat terbiasa dengan hubungan kita.”Melia menarik napas dalam-dalam, lalu tersenyum padanya. “Oke, aku akan belajar untuk terbiasa.”Usai berbicara, Melia membuka pintu mobil, lalu menuruni mobil.Gilbert menatap bayangan tubuh Melia yang berjalan ke dalam vila. Dia menaikkan jendela mobil dengan perlahan. Pada saat ini, dia menerima panggilan dari ayahnya, Suryadi. Setibanya di rumah, Gilbert memasuki ruang tamu. Dia melihat Suryadi sedang duduk di sofa sembari merokok. Pelayan di samping sedang menyeduh teh.Suryadi mengangkat tangan menyuruh Gilbert untuk duduk. Dia menjentikkan cerutu. “Gilbert, aku berencana memberimu sebuah hadiah besar sebelum kamu menikah nanti.”Gilbert duduk di seberang. Kabar pertunangan Gilbert dan Melia belum terekspos sama sekali. Semua itu hanyalah perjanjian Gilbert dengan Emir. Seharusnya S

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1465

    Pada saat ini, Melia sedang sibuk dengan masalah perangkat lunaknya. Setelah menerima pesan, dia baru membacanya setelah setengah jam kemudian.[ Bukannya cowok itu calon suamimu? ][ Calon suamimu ketemuan sama cewek lain? Apa kamu tahu masalah ini? ][ !!! ]Kemudian, terlampir selembar foto.Melia membuka foto tersebut, lalu tampak Gilbert sedang menatap wanita di hadapannya dengan tersenyum lembut. Hanya saja, Melia tidak pernah melihat tatapan selembut ini sebelumnya.Mungkin orang lain tidak tahu siapa wanita itu. Namun, Melia mengetahuinya. Ternyata semuanya seperti yang diduga Melia.Selesai membaca, Melia juga tidak membalas pesan. Dia merasa dirinya agak konyol. Jelas-jelas Melia tidak seharusnya ikut campur dengan privasi Gilbert. Sekarang dia malah merasa cemburu ketika melihat gambaran ini.Melia mengira dirinya bisa melewati pernikahan tanpa berlandasan cinta. Kenyataannya, jika pasangannya itu adalah Gilbert, sepertinya dia akan jatuh cinta terhadapnya. Jadi, Melia memil

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1466

    Setelah itu, Gilbert tersenyum tipis. “Sepertinya kamu orangnya agak sensitif.”Gilbert mengangkat cangkir tehnya, lalu menyesapnya. “Hari ini sewaktu aku di kafe, aku ketemu dengan rekan kerjamu.”Melia tertegun. Tetiba dia tersenyum. “Oh ya?”“Apa yang dia katakan padamu?”Senyuman di wajah Melia terkaku. Saat berpapasan dengan tatapan tajam Gilbert, dia malah merasa bersalah. Jangan-jangan dia menyadari dirinya dipotret oleh rekan kerjanya?Namun, betul juga! Seandainya Gilbert tidak memiliki kepekaan tingkat tinggi, bagaimana dia bisa menjadi mata-mata?Dengan terpaksa, Melia mengakuinya. Dia menunjukkan senyuman tipis di wajahnya. “Dia memang sudah bilang sama aku. Tapi aku nggak bakal nanya masalah pribadimu. Orang lain nggak tahu kondisi kita, makanya bisa terjadi masalah seperti ini. Maaf ya kalau perbuatan rekan kerjaku sudah mengganggumu.”“Apa kamu mematikan ponselmu juga karena hal ini?”Melia langsung berkeringat dingin. Sepertinya Gilbert bahkan lebih peka daripada wanita

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1467

    Awalnya Gilbert mengira dirinya bisa menebus Melia setelah dirinya mendapat saham dari Suryadi. Melia ingin mendapatkan keuntungan. Gilbert juga tidak pelit sama sekali. Hanya saja, dia mengabaikan sesuatu, yaitu soal “perasaan”.Meskipun lelaki dan wanita yang terikat oleh pernikahan tidak berlandaskan cinta, seiring berjalannya waktu, pasti akan tumbuh sedikit perasaan di antara mereka. Malam hari itu Gilbert tidak tergolong mabuk. Dia sangat jelas dengan apa yang dilakukan Melia.Gilbert pernah berhubungan dengan banyak wanita. Semua wanita yang mendekatinya juga tidaklah tulus. Semuanya bisa dirasakan dari setiap gerak-gerik mereka.Berbeda dengan Melia, dia bersikap sangat sungkan dan selalu menjaga jarak dengan Gilbert. Dia tahu hubungan mereka hanyalah sebuah “transaksi” belaka.Melia menunduk seolah-olah mengerti maksud ucapan Gilbert. Beberapa saat kemudian, dia berkata, “Jadi, kita hanya bertunangan saja, ‘kan?”Gilbert tidak berbicara.Raut wajah Melia sangatlah tenang. “Se

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1468

    Setelah keluar dari penjara, Thomas pasti akan memberi pelajaran kepada Gilbert. Seandainya identitas wanita ini tidak sederhana, hal itu pun tidak menguntungkan bagi Thomas. Namun, Thomas tidak percaya.Thomas mendengus dingin. “Apa kamu lagi menakutiku? Atau sekarang kamu lagi memanfaatkan wanita untuk menaikkan statusmu? Apa wanita ini tahu siasat burukmu?”Tatapan Thomas tertuju pada diri Melia. “Saat dia memanfaatkan wanita, dia itu sadis sekali. Kalau kamu tidak percaya, coba kamu cari tahu sendiri. Wanita mana yang tidak hancur di tangannya. Bisa jadi, kamu hanyalah pion yang lagi dimanfaatkan dia saja.”Melia menggigit bibirnya. Beberapa saat kemudian, Melia melihat Gilbert sekilas. “Kamu nggak perlu beri tahu aku mengenai Gilbert.”Setelah mendengar ucapan itu, Thomas langsung tertawa. Terlintas ekspresi galak di wajahnya. “Kamu memang setia sekali. Tapi sayangnya, kalian tidak bisa pergi malam ini.”“Gilang, sepuluh tahun lalu kamu sudah mengkhianatiku, lalu mengantarku ke pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1469

    Melia tersenyum paksa. “Aku nggak tahu dia pegang pisau.”Sebenarnya Melia hanya tidak ingin Gilbert terluka saja.Gilbert berusaha menutup bagian cedera Melia, lalu memeluk erat Melia. “Bertahanlah! Melia, jangan tidur!”Ambulans telah tiba di tempat. Melia diangkat anggota medis ke dalam mobil. Saat ini, darah Melia sudah membaluti tangan Gilbert.Saat Melia diantar ke rumah sakit, dia sudah dalam keadaan tidak menyadarkan diri. Dia langsung dibawa ke ruang operasi untuk melakukan penyelamatan pertama.Setelah Emir dan Giselle mengetahui kabar ini, mereka bergegas ke rumah sakit. Saat Gilbert berdiri di koridor, Emir langsung bertanya, “Di mana Melia? Apa yang terjadi?”“Maaf.” Gilbert menunduk. “Aku sudah menyusahkannya.”Langkah kaki Emir tidak stabil. Dia melihat lampu merah di ruang operasi, rautnya menjadi serius.Setelah melakukan operasi selama dua jam, dokter berjalan keluar ruangan. Emir segera melangkah maju untuk bertanya, “Gimana kondisi putriku?”Dokter melepaskan masker

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1470

    Suara Melia terasa serak. “Nggak dingin lagi.”Gilbert menyentuh tangannya. Tangan yang diinfus itu terasa dingin. Gilbert menggenggam tangan Melia dengan perlahan. Rasa hangat seketika terasa Melia. Melia pun tidak gemetar lagi lantaran merasa agak hangat.Gilbert menatap Melia. “Kamu tidur dulu. Kamu akan membaik setelah bangun nanti.”Suara Gilbert sangatlah kecil, bagai bulu yang membelai hati Melia saja. Melia memejamkan matanya, lalu mulai tertidur.….Setelah Claire mendengar Widya hendak mengambil cuti, dia baru tahu bahwa Melia dirawat di rumah sakit karena cedera. Dia bertanya bagaimana cedera yang dialami Melia. Tetiba Widya pun terdiam.Claire merasa bingung. “Ada apa?”“Bu Claire ….” Widya menggigit bibirnya. “Kakakku, dia … kemungkinan dia nggak bisa mengandung lagi.”Claire tertegun di tempat. Berhubung sibuk, Claire tidak sempat menjenguk Melia. Dia menyuruh Izza menemani Widya untuk pergi ke rumah sakit.Widya tidak ingin mengganggu pekerjaan Hendri. Jadi, dia tidak me

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1471

    “Gimana kalau kita berpacaran?”“Apa?”Melia kembali terbengong. Dia tidak berani percaya dengan telinganya sendiri.Gilbert menatapnya. “Aku bilang … gimana kalau kita coba untuk berpacaran?”Melia sungguh tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Apa Gilbert salah makan obat?Hanya saja, tetiba Melia kepikiran sesuatu, dia pun tersenyum. “Apa kamu merasa bersalah karena aku membantumu mengadang tusukan?”Gilbert menatapnya tanpa berbicara.Melia kelihatan sangat santai. Dia mengangkat-angkat pundaknya. “Sebenarnya kamu nggak usah bersikap seperti ini. Aku bisa mendorongmu juga bukan ada maksud lain. Kamu nggak usah merasa berutang budi sama aku.”Seandainya Gilbert ingin berpacaran dengannya karena merasa bersalah, Melia juga tidak membutuhkannya. Sebab hubungan itu bukanlah hubungan yang diinginkan Melia. Semua itu hanyalah “tebusan” saja. Masalah perasaan tidak boleh dikaitkan dengan masalah utang budi.Gilbert memutar bola matanya. “Aku juga tidak ada maksud lain.”Melia tertegun

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2577

    “Selain Menteri Dalam Negeri yang bersedia menanggung kesalahan, yang lain terus menyangkal, tidak bersedia untuk mengakui perbuatan mereka. Sepertinya Reyhan punya pegangan.”Jules menyipitkan matanya. Dia berpikir sejenak, lalu berkata, “Sepertinya kita hanya bisa mencari celah dari Menteri Dalam Negeri.”Sebab, Menteri Dalam Negeri adalah satu-satunya orang yang bersedia mengakui kesalahannya. Seharusnya ada aibnya di tangan Reyhan.Benn menepuk-nepuk pundak Reyhan. “Masih ada waktu tiga hari lagi. Semangat!”Usai berbicara, Benn membalikkan tubuhnya dan berjalan pergi.Jules berjalan ke luar ruang tahanan Menteri Dalam Negeri. Pria paruh baya yang duduk di dalam kelihatan sangat putus asa. Kelihatan sekali tidaklah enak untuk hidup dengan kehilangan kebebasan.Ketika melihat kedatangan Jules, dia tertegun sejenak, lalu mengalihkan pandangannya dan tidak berbicara.“Apa kamu benar-benar bersedia untuk memikul semua kesalahan ini?”Menteri Dalam Negeri menggertakkan giginya. “Aku tid

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2576

    Benn melirik Sissae sekilas. “Semua ini perintah Yang Mulia Ratu. Apa Keluarga Taylor ingin melawan perintah? Atau Keluarga Taylor merasa kedudukan kalian lebih tinggi daripada Ratu? Jadi, kalian tidak menganggap keluarga kerajaan?”“Kamu ….”“Sissae.” Reyhan berdiri dengan perlahan, lalu menatap Benn dengan galak. “Tidak ada yang perlu aku takutkan. Aku akan ikut dengan kalian, tapi kalau terbukti aku difitnah, aku tidak akan membiarkan masalah ini begitu saja.”Benn tersenyum dan memiringkan sedikit tubuhnya. “Kalau begitu, mohon kerja samanya.”Reyhan mengibaskan tangannya, lalu meninggalkan ruang tamu. Pihak kepolisian juga mengikuti langkahnya.Saat melihat ayahnya dibawa pergi, kedua kaki Sissae terasa lemas. Dia langsung jatuh duduk di sofa. Ayahnya pasti tidak akan melakukan hal seperti itu! Ayahnya pasti telah difitnah! Pasti … pasti dia pelakunya! Jules!…Di Vila Laguna.Jules dan Jessie baru saja menuruni mobil. Tiba-tiba terdengar suara Sissae. “Jules!”Mereka berdua menol

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2575

    Beberapa saat kemudian, Sissae tidak menghiraukan rasa sakit di wajahnya, segera menghubungi sang ibu. “Ibu, apa yang terjadi? Ada apa dengan Ayah?”Risella tidak tahu bagaimana menjelaskan masalah ini. Namun pada akhirnya, dia tetap memilih untuk berterus terang kepada putrinya.Setelah Sissae mengetahui kenyataan, langsung terlintas rasa takut di dalam matanya. Seandainya ayahnya benar-benar melakukan semua itu, bukannya Keluarga Taylor akan ….Tidak! Masalah ini tidak boleh terjadi!Kedudukan dan kekuasaan Keluarga Taylor adalah sumber kepercayaan diri Sissae! Bagaimana jika dia kehilangan semua yang dimilikinya saat ini? Tidak! Dia tidak akan mengizinkan dirinya kehilangan semuanya!Pada saat sama, Jules dan Jessie pergi menjenguk Derrick. Derrick masih belum ada tanda-tanda untuk siuman. Dokter memberi tahu bahwa cedera yang dialami Derrick terlalu parah. Bisa siuman atau tidak tergantung dengan nasibnya.Jessie memalingkan kepalanya melihat raut wajah serius Jules. Dia menggengga

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2574

    Menteri Dalam Negeri tidak berbicara, seolah-olah sudah memahami semuanya ….Satu masalah belum selesai diatasi, datang lagi masalah baru. Ada lagi peretas anonim yang menyerang sistem keamanan kabinet hingga menyebabkan semua sistem lumpuh total. Kemudian, muncul tulisan dengan ukuran besar di situs web resmi.[ Selanjutnya adalah giliranmu. ]Peretas misterius ini membuat seluruh menteri dilanda kepanikan. Tidak lama kemudian, mereka menerima kabar bahwa Menteri Dalam Negeri telah menyerahkan diri ke polisi.Awalnya, mereka berpikir bahwa dengan mengorbankan satu orang, sisanya akan aman. Di luar dugaan, dua hari kemudian, peretas tersebut kembali mengungkap skandal menteri lainnya.Serangan itu terlihat seperti serangan terhadap menteri. Namun kenyataannya, semua menteri yang skandalnya terungkap memiliki hubungan transaksi dengan Keluarga Taylor.Di ruangan VIP kapal pesiar.Jerremy menutup layar tabletnya, lalu melihat ke sisi Jules. “Apa kamu yakin cara ini bisa menghancurkan tua

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2573

    “Hujan terlalu lebat. Kami tidak bisa melihat wajah orang itu. Tapi, dari gerak-gerik mereka, sepertinya mereka itu preman.”Jules melihat ke sisi kamar pasien. Beberapa saat kemudian, dia berkata, “Kalian jaga dia dengan baik.”“Yang Mulia, tenang saja.”Jules meninggalkan rumah sakit, lalu memasuki mobil. Dia sungguh merasa geram. Saking geramnya, dia memukul setir mobil. Urat hijau kelihatan menonjol di punggung tangannya. Hanya saja, saat ini Jules semakin yakin lagi bahwa masalah ini berhubungan dengan pengurus rumah Keluarga Taylor.Namun sekarang Derrick belum siuman. Mereka tidak memiliki bukti untuk melaporkan masalah ini kepada pihak berwajib. …Beberapa hari kemudian, sebuah rekaman suara dipublikasikan oleh peretas. “Transaksi” Reyhan dan anggota menteri yang tidak diketahui orang-orang viral di internet dan menggemparkan semua orang.Mereka memang sudah menghabiskan banyak uang untuk menekan berita itu. Hanya saja, berita itu sudah dicetak di majalah dan juga sudah terjua

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2572

    Usai berbicara, Benn mengangkat kepalanya untuk melihat orang-orang itu. “Jadi, anak dan istri Pangeran baik-baik saja. Untuk apa Pangeran balas dendam?”Semua menteri di dalam ruangan terdiam membisu. Jika benar seperti itu, Jules memang tidak memiliki kemungkinan untuk meracuni narapidana. Silvia memecahkan suasana tegang. “Kalian semua juga sudah mendengarnya. Aku sangat memahami putraku. Seandainya aku memilih untuk melindunginya, untuk apa aku membiarkannya diselidiki oleh pihak kepolisian? Kalau putraku dan menantuku dipersulit, apa tidak seharusnya aku maju?”“Urusan negara memang adalah urusanku. Tapi, urusan keluargaku juga urusanku. Kalau aku tidak sanggup untuk mengurus keluargaku, apa aku sanggup untuk mengurus urusan negara? Aku menerima banyak tekanan sejak aku duduk di posisi ini. Apa ini yang dinamakan rasa setia kalian? Atau aku mesti menyerahkan posisiku kepada kalian?”“Yang Mulia, kami tidak bermaksud seperti itu ….”“Tidak bermaksud seperti ini? Sudah berapa banya

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2571

    Pria tua itu mempersilakan Derrick memasuki rumah. Istri dari pria tua itu menyuguhkan segelas teh hangat untuk Derrick. Si pria menyuruh istrinya untuk istirahat dulu, lalu bertanya, “Kira-kira apa yang ingin Tuan tanyakan?”“Begini, beberapa waktu lalu Brayden dibunuh. Aku menerima perintah atasanku untuk menyelidiki alasan kematian Tuan Brayden.”Ketika pria tua itu mendengar masalah kematian Brayden, dia pun terbengong. “Apa? Brayden sudah mati?”Derrick mengangguk. “Aku dengar-dengar sebelumnya kamu pernah menjadi tetangga Brayden. Apa kamu tahu masalah Tuan Brayden, termasuk masalah keluarganya?”Hujan di luar sana semakin deras saja.Setelah beberapa saat kemudian, Derrick berpamitan dengan pria tua itu. Saat dia berjalan ke depan mobilnya, dia menyadari ada yang aneh dengan sekitar, dia segera menghentikan langkahnya.Di tengah hujan, beberapa pria berpakaian hitam mendekati Derrick.Lampu di dalam ruang baca Keluarga Taylor kelihatan menyala. Reyhan berdiri di belakang jendel

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2570

    Raut wajah Reyhan berubah muram. Dia berusaha untuk menahan amarahnya. “Masalah ini tidak ada hubungannya dengan Sissae. Wanita itu yang memanfaatkan Sissae. Sissae tidak mungkin melakukan hal yang akan mencelakai keturunan keluarga kerajaan.”“Oh, ya?” Silvia mengangkat cangkir teh. Tatapannya tertuju pada teh yang bening itu. “Kalau begitu, kenapa putraku dianggap sebagai tersangka ketika memeriksa penyebab kematian pengurus rumah itu?”“Yang Mulia, semua yang Pangeran adalah demi balas dendam terhadap istrinya. Pangeran mengutus anggotanya untuk mencari pelaku pembunuhan. Hanya saja, orang itu malah ditemukan dalam kondisi mati mengenaskan. Dalam masalah ini, Pangeran memang patut dicurigai.”“Kalau Jules patut dicurigai, memangnya Nona Sissae tidak patut untuk dicurigai?”Raut wajah Reyhan berubah tegang.Silvia mengangkat kepalanya untuk menatap Reyhan. Setiap ucapan yang dilontarkan sangat jelas. “Tahanan wanita itu memperalat Nona Sissae? Apa mungkin? Apa keuntungan baginya deng

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2569

    Jules tidak berharap Jessie akan marah lagi. Nantinya Jules akan kesulitan untuk membujuknya.Kali ini, Derrick baru berkata, “Aku menemukan beberapa petunjuk. Pengurus Keluarga Taylor satu kampung dengan Brayden, sama-sama dari area utara.”Jules mengusap dagunya sembari berpikir. “Dari area utara. Petunjuk ini sangat berguna. Kamu utus anggota untuk memastikan di area utara. Oh, ya, kamu sebarkan saja berita ini. Alangkah bagusnya kalau berita ini terdengar sampai ke telinga orang itu.”Derrick mengangguk. “Aku mengerti.”Setelah Derrick meninggalkan tempat, Jessie pun menarik Jules. “Kak Jules, kematian Wika ada hubungannya dengan Keluarga Taylor, ‘kan?”Jules memiringkan kepalanya sembari menggenggam tangan Jessie. “Kemungkinannya seperti itu. Hanya saja, masih butuh bukti.” Usai berbicara, Jules memeluk Jessie, lalu mencium keningnya. “Tenang saja, aku sanggup menyelesaikannya.”…Setelah Sissae pulang dari kantor polisi, dia semakin murka saja. Dia membanting barang-barang dan me

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status