Share

Bab 1459

Author: Daun Jahe
last update Last Updated: 2024-04-18 16:28:59
Tidak semua lelaki cocok dengan jas putih. Jas putih bukan hanya menguji postur tubuh saja, juga menguji karisma.

Kulit Gilbert tidak tergolong putih, tapi tidak tergolong gelap juga. Ketika mengenakan jas berwarna putih, Gilbert kelihatan semakin dewasa saja.

Ada yang memberi tahu Gilbert, dia pun menoleh melihat ke sisi Melia.

Para karyawan setempat tahu diri segera meninggalkan tempat. Sekarang hanya tersisa mereka berdua saja di dalam koridor. Melia berhenti di hadapannya. Entah dirinya merasa gugup atau apa, dia merasa agak tidak leluasa. “Bukankah acara akan segera dimulai?”

Gilbert mengiakan. Tatapan tertuju pada diri Melia. “Gaun ini sangat cocok sama kamu.”

Melia mengangkat kepalanya, lalu berpapasan dengan tatapan Gilbert. Kemudian dia mengalihkan pandangannya. “Emm, iya, lumayan, ya.”

Gilbert memiringkan tubuhnya. “Kalau begitu, kita masuk.”

Melia mengangguk. Saat hendak berjalan , tetiba Gilbert mengulurkan tangan ke sisinya.

Langkah kaki Melia berhenti. Dia mengangkat tang
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1460

    Melia memalingkan kepalanya melihat Gilbert yang sedang berbincang-bincang dengan Javier. Dia pun menggigit bibirnya dengan erat.Entah sejak kapan Widya berdiri di belakang Melia. “Kak.”Melia membalikkan tubuhnya. “Ada apa?”Widya mendekati Melia. Entah apa yang dikatakan Widya, alhasil Melia meletakkan gelas anggur ke atas meja, lalu berjalan keluar aula bersamanya.Claire masih berdiri di tempat. Dia melihat mereka berdua meninggalkan aula.Di depan balkon, Melia berdiri di belakang pot tanaman. “Jangan-jangan kamu ingin bujuk aku lagi?”“Aku hanya merasa keputusanmu terlalu gegabah. Apa kamu nggak bakal menyesali keputusanmu?”Melia melipat kedua tangannya. “Meskipun menyesal, semua itu juga urusanku.”Widya menundukkan kepalanya. “Aku tahu. Nggak seharusnya aku mengatakan ucapan seperti ini sekarang. Tapi kamu itu kakakku. Aku sungguh berharap kamu bisa hidup bahagia.”Melia tidak berbicara.“Kak, apa kamu nggak pernah kepikiran, meskipun kamu melakukan pernikahan bisnis, bisa ja

    Last Updated : 2024-04-18
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1461

    Gilbert tidak menjawab.Melia juga merasa dirinya terlalu cerewet, padahal dia sudah berjanji tidak akan ikut campur dalam privasi Gilbert. “Maaf, aku juga nggak bermaksud lain. Aku hanya merasa … kalau kamu menyesal, lebih baik kita tunangan saja. Meski cuma bertunangan, kamu juga bisa merebut kekuasaan.”Melia tidak suka memaksa kehendaknya kepada orang lain. Meskipun Gilbert yang mengajukan rencana pernikahan bisnis, tujuan melakukan pernikahan itu juga demi keuntungan belaka. Mereka tidak memiliki perasaan apa-apa terhadap satu sama lain. Namun, jujur saja Melia sempat ragu selama beberapa saat ini. Dia ragu dengan keputusannya.Bukannya Melia takut dengan pernikahan formalitas ini. Sebab setelah menikah nanti, mereka akan melewati kehidupan mereka masing-masing. Jikalau kedua belah pihak merasa tidak cocok, mereka bisa bercerai kapan saja. Melia pun bisa menerima persyaratan ini.Namun setelah mendengar ocehan Widya, Melia sendiri juga tidak yakin apakah dia akan memiliki perasaan

    Last Updated : 2024-04-18
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1462

    Sepertinya Gilbert dapat membaca pemikiran Melia saja. “Itu nomor belakang ponselku.”Melia terdiam membisu. Dia merasa canggung saat ini. Melia tertawa terbahak-bahak menyembunyikan rasa canggung, lalu memapahnya ke dalam. “Kamu nggak usah jelasin apa-apa.”Gilbert mengiakan. “Aku bukan lagi menjelaskan.” Gilbert hanya ingin memberi tahu Melia saja, tidak ada maksud lain.Gilbert mengulurkan tangan untuk menyalakan lampu. Ruangan seketika menjadi terang. Interior rumah sangatlah minimalis, tidak semewah yang dipikirkan Melia.Sederhana, bersih, dan juga luas.Melia memapah Gilbert kembali ke ruang tamu. Kamarnya lebih luas lagi. Namun selain sebuah ranjang, hanya ada lemari pakaian, meja belajar, dan rak buku. Tidak diletakkan barang-barang tidak berkepentingan di dalamnya.Melia mengamati isi ruangan. “Tempat tinggalmu ini minimalis sekali.”Saking minimalisnya, ruangan kelihatan sangat kosong, tidak ada hawa manusia sama sekali. Rumah ini bagai tempat untuk berteduh saja.Gilbert me

    Last Updated : 2024-04-18
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1463

    Selesai meletakkan bantal dan selimut, Melia berjalan kembali ke kamarnya dengan perlahan.Gilbert melebarkan matanya dengan perlahan, lalu memegang selimut di tubuhnya. Tatapannya tertuju pada bayangan tubuh yang sedang berjalan ke dalam kamar.Tentu saja Gilbert sadar batasan dia dalam minum alkohol. Dia memang sudah minum kebanyakan, tetapi masih belum mabuk. Lagi pula, sewaktu tinggal di militer, dia sering menerima misi berbahaya. Jadi, Gilbert sangatlah peka. Di saat Melia membuka pintu kamar berjalan keluar tadi, dia pun sudah terbangun. Tetiba Gilbert tersenyum tipis.Sebenarnya Gilbert ingin melihat apa yang ingin dilakukan Melia. Hanya saja, semuanya di luar dugaannya.Keesokan harinya, Melia baru bangun tidur pada jam delapan pagi. Selesai membasuh tubuhnya, dia berjalan keluar kamar. Saat ini, dia hanya menemukan selimut dan bantal di atas sofa.“Sudah bangun.” Gilbert berjalan keluar dapur dengan mengambil sarapan.Melia terbengong sejenak, lalu berjalan ke depan meja mak

    Last Updated : 2024-04-18
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1464

    Melia merasa agak syok, lalu spontan membalas, “Aku sudah terbiasa.”Tatapan Gilbert tertuju pada diri Melia. Senyuman di wajahnya tampak tipis. “Lebih baik kamu cepat terbiasa dengan hubungan kita.”Melia menarik napas dalam-dalam, lalu tersenyum padanya. “Oke, aku akan belajar untuk terbiasa.”Usai berbicara, Melia membuka pintu mobil, lalu menuruni mobil.Gilbert menatap bayangan tubuh Melia yang berjalan ke dalam vila. Dia menaikkan jendela mobil dengan perlahan. Pada saat ini, dia menerima panggilan dari ayahnya, Suryadi. Setibanya di rumah, Gilbert memasuki ruang tamu. Dia melihat Suryadi sedang duduk di sofa sembari merokok. Pelayan di samping sedang menyeduh teh.Suryadi mengangkat tangan menyuruh Gilbert untuk duduk. Dia menjentikkan cerutu. “Gilbert, aku berencana memberimu sebuah hadiah besar sebelum kamu menikah nanti.”Gilbert duduk di seberang. Kabar pertunangan Gilbert dan Melia belum terekspos sama sekali. Semua itu hanyalah perjanjian Gilbert dengan Emir. Seharusnya S

    Last Updated : 2024-04-18
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1465

    Pada saat ini, Melia sedang sibuk dengan masalah perangkat lunaknya. Setelah menerima pesan, dia baru membacanya setelah setengah jam kemudian.[ Bukannya cowok itu calon suamimu? ][ Calon suamimu ketemuan sama cewek lain? Apa kamu tahu masalah ini? ][ !!! ]Kemudian, terlampir selembar foto.Melia membuka foto tersebut, lalu tampak Gilbert sedang menatap wanita di hadapannya dengan tersenyum lembut. Hanya saja, Melia tidak pernah melihat tatapan selembut ini sebelumnya.Mungkin orang lain tidak tahu siapa wanita itu. Namun, Melia mengetahuinya. Ternyata semuanya seperti yang diduga Melia.Selesai membaca, Melia juga tidak membalas pesan. Dia merasa dirinya agak konyol. Jelas-jelas Melia tidak seharusnya ikut campur dengan privasi Gilbert. Sekarang dia malah merasa cemburu ketika melihat gambaran ini.Melia mengira dirinya bisa melewati pernikahan tanpa berlandasan cinta. Kenyataannya, jika pasangannya itu adalah Gilbert, sepertinya dia akan jatuh cinta terhadapnya. Jadi, Melia memil

    Last Updated : 2024-04-18
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1466

    Setelah itu, Gilbert tersenyum tipis. “Sepertinya kamu orangnya agak sensitif.”Gilbert mengangkat cangkir tehnya, lalu menyesapnya. “Hari ini sewaktu aku di kafe, aku ketemu dengan rekan kerjamu.”Melia tertegun. Tetiba dia tersenyum. “Oh ya?”“Apa yang dia katakan padamu?”Senyuman di wajah Melia terkaku. Saat berpapasan dengan tatapan tajam Gilbert, dia malah merasa bersalah. Jangan-jangan dia menyadari dirinya dipotret oleh rekan kerjanya?Namun, betul juga! Seandainya Gilbert tidak memiliki kepekaan tingkat tinggi, bagaimana dia bisa menjadi mata-mata?Dengan terpaksa, Melia mengakuinya. Dia menunjukkan senyuman tipis di wajahnya. “Dia memang sudah bilang sama aku. Tapi aku nggak bakal nanya masalah pribadimu. Orang lain nggak tahu kondisi kita, makanya bisa terjadi masalah seperti ini. Maaf ya kalau perbuatan rekan kerjaku sudah mengganggumu.”“Apa kamu mematikan ponselmu juga karena hal ini?”Melia langsung berkeringat dingin. Sepertinya Gilbert bahkan lebih peka daripada wanita

    Last Updated : 2024-04-18
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1467

    Awalnya Gilbert mengira dirinya bisa menebus Melia setelah dirinya mendapat saham dari Suryadi. Melia ingin mendapatkan keuntungan. Gilbert juga tidak pelit sama sekali. Hanya saja, dia mengabaikan sesuatu, yaitu soal “perasaan”.Meskipun lelaki dan wanita yang terikat oleh pernikahan tidak berlandaskan cinta, seiring berjalannya waktu, pasti akan tumbuh sedikit perasaan di antara mereka. Malam hari itu Gilbert tidak tergolong mabuk. Dia sangat jelas dengan apa yang dilakukan Melia.Gilbert pernah berhubungan dengan banyak wanita. Semua wanita yang mendekatinya juga tidaklah tulus. Semuanya bisa dirasakan dari setiap gerak-gerik mereka.Berbeda dengan Melia, dia bersikap sangat sungkan dan selalu menjaga jarak dengan Gilbert. Dia tahu hubungan mereka hanyalah sebuah “transaksi” belaka.Melia menunduk seolah-olah mengerti maksud ucapan Gilbert. Beberapa saat kemudian, dia berkata, “Jadi, kita hanya bertunangan saja, ‘kan?”Gilbert tidak berbicara.Raut wajah Melia sangatlah tenang. “Se

    Last Updated : 2024-04-18

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2581

    Tiba-tiba anjing Mastiff Tibet menabrak kandang. Suara keras itu mengejutkan Jessie hingga melangkah mundur dan menabrak pria di belakangnya. Si pria spontan memeluk Jessie. “Kamu tenang saja. Aku tidak akan melukai anak di dalam kandunganmu.”Tatapan Jessie kelihatan dingin. Dia juga merasa risi, berusaha untuk tetap bersikap tenang. “Sebentar, begini kurang seru.”Mereka bertiga tertegun sejenak. “Lho, kamu ingin yang seru?”Jessie membalikkan tubuhnya untuk melihat mereka. Dia mengangkat-angkat alisnya sembari tersenyum. “Jangan-jangan Nona Sissae nggak ingin lihat langsung? Kalau ada dia, aku baru bisa lebih santai.”Ketiga pria sungguh tidak menduga Jessie akan berkata seperti itu. Lagi pula, Jessie datang sendirian, dia tidak akan bisa melarikan diri lagi. Dia pun mengutus seorang pria untuk melapor.Jessie menyandarkan tangannya di pundak salah satu pria, lalu berkata dengan nada genit, “Apa dua ekor anjing yang kalian kurung ini akan merusak suasana hati kita?”Si pria mengendu

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2580

    “Jessie ….”“Kak Jules, kamu juga mesti jaga dirimu.” Jessie mengusap wajah Jules. “Janji sama aku.”Setelah terdiam beberapa saat, Jules menggenggam punggung tangan Jessie, lalu berkata dengan suara rendah dan seraknya, “Oke, aku janji sama kamu.”Jessie memeluknya. “Aku juga janji sama kamu.”…Sissae sedang duduk di bangku sembari memainkan ponselnya. Tidak lama kemudian, dia menerima panggilan dari Jessie. Panggilan diangkat. Mode speaker diaktifkan. “Bagaimana? Apa kamu sudah selesai berpikir?”Jessie membalas, “Iya, aku sudah selesai berpikir. Bukannya kamu ingin menentangku? Aku akan terima tantanganmu.”Miya yang mulutnya ditempel selotip pun menggeleng sembari menangis. Namun, dia tidak bisa mengeluarkan kata-kata.Sissae pun tertawa. “Jangan-jangan kamu bakal bawa anggota kemari? Tapi semua itu juga bukan masalah. Asalkan kamu berani bawa ….” Sissae mengarahkan ponsel ke sisi kandang. Jessie dapat mendengar jelas suara gonggong anjing. “Aku akan kurung dia di dalam. Anjing Ma

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2579

    Sissae tersenyum tipis. Tatapannya kelihatan tajam. “Kamu itu pelayan pribadi Jessie, ‘kan? Waktu itu, aku lihat kamu sangat perhatian sama dia. Tapi entah dia peduli sama hidup matinya kamu atau nggak.”Akhirnya Miya tahu maksud ucapan Sissae. Pikirannya seketika menjadi hampa. Rasa takut memenuhi pikirannya.Pada saat yang sama, baru saja Jessie berbaring di atas ranjang, dia pun dibangunkan oleh suara dering ponselnya.Jessie mengambil ponselnya. Ketika melihat ada panggilan masuk dari Miya, dia membangkitkan tubuhnya dengan perlahan, lalu mengangkat panggilan, “Halo, ada apa, Miya?”“Kamu nggak akan bisa menemukan Miya lagi. Kamu pasti nggak menyangka dia akan ada di tanganku, ‘kan?”Suara di ujung telepon bukan suara Miya, tetapi terdengar sangat familier bagi Jessie. Tiba-tiba Jessie kepikiran seseorang. “Kamu … Sissae?”“Iya, aku. Aku sudah bilang sebelumnya, aku pasti akan buat kalian menyesal. Kamu itu Jessie, ‘kan? Sekarang pelayanmu ada di tanganku. Kalau kamu peduli dengan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2578

    Di sisi lain, di Kediaman Menteri Dalam Negeri.Berhubung suaminya sedang diperiksa dan dihadapkan dengan hukuman penjara, istrinya sudah membeli tiket pesawat untuk terbang menuju Negara Fenderi. Dia berencana membawa putrinya untuk pergi bersembunyi ke luar negeri.Baru saja ibu dan anak itu keluar rumah, ada belasan mobil sedang berhenti di depan halaman. Raut wajah si wanita langsung berubah.Tidak lama kemudian, tampak beberapa pengawal berpakaian hitam berjalan menuruni mobil. “Nyonya, maaf, sepertinya kalian tidak bisa meninggalkan tempat ini.”Di dalam mobil, Jules yang sedang di perjalanan menerima panggilan dari pengawal. Ujung bibirnya melengkung ke atas. “Bagus! Selanjutnya saatnya membalikkan situasi.”Setelah panggilan diakhiri, pengawal yang duduk di bangku pengemudi juga menerima panggilan. Dia melaporkan kepada Jules dengan tersenyum, “Yang Mulia, Derrick sudah siuman!”“Ke rumah sakit!”Mobil langsung memutar arah melaju ke rumah sakit.Di dalam kamar pasien, Derrick

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2577

    “Selain Menteri Dalam Negeri yang bersedia menanggung kesalahan, yang lain terus menyangkal, tidak bersedia untuk mengakui perbuatan mereka. Sepertinya Reyhan punya pegangan.”Jules menyipitkan matanya. Dia berpikir sejenak, lalu berkata, “Sepertinya kita hanya bisa mencari celah dari Menteri Dalam Negeri.”Sebab, Menteri Dalam Negeri adalah satu-satunya orang yang bersedia mengakui kesalahannya. Seharusnya ada aibnya di tangan Reyhan.Benn menepuk-nepuk pundak Reyhan. “Masih ada waktu tiga hari lagi. Semangat!”Usai berbicara, Benn membalikkan tubuhnya dan berjalan pergi.Jules berjalan ke luar ruang tahanan Menteri Dalam Negeri. Pria paruh baya yang duduk di dalam kelihatan sangat putus asa. Kelihatan sekali tidaklah enak untuk hidup dengan kehilangan kebebasan.Ketika melihat kedatangan Jules, dia tertegun sejenak, lalu mengalihkan pandangannya dan tidak berbicara.“Apa kamu benar-benar bersedia untuk memikul semua kesalahan ini?”Menteri Dalam Negeri menggertakkan giginya. “Aku tid

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2576

    Benn melirik Sissae sekilas. “Semua ini perintah Yang Mulia Ratu. Apa Keluarga Taylor ingin melawan perintah? Atau Keluarga Taylor merasa kedudukan kalian lebih tinggi daripada Ratu? Jadi, kalian tidak menganggap keluarga kerajaan?”“Kamu ….”“Sissae.” Reyhan berdiri dengan perlahan, lalu menatap Benn dengan galak. “Tidak ada yang perlu aku takutkan. Aku akan ikut dengan kalian, tapi kalau terbukti aku difitnah, aku tidak akan membiarkan masalah ini begitu saja.”Benn tersenyum dan memiringkan sedikit tubuhnya. “Kalau begitu, mohon kerja samanya.”Reyhan mengibaskan tangannya, lalu meninggalkan ruang tamu. Pihak kepolisian juga mengikuti langkahnya.Saat melihat ayahnya dibawa pergi, kedua kaki Sissae terasa lemas. Dia langsung jatuh duduk di sofa. Ayahnya pasti tidak akan melakukan hal seperti itu! Ayahnya pasti telah difitnah! Pasti … pasti dia pelakunya! Jules!…Di Vila Laguna.Jules dan Jessie baru saja menuruni mobil. Tiba-tiba terdengar suara Sissae. “Jules!”Mereka berdua menol

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2575

    Beberapa saat kemudian, Sissae tidak menghiraukan rasa sakit di wajahnya, segera menghubungi sang ibu. “Ibu, apa yang terjadi? Ada apa dengan Ayah?”Risella tidak tahu bagaimana menjelaskan masalah ini. Namun pada akhirnya, dia tetap memilih untuk berterus terang kepada putrinya.Setelah Sissae mengetahui kenyataan, langsung terlintas rasa takut di dalam matanya. Seandainya ayahnya benar-benar melakukan semua itu, bukannya Keluarga Taylor akan ….Tidak! Masalah ini tidak boleh terjadi!Kedudukan dan kekuasaan Keluarga Taylor adalah sumber kepercayaan diri Sissae! Bagaimana jika dia kehilangan semua yang dimilikinya saat ini? Tidak! Dia tidak akan mengizinkan dirinya kehilangan semuanya!Pada saat sama, Jules dan Jessie pergi menjenguk Derrick. Derrick masih belum ada tanda-tanda untuk siuman. Dokter memberi tahu bahwa cedera yang dialami Derrick terlalu parah. Bisa siuman atau tidak tergantung dengan nasibnya.Jessie memalingkan kepalanya melihat raut wajah serius Jules. Dia menggengga

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2574

    Menteri Dalam Negeri tidak berbicara, seolah-olah sudah memahami semuanya ….Satu masalah belum selesai diatasi, datang lagi masalah baru. Ada lagi peretas anonim yang menyerang sistem keamanan kabinet hingga menyebabkan semua sistem lumpuh total. Kemudian, muncul tulisan dengan ukuran besar di situs web resmi.[ Selanjutnya adalah giliranmu. ]Peretas misterius ini membuat seluruh menteri dilanda kepanikan. Tidak lama kemudian, mereka menerima kabar bahwa Menteri Dalam Negeri telah menyerahkan diri ke polisi.Awalnya, mereka berpikir bahwa dengan mengorbankan satu orang, sisanya akan aman. Di luar dugaan, dua hari kemudian, peretas tersebut kembali mengungkap skandal menteri lainnya.Serangan itu terlihat seperti serangan terhadap menteri. Namun kenyataannya, semua menteri yang skandalnya terungkap memiliki hubungan transaksi dengan Keluarga Taylor.Di ruangan VIP kapal pesiar.Jerremy menutup layar tabletnya, lalu melihat ke sisi Jules. “Apa kamu yakin cara ini bisa menghancurkan tua

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2573

    “Hujan terlalu lebat. Kami tidak bisa melihat wajah orang itu. Tapi, dari gerak-gerik mereka, sepertinya mereka itu preman.”Jules melihat ke sisi kamar pasien. Beberapa saat kemudian, dia berkata, “Kalian jaga dia dengan baik.”“Yang Mulia, tenang saja.”Jules meninggalkan rumah sakit, lalu memasuki mobil. Dia sungguh merasa geram. Saking geramnya, dia memukul setir mobil. Urat hijau kelihatan menonjol di punggung tangannya. Hanya saja, saat ini Jules semakin yakin lagi bahwa masalah ini berhubungan dengan pengurus rumah Keluarga Taylor.Namun sekarang Derrick belum siuman. Mereka tidak memiliki bukti untuk melaporkan masalah ini kepada pihak berwajib. …Beberapa hari kemudian, sebuah rekaman suara dipublikasikan oleh peretas. “Transaksi” Reyhan dan anggota menteri yang tidak diketahui orang-orang viral di internet dan menggemparkan semua orang.Mereka memang sudah menghabiskan banyak uang untuk menekan berita itu. Hanya saja, berita itu sudah dicetak di majalah dan juga sudah terjua

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status