Share

Bab 1447

Suara Gilbert menyadarkan Melia dari bengongnya.

Kening Melia tampak berkerut. Dia melangkah ke hadapan Gilbert, lalu melipat kedua tangannya. “Aku nggak sangka kamu akan membohongiku?”

“Bohong?” Gerakan tangan Gilbert yang sedang merapikan lengan kemeja terhenti. Tatapannya tertuju pada wajah Melia.

Melia mengangkat kepala untuk menatapnya. “Kata ayahku, Pak Suryadi cuma punya satu anak laki-laki saja. Anaknya itu punya gangguan mental. Jadi, kamu ingin bohongi aku?”

Gilbert hanya tersenyum dan tidak menjawab.

“Apa yang lagi kamu tertawakan?” Melia merasa bingung.

Gilbert berjalan ke samping, lalu menuang kopi dengan perlahan. “Aku tidak menipumu.”

“Tapi … aku nggak merasa kamu seperti orang yang menderita gangguan jiwa,” gumam Melia dengan suara kecil. Apa ada yang salah?

Gilbert memegang cangkir kopi, lalu duduk di atas sofa. Dia pun tersenyum, kemudian berkata dengan perlahan, “Pak Suryadi memang cuma punya satu anak laki-laki saja, tapi semua itu informasi yang didapat di luar san
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status