Share

Bab 1449

Penulis: Daun Jahe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-11 14:14:53
Roger mengenakan kacamatanya kembali.

Izza sekali merasa kacamata yang dikenakan Roger sangat aneh. Dia tidak menyukainya, jadi selalu ingin melepaskannya. Roger menghindar. “Jangan sentuh! Ada Bu Claire di sini.”

Izza langsung mengatakan dengan terus terang, “Kamu semakin jelek setelah pakai kacamata.”

Kali ini Claire tidak bisa menahan tawanya lagi. Dia berjalan ke sisi Izza, lalu menepuk-nepuk pundaknya. “Izza, kamu jangan selalu menindas Roger. Nanti karena sering ditindas sama kamu, kepintarannya malah jadi hilang. Bisa jadi dia malah kehilangan mata pencahariannya.”

Izza mengangguk. “Iya, aku tahu.”

Roger terdiam membisu.

Claire dan Izza berjalan meninggalkan gedung Grup Angkasa. Setelah kembali ke mobil, tatapannya tertuju pada Izza yang duduk di bangku pengemudi. “Izza, apa kamu sangat benci sama Roger?”

Izza tertegun sejenak. Dia merasa agak bingung. “Nggak, kok.”

Claire menopang kening dengan satu tangannya. Dia memandang keluar jendela. “Aku lihat kamu sering banget tindas R
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1450

    “Apa aku sama dengan Widya?” Melia melipat tangannya. “Kehidupan Widya sangat menderita. Dia akan merasa lebih tenang kalau ada lelaki yang menjaganya. Tapi, aku nggak butuh.”“Kamu ….”“Sudah, kamu jangan desak Melia lagi. Telat menikah juga bukan masalah buruk. Setelah dia bertemu pasangan yang cocok, masih sempat untuk Melia mempertimbangkannya,” bujuk Giselle dengan lembut.Emir mendengus dingin. “Bohong kalau dia bisa mempertimbangkan ucapan kita.”“Ayah, aku nggak lagi bohongi kamu.”“Tidak lagi berbohong? Bukannya kamu sengaja ingin pancing emosiku? Kamu malah mengincar anak dari Pak Suryadi. Apa kamu tidak cari tahu identitasnya dengan jelas? Kamu malah langsung memercayainya.”Ternyata, Emir masih keberatan atas masalah keluarganya Suryadi.Widya kebingungan. “Pak Suryadi apaan?”Melia tidak menjawab, melainkan langsung berkata, “Gilbert itu anak laki-laki Pak Suryadi yang satu lagi. Lagi pula, aku juga nggak ingin menikah. Persyaratan yang dia buka sangat cocok sama aku.”Rau

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-11
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1451

    Emir melambaikan tangannya menyuruh sekretaris untuk meninggalkan ruangan. Sekretaris langsung berjalan keluar. Tak lupa dia menutup pintu ruangan.Emir duduk di sofa. Sikapnya tidaklah bersahabat. “Kamu memang cukup arogan. Datang-datang ingin bahas masalah kerja sama denganku. Coba aku tanya, apa hubungan kamu dengan Suryadi?”Gilbert langsung berterus terang. “Dia tergolong ayah kandungku.”Emir terbengong sejenak. “Bukannya putranya Suryadi bernama Kentley? Dari mana dia punya anak lagi?”Terlihat senyuman di wajah Gilbert. “Apa Pak Suryadi pernah mengungkit masalah anak haramnya ke publik?”Lagi-lagi Emir terbengong.Identitas anak haram memang cukup memalukan. Meskipun lelaki itu cukup kaya dan berkuasa, memiliki simpanan apalagi anak haram di luar tetap adalah aib mereka. Wanita simpanan dan anak haram itu terpaksa hidup dengan sembunyi dan tanpa status.Sebenarnya Emir juga tidak curiga sama sekali. Putra dari istri sah Suryadi mengalami gangguan mental sejak lahir. Dia tidak b

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-12
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1452

    “Iya, aku nggak tahu harus beliin hadiah apa lagi. Tiba-tiba aku kepikiran nggak pernah beliin Ayah barang antik, jadi aku ke sini, deh.”Ester mengangguk. Mereka mengobrol beberapa saat. Kemudian, Ester juga tidak mengganggu perkumpulan kedua anak muda lagi. Dia pun duluan meninggalkan tempat.Cherry dan Claire mencari kafe di sekitar. Tetiba Claire kepikiran sesuatu, lalu berkata, “Sepertinya aku ketemu seseorang hari ini.”Cherry bertanya, “Ketemu siapa?”“Gilbert.”Ketika mengungkit nama Gilbert, Cherry merasa agak syok. Sepertinya sudah lama tidak ada yang mengungkit nama tersebut, Cherry bahkan hampir melupakannya.“Ketemu di mana?”“Di jalan. Aku cuma nampak sekilas saja, cuma aku merasa sangat familier sama wajahnya,” balas Claire. Tatapannya tak berhenti tertuju pada wajah Cherry. Dia pun tersenyum. “Kenapa? Apa kamu masih punya pemikiran terhadapnya?”Cherry memutar bola matanya ke atas. “Kamu jangan sembarangan bicara, ya. Kalau sampai kedengaran sama Cahya, dia pasti bakal

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-13
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1453

    Roger sungguh kagum dengan siasat Suryadi. Dia telah menyusun semuanya dengan rapi. Pantas saja Grup Boga tidak pernah diperiksa sama sekali. Sebab, tidak ditemukan ada yang mencurigakan dalam laporan keuangan Grup Boga. Padahal sebenarnya sisa saldo di rekening perusahaan tidaklah sebanding dengan keuntungan yang diterimanya di Kota Oman.Javier pun tersenyum. “Sepertinya dia punya rekening lain.”Roger menggaruk kepalanya. “Aku sudah memeriksa bank. Rekening atas namanya sangatlah jelas. Tapi tidak ada saldo sebanyak itu.”Kening Javier pun berkerut. “Selidiki biodata anak haram itu.”Javier hanya ingin segera menyelesaikan masalah. Dia tidak ingin nantinya dirinya akan diselimuti oleh masalah bertubi-tubi. Jadi, hal pertama yang mesti Javier lakukan adalah menjamin anak haram Suryadi tidak akan menghambat rencananya. Pada saat ini, Javier menerima pesan singkat dari Cahya.[ Dasar berengsek! ]Di vila Javier.Selesai mandi, Javier menceritakan masalah Cahya memarahinya kepada Clair

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-14
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1454

    Melia mengikuti si lelaki ke dalam ruangan VIP. Tidak ada banyak orang di dalam sana, hanya sekitar 4-5 orang saja. Suryadi duduk di tengah-tengah mereka. Orang di sebelahnya sedang menuangkan alkohol ke gelasnya.“Pak Suryadi, dia sudah datang.”Suryadi menyuruh orang di sampingnya untuk pergi, lalu memanggil Melia kemari. Melia duduk di sampingnya, lalu berkata dengan sopan, “Pak Suryadi, ada urusan apa kamu mencariku?”Suryadi menuang minuman kepadanya. “Apa kamu dekat dengan Gilbert?”Melia menjawab, “Dekat, tapi nggak tergolong dekat-dekat amet.”Suryadi pun tertawa. “Apa kamu memahaminya?”Melia menjawab dengan tenang, “Aku hanya tahu dia adalah anakmu di luar sana.”Raut wajah Suryadi menjadi kaku. “Dia bahkan beri tahu masalah ini kepadamu? Sepertinya kamu itu orang yang cukup istimewa baginya.”Suryadi menyerahkan gelas alkohol kepada Melia.Baru saja Melia hendak mengambil gelas, tetiba pintu ruangan terbuka.Lelaki yang berdiri di depan pintu melihat Melia yang sedang duduk

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-15
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1455

    Melia menopang kening dengan satu tangan. “Bukannya dia itu ayahmu?”Raut Gilbert kelihatan kaku. “Dia tidak pernah menganggapku sebagai anaknya.”Melia terbengong melongo. Dia tidak berbicara lagi. Sebenarnya dia dapat merasakan bahwa ada yang aneh dengan hubungan Gilbert dengan ayahnya. Meskipun Suryadi adalah ayahnya, Gilbert kelihatan sangat mewaspadainya.Melia memalingkan kepala untuk menatapnya. “Jadi, untuk apa dia mencariku?”Gilbert tidak menjawab, melainkan bertanya, “Menurutmu, apa yang bisa dia lakukan?”“Hanya karena aku kenal sama kamu?”“Kalau tidak?”Melia pun tersenyum. “Kalau memang seperti itu, seandainya aku benar-benar menikah denganmu, bukankah dia akan sering mengajakku untuk minum bersama?”“Dia tidak akan melakukannya.”Jawaban pasti Gilbert membuat Melia merasa bingung. “Apa maksudmu?”“Karena dia merasa hal itu tidak pantas.”Melia menatapnya. “Kamu sangat memahami Pak Suryadi.”Gilbert menghentikan mobil di depan lampu merah. Dia memalingkan kepala untuk me

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-16
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1456

    Melia melintasi depan mobil, lalu berjalan ke dalam kediaman.Gilbert menatap kepergian Melia. Beberapa saat kemudian, dia baru menyalakan mesin mobil.….Beberapa hari kemudian, Roger berhasil menemukan beberapa informasi. Dia pun menyerahkan dokumen kepada Javier. Kening Javier spontan berkerut ketika membaca nama yang tertera di atas dokumen.[ Gilbert. ]Javier membaca isi dokumen. “Nama ini agak familier.”Roger membalas, “Familier, ‘kan? Dia itu bos Klub Garzia yang dulu.”Javier tidak berbicara.Pada saat yang sama, Emir yang berhasil menyelidiki identitas Gilbert juga merasa syok.Sekretaris Emir telah memastikan ke kantor provinsi. Gilbert memang pernah menjadi anggota dari kantor provinsi, bahkan adalah mata-mata unggulan. Saat menjalankan misi, biasanya dia akan menggunakan nama samarannya.Selain itu, di saat muda dulu, Gilbert pernah menjabat sebagai ketua dari kasus penting. Kemampuannya sangatlah hebat. Seandainya Gilbert tidak mengundurkan diri, dia pasti sudah menduduk

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-17
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1457

    Saat Claire dan Cherry makan di restoran, kebetulan terdengar kabar pertunangan putri Keluarga Gozali.“Melia akan bertunangan?”Cherry menatapnya. “Kamu nggak tahu??”Claire tidak berbicara.Bukannya Claire tidak tahu. Hanya saja dia tidak tahu siapa pasangannya Melia. Keluarga Gozali tidak pernah mempublikasikannya. Claire spontan kepikiran dengan gambaran waktu itu.Hanya saja, tebakannya sudah dibuktikan dengan cepat. Saat selesai makan, dia bersama Cherry berjalan keluar restoran, mereka pun bertemu dengan Gilbert dan melia.Mereka berdua baru saja keluar dari lift. Melia berdiri di sampingnya Gilbert, lalu menunduk sembari memperlambat langkahnya. Dia bahkan menabrak Gilbert.Melia spontan mengangkat kepalanya. Orang yang berjalan di depan sana adalah Claire dan juga Cherry.Cherry berdiri di tempat menatap sosok Gilbert. Perasaannya seketika terasa rumit. Bukan karena dia masih memendam perasaan mendalam kepada Gilbert atau tidak merelakannya. Hanya saja, dia merasa menyesal lan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2581

    Tiba-tiba anjing Mastiff Tibet menabrak kandang. Suara keras itu mengejutkan Jessie hingga melangkah mundur dan menabrak pria di belakangnya. Si pria spontan memeluk Jessie. “Kamu tenang saja. Aku tidak akan melukai anak di dalam kandunganmu.”Tatapan Jessie kelihatan dingin. Dia juga merasa risi, berusaha untuk tetap bersikap tenang. “Sebentar, begini kurang seru.”Mereka bertiga tertegun sejenak. “Lho, kamu ingin yang seru?”Jessie membalikkan tubuhnya untuk melihat mereka. Dia mengangkat-angkat alisnya sembari tersenyum. “Jangan-jangan Nona Sissae nggak ingin lihat langsung? Kalau ada dia, aku baru bisa lebih santai.”Ketiga pria sungguh tidak menduga Jessie akan berkata seperti itu. Lagi pula, Jessie datang sendirian, dia tidak akan bisa melarikan diri lagi. Dia pun mengutus seorang pria untuk melapor.Jessie menyandarkan tangannya di pundak salah satu pria, lalu berkata dengan nada genit, “Apa dua ekor anjing yang kalian kurung ini akan merusak suasana hati kita?”Si pria mengendu

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2580

    “Jessie ….”“Kak Jules, kamu juga mesti jaga dirimu.” Jessie mengusap wajah Jules. “Janji sama aku.”Setelah terdiam beberapa saat, Jules menggenggam punggung tangan Jessie, lalu berkata dengan suara rendah dan seraknya, “Oke, aku janji sama kamu.”Jessie memeluknya. “Aku juga janji sama kamu.”…Sissae sedang duduk di bangku sembari memainkan ponselnya. Tidak lama kemudian, dia menerima panggilan dari Jessie. Panggilan diangkat. Mode speaker diaktifkan. “Bagaimana? Apa kamu sudah selesai berpikir?”Jessie membalas, “Iya, aku sudah selesai berpikir. Bukannya kamu ingin menentangku? Aku akan terima tantanganmu.”Miya yang mulutnya ditempel selotip pun menggeleng sembari menangis. Namun, dia tidak bisa mengeluarkan kata-kata.Sissae pun tertawa. “Jangan-jangan kamu bakal bawa anggota kemari? Tapi semua itu juga bukan masalah. Asalkan kamu berani bawa ….” Sissae mengarahkan ponsel ke sisi kandang. Jessie dapat mendengar jelas suara gonggong anjing. “Aku akan kurung dia di dalam. Anjing Ma

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2579

    Sissae tersenyum tipis. Tatapannya kelihatan tajam. “Kamu itu pelayan pribadi Jessie, ‘kan? Waktu itu, aku lihat kamu sangat perhatian sama dia. Tapi entah dia peduli sama hidup matinya kamu atau nggak.”Akhirnya Miya tahu maksud ucapan Sissae. Pikirannya seketika menjadi hampa. Rasa takut memenuhi pikirannya.Pada saat yang sama, baru saja Jessie berbaring di atas ranjang, dia pun dibangunkan oleh suara dering ponselnya.Jessie mengambil ponselnya. Ketika melihat ada panggilan masuk dari Miya, dia membangkitkan tubuhnya dengan perlahan, lalu mengangkat panggilan, “Halo, ada apa, Miya?”“Kamu nggak akan bisa menemukan Miya lagi. Kamu pasti nggak menyangka dia akan ada di tanganku, ‘kan?”Suara di ujung telepon bukan suara Miya, tetapi terdengar sangat familier bagi Jessie. Tiba-tiba Jessie kepikiran seseorang. “Kamu … Sissae?”“Iya, aku. Aku sudah bilang sebelumnya, aku pasti akan buat kalian menyesal. Kamu itu Jessie, ‘kan? Sekarang pelayanmu ada di tanganku. Kalau kamu peduli dengan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2578

    Di sisi lain, di Kediaman Menteri Dalam Negeri.Berhubung suaminya sedang diperiksa dan dihadapkan dengan hukuman penjara, istrinya sudah membeli tiket pesawat untuk terbang menuju Negara Fenderi. Dia berencana membawa putrinya untuk pergi bersembunyi ke luar negeri.Baru saja ibu dan anak itu keluar rumah, ada belasan mobil sedang berhenti di depan halaman. Raut wajah si wanita langsung berubah.Tidak lama kemudian, tampak beberapa pengawal berpakaian hitam berjalan menuruni mobil. “Nyonya, maaf, sepertinya kalian tidak bisa meninggalkan tempat ini.”Di dalam mobil, Jules yang sedang di perjalanan menerima panggilan dari pengawal. Ujung bibirnya melengkung ke atas. “Bagus! Selanjutnya saatnya membalikkan situasi.”Setelah panggilan diakhiri, pengawal yang duduk di bangku pengemudi juga menerima panggilan. Dia melaporkan kepada Jules dengan tersenyum, “Yang Mulia, Derrick sudah siuman!”“Ke rumah sakit!”Mobil langsung memutar arah melaju ke rumah sakit.Di dalam kamar pasien, Derrick

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2577

    “Selain Menteri Dalam Negeri yang bersedia menanggung kesalahan, yang lain terus menyangkal, tidak bersedia untuk mengakui perbuatan mereka. Sepertinya Reyhan punya pegangan.”Jules menyipitkan matanya. Dia berpikir sejenak, lalu berkata, “Sepertinya kita hanya bisa mencari celah dari Menteri Dalam Negeri.”Sebab, Menteri Dalam Negeri adalah satu-satunya orang yang bersedia mengakui kesalahannya. Seharusnya ada aibnya di tangan Reyhan.Benn menepuk-nepuk pundak Reyhan. “Masih ada waktu tiga hari lagi. Semangat!”Usai berbicara, Benn membalikkan tubuhnya dan berjalan pergi.Jules berjalan ke luar ruang tahanan Menteri Dalam Negeri. Pria paruh baya yang duduk di dalam kelihatan sangat putus asa. Kelihatan sekali tidaklah enak untuk hidup dengan kehilangan kebebasan.Ketika melihat kedatangan Jules, dia tertegun sejenak, lalu mengalihkan pandangannya dan tidak berbicara.“Apa kamu benar-benar bersedia untuk memikul semua kesalahan ini?”Menteri Dalam Negeri menggertakkan giginya. “Aku tid

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2576

    Benn melirik Sissae sekilas. “Semua ini perintah Yang Mulia Ratu. Apa Keluarga Taylor ingin melawan perintah? Atau Keluarga Taylor merasa kedudukan kalian lebih tinggi daripada Ratu? Jadi, kalian tidak menganggap keluarga kerajaan?”“Kamu ….”“Sissae.” Reyhan berdiri dengan perlahan, lalu menatap Benn dengan galak. “Tidak ada yang perlu aku takutkan. Aku akan ikut dengan kalian, tapi kalau terbukti aku difitnah, aku tidak akan membiarkan masalah ini begitu saja.”Benn tersenyum dan memiringkan sedikit tubuhnya. “Kalau begitu, mohon kerja samanya.”Reyhan mengibaskan tangannya, lalu meninggalkan ruang tamu. Pihak kepolisian juga mengikuti langkahnya.Saat melihat ayahnya dibawa pergi, kedua kaki Sissae terasa lemas. Dia langsung jatuh duduk di sofa. Ayahnya pasti tidak akan melakukan hal seperti itu! Ayahnya pasti telah difitnah! Pasti … pasti dia pelakunya! Jules!…Di Vila Laguna.Jules dan Jessie baru saja menuruni mobil. Tiba-tiba terdengar suara Sissae. “Jules!”Mereka berdua menol

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2575

    Beberapa saat kemudian, Sissae tidak menghiraukan rasa sakit di wajahnya, segera menghubungi sang ibu. “Ibu, apa yang terjadi? Ada apa dengan Ayah?”Risella tidak tahu bagaimana menjelaskan masalah ini. Namun pada akhirnya, dia tetap memilih untuk berterus terang kepada putrinya.Setelah Sissae mengetahui kenyataan, langsung terlintas rasa takut di dalam matanya. Seandainya ayahnya benar-benar melakukan semua itu, bukannya Keluarga Taylor akan ….Tidak! Masalah ini tidak boleh terjadi!Kedudukan dan kekuasaan Keluarga Taylor adalah sumber kepercayaan diri Sissae! Bagaimana jika dia kehilangan semua yang dimilikinya saat ini? Tidak! Dia tidak akan mengizinkan dirinya kehilangan semuanya!Pada saat sama, Jules dan Jessie pergi menjenguk Derrick. Derrick masih belum ada tanda-tanda untuk siuman. Dokter memberi tahu bahwa cedera yang dialami Derrick terlalu parah. Bisa siuman atau tidak tergantung dengan nasibnya.Jessie memalingkan kepalanya melihat raut wajah serius Jules. Dia menggengga

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2574

    Menteri Dalam Negeri tidak berbicara, seolah-olah sudah memahami semuanya ….Satu masalah belum selesai diatasi, datang lagi masalah baru. Ada lagi peretas anonim yang menyerang sistem keamanan kabinet hingga menyebabkan semua sistem lumpuh total. Kemudian, muncul tulisan dengan ukuran besar di situs web resmi.[ Selanjutnya adalah giliranmu. ]Peretas misterius ini membuat seluruh menteri dilanda kepanikan. Tidak lama kemudian, mereka menerima kabar bahwa Menteri Dalam Negeri telah menyerahkan diri ke polisi.Awalnya, mereka berpikir bahwa dengan mengorbankan satu orang, sisanya akan aman. Di luar dugaan, dua hari kemudian, peretas tersebut kembali mengungkap skandal menteri lainnya.Serangan itu terlihat seperti serangan terhadap menteri. Namun kenyataannya, semua menteri yang skandalnya terungkap memiliki hubungan transaksi dengan Keluarga Taylor.Di ruangan VIP kapal pesiar.Jerremy menutup layar tabletnya, lalu melihat ke sisi Jules. “Apa kamu yakin cara ini bisa menghancurkan tua

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2573

    “Hujan terlalu lebat. Kami tidak bisa melihat wajah orang itu. Tapi, dari gerak-gerik mereka, sepertinya mereka itu preman.”Jules melihat ke sisi kamar pasien. Beberapa saat kemudian, dia berkata, “Kalian jaga dia dengan baik.”“Yang Mulia, tenang saja.”Jules meninggalkan rumah sakit, lalu memasuki mobil. Dia sungguh merasa geram. Saking geramnya, dia memukul setir mobil. Urat hijau kelihatan menonjol di punggung tangannya. Hanya saja, saat ini Jules semakin yakin lagi bahwa masalah ini berhubungan dengan pengurus rumah Keluarga Taylor.Namun sekarang Derrick belum siuman. Mereka tidak memiliki bukti untuk melaporkan masalah ini kepada pihak berwajib. …Beberapa hari kemudian, sebuah rekaman suara dipublikasikan oleh peretas. “Transaksi” Reyhan dan anggota menteri yang tidak diketahui orang-orang viral di internet dan menggemparkan semua orang.Mereka memang sudah menghabiskan banyak uang untuk menekan berita itu. Hanya saja, berita itu sudah dicetak di majalah dan juga sudah terjua

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status