Share

Bab 1403

Hendri mengantar si lelaki pulang ke rumah. Dia pun tiba di Apartemen Himaya pada pukul sebelas malam. Di tubuhnya ditempel oleh aroma wangi parfum wanita itu. Dia merasa sangat jijik hingga mandi dua kali.

Hendri kembali ke kamar mematikan lampu kamar, lalu membaringkan tubuhnya. Lampu neon di depan jendela samar-samar memantul ke atas plafon kamar.

Salah satu tangan Hendri disandarkan di atas kepalanya. Dia menatap plafon sembari memikirkan sesuatu. Hendri pun spontan tersenyum.

Keesokan harinya, saat Widya keluar rumah, dia menyadari pintu lift hampir tertutup. Dia segera berlari. “Sebentar!”

Setelah masuk ke dalam lift, dia pun melihat sosok Hendri. Awalnya dia terbengong sejenak. Tetiba dia langsung kepikiran dengan masalah hari itu, dia pun merasa canggung lagi. Hanya saja, sepertinya akan lebih canggung jika tidak saling menyapa.

Widya menunjukkan senyuman di wajahnya. Dia berdiri di samping. “Kebetulan sekali.”

Hendri menatapnya. “Emm, iya, kebetulan.”

Widya mengintip Hendri se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status