Home / Romansa / Kembang Desa / Tawaran Pekerjaan

Share

Tawaran Pekerjaan

Author: Yetti S
last update Last Updated: 2021-10-08 16:54:48

Enam bulan kemudian.

"Mini, ini ada lowongan pekerjaan di pabrik gula sebagai administrasi. Kalau kamu sudah siap bekerja coba melamar pekerjaan di situ," ucap pamannya ketika mengunjungi rumahnya.

"Iya Paman, aku siap. Aku sudah mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan," sahut Lasmini dengan senyum sumringah.

"Baik kalau begitu besok kamu Paman antar kesana untuk melakukan wawancara, karena mereka memang lagi butuh karyawan untuk posisi administrasi ini. Kalau kamu lulus seleksi wawancara ini besok bisa langsung bekerja," ucap pamannya. "Besok Paman datang jam delapan dan itu kamu sudah harus siap agar kita bisa langsung berangkat."

"Baik, Paman. Aku janji sebelum Paman datang, aku sudah siap," ucap Lasmini dengan penuh semangat.

Agus, pamannya Lasmini terharu dan merasa iba dengan nasib keponakannya yang masih muda tapi harus menanggung beban hidup yang cukup berat. Dia berjanji akan selalu melindungi keponakannya itu dan memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya. Seperti sekarang ini di tempatnya bekerja ada lowongan pekerjaan, dia dengan cepat memberikan informasi kepada keponakannya agar mencoba bekerja di sana.

***

"Lasmini Prasetyo!" panggil salah seorang staf rekrutmen pabrik gula tempat Lasmini berada saat ini.

"Saya, Bu," jawab Lasmini sambil berdiri dan mendekat ke arah orang yang memanggilnya.

"Silahkan masuk ke ruang interview di sebelah sini, Mbak," tutur wanita itu mengarahkan Lasmini.

"Baik, Bu." Lasmini mengikuti wanita itu yang berjalan di depannya.

Setelah sampai di dalam, wanita itu mulai membuka beberapa berkas lamaran yang Lasmini bawa untuk melakukan verifikasi berkas. Wanita itu tersenyum melihat berkas lamaran milik Lasmini. Dari senyumannya itu dapat dilihat kalau dia puas dengan apa yang ada di sana.

"Dari yang saya lihat disini, kamu rupanya tergolong cerdas. Dan memang kami sedang membutuhkan orang untuk menduduki posisi administrasi. Jadi kamu bisa jelaskan apa kira-kira yang kamu tahu tentang pekerjaan ini. Tidak usah rinci, garis besarnya saja. Saya ingin tahu karena di sini secara teori kamu bagus dan soal prakteknya nanti rekan kerja atau atasan kamu yang akan membimbing kamu secara langsung. Dan tentu saja kalau kamu bisa lulus interview ini."

Lasmini terdiam sejenak untuk mengingat pelajaran mengenai administrasi kantor yang pernah dipelajari di sekolah. Setelah merangkum dalam ingatannya, Lasmini kemudian secara perlahan menjawab pertanyaan dari staf rekrutmen tersebut.

"Yang saya ketahui mengenai administrasi kantor suatu perusahaan adalah melakukan perekapan data, mengelola dokumen dan tentunya menyimpannya secara terstruktur. Administrasi kantor juga perlu membangun hubungan baik dengan setiap karyawan. Karena administrasi kantor itu akan berhubungan dengan karyawan dan manajemen perusahaan." Lasmini menjawab pertanyaan dari wanita itu dengan tenang.

Wanita itu menganggukkan kepalanya dan tersenyum menatap Lasmini. Dalam hatinya dia kagum akan ketenangan yang dimiliki oleh wanita muda yang ada di hadapannya saat ini.

"Ok, lalu kamu bisa jelaskan apa saja kira-kira tugas seorang administrasi kantor itu?" tanya Wanita itu.

Lasmini kembali terdiam untuk mengingat kembali apa yang telah dipelajari di sekolah.

"Tugas seorang administrasi kantor adalah menerima panggilan telepon, membuat agenda kantor, melakukan entri data dan melakukan arsip data." Lasmini kembali menjawab dengan ketenangan hati yang dia miliki.

Wanita itu kembali tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Kalau seandainya kamu diterima bekerja di sini, apakah kamu bersedia untuk kerja lembur?" tanya wanita itu lagi.

"Bersedia, Bu," jawab Lasmini tanpa ada keraguan sedikitpun.

"Baiklah kalau begitu kamu diterima untuk bekerja di sini. Dan mulai besok kamu sudah bisa aktif bekerja," ucap wanita itu sambil menyalami Lasmini.

"Hari ini saya akan kenalkan kamu dengan atasan kamu, agar besok kamu langsung menemui dia dan membantunya dalam pekerjaan administrasi ini," ucap wanita itu sambil mengangkat teleponnya dan menekan tombol angka untuk menghubungi seseorang.

Tak lama kemudian pintu diketuk oleh seseorang.

Tok...tok...tok.

"Masuk!" jawab wanita itu memberi ijin kepada orang yang ada di balik pintu itu untuk memasuki ruangan.

Pintu kemudian terbuka dan menampilkan seorang wanita yang cukup dewasa Kini berjalan ke arah mereka.

"Kenalkan ini Ibu Aisyah, atasan kamu nanti. Bu Aisyah, ini Lasmini. Besok dia sudah bisa aktif bekerja."

Mereka kemudian berjabat tangan dengan erat dan dengan senyum yang menghiasi bibir mereka masing-masing.

"Kalau Bu Aisyah tidak keberatan, mungkin bisa memberikan pengarahan pada Lasmini hari ini jadi besok dia bisa langsung bekerja." Staf rekrutmen itu memberikan saran pada Aisyah.

"Boleh. Yuk kita kedalam sekarang! saya akan terangkan apa yang akan menjadi pekerjaan kamu nantinya," timpal Aisyah yang kemudian membawa Lasmini untuk masuk ke dalam ruang kerjanya.

Sesampainya di dalam ruang kerja khusus bagi para karyawan administrasi kantor itu, Aisyah kemudian menjelaskan apa saja yang akan menjadi tanggung jawab Lasmini nantinya.

"Tugas kamu nantinya akan melakukan entri data dan melakukan arsip dokumen. Saya jelaskan dulu gambaran pekerjaan yang akan kamu lakukan nanti. Untuk entri data yang kamu lakukan nantinya adalah kamu merekap data dari konsumen dan beberapa klien yang bekerjasama dengan pabrik kita ini. Kamu juga harus teliti dalam melakukan entri data itu jangan sampai ada yang terlewat sedikitpun." Aisyah menjelaskan detail pekerjaan yang nantinya akan dilakukan oleh Lasmini.

"Lalu kalau arsip dokumen yang kamu lakukan adalah agar data atau file tersimpan secara rapi dan terstruktur. Arsip data nantinya akan dibedakan menjadi dua yaitu, arsip data fisik atau elektronik. Arsip data fisik meliputi laporan, bukti transaksi, dan surat jalan. Sedangkan arsip  elektronik disimpan di dalam bentuk file di komputer." Aisyah kembali menjelaskan apa saja pengarsipan dokumen itu yang akan dikerjakan oleh Lasmini nantinya.

"Kira-kira itu nanti gambaran pekerjaan kamu nanti, Lasmini. Nanti kalau dalam pengerjaannya kamu kurang jelas, bisa kamu tanyakan ke saya," ucap Aisyah sambil tersenyum ramah.

"Baik, Bu. Saya akan berusaha bekerja dengan sebaik mungkin dan berusaha agar Ibu  tidak kecewa dengan pekerjaan saya nantinya," ucap Lasmini sopan.

"Baik, kalau begitu sekarang kamu boleh pulang dan besok datang ke sini jangan telat. Jam delapan sudah harus sampai di sini. Saya tidak suka karyawan saya datangnya telat, kecuali kalau nanti ada keperluan mendadak bisa ijin datang telat ke saya terlebih dahulu," jelas Aisyah yang diangguki oleh Lasmini.

Lasmini pulang ke rumah dengan hati yang ringan karena hari ini dia sedang berbahagia. Dia mendapatkan pekerjaan yang bisa membiayai hidupnya serta membahagiakan ibu dan anaknya.

"Ibu!" panggil Lasmini saat sudah sampai di halaman rumahnya. Dia mencari ibunya ke kamar dan dia melihat ibunya sedang menidurkan anaknya, Bima.

"Sstt jangan berisik! anak kamu baru saja tidur," ucap Sulastri sambil meletakkan jari telunjuk di bibirnya.

Lasmini kemudian tersenyum dan berjalan ke arah ibunya dan berbisik di telinga Sulastri.

"Alhamdulillah, aku diterima kerja dan mulai aktif bekerja besok, Bu," bisik Lasmini.

Related chapters

  • Kembang Desa   Teman Baru

    Sudah seminggu Lasmini bekerja di pabrik gula sebagai staf administrasi kantor. Dia bekerja dengan tekun dan mudah mengerti apa yang diarahkan oleh Aisyah, sehingga dalam waktu satu minggu Lasmini sudah mahir mengerjakan tugasnya.Aisyah pun senang dan puas dengan pekerjaan yang dilakukan oleh Lasmini. Dia diam-diam mempunyai rencana untuk menaikkan gaji Lasmini apabila sudah selesai masa percobaan dan diangkat sebagai pegawai tetap di kantor itu.Selain tekun bekerja dan berhasil mengerjakan tugas dengan baik, Lasmini juga seorang wanita yang mudah bergaul sehingga dalam waktu yang relatif singkat sudah memiliki teman di kantor itu. Dari sekian orang di kantor itu, ada seseorang yang diam-diam selalu memperhatikan Lasmini dan mencoba untuk mengenal Lasmini lebih dekat lagi.“Lagi sibuk, Mini?” tanya pemuda itu sambil tersenyum.“Eh, Mas Yudi. Biasa saja sih tidak terlalu sibuk,” sahut Lasmini balas tersenyum ke arah Yudi yang memb

    Last Updated : 2021-10-11
  • Kembang Desa   Aku Bukan Wanita Yang Baik

    Keesokan harinya, Lasmini berangkat kerja dengan perasaan yang tidak enak. Dia merasa bersalah terhadap Yudi, yang dia tolak keinginannya secara halus yang ingin mampir ke rumah Lasmini.Tatapan Lasmini bertemu dengan tatapan Yudi saat gadis itu tiba di kantor. Lasmini tersenyum ramah dan menganggukkan kepalanya kepada Yudi yang juga tersenyum ramah terhadapnya.“Pagi, Mini!” sapa Yudi yang tiba-tiba sudah berdiri di samping Meja kerja Lasmini.“Pagi, Mas Yudi!” balas Lasmini sambil menatap Yudi dengan tatapan yang sulit diartikan. Dia ingin menghindar dari pria ini namun rasanya sulit karena Yudi seperti mengikutinya. Lasmini ingin menjaga jarak agar tidak terlalu dekat dengan Yudi. Dia sadar dirinya bukan wanita yang seperti Yudi bayangkan, dia takut kalau Yudi akan kecewa setelah tahu kalau dirinya sudah memiliki seorang anak.“Nanti makan siang bareng yuk, Mini!” ajak Yudi sambil tersenyum ramah dan berharap kalau g

    Last Updated : 2021-10-13
  • Kembang Desa   Kursus Bahasa Inggris

    Sudah tujuh bulan Lasmini bekerja di pabrik gula itu sebagai staf administrasi kantor. Dan dia selalu bekerja dengan baik yang membuat Aisyah sebagai pimpinannya sangat puas dengan pekerjaannya yang rapi dan tepat waktu. Karena itu Aisyah berniat untuk mengikutsertakan Lasmini kursus Bahasa Inggris yang diadakan oleh perusahaannya.“Lasmini! Kemari sebentar!” seru Aisyah yang memanggil Lasmini melalui panggilan telepon.Lasmini segera beranjak dari tempat duduknya menuju ke meja kerja Aisyah. Dengan langkah tergesa gadis itu menuju ke meja Aisyah yang sudah menunggunya.“Pagi, Bu.” Lasmini menyapa dengan sopan atasannya setelah dia sampai di meja kerja wanita paruh baya itu.“Begini, kantor ini akan mengadakan kursus Bahasa Inggris bagi karyawannya yang sudah bekerja dengan baik. Dan saya mendaftarkan kamu untuk ikut di kursus itu karena kamu sudah bekerja dengan baik selama ini. Jadi mulai hari senin depan kamu akan mulai ku

    Last Updated : 2021-10-16
  • Kembang Desa   Mencari Peruntungan

    Sudah satu bulan Lasmini menggunakan telepon genggam pemberian Aisyah. Dia mulai rajin melihat beberapa lowongan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi yang dia miliki. Sampai pada suatu hari setelah makan siang, Lasmini menghampiri Aisyah yang dia lihat tidak sedang sibuk.“Selamat siang, Bu!” sapa Lasmini sambil membungkuk sopan terhadap Aisyah.“Siang, Mini! ada apa?” tanya Aisyah setelah dia meletakkan telepon genggamnya di atas meja. “Silahkan duduk!” ujarnya dengan ramah.Lasmini segera duduk di kursi yang ada di depan meja kerja Aisyah. Dia kemudian memperlihatkan telepon genggamnya yang terdapat lowongan pekerjaan di kota.“Saya akan memperlihatkan ini pada Ibu dan saya meminta saran apa menurut Ibu saya bisa mengirimkan lamaran pekerjaan di perusahaan tersebut,” ujar Lasmini sambil menatap Aisyah dengan penuh harap saran dari wanita paruh baya itu.Aisyah memperhatikan lowongan pekerjaan ya

    Last Updated : 2021-10-17
  • Kembang Desa   Ke Kota

    Lasmini pergi ke kota dengan diantar oleh pamannya. Agus dengan setia mengantar Lasmini menuju perusahaan yang akan melakukan tes terhadap keponakannya itu."Paman tunggu di bawah ya, Mini." Agus hanya boleh mengantar Lasmini sampai lobby saja, selebihnya Lasmini naik ke lantai lima dengan diantar oleh salah seorang staf HRD.Lasmini berdoa semoga dirinya bisa di terima bekerja di perusahaan ini.Setelah beberapa jam, Lasmini selesai juga melakukan serangkaian tes. Dia disuruh menunggu untuk mendapatkan hasilnya."Lasmini!" panggil staf HRD itu dengan tersenyum ramah."Iya, Bu." Lasmini berdiri dan berjalan mendekati staf HRD itu.Staf HRD itu mengajak Lasmini untuk

    Last Updated : 2021-10-20
  • Kembang Desa   Karyawan Baru

    Lasmini berangkat ke kota satu minggu sebelum dia mulai bekerja di kantor yang baru. Dia diantar oleh paman dan bibinya. Dia akhirnya mendapatkan tempat kost tidak jauh dari kantor baru-nya, hanya sekitar beberapa meter saja jaraknya sehingga dia cukup berjalan kaki apabila akan berangkat atau pulang dari kantor. “Terima kasih untuk Paman dan Bibi yang sudah mengantar aku ke sini, aku tidak akan pernah melupakan kebaikan kalian,” ucap Lasmini sambil memeluk bibinya dengan erat. Mereka akan kembali ke desa setelah dilihatnya Lasmini sudah mendapatkan tempat tinggal di lingkungan yang baik. “Kamu sudah kami anggap sebagai anak kandung kami sendiri, Mini. Jadi menjaga kamu merupakan kewajiban kami juga,” ujar Agus sambil menepuk pelan pundak Lasmini. “Iya, Mini. Kamu tidak usah sungkan apabila meminta bantuan dari kami. Kami orangtua kamu juga, ya,” sahut Titik sambil mencium pipi mulus Lasmini bergantian kiri dan kanan. Lasmini menganggukkan kep

    Last Updated : 2021-10-23
  • Kembang Desa   Promosi

    "Wow! Bagus sekali kamu punya niat untuk sekolah lagi, apalagi kamu akan melanjutkan ke akademi sekretaris. Saya setuju Lasmini, saya dukung rencana kamu itu. Nanti kalau sudah selesai sekolahnya, beritahu saya. Nanti akan saya bantu kamu untuk mendapatkan promosi di perusahaan ini," janji Susan yang membuat Lasmini tersenyum sumringah. Hal itu juga membuat Lasmini lebih bersemangat lagi."Tapi mungkin tidak dalam waktu dekat ini saya akan sekolah lagi, Bu. Karena tabungan saya belum cukup." Lasmini tertunduk menatap meja kerja Susan.Susan menatap Lasmini dengan prihatin. Dia kemudian menepuk pelan pundak Lasmini."Kamu cari sekolahnya dari sekarang, ya. Soal biaya akan ibu bayarkan dulu. Nanti saat kamu sudah dipromosikan dan gaji kamu naik, kamu bisa bayar kembali uang saya. Bagaimana? Kamu setuju?" tanya Susan."I-iya, Bu. Saya setuju. Terima kasih, Bu." Lasmini kemudian menghampiri Susan dan mencium punggung tangan wanita itu."K

    Last Updated : 2021-10-27
  • Kembang Desa   Sekretaris Baru

    Lasmini masih terpaku di tempatnya. Dia bingung harus menjawab apa pada Bayu, atasan barunya. Dia sebenarnya ingin menolak ajakan bos-nya itu, tetapi bingung cara menyampaikannya agar ucapannya tidak menyinggung pria itu.“Lasmini?” tanya Bayu lagi karena Lasmini belum juga menjawab tawarannya untuk makan siang bersama dengannya.“Eh iya, Pak. Maaf saya...saya tidak bisa makan siang bersama dengan Bapak. Saya merasa tidak enak sebagai sekretaris baru tapi sudah makan siang bersama dengan atasannya. Apa kata orang nanti?” Lasmini menjelaskan dengan perlahan, dia khawatir kalau ucapannya akan menyinggung Bayu.Bayu tersenyum mendengar ucapan Lasmini yang terdengar polos, “Jadi kalau sudah lama jadi sekretaris, kamu mau makan siang bersama dengan saya?”Lasmini sontak terkejut saat Bayu membalikkan ucapannya tadi.“Bukan seperti itu, Pak. Tapi maksud saya sebagai sekretaris baru, saya tidak mau menjadi pergunj

    Last Updated : 2021-10-31

Latest chapter

  • Kembang Desa   Momen Bahagia

    Setelah acara makan malam, para tamu undangan memberikan selamat kepada pasangan suami istri yang tengah berbahagia itu. “Selamat atas hari jadi pernikahannya Pak Ario, Bu Lasmini,” ucap salah seorang pria yang datang bersama istrinya . “Terima kasih atas kedatangannya di acara kami ini, Pak, Bu,” sahut Ario pada pasangan suami istri yang merupakan rekan bisnisnya. Setelah para tamu undangan mengucapkan selamat padanya dan juga istrinya secara bergantian, kini giliran Ario dan Lasmini mengucapkan sepatah dua kata di acara tersebut. “Terima kasih untuk para tamu undangan yang telah bersedia hadir di acara kami. Hari ini, satu tahun yang lalu saya telah membuat keputusan paling penting dalam hidup saya. Saya telah berjanji dengan wanita yang ada di sebelah saya ini, untuk selalu berjalan bersama di hari-hari yang terbentang di depan. Dan wanita yang ada di sebelah saya ini juga telah memberikan saya kebahagiaan. Membuat hidup saya menjadi berwarna dan dia juga telah memberikan saya d

  • Kembang Desa   Wedding Anniversary

    Lima bulan kemudian.Lasmini bingung saat bangun tidur, dia tidak mendapati Ario ada di sampingnya. Biasanya suaminya itu masih tertidur pulas di jam seperti ini. Lasmini melihat waktu menunjukkan pukul lima pagi. Dia bangkit dari tidurnya dan melangkah ke arah kamar bayi yang ada di sebelah kamarnya. Dia tersenyum saat melihat Anisa masih tertidur pulas. Lasmini lalu berjalan ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan menunaikan sholat subuh.Selesai menunaikan sholat subuh, Lasmini berjalan keluar kamar. Dia berencana untuk mencari keberadaan suaminya pagi ini.“Apa Mas Ario sedang olahraga? mungkin dia sedang lari pagi di luar rumah. Aku buatkan dia kopi saja kalau begitu. Jadi saat dia pulang, Mas Ario bisa langsung minum kopinya,” gumam Lasmini bermonolog.Lasmini melangkahkan kakinya menuju ke arah dapur. Di sana dia melihat asisten rumah tangganya tengah sibuk menyiapkan sarapan.

  • Kembang Desa   Kejutan Untuk Lasmini

    Tiga bulan kemudian.Lasmini melihat penunjuk waktu di dinding dengan perasaan kesal yang menyelimuti dirinya. Sudah jam sembilan malam tetapi Ario dan Bima belum tampak juga batang hidungnya di rumah. Saat ini Bima seharusnya sudah bersiap untuk tidur, tetapi Ario yang membawa anak sulungnya itu pergi dari tadi sore belum kembali ke rumah.Lasmini menyesal menuruti perintah Ario agar tetap berada di rumah menjaga Anisa. Ario meminta Lasmini untuk tidak ikut serta dengan mereka, karena Anisa yang rewel sepanjang sore hari tadi. Waktu terus berjalan dan Lasmini sudah bolak-balik melihat ke luar rumah tapi tidak ada tanda-tanda mereka akan datang.Dia mencoba menelepon suaminya itu untuk mengetahui keberadaan mereka saat ini. Namun, Ario sama sekali tidak mengangkat teleponnya, bahkan pesan yang dia kirim hanya dibaca saja.‘Kenapa aku telepon tidak dia angkat, ya? kemana sih mereka sampai sekarang belum pulang? awas saja nanti kalau sudah sampai di r

  • Kembang Desa   Family Time

    “Mimpi kalau aku tidak disayang lagi sama Bunda dan Ayah. Aku duduk sendiri. Ayah sama Bunda mencium Dedek Nisa.” Bima kemudian menangis kala dia mengingat mimpinya itu.Lasmini tersenyum mendengar ucapan anak sulungnya itu. Dia lalu memeluk tubuh bocah itu seraya berkata, “Itu hanya mimpi, sayang. Jangan diambil hati. Bunda sama Ayah tetap sayang sama Bima, kok, walaupun sudah ada Dedek Nisa.” Lasmini lalu mencium pipi gembil Bima dengan penuh kasih sayang.Namun, tiba-tiba saja Bima menarik wajahnya dari wajah ibunya seraya berkata, “Beneran kalau Bunda tetep sayang sama aku?” tanya Bima dengan suara perlahan menatap Lasmini lekat.Lasmini kembali tertawa dan mencolek hidung mancung anaknya. “Benar dong sayang. Masak Bunda bohong.”Lasmini lalu mencium pipi anaknya gemas. Bima rupanya merasa lega dengan jawaban ibunya. Dia terkekeh kala ibunya terus mencium wajahnya. Hingga suara tangisan Anisa menghentika

  • Kembang Desa   Akhir Dari Penantian

    “Sayang, sudah siap belum?” tanya Ario sambil mengetuk pintu kamar mandi. Istrinya tadi pamit padanya hendak ke kamar mandi sebentar sebelum mereka mulai ‘olahraga malam’ yang sudah ditunggu oleh Ario selama dua bulan.“Sebentar, Mas. Tunggu saja di tempat tidur, nanti juga aku keluar!” jawab Lasmini dari dalam kamar mandi. Ario kemudian kembali melangkah ke arah tempat tidur. Dia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur sambil menatap langit-langit kamar.Tak lama kemudian pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan sosok Lasmini yang memakai lingerie merah. Dia berjalan perlahan mendekati suaminya yang sudah siap di atas tempat tidur. Lasmini tersenyum menggoda ke arah suaminya yang kini menatap ke arahnya dengan tatapan takjub dan tanpa berkedip sedikitpun.“Jadi ini yang membuat kamu lama di kamar mandi, hm. Dan ini lingerie merah kapan belinya?” tanya Ario mulai menggoda

  • Kembang Desa   Menggoda Iman

    “Mini, ganti baju kamu!” ujar Ario saat akan mengantar istrinya ke rumah sakit, dengan tujuan ke dokter anak karena bayinya akan melakukan imunisasi tahap awal.“Kenapa memangnya, Mas. Sepertinya baju yang aku kenakan ini sopan.” Lasmini memindai lagi pakaian yang dia kenakan hari ini. Dan dia tidak menemukan ada yang salah pada pakaiannya itu.“Itu pakaiannya menggoda iman, sayang. Aku saja tergoda apalagi orang lain. Dan aku tidak mau kalau dokter anak itu menjadi sainganku,” sungut Ario yang mulai dengan mode sebagai suami posesif.Lasmini merotasi matanya dengan malas. Dia melepas pakaiannya di depan suaminya, yang seketika membuat Ario menelan saliva, saat melihat tubuh istrinya yang semakin menggoda setelah melahirkan anaknya. Lasmini kemudian mengenakan pakaian lainnya dan memperlihatkan penampilannya kini di depan Ario untuk meminta pendapat suaminya itu.“Ba

  • Kembang Desa   Nuni VS Aisyah

    Keesokan Harinya, Nuni datang ke kamar rawat inap Lasmini dengan senyum sumringah terbit dari bibirnya. Dia langsung membuka pintu ruang rawat inap itu. Senyumnya semakin merekah kala melihat cucunya saat ini tengah tertidur di box bayi.“Cucuku cantik sekali. Sayang sedang tidur, padahal Ibu mau menggendong dia,” ucap Nuni kala dia sudah memasuki ruang rawat inap itu dan menatap cucunya di pinggir box bayi.“Iya, Bu. Nisa baru saja selesai menyusu. Dan seperti biasanya kalau habis menyusu dia pasti tertidur.” Lasmini berkata sambil tersenyum menatap wajah ibu mertuanya.Di saat bersamaan, pintu kamar rawat Lasmini terbuka. Menampilkan sosok Aisyah dan Wahyu di ambang pintu.“Kamu sudah sampai dulu rupanya Nun. Arief mana? kamu datang sendiri kemari?” tanya Aisyah yang melangkah ke arah Lasmini. Dia lalu mengecup pipi anaknya lembut.“Mas Arief sedang main golf. Katanya, nanti langsung kemari setelah acara

  • Kembang Desa   Nama Bayi

    “Sabar, Bu. Ini sedang kami diskusikan. Nanti kalau sudah dapat pasti akan kami beritahu,” ucap Ario.“Jangan lama-lama memberi namanya! masak nanti kalau ada yang menjenguk tidak bisa memanggil namanya. Coba sekarang kamu arahkan kamera ke wajah cucu Ibu. Ibu sepertinya Ke rumah sakitnya besok pagi. Makanya sekarang Ibu mau melihat dulu cucunya,” cetus Nuni.Ario lalu mengarahkan telepon genggamnya ke arah bayi mungil nan cantik. Nuni memekik takjub kala melihat cucu keduanya itu sudah terlihat cantik saat ini.“Cantik sekali cucu Eyang. Jadi tidak sabar untuk segera ke sana. Ario, Mini, Bagaimana kalau Ibu yang memberi nama untuk cucu Ibu yang cantik ini?” tanya Nuni.“Boleh, Bu,” sahut Ario dan Lasmini bersamaan.Nuni terdiam sesaat. Dia tersenyum sumringah sebelum akhirnya berkata, “Bagaimana kalau Anisa Muliawati? kalian

  • Kembang Desa   Welcome Baby Girl

    Dua bulan kemudian....Lasmini tersenyum melihat kamar bayi yang warnanya sangat ‘girly’ dan indah dilihat. Lasmini berjalan mengelilingi kamar bayi yang didominasi warna pink. Lasmini semenjak tahu bayinya berjenis kelamin perempuan, langsung berbelanja perlengkapan bayi untuk bayi perempuan. Di saat dia tengah berkeliling kamar bayi, tiba-tiba saja Lasmini meringis sambil memegang perutnya. Dia lalu duduk di tepi tempat tidur. Dia sudah mulai terbiasa dengan kontraksi dini yang kadang timbul secara tiba-tiba dan menghilang setelah beberapa menit. Namun kali ini yang dia rasakan sama sekali beda dengan yang biasanya. Kali ini rasanya lebih sakit dan terasa terus-menerus sakitnya.“Mini! kamu kenapa?” tanya Ario saat dia memasuki kamar bayi.“Perut-ku mulas, Mas. Aku merasa ada sesuatu yang mendorong ke bawah,” ucap Lasmini melirih.“Hah! jangan-jangan ka

DMCA.com Protection Status