Share

Chapter 143: Malaikat Pencabut Nyawa

Clarita pun menjerit meminta pertolongan tapi malah ditertawakan oleh para perampok itu. Dengan ekspresi wajah yang dipenuhi oleh ketakutan itu, gadis yang kini mengenakan jaket hitam itu pun melangkah mundur dan berniat berlari untuk masuk ke dalam rumah Glenn Brawijaya.

Tetapi sungguh sial, ia tidak bisa melakukannya karena orang-orang itu telah berhasil mengejar dirinya dan mencegahnya mencari bantuan.

"Hei, gadis manis. Jangan bermain-main! Lebih baik, kau ikut kami denga suka rela dari pada harus kami paksa," ucap seorang perampok dengan wajah bulat.

"Ya. Sudah sangat bagus aku tidak langsung menyeretmu agar ikut kita. Bukankah seharusnya kau membalas kebaikan kami dengan ikut kami tanpa memprotes, anak cantik?" tambah teman si Bulat.

Sontak, Clarita semakin tidak tahu harus berbuat apa. Namun, tidak disangka-sangka olehnya, bala bantuan datang tidak terkira-kira. Ia hampir-hampir merasa jika ia sedang bermimpi saat melihat Glenn Brawijaya tiba-tiba sudah ada di sana bersama den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ijodaun_11
Masak d perumahan mewah ga da satpam yah, euummm
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status