"Yu…" Mu Lanxi menghambur memeluk tubuh Lei Xiayu yang masih terbaring, "Syukurlah kau sudah sadar." Dia merebahkan kepalanya di dada pemuda itu untuk membuatnya merasa nyaman.Linglong juga keluar dari balik baju Mu Lanxi dan melompat ke bahu Lei Xiayu, "Tuan, akhirnya aku masih bisa melihatmu.""Maaf, Linglong. Aku berjanji tidak akan meninggalkanmu seperti di kehidupan sebelumnya." ungkap Lei Xiayu, kemudian membujuk Mu Lanxi."Xi'er, jangan menangis lagi. Maaf sudah membuatmu khawatir." Lei Xiayu mengelus puncak kepala Mu Lanxi dengan lembut, merasa sedikit bersalah karena seringkali membuat gadis ini menangis karenanya. Tapi, apa boleh buat karena ini adalah takdir yang harus Lei Xiayu jalani, jika dia ingin terus bertambah kuat maka Lei Xiayu harus mengambil resiko yang besar pula."Xi'er, sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri?" tanya Lei Xiayu kemudian setelah Mu Lanxi cukup tenang."Tiga hari, kau sudah pingsan selama tiga hari." Mu Lanxi mengangkat tiga jarinya.Lei Xiayu
Satu hal yang baru Lei Xiayu temui sekarang adalah semua anggota klan Lei yang berpapasan dengannya selalu memanggilnya dengan sebutan 'patriark muda', padahal dia tahu di masa lalu mereka sering melontarkan kata-kata hinaan dan perundungan padanya, ternyata dengan kekuatan memang bisa mengubah nasib seseorang dari yang dulunya dianggap sampah tidak berguna kini telah menjadi sosok yang begitu dihormati.Namun, Lei Xiayu tidak memperdulikannya karena enggan mengurus masalah kecil seperti itu. Dia terus berkeliling untuk mencari keberadaan Mu Lanxi dan Linglong tapi tak kunjung menemukannya."Kemana Xi'er pergi?" Lei Xiayu berpikir jika Mu Lanxi sudah kembali ke Paviliun Anggrek Putih karena marah padanya. Dia ingin menyusul kesana, tapi mengingat sebentar lagi hari akan malam Lei Xiayu tak jadi pergi.Secara tidak sengaja dia melewati halaman rumah yang biasa dijadikan tempat untuk bermalam para tamu, dan dia merasakan ada sebuah aura yang memancar dari dalam sana. Lei Xiayu yang penas
Di kediaman utama keluarga Lei tepatnya pada ruang perjamuan, semua petinggi klan Lei sudah hadir serta beberapa tamu yang telah diundang sebelumnya. Di antaranya ada seorang pria gemuk, dengan mata sebelah kirinya ditutupi oleh kain penutup berwarna hitam. Wajahnya tampak datar, namun memancarkan kekuatan seorang jagoan ranah Janin Suci.Di sampingnya ada Jiang Wei yang tiba lebih awal serta Wu Ming yang datang setelahnya. Ketiganya saling menyapa beberapa kata, sebelum sibuk dengan urusannya masing-masing.Tak lama kemudian, perhatian mereka tersita oleh kedatangan seorang pria jangkung yang melangkah dengan tenang dan hanya menatap ke arah depan, melewati para tamu lain tanpa menyapa seolah tidak melihat keberadaan mereka. Dia hanya berjalan ke arah meja yang telah disiapkan untuknya, bersama seorang gadis muda bercadar biru cerah."Bukankah dia adalah Fang Jiuzu?" seorang praktisi berbisik pada jagoan di dekatnya dan mendapat anggukan kepala."Sombong sekali dia, bahkan tidak meny
Peresmian itu berlangsung selama tiga puluh menitan dan diakhiri dengan penyerahan token pada Lei Xiayu yang membuat semua orang bertepuk tangan. Kemudian mereka berdiri satu persatu untuk memberi selamat."Pak tua ini bersulang untuk junior Lei," Jiang Wei yang pertama kali berdiri dan menuangkan arak pada cangkir di mejanya sebelum menenggak arak tersebut dalam satu tegukan. Tak hanya itu, dia kemudian mengeluarkan sebuah giok ke udara, dan dengan satu gerakan tangan benda tersebut melayang ke arah Lei Xiayu dan berhenti di depannya."Giok itu menyimpan ingatan seorang kultivator kuat saat dia memainkan salah satu teknik terhebatnya, hari ini aku menghadiahkannya pada junior Lei." ungkapnya menjelaskan."Senior, ini… apakah anda serius?" Lei Xiayu tidak percaya sepenuhnya, tapi setelah Jiang Wei memintanya untuk menyimpan benda tersebut membuatnya berterima kasih. Dia tidak menyangka Jiang Wei akan menghadiahinya dengan barang sebagus ini. Lei Xiayu sempat mengalirkan qi dan memerik
Semua pihak setuju untuk memutuskan delapan perwakilan generasi muda yang akan bertanding memperebutkan posisi pemimpin aliansi untuk kelompoknya. Pertandingan akan dilaksanakan dengan sistem gugur, dan yang menang akan melaju ke babak berikutnya menantang peserta lain.Adapun pertandingannya akan dilangsungkan tiga hari mendatang di kediaman keluarga Xia, karena mereka menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah."Karena semuanya sudah setuju, maka bisa kita anggap permasalahan ini selesai, bukan?" Lei Zhihao bangkit dari duduknya. "Untuk itu, sesuai yang telah aku janjikan sebelumnya, maka keluarga Lei-ku ingin mengadakan perjamuan untuk kita semua."Lei Zhihao mengangkat satu jarinya yang seketika pintu ruang perjamuan terbuka lebar, lalu puluhan pelayan mulai masuk secara beriringan sambil membawa nampan yang berisi teko arak dan makanan hangat. Mereka menghidangkannya di meja para tamu undangan.Kemudian Lei Zhihao bertepuk tangan, kali ini para pemain musik yang memasuki ruangan itu
Mu Lanxi menjadi gugup saat Lei Xiayu membawanya memasuki kediamannya, membuat gadis itu sudah berpikiran yang aneh-aneh, tapi ketika Lei Xiayu menurunkannya di ranjang, pemuda itu langsung berlalu pergi."Kau mau kemana?" tanya Mu Lanxi bingung."Tidurlah, aku akan mencari tempat untuk bermeditasi."Perkataan itu seketika membuat Mu Lanxi malu, ternyata Lei Xiayu tidak seperti yang dipikirkannya. Padahal Mu Lanxi sudah harap-harap cemas tadi. Lei Xiayu, kau mengerjai ku lagi-! Pikir gadis itu.Tanpa mengucap sepatah kata, Mu Lanxi berbaring dengan memunggungi Lei Xiayu, membuat pemuda itu tertawa kecil. Mu Lanxi bisa mendengar tawa tersebut mengundangnya untuk mendengus dingin.Sementara Lei Xiayu sudah mengunci kamar yang ditempati Mu Lanxi rapat-rapat sebelum menghentakkan kakinya dengan keras ke lantai yang seketika menciptakan sebuah energi pelindung meluas hingga menutupi seluruh ruangan dan membuatnya menjadi kedap suara. Senyum yang mengukir lebar di bibirnya pun kini telah ber
"Bagaimana Xi'er, tidurmu nyenyak semalam?" tanya Lei Xiayu saat melihat Mu Lanxi sudah meninggalkan kamar dan datang menemuinya ketika matahari mulai menyusup masuk ke ruangan.Mu Lanxi mengangguk, tapi tidak ingin membahasnya lebih jauh. Kemudian dia mengalihkan pembicaraan dengan menanyakan keadaan Lei Xiayu karena Mu Lanxi merasa kalau pemuda itu baru saja melalui malam yang panjang."Kau tidak apa-apa 'kan?" Mu Lanxi bercerita kalau semalam dia bermimpi Lei Xiayu sedang bertarung melawan seseorang, untungnya Lei Xiayu menang tapi tetap saja membuat Mu Lanxi khawatir sekalipun itu hanya dalam mimpi."Kau tenang saja, aku pasti akan baik-baik saja. Jangan khawatir!" Lei Xiayu tersenyum tipis, lalu memeluk Mu Lanxi untuk menenangkan wanitanya itu agar tidak terlalu cemas. Tapi, dia enggan menceritakan kalau kemungkinan besar Mu Lanxi tidak sedang bermimpi melainkan mendengar pertarungannya semalam. Dia tidak menyangka Mu Lanxi masih bisa tahu padahal Lei Xiayu sudah memasang formasi
Semua orang ramai-ramai berkumpul di alun-alun Kota Zhengzhou tepatnya pada sebuah tempat arena beladiri karena sebelumnya tersebar kabar kalau akan ada dua orang praktisi yang melangsungkan pertarungan hidup dan mati. Setelah di provokasi oleh Xia Hongyan beberapa waktu lalu, Kong Yimu terpancing untuk menantang Lei Xiayu berduel di arena tersebut, sesuai namanya mereka diperbolehkan untuk membunuh satu sama lain. Pada dasarnya Lei Xiayu juga tidak takut, sehingga menyetujui tantangan tersebut."Yu…" Mu Lanxi menahan tangan Lei Xiayu saat ingin memasuki arena pertarungan. Dia memang tahu Lei Xiayu adalah pemuda yang kuat dan selama ini selalu memberinya kejutan dengan kekuatannya, tapi Kong Yimu juga bukan sosok yang bisa diremehkan, Mu Lanxi khawatir kejadian buruk akan menimpa prianya itu."Tidak perlu cemas, Xi'er. Aku mengetahui batas kemampuanku sendiri, dan Kong Yimu ini bukanlah lawan sepadan untukku." Lei Xiayu percaya diri dengan kekuatannya meskipun ranah mereka berbeda dua