Hayo lho Mu Lanxi, jangan marah terus sama Lei Xiayu 'kan kasihan dia, hehehe. Kira-kira apa ya yang bakalan Lei Xiayu lakukan buat membujuk pujaan hatinya itu? Dan siapakah sebenarnya Fang Jiuzu juga Xiexie yang terkesan misterius itu? Yok, berikan pendapat kalian di kolom komentar. Serta jangan lupa share, subscribe, dan berikan GEMS untuk karya ini sebagai support untuk penulis. Ikuti juga kami di i9: sweet_owl20 dan f3: SweetOwl. Terima kasih! Salam hangat, SweetOwl
Mu Lanxi menjadi gugup saat Lei Xiayu membawanya memasuki kediamannya, membuat gadis itu sudah berpikiran yang aneh-aneh, tapi ketika Lei Xiayu menurunkannya di ranjang, pemuda itu langsung berlalu pergi."Kau mau kemana?" tanya Mu Lanxi bingung."Tidurlah, aku akan mencari tempat untuk bermeditasi."Perkataan itu seketika membuat Mu Lanxi malu, ternyata Lei Xiayu tidak seperti yang dipikirkannya. Padahal Mu Lanxi sudah harap-harap cemas tadi. Lei Xiayu, kau mengerjai ku lagi-! Pikir gadis itu.Tanpa mengucap sepatah kata, Mu Lanxi berbaring dengan memunggungi Lei Xiayu, membuat pemuda itu tertawa kecil. Mu Lanxi bisa mendengar tawa tersebut mengundangnya untuk mendengus dingin.Sementara Lei Xiayu sudah mengunci kamar yang ditempati Mu Lanxi rapat-rapat sebelum menghentakkan kakinya dengan keras ke lantai yang seketika menciptakan sebuah energi pelindung meluas hingga menutupi seluruh ruangan dan membuatnya menjadi kedap suara. Senyum yang mengukir lebar di bibirnya pun kini telah ber
"Bagaimana Xi'er, tidurmu nyenyak semalam?" tanya Lei Xiayu saat melihat Mu Lanxi sudah meninggalkan kamar dan datang menemuinya ketika matahari mulai menyusup masuk ke ruangan.Mu Lanxi mengangguk, tapi tidak ingin membahasnya lebih jauh. Kemudian dia mengalihkan pembicaraan dengan menanyakan keadaan Lei Xiayu karena Mu Lanxi merasa kalau pemuda itu baru saja melalui malam yang panjang."Kau tidak apa-apa 'kan?" Mu Lanxi bercerita kalau semalam dia bermimpi Lei Xiayu sedang bertarung melawan seseorang, untungnya Lei Xiayu menang tapi tetap saja membuat Mu Lanxi khawatir sekalipun itu hanya dalam mimpi."Kau tenang saja, aku pasti akan baik-baik saja. Jangan khawatir!" Lei Xiayu tersenyum tipis, lalu memeluk Mu Lanxi untuk menenangkan wanitanya itu agar tidak terlalu cemas. Tapi, dia enggan menceritakan kalau kemungkinan besar Mu Lanxi tidak sedang bermimpi melainkan mendengar pertarungannya semalam. Dia tidak menyangka Mu Lanxi masih bisa tahu padahal Lei Xiayu sudah memasang formasi
Semua orang ramai-ramai berkumpul di alun-alun Kota Zhengzhou tepatnya pada sebuah tempat arena beladiri karena sebelumnya tersebar kabar kalau akan ada dua orang praktisi yang melangsungkan pertarungan hidup dan mati. Setelah di provokasi oleh Xia Hongyan beberapa waktu lalu, Kong Yimu terpancing untuk menantang Lei Xiayu berduel di arena tersebut, sesuai namanya mereka diperbolehkan untuk membunuh satu sama lain. Pada dasarnya Lei Xiayu juga tidak takut, sehingga menyetujui tantangan tersebut."Yu…" Mu Lanxi menahan tangan Lei Xiayu saat ingin memasuki arena pertarungan. Dia memang tahu Lei Xiayu adalah pemuda yang kuat dan selama ini selalu memberinya kejutan dengan kekuatannya, tapi Kong Yimu juga bukan sosok yang bisa diremehkan, Mu Lanxi khawatir kejadian buruk akan menimpa prianya itu."Tidak perlu cemas, Xi'er. Aku mengetahui batas kemampuanku sendiri, dan Kong Yimu ini bukanlah lawan sepadan untukku." Lei Xiayu percaya diri dengan kekuatannya meskipun ranah mereka berbeda dua
Kong Yimu terlambat menyadari kalau Lei Xiayu sudah melepaskan Pedang Pembunuh Kegelapan ke arahnya sehingga hanya bisa mencoba menahannya menggunakan kapak di tangannya. Namun, tepat sebelum kedua senjata berbenturan, Lei Xiayu secara tiba-tiba muncul di depannya dan dengan segera meraih pedang tersebut lalu membelokkan serangan ke arah perut Kong Yimu.Argh!Kong Yimu meringis kesakitan karena Lei Xiayu berhasil mendaratkan satu tebasan cukup dalam ke arah perutnya. Beruntung Kong Yimu mengenakan pakaian kualitas tinggi jadi serangan itu tidak melukainya dengan telak, tapi tetap saja membuat darah seketika mengalir dari luka tersebut.Semua orang yang melihat kecepatan Lei Xiayu menjadi terpana, bahkan beberapa di antaranya mengira kalau pemuda ini telah menguasai sebuah teknik ruang dan waktu, padahal pada kenyataannya Lei Xiayu hanya menggunakan Langkah Petir, teknik pertama dari Delapan Gerbang Petir.Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Le
"Selamat karena anda sudah menang saudara Lei, aku juga turut senang sebab bagaimanapun juga anda telah membawa nama Kota Zhengzhou." Xia Hongyan mulai menunjukkan sikap bermuka dua terlepas kekesalannya karena Kong Yimu gagal membunuh Lei Xiayu."Saudara? Kupikir kita tidak sedekat itu untuk saling memanggil saudara, Xia Hongyan." Lei Xiayu tersenyum sinis, dia tahu betul kalau pemuda itu menginginkan kematiannya. "Di masa depan jangan tunjukkan lagi wajahmu yang sok polos itu di hadapanku, aku muak melihatnya." Dia secara terang-terangan mengungkapkan sifat asli Xia Hongyan yang berpura-pura baik padanya.Xia Hongyan menjadi kesal karena motifnya terungkap membuatnya merasa malu karena Lei Xiayu mengatakannya di hadapan semua orang. Tidak ingin menjadi buah bibir para praktisi di sana, Xia Hongyan memutuskan untuk pergi. Dia seakan bertelinga tebal saat semua orang mulai menggosipkannya. Dengan tangan mengepal keras, Xia Hongyan berjanji akan membalas perlakuan L
Mu Lanxi melarang agar untuk sementara ini Lei Xiayu tidak menemuinya terlebih dahulu karena dia membutuhkan waktu untuk sendiri. Nyatanya kemampuan Lei Xiayu dalam bidang alkemis juga membuat Mu Lanxi merasa terbebani. Awalnya dia berpikir kalau pemuda itu hanya memiliki bakat dalam ilmu beladiri saja, sehingga Mu Lanxi bisa melengkapinya dengan ilmu alkemis, jadi ketika Lei Xiayu membutuhkan pil maka dia bisa menyediakan untuknya.Tapi, setelah mengetahui Lei Xiayu lebih berbakat darinya, Mu Lanxi merasa kalau mereka tidak cocok dan ditakdirkan untuk tak bersama. Dia merasa minder karena tak ada satupun hal yang bisa dilakukannya untuk Sang Pujaan Hati.'Langit, kenapa kau begitu tidak adil padaku. Disaat aku telah menemukan orang yang cocok dan merasa kami bisa hidup berdampingan, kau malah memberinya semua bakat di dunia ini. Lantas, apa yang bisa kulakukan untuknya?'Mu Lanxi terus menerus kepikiran masalah itu padahal Lei Xiayu sudah mengatakan kalau dia tidak perlu mengkhawatirk
Lei Xiayu merasakan kalau kekuatannya sekarang sudah berada di puncak Penyucian Tubuh tingkat 6 sehingga hanya butuh selangkah lagi untuk menerobos ranah, sebab itulah dia memutuskan untuk mengkonsumsi Pil Pondasi Tubuh yang telah dibuat sebelumnya. Lei Xiayu mengalirkan qi yang cukup banyak untuk membantu proses penyerapan pil tersebut hingga bulir-bulir keringat mengalir di sekujur tubuhnya karena merasakan perubahan pada beberapa struktur tubuhnya.Beruntung Lei Xiayu bisa menahan rasa sakit itu sehingga proses penerobosan ranah berhasil dia lakukan tanpa kendala ditandai dengan keluarnya cairan hitam pekat mengalir di tubuhnya. Cairan hitam tersebut dikenal sebagai racun pil yang akan keluar dengan sendirinya ketika seseorang berhasil naik ranah sebab setiap kali seorang praktisi melakukan penerobosan maka tubuh mereka akan diperbaharui dan tentunya akan bertambah lebih kuat."Jadi, seperti ini ranah Penyucian Tubuh tingkat 7. Ah, aku sudah lama melupakannya." Lei Xiayu tersenyum
Lei Xiayu membuka mata saat merasakan cahaya matahari sudah membakar kulitnya sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing, kemudian pandangan pemuda itu menelisik ke segala penjuru ruangan tapi tidak menemukan siapapun di sana, padahal Lei Xiayu mengingat terakhir kali dia sedang bersama Xiexie menghabiskan waktu semalaman dengan meminum arak."Apa yang telah gadis itu lakukan padaku?" Lei Xiayu segera memeriksa semua bagian tubuh serta barang-barangnya, namun tak ada satupun yang hilang menandakan kalau Xiexie tak melakukan apapun kepadanya, tapi tetap saja membuat Lei Xiayu curiga karena sampai saat ini dia masih belum mempercayai gadis itu sepenuhnya.Tak ingin tinggal lebih lama di sana, Lei Xiayu memutuskan untuk keluar melewati jendela kamar dan melompat dari satu atap bangunan ke bangunan lainnya. Lei Xiayu tidak sadar kalau setelah kepergiannya ada dua orang yang sedang memperhatikannya tepat dari kamar yang dia tinggalkan sebelumnya."Nona, apakah pemuda itu memang layak me