Kong Yimu ini cukup berani menantang Lei Xiayu, kira2 bakalan gimana jadinya pertarungan mereka ya?
Kong Yimu terlambat menyadari kalau Lei Xiayu sudah melepaskan Pedang Pembunuh Kegelapan ke arahnya sehingga hanya bisa mencoba menahannya menggunakan kapak di tangannya. Namun, tepat sebelum kedua senjata berbenturan, Lei Xiayu secara tiba-tiba muncul di depannya dan dengan segera meraih pedang tersebut lalu membelokkan serangan ke arah perut Kong Yimu.Argh!Kong Yimu meringis kesakitan karena Lei Xiayu berhasil mendaratkan satu tebasan cukup dalam ke arah perutnya. Beruntung Kong Yimu mengenakan pakaian kualitas tinggi jadi serangan itu tidak melukainya dengan telak, tapi tetap saja membuat darah seketika mengalir dari luka tersebut.Semua orang yang melihat kecepatan Lei Xiayu menjadi terpana, bahkan beberapa di antaranya mengira kalau pemuda ini telah menguasai sebuah teknik ruang dan waktu, padahal pada kenyataannya Lei Xiayu hanya menggunakan Langkah Petir, teknik pertama dari Delapan Gerbang Petir.Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Le
"Selamat karena anda sudah menang saudara Lei, aku juga turut senang sebab bagaimanapun juga anda telah membawa nama Kota Zhengzhou." Xia Hongyan mulai menunjukkan sikap bermuka dua terlepas kekesalannya karena Kong Yimu gagal membunuh Lei Xiayu."Saudara? Kupikir kita tidak sedekat itu untuk saling memanggil saudara, Xia Hongyan." Lei Xiayu tersenyum sinis, dia tahu betul kalau pemuda itu menginginkan kematiannya. "Di masa depan jangan tunjukkan lagi wajahmu yang sok polos itu di hadapanku, aku muak melihatnya." Dia secara terang-terangan mengungkapkan sifat asli Xia Hongyan yang berpura-pura baik padanya.Xia Hongyan menjadi kesal karena motifnya terungkap membuatnya merasa malu karena Lei Xiayu mengatakannya di hadapan semua orang. Tidak ingin menjadi buah bibir para praktisi di sana, Xia Hongyan memutuskan untuk pergi. Dia seakan bertelinga tebal saat semua orang mulai menggosipkannya. Dengan tangan mengepal keras, Xia Hongyan berjanji akan membalas perlakuan L
Mu Lanxi melarang agar untuk sementara ini Lei Xiayu tidak menemuinya terlebih dahulu karena dia membutuhkan waktu untuk sendiri. Nyatanya kemampuan Lei Xiayu dalam bidang alkemis juga membuat Mu Lanxi merasa terbebani. Awalnya dia berpikir kalau pemuda itu hanya memiliki bakat dalam ilmu beladiri saja, sehingga Mu Lanxi bisa melengkapinya dengan ilmu alkemis, jadi ketika Lei Xiayu membutuhkan pil maka dia bisa menyediakan untuknya.Tapi, setelah mengetahui Lei Xiayu lebih berbakat darinya, Mu Lanxi merasa kalau mereka tidak cocok dan ditakdirkan untuk tak bersama. Dia merasa minder karena tak ada satupun hal yang bisa dilakukannya untuk Sang Pujaan Hati.'Langit, kenapa kau begitu tidak adil padaku. Disaat aku telah menemukan orang yang cocok dan merasa kami bisa hidup berdampingan, kau malah memberinya semua bakat di dunia ini. Lantas, apa yang bisa kulakukan untuknya?'Mu Lanxi terus menerus kepikiran masalah itu padahal Lei Xiayu sudah mengatakan kalau dia tidak perlu mengkhawatirk
Lei Xiayu merasakan kalau kekuatannya sekarang sudah berada di puncak Penyucian Tubuh tingkat 6 sehingga hanya butuh selangkah lagi untuk menerobos ranah, sebab itulah dia memutuskan untuk mengkonsumsi Pil Pondasi Tubuh yang telah dibuat sebelumnya. Lei Xiayu mengalirkan qi yang cukup banyak untuk membantu proses penyerapan pil tersebut hingga bulir-bulir keringat mengalir di sekujur tubuhnya karena merasakan perubahan pada beberapa struktur tubuhnya.Beruntung Lei Xiayu bisa menahan rasa sakit itu sehingga proses penerobosan ranah berhasil dia lakukan tanpa kendala ditandai dengan keluarnya cairan hitam pekat mengalir di tubuhnya. Cairan hitam tersebut dikenal sebagai racun pil yang akan keluar dengan sendirinya ketika seseorang berhasil naik ranah sebab setiap kali seorang praktisi melakukan penerobosan maka tubuh mereka akan diperbaharui dan tentunya akan bertambah lebih kuat."Jadi, seperti ini ranah Penyucian Tubuh tingkat 7. Ah, aku sudah lama melupakannya." Lei Xiayu tersenyum
Lei Xiayu membuka mata saat merasakan cahaya matahari sudah membakar kulitnya sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing, kemudian pandangan pemuda itu menelisik ke segala penjuru ruangan tapi tidak menemukan siapapun di sana, padahal Lei Xiayu mengingat terakhir kali dia sedang bersama Xiexie menghabiskan waktu semalaman dengan meminum arak."Apa yang telah gadis itu lakukan padaku?" Lei Xiayu segera memeriksa semua bagian tubuh serta barang-barangnya, namun tak ada satupun yang hilang menandakan kalau Xiexie tak melakukan apapun kepadanya, tapi tetap saja membuat Lei Xiayu curiga karena sampai saat ini dia masih belum mempercayai gadis itu sepenuhnya.Tak ingin tinggal lebih lama di sana, Lei Xiayu memutuskan untuk keluar melewati jendela kamar dan melompat dari satu atap bangunan ke bangunan lainnya. Lei Xiayu tidak sadar kalau setelah kepergiannya ada dua orang yang sedang memperhatikannya tepat dari kamar yang dia tinggalkan sebelumnya."Nona, apakah pemuda itu memang layak me
Kediaman keluarga Xia mulai ramai ketika matahari baru saja menampakkan diri, semua orang sudah mengisi tribun penonton yang telah disiapkan karena hari ini bertepatan dengan turnamen pemilihan pemimpin aliansi akan dilangsungkan. Para ketua klan juga sudah hadir, kecuali Lei Leng yang perannya digantikan oleh Lei Zhihao.Sementara di kursi para peserta juga sudah berkumpul tujuh orang selain Lei Xiayu yang belum juga menunjukkan batang hidungnya membuat semua orang bertanya-tanya alasan pemuda itu belum kunjung datang. Lei Zhihao yang ditanyai hanya menjawab singkat dan memastikan kalau cucunya itu akan segera menyusul.Xia Gengxin tidak bisa lagi menunda turnamen, sehingga meminta Bai Ling sebagai wasit untuk memulai pertandingan duluan, dan lawan yang berhadapan dengan Lei Xiayu akan bertarung di babak keempat. Xia Gengxin mengatur hal tersebut karena memberi muka pada Lei Zhihao atau kalau tidak dia sudah mendiskualifikasi Lei Xiayu karena dianggap tidak mengikuti aturan.Patriark
Benturan energi terjadi di udara, namun karena ranah kekuatan Duan Xuanying lebih tinggi dibandingkan Chu Yan membuat pertahanannya berhasil ditembus. Beruntung dia hanya terkena sedikit efek sampingnya saja sehingga tidak cukup untuk melukainya dengan serius. Tapi, tetap saja membuat Chu Yan memuntahkan darah segar dari mulutnya.Duan Xuanying sendiri tidak ingin melewatkan kesempatan emas ketika melihat lawannya sedang terpojok dia pun mengeluarkan pedangnya sebelum memberikan dua tebasan menyilang yang menciptakan pisau angin mengarah langsung kepada Chu Yan. Tapi, serangan tersebut masih bisa Chu Yan tahan menggunakan teknik 'Tiga Gerbang Kayu' sehingga pisau angin itu hanya mendarat di sembarang arah.Chu Yan merapatkan giginya, tidak ingin terus-menerus berada dalam posisi bertahan, dia segera membentuk mantra tangan yang seketika muncul tangan raksasa terbuat dari pohon menangkap tubuh Duan Xuanying dari bawah tanah tempatnya berdiri. Namun, pemuda itu dengan cekatan memotong ja
Chu Yan baru saja melepaskan puluhan balok kayu yang keluar dari balik jubahnya menyerang Duan Xuanying dan berusaha mengikatnya, namun pemuda itu terus menerus memotong setiap pohon yang datang tidak peduli berapapun jumlahnya. Meskipun berhasil menahan semua serangan, tapi tetap saja membuat napas Duan Xuanying mulai tak beraturan karena sudah menghabiskan qi yang cukup banyak.Duan Xuanying menggigit bibirnya, tidak menyangka praktisi yang ranahnya jauh lebih lemah dibandingkan dirinya seperti Chu Yan ini mampu membuatnya berada dalam posisi bertahan. Hal tersebut sebenarnya cukup beralasan karena walaupun Duan Xuanying memiliki kekuatan yang besar tapi dalam latihannya dia jarang sekali bertarung dengan serius.Selain itu, lawan tanding Duan Xuanying selama ini hanyalah mereka yang berasal dari klan Duan, jadi dia tidak pernah benar-benar mengeluarkan potensi penuh yang dimiliki. Berbeda halnya dengan Chu Yan yang lebih sering berburu hewan gaib di hutan, jadi pengalaman bertarung