Kira-kira siapakah gadis bernama Xiexie itu? Hayo tebak di kolom komentar ya.
Di kediaman utama keluarga Lei tepatnya pada ruang perjamuan, semua petinggi klan Lei sudah hadir serta beberapa tamu yang telah diundang sebelumnya. Di antaranya ada seorang pria gemuk, dengan mata sebelah kirinya ditutupi oleh kain penutup berwarna hitam. Wajahnya tampak datar, namun memancarkan kekuatan seorang jagoan ranah Janin Suci.Di sampingnya ada Jiang Wei yang tiba lebih awal serta Wu Ming yang datang setelahnya. Ketiganya saling menyapa beberapa kata, sebelum sibuk dengan urusannya masing-masing.Tak lama kemudian, perhatian mereka tersita oleh kedatangan seorang pria jangkung yang melangkah dengan tenang dan hanya menatap ke arah depan, melewati para tamu lain tanpa menyapa seolah tidak melihat keberadaan mereka. Dia hanya berjalan ke arah meja yang telah disiapkan untuknya, bersama seorang gadis muda bercadar biru cerah."Bukankah dia adalah Fang Jiuzu?" seorang praktisi berbisik pada jagoan di dekatnya dan mendapat anggukan kepala."Sombong sekali dia, bahkan tidak meny
Peresmian itu berlangsung selama tiga puluh menitan dan diakhiri dengan penyerahan token pada Lei Xiayu yang membuat semua orang bertepuk tangan. Kemudian mereka berdiri satu persatu untuk memberi selamat."Pak tua ini bersulang untuk junior Lei," Jiang Wei yang pertama kali berdiri dan menuangkan arak pada cangkir di mejanya sebelum menenggak arak tersebut dalam satu tegukan. Tak hanya itu, dia kemudian mengeluarkan sebuah giok ke udara, dan dengan satu gerakan tangan benda tersebut melayang ke arah Lei Xiayu dan berhenti di depannya."Giok itu menyimpan ingatan seorang kultivator kuat saat dia memainkan salah satu teknik terhebatnya, hari ini aku menghadiahkannya pada junior Lei." ungkapnya menjelaskan."Senior, ini… apakah anda serius?" Lei Xiayu tidak percaya sepenuhnya, tapi setelah Jiang Wei memintanya untuk menyimpan benda tersebut membuatnya berterima kasih. Dia tidak menyangka Jiang Wei akan menghadiahinya dengan barang sebagus ini. Lei Xiayu sempat mengalirkan qi dan memerik
Semua pihak setuju untuk memutuskan delapan perwakilan generasi muda yang akan bertanding memperebutkan posisi pemimpin aliansi untuk kelompoknya. Pertandingan akan dilaksanakan dengan sistem gugur, dan yang menang akan melaju ke babak berikutnya menantang peserta lain.Adapun pertandingannya akan dilangsungkan tiga hari mendatang di kediaman keluarga Xia, karena mereka menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah."Karena semuanya sudah setuju, maka bisa kita anggap permasalahan ini selesai, bukan?" Lei Zhihao bangkit dari duduknya. "Untuk itu, sesuai yang telah aku janjikan sebelumnya, maka keluarga Lei-ku ingin mengadakan perjamuan untuk kita semua."Lei Zhihao mengangkat satu jarinya yang seketika pintu ruang perjamuan terbuka lebar, lalu puluhan pelayan mulai masuk secara beriringan sambil membawa nampan yang berisi teko arak dan makanan hangat. Mereka menghidangkannya di meja para tamu undangan.Kemudian Lei Zhihao bertepuk tangan, kali ini para pemain musik yang memasuki ruangan itu
Mu Lanxi menjadi gugup saat Lei Xiayu membawanya memasuki kediamannya, membuat gadis itu sudah berpikiran yang aneh-aneh, tapi ketika Lei Xiayu menurunkannya di ranjang, pemuda itu langsung berlalu pergi."Kau mau kemana?" tanya Mu Lanxi bingung."Tidurlah, aku akan mencari tempat untuk bermeditasi."Perkataan itu seketika membuat Mu Lanxi malu, ternyata Lei Xiayu tidak seperti yang dipikirkannya. Padahal Mu Lanxi sudah harap-harap cemas tadi. Lei Xiayu, kau mengerjai ku lagi-! Pikir gadis itu.Tanpa mengucap sepatah kata, Mu Lanxi berbaring dengan memunggungi Lei Xiayu, membuat pemuda itu tertawa kecil. Mu Lanxi bisa mendengar tawa tersebut mengundangnya untuk mendengus dingin.Sementara Lei Xiayu sudah mengunci kamar yang ditempati Mu Lanxi rapat-rapat sebelum menghentakkan kakinya dengan keras ke lantai yang seketika menciptakan sebuah energi pelindung meluas hingga menutupi seluruh ruangan dan membuatnya menjadi kedap suara. Senyum yang mengukir lebar di bibirnya pun kini telah ber
"Bagaimana Xi'er, tidurmu nyenyak semalam?" tanya Lei Xiayu saat melihat Mu Lanxi sudah meninggalkan kamar dan datang menemuinya ketika matahari mulai menyusup masuk ke ruangan.Mu Lanxi mengangguk, tapi tidak ingin membahasnya lebih jauh. Kemudian dia mengalihkan pembicaraan dengan menanyakan keadaan Lei Xiayu karena Mu Lanxi merasa kalau pemuda itu baru saja melalui malam yang panjang."Kau tidak apa-apa 'kan?" Mu Lanxi bercerita kalau semalam dia bermimpi Lei Xiayu sedang bertarung melawan seseorang, untungnya Lei Xiayu menang tapi tetap saja membuat Mu Lanxi khawatir sekalipun itu hanya dalam mimpi."Kau tenang saja, aku pasti akan baik-baik saja. Jangan khawatir!" Lei Xiayu tersenyum tipis, lalu memeluk Mu Lanxi untuk menenangkan wanitanya itu agar tidak terlalu cemas. Tapi, dia enggan menceritakan kalau kemungkinan besar Mu Lanxi tidak sedang bermimpi melainkan mendengar pertarungannya semalam. Dia tidak menyangka Mu Lanxi masih bisa tahu padahal Lei Xiayu sudah memasang formasi
Semua orang ramai-ramai berkumpul di alun-alun Kota Zhengzhou tepatnya pada sebuah tempat arena beladiri karena sebelumnya tersebar kabar kalau akan ada dua orang praktisi yang melangsungkan pertarungan hidup dan mati. Setelah di provokasi oleh Xia Hongyan beberapa waktu lalu, Kong Yimu terpancing untuk menantang Lei Xiayu berduel di arena tersebut, sesuai namanya mereka diperbolehkan untuk membunuh satu sama lain. Pada dasarnya Lei Xiayu juga tidak takut, sehingga menyetujui tantangan tersebut."Yu…" Mu Lanxi menahan tangan Lei Xiayu saat ingin memasuki arena pertarungan. Dia memang tahu Lei Xiayu adalah pemuda yang kuat dan selama ini selalu memberinya kejutan dengan kekuatannya, tapi Kong Yimu juga bukan sosok yang bisa diremehkan, Mu Lanxi khawatir kejadian buruk akan menimpa prianya itu."Tidak perlu cemas, Xi'er. Aku mengetahui batas kemampuanku sendiri, dan Kong Yimu ini bukanlah lawan sepadan untukku." Lei Xiayu percaya diri dengan kekuatannya meskipun ranah mereka berbeda dua
Kong Yimu terlambat menyadari kalau Lei Xiayu sudah melepaskan Pedang Pembunuh Kegelapan ke arahnya sehingga hanya bisa mencoba menahannya menggunakan kapak di tangannya. Namun, tepat sebelum kedua senjata berbenturan, Lei Xiayu secara tiba-tiba muncul di depannya dan dengan segera meraih pedang tersebut lalu membelokkan serangan ke arah perut Kong Yimu.Argh!Kong Yimu meringis kesakitan karena Lei Xiayu berhasil mendaratkan satu tebasan cukup dalam ke arah perutnya. Beruntung Kong Yimu mengenakan pakaian kualitas tinggi jadi serangan itu tidak melukainya dengan telak, tapi tetap saja membuat darah seketika mengalir dari luka tersebut.Semua orang yang melihat kecepatan Lei Xiayu menjadi terpana, bahkan beberapa di antaranya mengira kalau pemuda ini telah menguasai sebuah teknik ruang dan waktu, padahal pada kenyataannya Lei Xiayu hanya menggunakan Langkah Petir, teknik pertama dari Delapan Gerbang Petir.Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Le
"Selamat karena anda sudah menang saudara Lei, aku juga turut senang sebab bagaimanapun juga anda telah membawa nama Kota Zhengzhou." Xia Hongyan mulai menunjukkan sikap bermuka dua terlepas kekesalannya karena Kong Yimu gagal membunuh Lei Xiayu."Saudara? Kupikir kita tidak sedekat itu untuk saling memanggil saudara, Xia Hongyan." Lei Xiayu tersenyum sinis, dia tahu betul kalau pemuda itu menginginkan kematiannya. "Di masa depan jangan tunjukkan lagi wajahmu yang sok polos itu di hadapanku, aku muak melihatnya." Dia secara terang-terangan mengungkapkan sifat asli Xia Hongyan yang berpura-pura baik padanya.Xia Hongyan menjadi kesal karena motifnya terungkap membuatnya merasa malu karena Lei Xiayu mengatakannya di hadapan semua orang. Tidak ingin menjadi buah bibir para praktisi di sana, Xia Hongyan memutuskan untuk pergi. Dia seakan bertelinga tebal saat semua orang mulai menggosipkannya. Dengan tangan mengepal keras, Xia Hongyan berjanji akan membalas perlakuan L
Klan Mu sedang bertarung mati-matian untuk mempertahankan kediaman mereka dari ancaman Serikat Iblis, baik anggota klan yang baru menapaki jalan keabadian ataupun para tetua bekerja sama dengan keras saling melindungi satu sama lain, meskipun tidak bisa dipungkiri korban berjatuhan di pihak mereka tidak sedikit, namun semangat juang mereka tak perlu dipertanyakan lagi. Tapi dalam jalan keabadian, terkadang kelebihan jumlah pasukan tidak menjadi penentu kemenangan pertempuran, anggota klan Mu memang lebih banyak dibandingkan pasukan Serikat Iblis yang menyerang, namun dari segi ranah dan pengalaman bertarung jelas klan iblis lebih baik, apalagi klan Mu kebanyakan mereka yang berasal dari generasi muda, membuat mereka dalam situasi yang sulit. Para tetua dan senior klan sebisa mungkin melindungi generasi muda, tapi dengan kemampuan mereka yang terbatas tentunya tidak akan berjalan dengan mudah, apalagi pasukan dari Serikat Iblis ini tidak segan-segan membunuh setiap orang yang ada di
Nie Guanyu, Tao Zexi, dan Bao Jun merupakan tiga nama yang tidak asing lagi di dunia kultivator karena masing-masing dari mereka menduduki posisi Patriark di klan Nie, Tao, dan Bao serta telah mencapai ranah Pencerahan Spiritual membuat kemampuan mereka cukup diperhitungkan.Beberapa hari lalu, kediaman mereka dikunjungi oleh seorang kenalan lama yang cukup ketiganya segani, Lei Zhihao dari kota Zhengzhou. Kebetulan saat itu mereka sedang berkumpul di kediaman klan Nie karena membahas sesuatu sehingga mereka mempersilahkan Lei Zhihao untuk bergabung.Nie Guanyu merupakan seorang pria sepuh, terlihat berusia enam puluh tahunan dengan rambut yang telah memutih sepenuhnya, badan kurus dan pendek namun memancarkan kekuatan yang sangat besar dan lebih kuat dibandingkan lainnya.Tao Zexi seperti berusia empat puluh tahunan, rambut klimis dan memiliki penampilan yang rapi tampak terpelajar dan lebih terlihat seperti seorang sarjana. Pria ini cukup pendiam dan hanya berbicara jika menurutnya
Sepanjang pertempuran tidak ada kondisinya yang lebih buruk daripada Lei Zhihao dan Xia Gengxin, harus menghadapi Mo Yan, jendral iblis terkuat yang memimpin penyerangan itu membuat keduanya mengalami nasib naas. Walaupun sama-sama berada di ranah Pencerahan Spiritual, namun baik Lei Zhihao maupun Xia Gengxin baru mencapainya paling lama sepuluh tahun, sementara Mo Yan sudah berada di tingkat yang sama jauh lebih lama daripada keduanya membuat praktiknya lebih tinggi.Lei Zhihao baru saja kehilangan lengan kirinya setelah berhasil dipotong oleh teknik milik Mo Yan yang menjadikan qi kematiannya menyerupai pedang diselimuti darah, sementara Xia Gengxin kondisinya juga tidak lebih baik mengalami luka dalam yang sangat serius. Berbanding terbalik dengan Mo Yan yang hanya menerima luka kecil menunjukkan perbedaan kekuatan di antara mereka terlihat sangat jelas.“Saudara Xia, kita dalam masalah besar.” Lei Zhihao menggeleng kepala pelan, dia baru saja berhasil menghentikan pendarahan pada
Perbedaan jumlah dan kekuatan benar-benar dapat dirasakan pada pertempuran yang terjadi di kediaman keluarga Duan. Banyak anggota klannya yang sudah tewas terbunuh di tangan pasukan Serikat Iblis, serta beberapa tetua yang juga tidak terlepas menjadi korban keganasan kelompok itu.Tetua tertinggi keluarga Duan juga tidak dapat mempertahankan nyawanya lebih lama, ia harus terbunuh ditangan jenderal iblis yang memimpin penyerangan tersebut dengan cara begitu sadis, tubuhnya hancur berkeping-keping tanpa tersisa. Namun, sebelum terbunuh tetua tertinggi keluarga Duan berhasil mengirimkan pesan kepada Duan Jie menggunakan token khusus, membuatnya setidaknya bisa mati dengan tenang.Melihat tetua tertinggi sekaligus jagoan terkuat yang saat ini berada di klan mereka sudah terbunuh, anggota keluarga Duan tidak melakukan perlawanan lebih jauh. Mereka menyerah dan pasrah karena sadar tak akan bisa selamat dari pertempuran ini.Pada malam ini, salah satu keluarga besar di Kota Zhengzhou resmi d
Lei Qintian mulai membentuk pedang raksasa dengan qi-nya, walau kemungkinannya kecil tapi dia akan berusaha untuk membebaskan para tetua dari cengkeraman tangan Gong Xijian karena jika mereka mati maka akan berimbas pada keseimbangan klan. Lei Qintian yakin akan ada banyak pihak yang mendatangi klan Lei untuk mengambil keuntungan dari mereka, karena itulah keberadaan para tetua ini sangat penting. Seolah langit sedang membantunya, Lei Qintian menyadari tekanan yang dilepaskan roh beladiri Gong Xijian tidak sekuat sebelumnya, sehingga merasa ini adalah kesempatan yang tepat untuk melancarkan aksinya. Dengan cepat Lei Qintian menebaskan pedang raksasa itu untuk memotong aliran energi. Slash! Duar! Ledakan besar terjadi ketika Lei Qintian berhasil memotong energi tersebut, namun membuatnya terlempar ratusan meter karena pembalikan energi, begitu juga dengan para tetua yang mengalami luka parah. Tapi, satu hal yang pasti yaitu Lei Qintian berhasil menyelamatkan para tetua sebelum e
Gong Xijian mengalirkan qi-nya ke kadal raksasa yang seketika membuka mulutnya lebar-lebar sebelum menciptakan bola api raksasa yang menyebarkan momentum begitu panas membuat suhu udara di wilayah sekitar tempat itu naik beberapa kali lipat. Untungnya anggota klan Lei sudah menjaga jarak yang cukup jauh sehingga tidak ada korban dari pihak mereka.Lei Qintian mengeraskan rahangnya, dia sudah membentuk sebuah energi pedang untuk menghalau serangan yang akan datang. Di waktu yang hampir bersamaan, keduanya telah berhasil menyempurnakan teknik mereka masing-masing.“Semburan Api Kematian!”“Pedang Menembus Inti Semesta!”Bola api dan pedang raksasa itu saling bertabrakan menciptakan ledakan yang begitu besar membuat para tetua klan Lei harus membentuk energi pelindung untuk melindungi diri dan anggota klan lainnya agar tidak terkena efek samping dari benturan energi tersebut.Terlihat retakan besar pada energi pelindung itu menandakan jika pertukaran kekuatan di antara keduanya memang sa
Naga petir itu mengikuti setiap langkah yang dilakukan Gong Xijian, tidak membiarkannya melepaskan diri seolah di matanya hanya ada Gong Xijian saja sehingga menciptakan ledakan demi ledakan yang cukup keras setiap kali benturan di antara keduanya terjadi.Walaupun naga itu belum dapat melukai Gong Xijian karena pertahanannya yang sulit ditembus, namun tetap saja membuat gerakan jendral iblis itu menjadi terbatas karena harus diakui naga petir tersebut juga mengeluarkan kekuatan yang cukup besar. Disisi lain, setiap pertahanan yang dibentuk Gong Xijian juga membutuhkan energi yang tidak kalah besarnya sehingga qi-nya dengan cepat banyak terkuras. Gong Xijian merapatkan giginya geram, jika hal tersebut dibiarkan terus berlanjut maka qi-nya lama-kelamaan akan semakin menipis sehingga mau tidak mau Gong Xijian harus memikirkan cara agar bisa keluar dari cengkeraman naga itu.“Kenapa kau terus memaksaku?” Gong Xijian berdecak kesal. “Hancurlah!”Gong Xijian membentuk mantra tangan yang s
Semakin lama pertarungan di antara keduanya, Lei Delan semakin menyadari jika kemampuan bertarung Lei Xiayu memang jauh di atasnya, apalagi pemuda itu memiliki teknik pedang yang sangat beragam dan sulit ditebak sehingga menyulitkan Lei Delan untuk mengimbanginya bahkan dia sampai terkena sabetan pedang berkali-kali di beberapa bagian tubuhnya.Dengan napas memburu Lei Delan berhasil menjaga jaraknya setelah terkena serangan untuk yang kesekian kalinya.“Darimana sebenarnya bocah ini mendapatkan teknik-teknik sekuat ini?” Lei Delan benar-benar harus mengakui keunggulan lawannya itu sehingga muncul rencananya untuk melarikan diri karena jika memaksakan bertarung lebih lama dia khawatir Lei Xiayu akan semakin membuatnya terluka bahkan dapat membunuhnya.Lei Delan yang tadinya selalu bertarung dalam posisi bertahan kini tampil lebih menyerang dan berharap bisa menemukan celah agar bisa melarikan diri. Lei Xiayu tentu saja menyadari niat lawannya itu membuatnya tersenyum penuh arti.“Ingi
Lei Qintian tak menghiraukan tatapan semua orang yang mengarah padanya, ketika Pedang Penakluk Naga sudah berada di dalam genggaman tangannya, pria itu segera memberikan serangan pertamanya, namun Gong Xijian masih bisa menghindarinya dengan tanpa kesulitan.Lei Qintian tetap tenang dengan mengubah arus serangannya yang kali ini menargetkan titik vital lawan, Gong Xijian dengan cepat menutupi bagian lehernya itu sehingga menunjukkan celah pada perutnya, hal tersebutlah yang dimanfaatkan oleh Lei Qintian karena dari awal dia memang mengincar bagian tersebut dan leher hanyalah sebagai pengalihan sehingga sebuah pukulan mendarat tepat di tubuh Gong Xijian.Pukulan itu dipenuhi banyak tenaga membuat Gong Xijian meringis kesakitan walau kulitnya sebenarnya sangat tebal karena efek transformasi Iblis, namun ternyata pukulan Lei Qintian itu tetap dapat membuatnya terpukul hingga puluhan meter sebab Lei Qintian sendiri menggunakan teknik ‘Tinju Petir' untuk menjatuhkan law