Menjelaskan panjang lebar, leluhur Dewa Naga hanya bisa mengagumi sifat Luo Xiang yang sangat baik. Bahkan, ia tak bisa berkata banyak untuk menasehati Luo Xiang. "Ternyata begitu, yang penting kamu sudah aman... Sekarang apa tujuanmu lagi Xiang?""Senior, aku ingin kembali dan menyelesaikan masalah para siluman dengan tiga klan di Domain Pedang. Setelah itu, aku ingin mencari keberadaan ayahku..."Leluhur Dewa Naga mengangguk, setelah Luo Xiang memakai pakaian baru. Kini keduanya segera menemui Yin Qiyi, Yin Daihe, dan Yin Lang yang terus diam memperhatikan keduanya dari jauh. "Senior bagaimana kondisimu?""A-aku baik baik saja tuan muda!"Luo Xiang mengangguk, dan kemudian menyatakan tujuannya. Hal ini membuat Yin Daihe segera bergerak kearah penjara dunia siluman. Sedangkan Leluhur Dewa Naga kembali bersemayam didalam dunia jiwa. Berbeda dengan Yin Qiyi, Yin Lang, serta Luo Xiang yang kembali ketempat kebangkitan Su Hua berada. Setelah tiba, Luo Xiang mengamati proses kebangkita
Tidak ingin terhanyut akan perasaan hati akibat dendam yang masih berlanjut. Kini Luo Xiang lebih memilih diam, dan tidak membalas pesan tersebut. Apalagi kesan akhir terhadap Yun Rou hanyalah sebatas teman, tidak lebih dari itu. Bahkan karena tidak ingin mendalami hal ini, Luo Xiang memilih perpisahan dengan cara yang tidak biasa. Tak berselang lama, tiba tiba dua wanita bercadar hitam. Menggunakan tudung membuat Luo Xiang mengalihkan perhatiannya. "Aura racun yang sangat kuat! Bahkan..."Ketika kedua wanita itu duduk disamping Luo Xiang. Aura membunuh yang begitu kental dapat dirasakan oleh Luo Xiang. "Apa kamu bermaksud mengancamku?" tanya Luo Xiang santai, namun ia melanjutkan menuangkan arak di dalam guci, kearah gelas kecil miliknya. Cukup terkejut, namun wanita bercadar, dan ber tudung itu hanya diam. Lalu setelah ini ia memesan makanan, dan arak yang sama dipesan oleh Luo Xiang. "Apa dia target kita?" tanya telepati salah satunya. "Kakak, dari pesan itu. Memang dia yang
Hanya menggunakan satu pikiran, tiba tiba dari celah dimensi sekitar keberadaan transformasi api Keabadian muncul ribuan tangan raksasa. Kraaaaack! 'Roaaaaaarh!'Namun, api keabadian yang telah bertransformasi mengamuk. Hal ini mengakibatkan fluktuasi energi begitu kuat menyebar seperti gelombang tsunami. "Sialan, meski aku bisa berbuat apapun di dunia ini... Tapi api Keabadian ini tidak mudah tunduk dibawah kekuatan orang lain!" ucap Luo Xiang mulai memikirkan rencana lain, disaat ribuan tangan berusaha menekan pergerakan dari api Keabadian yang telah bertransformasi. "Dan kamu bisa diam tidak!" maki Luo Xiang kesal karena api Pelahap Langit seperti ingin keluar sendiri dari dalam tubuhnya. Hingga satu menit berpikir, tiba tiba naga dari api Keabadian menyebarkan api yang sangat kuat. Sontak apa yang dilakukan oleh api Keabadian membuat ribuan tangan yang terus muncul berubah menjadi debu. Roaaaaaarh! Ribuan tangan Qi yang telah hancur kini membuat api Keabadian mulai menatap
Garis garis biru ini terlihat panjang, lalu mengitari tubuh Luo Xiang dari dada, kearah perut, hingga ke punggung. Namun anehnya, di setiap garis ini terdapat aura kehidupan yang membingungkan pikiran Lui Xiang. Meski terlihat sepele, namun rahasia dibalik munculnya garis garis ini tidak biasa. "Apa kamu merasakan gejala seperti pusing? Atau lainnya?" tanya cepat leluhur Dewa Naga. Luo Xiang menggelengkan kepalanya, karena kejadian ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Berpikir sejenak, tiba tiba muncul ide gila terlintas dipikiran Luo Xiang. "Mengandung aura kehidupan, dan terdapat energi super masif yang belum lahir... Kurasa ada hikmah atau hal baik lain yang menanti atas kemunculan gari ini... Senior, bisakah kamu bertarung denganku sejenak? Aku ingin melihat apa garis garis ini adalah harta? Ataupun hanya riasan jelek yang akan mengurangi ketampanan wajahku!"Salah satu alis milik leluhur Dewa Naga terangkat. Wajahnya yang heran jelas terlihat mendengar permintaan Luo Xiang.
"Lakukan saja!"Swuuuuush! Leluhur Dewa Naga mulai menyerang dengan meningkatkan kecepatan serangannya. Bahkan, perlahan perbedaan kecepatan membuat pertempuran terlihat sebelah mata. Hal ini disadari oleh Fei Ling serta Cia San Tong yang mengamati pertempuran itu dari jarak jauh. "Sa-sangat cepat!" gumam Fei Ling yang hanya bisa melihat gerakan pria bertanduk seperti bayangan tidak jelas. Begitu juga dengan Cia San Tong. Namun melihat incarannya mulai kewalahan, senyum tipis terukir disudut bibirnya. "Huh, sepertinya aku tidak perlu..." ucap Cia San Tong terhenti. Di sisi lain, kecepatan serangan yang meningkat membuat Luo Xiang segera mengeluarkan elemen petirnya. Hingga kejutan terlihat jelas di mata Fei Ling dan Cia San Tong. Apalagi melihat energi yang terpancar, nyatanya sosok incaran mereka hanya berada ditingkat Dao Jiwa bintang satu! Traaaack! Traaaack! Boooooooom! Meski kecepatan milik Luo Xiang ikut meningkat. Namun semua ini tidak murni, maka leluhur Dewa Naga mas
Tatapan remeh, apalagi mengingat energi pemuda bertangan satu terpancar hanya Dao Jiwa. Hal ini tentu membuat Cia San Tong mulai mengangkat tangannya. Sekian detiknya, pusaran angin yang didasari oleh perputaran energi Qi diatas tangan Cia San Tong mulai membentuk seekor Naga yang cukup besar. Dilihat dari auranya, mungkin tidak ada yang spesial, namun energi yang terpancar. Jelas bahwa jurus milik Cia San Tong ini cukup untuk menghancurkan praktisi Alam Setengah Dewa bintang dua. Swuuuuuung! "Amarah Naga! Ombak Angin Menyatu!" Cia San Tong berteriak. Hanya satu perintah, Naga yang terbentuk dari elemen angin. Serta energi Qi milik Cia San Tong melesat deras kearah Luo Xiang. Senyum kecil terukir, namun sebelum Naga itu dapat menyentuh tubuh Luo Xiang. Pedang emas yang memiliki ukiran kuno muncul ditangannya."Naif sekali kau bocah!"Tidak menjawab apa yang dikatakan Cia San Tong, kini Luo Xiang mulai membentuk segel tangan menggunakan pedang emas ditangannya. Swuuuuuung! Udara
Melihat api yang dimiliki pemuda bertangan satu sangat panas. Hingga membakar pakaian penutup tubuhnya, sontak wajah yang begitu cantik, alis yang tebal, dan bibir yang indah terlihat dimata Luo Xiang. Hal ini mengakibatkan wajah Fei Ling berubah menjadi merah karena menahan malunya. Selain pemimpin aliansi dan Yu Qian, tidak ada satupun orang yang pernah melihat wajahnya. Kini akibat api Surgawi, semua keindahan tubuhnya dapat dilihat jelas oleh orang lain yang tidak ia kenali."Ka-kamu cabul!" Meski membakar jubah dan penutup tubuh, sebuah artefak muncul menyelimuti tubuh Fei Ling. Hal ini yang membuat Luo Xiang terdiam, namun bukan karena pikirannya yang jauh. Melainkan ia melihat jiwa lain milik Shi Shi, jelas terlihat didepan matanya. "Shier..."'Uhuuuuuk!' tiba tiba muntah darah terjadi. Fei Ling menaikan salah satu alisnya, dia tidak tahu kondisi saat ini yang akan menyebabkan pertempuran dapat pecah kapanpun. Namun melihat pemuda itu muntah darah, seketika tubuhnya lemas.
Belati kecil ditangan Fei Ling akhirnya benar benar menembus kulit, bahkan setelah penikaman secara sepihak. Luo Xiang yang tidak sadarkan diri mulai mendapatkan kesadarannya, disaat darah mulai menetes. "Akkkk!" Mencabut belati dipunggungnya, kini Fei Ling yang telah mundur, menjaga jarak karena merasa bersalah. Atau lebih tepatnya, dia tidak tahu kenapa hatinya merasa terpukul setelah menikam punggung pemuda bertangan satu. "A-apa yang aku lakukan..." gumam Fei Ling tubuhnya bergetar. Melihat suasana yang sulit untuk dijelaskan, dan tidak tahu bagaimana jalan keluarnya menghadapi masalah kali ini. Luo Xiang mencoba menatap kedua mata Fei Ling yang terus memperlihatkan wajah kesedihannya. "Bahkan jika kamu membunuhku, maka aku juga hanya akan diam!" ungkap Luo Xiang. Fei Ling tertegun sejenak, dan entah kenapa ia harus merasa bersalah atas penikaman yang barusan ia lakukan. Bahkan jika ia membunuh orang lain, tidak ada perasaan ini sedikitpun. "A-apa yang terjadi padaku!"Swuu