"Lakukan saja!"Swuuuuush! Leluhur Dewa Naga mulai menyerang dengan meningkatkan kecepatan serangannya. Bahkan, perlahan perbedaan kecepatan membuat pertempuran terlihat sebelah mata. Hal ini disadari oleh Fei Ling serta Cia San Tong yang mengamati pertempuran itu dari jarak jauh. "Sa-sangat cepat!" gumam Fei Ling yang hanya bisa melihat gerakan pria bertanduk seperti bayangan tidak jelas. Begitu juga dengan Cia San Tong. Namun melihat incarannya mulai kewalahan, senyum tipis terukir disudut bibirnya. "Huh, sepertinya aku tidak perlu..." ucap Cia San Tong terhenti. Di sisi lain, kecepatan serangan yang meningkat membuat Luo Xiang segera mengeluarkan elemen petirnya. Hingga kejutan terlihat jelas di mata Fei Ling dan Cia San Tong. Apalagi melihat energi yang terpancar, nyatanya sosok incaran mereka hanya berada ditingkat Dao Jiwa bintang satu! Traaaack! Traaaack! Boooooooom! Meski kecepatan milik Luo Xiang ikut meningkat. Namun semua ini tidak murni, maka leluhur Dewa Naga mas
Tatapan remeh, apalagi mengingat energi pemuda bertangan satu terpancar hanya Dao Jiwa. Hal ini tentu membuat Cia San Tong mulai mengangkat tangannya. Sekian detiknya, pusaran angin yang didasari oleh perputaran energi Qi diatas tangan Cia San Tong mulai membentuk seekor Naga yang cukup besar. Dilihat dari auranya, mungkin tidak ada yang spesial, namun energi yang terpancar. Jelas bahwa jurus milik Cia San Tong ini cukup untuk menghancurkan praktisi Alam Setengah Dewa bintang dua. Swuuuuuung! "Amarah Naga! Ombak Angin Menyatu!" Cia San Tong berteriak. Hanya satu perintah, Naga yang terbentuk dari elemen angin. Serta energi Qi milik Cia San Tong melesat deras kearah Luo Xiang. Senyum kecil terukir, namun sebelum Naga itu dapat menyentuh tubuh Luo Xiang. Pedang emas yang memiliki ukiran kuno muncul ditangannya."Naif sekali kau bocah!"Tidak menjawab apa yang dikatakan Cia San Tong, kini Luo Xiang mulai membentuk segel tangan menggunakan pedang emas ditangannya. Swuuuuuung! Udara
Melihat api yang dimiliki pemuda bertangan satu sangat panas. Hingga membakar pakaian penutup tubuhnya, sontak wajah yang begitu cantik, alis yang tebal, dan bibir yang indah terlihat dimata Luo Xiang. Hal ini mengakibatkan wajah Fei Ling berubah menjadi merah karena menahan malunya. Selain pemimpin aliansi dan Yu Qian, tidak ada satupun orang yang pernah melihat wajahnya. Kini akibat api Surgawi, semua keindahan tubuhnya dapat dilihat jelas oleh orang lain yang tidak ia kenali."Ka-kamu cabul!" Meski membakar jubah dan penutup tubuh, sebuah artefak muncul menyelimuti tubuh Fei Ling. Hal ini yang membuat Luo Xiang terdiam, namun bukan karena pikirannya yang jauh. Melainkan ia melihat jiwa lain milik Shi Shi, jelas terlihat didepan matanya. "Shier..."'Uhuuuuuk!' tiba tiba muntah darah terjadi. Fei Ling menaikan salah satu alisnya, dia tidak tahu kondisi saat ini yang akan menyebabkan pertempuran dapat pecah kapanpun. Namun melihat pemuda itu muntah darah, seketika tubuhnya lemas.
Belati kecil ditangan Fei Ling akhirnya benar benar menembus kulit, bahkan setelah penikaman secara sepihak. Luo Xiang yang tidak sadarkan diri mulai mendapatkan kesadarannya, disaat darah mulai menetes. "Akkkk!" Mencabut belati dipunggungnya, kini Fei Ling yang telah mundur, menjaga jarak karena merasa bersalah. Atau lebih tepatnya, dia tidak tahu kenapa hatinya merasa terpukul setelah menikam punggung pemuda bertangan satu. "A-apa yang aku lakukan..." gumam Fei Ling tubuhnya bergetar. Melihat suasana yang sulit untuk dijelaskan, dan tidak tahu bagaimana jalan keluarnya menghadapi masalah kali ini. Luo Xiang mencoba menatap kedua mata Fei Ling yang terus memperlihatkan wajah kesedihannya. "Bahkan jika kamu membunuhku, maka aku juga hanya akan diam!" ungkap Luo Xiang. Fei Ling tertegun sejenak, dan entah kenapa ia harus merasa bersalah atas penikaman yang barusan ia lakukan. Bahkan jika ia membunuh orang lain, tidak ada perasaan ini sedikitpun. "A-apa yang terjadi padaku!"Swuu
Turun dari atas langit, dan memasuki gerbang kota atau klan dengan berjalan adalah aturan mutlak yang ada di semua alam. Karena itu, Luo Xiang memilih berjalan, namun langkahnya harus terhenti setelah dua prajurit yang merupakan anggota klan Wen menghadang langkah Luo Xiang. "Tuan muda tunggu! Karena didalam ada pernikahan besar, maka kami diminta untuk menyeleksi setiap Kultivator yang memasuki klan. Jadi, apa tuan mau memberikan identitas secara suka rela?"Luo Xiang hanya mengangguk, dan kemudian mengeluarkan Giok patriak yang dimiliki oleh Luo Kang Yan, dan telah diganti namanya menjadi 'Luo Xiang'. "Pa-patriak klan Luo? Ma-maaf kami telah menganggu perjalanan anda!" tidak meragukan lagi siapa identitas pemuda didepannya. Kedua penjaga itu membiarkan Luo Xiang memasuki klan Wen dengan mudah. Di sisi lain, berita Luo Xiang menjadi patriak termuda klan Luo telah tersebar ke seluruh penjuru wilayah Domain Pedang. Apalagi mendengar setiap kabar sepak terjangnya yang tidak kenal amp
Wei Yun hanya tersenyum tipis, namun setelah itu ia segera keluar dari dalam ruangan dengan langkah cepat. Melihat kepergiannya, Luo Jian yang menyamar menjadi kakaknya hanya bisa menaikan salah satu alisnya. 'Apa dia bodoh? Berani sekali bertindak seenak jidatnya! Sudahlah, lagi pula dia hanya sampah dimataku,' setelah bergumam, kini Luo Jian kembali meneguk gelas araknya. *Tepat di pesta pernikahan pada siang menjelang sore hari ini. Luo Xiang yang mencari informasi harus menelan rasa kecewa yang cukup tinggi. Nyatanya, setelah mencari informasi. Banyak dari mereka yang tidak tahu siapa calon suami dari Wen Li itu sendiri. "Apa kamu butuh bantuanku?" Leluhur Dewa Naga bertanya melalui telepati. "Tidak perlu senior..." ucapannya terhenti, disaat sebuah tangan menepuk bahunya. Saat membalikan tubuh, sepasang matanya bertemu. Wajah Luo Xiang berkedut melihat pemuda bercadar hitam berada dibelakangnya. Namun dari segi aura yang terpancar, Luo Xiang dapat merasakan aura iblis yang b
Bergerak seperti menghilang, lalu muncul dari arah yang tak terduga. Luo Xiang melakukan hal yang sama dilakukan oleh lawannya. Hal ini membuat Wei Yun kelabakan disaat sebuah telapak tangan terbalut api, menabrak telak punggungnya. Hingga jubah hitam yang ia kenakan terbakar. Lalu seteguk darah hitam harus keluar dari mulutnya secara paksa. "Dasar kecepatan perpindahan tempatmu ada pada elemen angin. Aku cukup kagum, namun kamu lupa. Aku juga memiliki elemen petir, bahkan aku tidak perlu membuat tubuh menjadi jiwa roh sepertimu? Lebih tepat, aku tidak perlu menjadi iblis sepertimu untuk menggunakan teknik yang sama!" suara Luo Xiang menggema di seluruh sudut formasi yang dibentuknya sendiri. Hal ini tentu membuat Wei Yun mengeraskan rahangnya, apalagi teknik andalannya ini telah terbongkar hanya sekejap mata oleh sosok Luo Xiang. "Ka-kamu!""Hahahaha!" Tawa Luo Xiang menggema, namun tiba tiba wajah Wei Yun berkedut. Setelah merasakan keberadaan Luo Xiang, Wei Yun melancarkan tin
"Linger, enyah dari hadapanku!" saat akan melepaskan pelukan Fei Ling. Tiba tiba dua tetua klan Wen muncul dihadapan keduanya memasang wajah muram. Dilihat dari aura yang terpancar, kedua tetua didepannya ini berada ditingkat Dao Jiwa bintang tiga, dan empat. "Tuan muda, dan Nona bercadar, jika ingin berkelahi jangan disini! Saat ini, tuan putri Wen Li akan mengadakan pernikahan! Apa kalian berniat ingin menghancurkan hari bahagia ini?"Tidak membalas permintaan kedua tetua didepannya. Kini sepasang matanya tertuju pada bola mata Fei Ling yang terlihat memerah. "Percaya padaku, aku pasti akan..."Swuuuuuush! Tiba tiba dua tetua telah bergerak, berniat untuk melumpuhkan Luo Xiang. Namun kecepatan keduanya ini sangat lambat, hingga sekian detiknya. Dengan tubuh yang saling berpelukan, Luo Xiang telah menggeser sedikit langkahnya. Lalu dengan cepat ia melepas pelukan, dibarengi dengan menotok syaraf pergerakan kedua tetua klan Wen. Swuuuuuuush! Swuuuuush! Puluhan pemuda yang bersem