Share

Chapter 71

Author: Ramdani Abdul
last update Last Updated: 2025-02-10 16:19:34

Keluarga Leander tengah makan siang di tepi danau. Mereka berbincang banyak hal.

“Aku sangat senang kalian sudah menjadi orang-orang yang sangat luar biasa. Aku berharap aku bisa melihat cucu-cucuku menikah dan berbahagia bersama putra-putri mereka,” ujar Anthony.

“Kau tentu akan tetap bersama kami sampai waktu itu tiba, Ayah. Kau harus melihat cucu-cucumu menikah.” Arnold tersenyum, mengelus tangan Anthony. Ia masih belum menemukan petunjuk apa pun di rumah ini, padahal ia sudah membatalkan beberapa pertemuan dengan beberapa orang.

Arnold melirik Aaron dan Andy sekilas. “Ayah, aku berharap kita bisa berkumpul saat Alex dan Alexa mengenalkan pasangan mereka.”

“Ayah.” Alexa mengembus napas panjang. “Aku benar-benar malu.”

“Kau sudah pantas menikah di usiamu sekarang, Alexa. Kau sempurna dari berbagai sisi. Kau akan menjadi pengantin yang sangat cantik.”

Anthony menoleh pada Alex dan Alexa. “Apakah pernikahan kalian akan diselenggarakan di hari yang sama?”

“Aku pikir itu ide yang bagu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 72

    “Kau mengajakku makan malam di restoran?” tanya Althon memastikan, menatap Kevin saksama. “Apa aku tidak salah mendengar?”“Dasar brengsek! Aku bukan orang berhati iblis. Kau sudah bekerja sangat keras, dan aku akan menghadiahimu makanan lezat di restoran pilihanku. Kau jarang sekali menikamati makanan lezat, bukan?” Kevin tersenyum sinis. “Aku tahu kau hanya ingin menjahiliku, Kevin. Kau akan memesan makanan mahal, lalu meninggalkanku di restoran agar aku membayar semua pesanannya. Ketika aku tidak bisa membayarnya, kau akan tertawa dan mengirimkan foto dan videoku ke teman-temanmu. Beberapa orang tidak akan berubah, dan perubahan tidak akan terjadi dalam waktu cepat.”“Sialan! Kau pikir siapa dirimu sampai kau menceramahiku, Althon?”“Baiklah, aku datang ke restoran malam nanti.”Kevin memasuki mobil, menutup pintu dengan keras, membuka kaca mobil. “Aku akan menghukummu jika kau tidak datang, Althon.”“Apakah Jay dan pegawai kantor akan hadir?” tanya Althon. “Tidak.” Kevin menutup

    Last Updated : 2025-02-10
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 73

    “Kau pasti bergurau, Kevin. Kau adalah sahabat dekat Alvin. Kau seharusnya lebih tahu di mana keberadaan Alvin sekarang dibandingkan aku.” Althon tertawa. “Dasar brengsek! Kau sudah menghina Alvin!” ketus Kevin. Kevin, Randy, Ronald, dan Max tidak tahu di mana Alvin hingga saat ini. Mereka sudah mengirimkan ratusan pesan hingga menghubungi puluhan kali, tetapi mereka tidak mendapatkan respons apa pun. Setiap kali mengunjungi rumah Alvin, James dan anggota keluarga Julian akan mengusir mereka. “Ayolah, Kevin. Kau, Alvin, dan kalian semua selalu merundungku sejak sekolah. Kalian bahkan tidak segan menghinaku dan menjahiliku tanpa rasa bersalah sedikit pun.” Althon mengamati makanan di meja. “Kenapa kau mengatakan Alvin sedang membersihkan toilet sekarang, Althon?” tanya Randy dengan tatapan tajam. “Aku menduga-duga saja. Aku mendengar Tuan Sean mencabut hukuman untuk Keluarga Julian. Aku yakin Tuan Sean memberikan syarat-syarat yang sulit pada keluarga Julian, terutama pada Alvin d

    Last Updated : 2025-02-11
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 74

    “Kami tidak memiliki pengawal. Kau pasti salah, Tuan,” ujar Kevin. Seorang penjaga menunjukkan foto Althon. “Pria ini mengaku sebagai pengawal kalian. Dia memecahkan dua buah vas mahal ketika hendak keluar dari restoran. Dia mengatakan bosnya akan membayar ganti rugi.”“Dasar brengsek! Althon mengerjai kita!” pekik Kevin seraya mengepalkan tangan erat-erat. “Di mana dia sekarang?”“Pria itu keluar dari restoran beberapa menit lalu.”Para pengunjung restoran mengamati Kevin, Randy, Ronald, dan Max. Mereka berbisik-bisik dan tertawa. “Brengsek! Mereka menertawakan kita! Althon pasti sengaja melakukannya. Dia tahu kalau kita akan mengerjainya.” Kevin mendengkus kesal, menunduk malu. “Kau seharusnya menangkap pria itu. Dialah yang seharusnya membayar ganti rugi, bukan kami,” ucap Randy dengan tatapan kesal. Kevin menghubungi Althon. “Dasar brengsek! Althon tidak menjawab panggilanku.”“Apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya Max. “Kalian tentu harus mengganti rugi dan membayar d

    Last Updated : 2025-02-11
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 75

    Pintu mobil seketika terbuka ketika Althon terdorong. “Kau harus bergabung dengan para berandal itu, Althon.” Kevin tertawa terbahak-bahak. “Bukankah kau merupakan bagian dari mereka?”Althon nyaris terjatuh jika tidak berpegangan pada pintu. Ia terombang-ambing sesaat, bergegas menaiki atap mobil. Ia mengamati para berandal yang terus mengejar.“Kevin, Randy, Ronald, dan Max berniat menurunkanku dari mobil agar para berandal menyerangku. Mereka sangat licik.” Althon mengawasi sekeliling, berpegangan ketika mobil melaju semakin cepat. Max membuka kaca mobil, mendongak ke atap. “Brengsek! Apa yang kau lakukan di sana, Althon? Kau seharusnya terjatuh dan bergabung bersama para berandal!”“Althon brehasil selamat. Dia tengah duduk di atap mobil,” ujar Randy.“Sial! Kenapa dia selalu saja beruntung?” ketus Kevin seraya memacu mobil lebih cepat. Ia berbelok beberapa kali agar Althon terjatuh. Althon berpegangan, tersenyum. “Hal ini belum sebanding dengan latihan fisikku. Kalian bisa men

    Last Updated : 2025-02-12
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 76

    Kevin masih terkejut dengan peristiwa barusan. Pria itu mematung tanpa berkedip selama beberapa waktu. Mulutnya terbuka, tetapi ia tidak bisa mengatakan apa pun. “Kevin, kau baik-baik saja?” tanya Ronald seraya mengguncang tubuh Kevin.Althon memacu mobil lebih cepat, menahan tawa ketika melihat ekspresi Kevin. Kevin menggeleng beberapa kali, memijat kepala yang pening. “Apa yang terjadi?”“Kita berhasil selamat, Kevin. Kita sedang melaju menuju pusat kota sekarang,” ujar Ronald seraya menoleh pada Althon. “Brengsek! Semua ini salahmu, Althon!” pekik Kevin.Althon tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. “Kalian benar-benar konyol tadi, terutama kau, Kevin. Kalian sangat pucat seperti mayat.”Kevin, Randy, Ronald, dan Max saling bertatapan. “Dasar bajingan! Berhenti tertawa, Althon! Kau harus bertanggung jawab atas semua masalah ini!” Kevin mengamati kakinya yang masih bergetar. Ia bersandar di kursi, mengembus napas panjang.Randy, Ronald, dan Max mulai tenang ketika melihat gedung-ged

    Last Updated : 2025-02-12
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 77

    Kevin terbangun ketika mendengar suara telepon. Pria itu memijat kepala, menguap berkali-kali. “Dasar brengsek! Berisik sekali.”Kevin menerima panggilan tanpa melihat si penelepon. “Apa yang kau inginkan?”“Kevin, kenapa kau memerintahkan Althon pergi ke luar kota?” tanya Randy.“Apa?” Kevin seketika tersadar, membuka mata lebar-lebar. Ia melompat dari ranjang, mengamati penampilannya di cermin. “Aku memerintahkan Althon pergi ke luar kota?”Randy berjalan menuju kamar Kevin. “Aku bertemu dengan Althon di lobi hotel. Althon mengatakan kau memintanya untuk mencari sebuah barang di luar kota, dan dia tidak boleh kembali sampai dia mendapatkan barang itu.”“Aku tidak memerintahkan apa pun pada Althon. Dia pasti berbohong.”“Althon menunjukkan bukti rekaman video saat kau mengatakannya. Dia menaiki mobil menuju luar kota untuk memenuhi perintahmu. Dia mengatakan akan pulang besok.”Kevin menampar pipinya beberapa kali. “Aku tidak mengatakan apa pun.”“Brengsek!” Kevin bergegas membasuh w

    Last Updated : 2025-02-12
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 78

    Althon pergi ke Summercity bersama Ali dan para pengawal. Ia berjalan-jalan selama beberapa waktu. Althon terus mengabaikan pesan dan panggilan dari Kevin. Ia tertawa ketika membayangkan bagaimana jengkelnya pria itu. Althon tengah berenang di sebuah kolam renang, menikmati hari liburnya. Ia berlomba bersama para pengawal. Sayangnya, ia harus puas di posisi terakhir. “Aku harus berlatih sangat keras untuk bisa sebanding dengan para pengawal.”Althon duduk di sisi kolam. “Aku mendengar pelatihan mereka sangat keras. Mereka berlatih sejak kanak-kanak hingga hari ini. Kakek memberikan kesempatan pada anak-anak itu untuk menjalani hidup yang lebih baik.”Althon meneguk minuman, mengamati para pengawal yang keluar dari kolam renang. “Aku memiliki sedikit kesempatan ketika aku kecil dahulu.”Althon mengepalkan tangan erat-erat saat mengingat kehidupan masa lalunya yang sangat berat. “Aku penasaran apa yang terjadi padaku jika pria yang akan mengadopsiku tidak tertangkap oleh polisi.” “Aku

    Last Updated : 2025-02-13
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 79

    “Apa kau meremehkanku, Albert?” tanya Ana seraya menatap tajam.Albert tersenyum. “Aku hanya mengkhawatirkanmu, Ana. Jangan berpikir yang tidak-tidak. Aku tidak ingin Paman Andy memerahiku karena kau terluka.”Ana memutar bola mata. “Aku bertaruh kau akan langsung kalah ketika berhadapan dengan si Dewa Kematian.”Albert tertawa. “Kau meremehkanku, Ana.”“Aku hanya mengkhawatirkanmu, Albert. Jangan berpikir yang tidak-tidak. Aku tidak ingin Paman Arnold memarahiku karena kau terluka.”Albert mendengkus kesal. “Kau menjadi menyebalkan.”Ana tersenyum. “Terima kasih atas pujiannya.”Para polisi datang dan langsung membubarkan perkelahian. Para berandal berlarian, melewati mobil dan motor di jalan. Beberapa berandal berhasil tertangkap, sisanya berhasil melarikan diri dengan melompat ke bawah jembatan. Albert dan Ana sampai di pusat kota. “Lovatown akan mengadakan pameran barang antik malam ini. Apakah kita akan datang?” tanya Ana seraya mengamati deretan toko dan kedai. “Apa menarikny

    Last Updated : 2025-02-13

Latest chapter

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 180

    “Siapa kau, brengsek!” bentak Gon seraya menarik pistol dari saku celana. Para bawahannya segera mengerumuni sosok asing itu. Ronny sontak terdiam, mengamati sosok asing itu lekat-lekat. Ia sontak terkejut ketika menyadari tatapan pria itu. “Dia muncul,” gumamnya. Para bawahan Gon seketika meluncurkan tembakan, bergegas maju. Sosok bertopeng itu bergerak lincah, menghindari semua tembakan dengan sempurna. Tatapannya tertuju pada Ronny yang berdiri di belakang Gon. “Sial!” Gon mendengkus kesal, melayangkan tembakan seraya mengikuti pergerakan sosok bertopeng itu. “Dia bergerak cepat menghindari tembakanku dan para bawahanku!”Gon melirik Ronny sekilas. “Kenapa kau hanya diam saja, brengsek? Kenapa kau berubah menjadi pengecut?!”“Aku mengenal orang itu. Dia adalah orang yang mengancamku tempo hari saat tersadar di sebuah mobil,” ujar Ronny. “Apa kau ketakutan melihatnya sekarang?” Gon berdecak saat sosok bertopeng itu menghajar para bawahannya dengan mudah. “Kau terluka saat itu da

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 179

    “Kita diserang! Kita diserang!” teriak seorang berandal saat melihat beberapa orang tergeletak tidak sadarkan diri dan berjatuhan dari mobil dan motor. Enam orang anggota pasukan menghajar para berandal dari enam arah berbeda. Mereka bergerak sangat cepat, melayangkan pukulan dan tendangan tanpa ampun. Para berandal terjatuh bahkan sebelum mereka menyadari siapa yang menyerang mereka. “Dasar brengsek! Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa yang sudah menyerangku?” Pemimpin pasukan tampak kebingungan, mengamati keadaan sekeliling. “Serang mereka! Serang sekarang!”Para berandal seketika menyerang para pengawal. Sayangnya, sebelum mereka berhasil mendaratkan serangan, mereka sudah tumbang lebih dahulu di aspal. Althon dan Brody menatap dengan takjub, nyaris tak berkedip. “Aku selalu terkejut saat melihat anggota pasukan,” ucap Althon, tersenyum. “Bukankah mereka sangat hebat, Brody?”“Ya, mereka sangat hebat.” Brody tersenyum lebar, menatap tanpa berkedip para pengawal yang membantai ha

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   1`78

    Alan terdiam sesaat, mengembus napas panjang. “Aku sungguh menyesal karena aku membawa kabar baik dan kabar buruk sekaligus, Master.”“Aku tidak bisa memprediksi masa depan.” Anthony tersenyum lemah. “Baiklah, aku ingin mendengar kabar baik dahulu, Alan.”“Pasukan pencari sudah menemukan lokasi keberadaan salah satu orang kepercayaan Master Arthur. Mereka akan bertemu dengannya di suatu tempat malam ini.”Anthony tersenyum. “Kabar ini sungguh kabar yang sangat luar biasa. Aku berharap dia memiliki informasi seputar orang-orang kepercayaan Arthur yang lain.”Anthony tiba-tiba terdiam. “Lalu, apa kabar buruknya, Alan?”“Kabar buruk ini nyatanya masih berhubungan dengan sosok kepercayaan Master Arthur. Tuan Arnold dan yang lain mengirimkan pasukan untuk menangkapnya, Master.”“Apa?” Anthony mengepalkan tangan lemahnya. “Mereka sungguh keterlaluan.”“Sosok kepercayaan Master Arthur yang bernama Raka memiliki hubungan dengan sebuah kelompok berandal bernama Red Sting. Pasukan Tuan Arnold m

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 177

    “Kau hanya memiliki satu kesempatan untuk memperbaiki kesalahanmu selama masa pelatihanmu. Jika kau kembali gagal, kau akan menerima dua konsekuensi. Pertama, kau akan kehilangan ingatanmu soal kelompok kami, atau kedua, kau akan kehilangan nyawamu,” jelas Ali dengan wajah datar. Brody sontak terkejut, menegakkan punggung, segera menutup mulut rapat-rapat. Ali dan para pengawal hanya duduk dan berdiri di dekatnya, tetapi mereka mampu membuatnya sangat tertekan. “Kau masih memiliki satu pertanyaan tersisa dan waktu tiga puluh tujuh menit. Kau tidak terlalu pandai dalam menggunakan kesempatanmu. Kau ceroboh.”Brody mengepalkan tangan erat-erat. Ia berpikir keras untuk menentukan pertanyaan terbaik. Ia sudah menyusun daftar pertanyaan untuk pertemuan malam ini. Akan tetapi, ia mendadak bodoh sehingga tidak menggunakan kesempatan dengan baik.“Sial, aku gugup sehingga bertindak bodoh! Apa yang harus aku tanyakan padanya?” gumam Brody dengan tangan terkepal erat. Brody terdiam selama b

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 176

    Para pendukung Brody seketika bersorak di saat Ray meringis kesakitan, sedangkan para pendukung Ray memaki sangat kencang, tidak menerima hasil pertandingan. “Sial!” Ray memegang tangannya. “Sampah itu mematahkan tanganku. Aku nyaris tidak bisa menggerakkan tangan kananku sekarang.”Kedua pendukung mulai berkelahi hingga beberapa barang terlempar. Gon memukul beberapa penonton yang menghalangi jalannya. Ia pergi menuju pintu keluar, mengamati Brody. “Aku akan kembali untuk merekrutmu, Brody.”Althon mengamati kepergian Gon, menoleh pada Brody. “Kau melakukan tugasmu dengan sangat baik. Aku ingin bertarung denganmu suatu saat nanti.”“Tutup mulutmu, brengsek!” Brody bernapas terengah-engah. “Kau membuatku kesulitan! Kau harus memberikan uang hadiah itu padaku!”“Beristirahatlah sekarang, Brody. Kau harus bersiap untuk berbincang dengan Ali dan yang lain,” ujar Althon seraya memberi tanda pada Ali.“Ah, jadi pemimpin para pengawas itu bernama Ali.” Brody tersenyum, terdiam saat Ali m

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 175

    Ronny bergegas mengumpulkan seluruh anggota di gedung. “Ayahku baru saja mengirimkan pesan padaku. Dia sedang dalam perjalanan menuju Paulcity sekarang. Dia kemungkinan tiba sore nanti. Kita harus mempersiapkan keamanannya.”Para anggota Red Sting mengangguk, menyebar ke sekeliling. Mereka segera menghubungi anggota lain.Ronny menghubungi Gon, menendang kursi hingga terlempar dan hancur di lantai. “Dasar bajingan! Gon masih belum mengangkat panggilanku dan membalas pesanku! Apa yang sebenarnya sedang dia lakukan sekarang?”Ronny duduk di sofa, menenangkan diri. “Ayah pasti memiliki kabar penting sekarang. Aku senang dia datang, tetapi di saat yang sama, aku takut keadaan berubah menjadi kacau. Aku baru saja mendengar jika seseorang menyerang ayah setelah kepergianku dan yang lain dari Snowacity tempo hari.”Sementara itu, pertandingan antara Brody melawan Ray masih berlangsung. Para penonton semakin bersorak, tidak sabar menunggu pemenang pertandingan. Brody dan Ray sama-sama tidak i

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 174

    Randy, Ronald, dan Max saling bertatapan. “Kami sejujurnya datang untuk mengunjungi mereka. Kami akan bertemu dengan mereka secepatnya,” jawab Randy. Linda menoleh ke samping. “Apa kau juga ingin bertemu dengan Alvin, Alicia?”Alicia sontak terkejut, mengepalkan tangan erat-erat. Ia mengingat bagaimana menyebalkan Linda saat di Pulau Mande. “Dasar wanita sialan! Aku pasti akan menamparnya jika dia bukan mantan guru sekolahku,” gumamnya geram. Randy, Ronald, dan Max sontak terperangah, mengamati seorang wanita bertopi bundar yang duduk di samping mereka. Alicia membuka topi, tersenyum. “Nona Linda, kau menggagalkan kejutanku. Aku ingin mengejutkan Randy, Ronald, dan Max.”“Astaga, aku benar-benar menyesal.” Linda tertawa. “Aku mengira jika Randy, Ronald, dan Max sudah tahu keberadaanmu, Alicia.”“Lupakan masalah itu, Nona Linda. Aku hanya bergurau.” Alicia terkekeh pelan, mengutuk Linda dalam hati. Linda mendapatkan sebuah panggilan, berdiri dari kursi. “Aku harus pergi sekarang.

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 173

    “Alvin!” Kevin terus berteriak seraya melambaikan tangan. “Dia memang Alvin. Dugaanku selama ini ternyata tidak salah. Aku senang bisa bertemu dengannya.”“Tunggu!” Kevin mendekati sisi rooftop, mengamati sosok pria berseragam petugas kebersihan di rooftop samping lekat-lekat. “Alvin bekerja sebagai petugas kebersihan di gedung. Dia … tampaknya mengalami nasib yang sama denganku. Aku harus segera bertemu dan berbincang padanya.”“Kau tidak bisa melakukannya, Kevin,” ucap seorang pria di belakang Kevin, “masa hukumanmu akan bertambah jika kau melanggar peraturan.”Kevin sontak berbalik. “Aku mohon beri aku waktu untuk berbicara dengan temanku. Aku tidak akan melarikan diri. Aku hanya membutuhkan sedikit waktu. Aku mohon.”“Tidak.” Pengawal itu menolak. “Lakukan tugasmu dengan baik agar masa hukumanmu segera berakhir. Kau akan mendapatkan potongan masa hukuman jika kau bekerja dan berperilaku dengan baik.”Kevin mengepalkan tangan erat-erat, memejamkan mata. Ia nyaris gila bekerja sebag

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 172

    Suasana restoran semakin ramai dari waktu ke waktu. Mobil-mobil terparkir di sisi jalan. Orang-orang terus berdatangan ke restoran, memadati halaman depan. Beberapa pejalan kaki berhenti untuk mengecek keadaan. Di saat yang sama, Ton, Res, dan para pemilik restoran mengawasi dari seberang jalan. Mereka tampak semakin kesal melihat keramaian restoran. Sepanjang mereka membuka restoran dan toko roti, mereka belum pernah mendapatkan pelanggan sebanyak itu. “Sial! Berandal itu mendapatkan banyak keuntungan hari ini! Orang-orang terus berdatangan ke restoran itu! Aku bahkan mendengar jika beberapa orang sengaja datang dari luar kota untuk melihat pertandingan.”Res mengentak trotoar, mendengkus kesal. “Sial! Ini membuatku sangat muak!”“Tenanglah, Res! Kita akan melihat kehancuran mereka sebentar lagi!” ujar seorang pemilik restoran meski ia tidak yakin dengan ucapannya sendiri. “Para berandal itu berhasil lolos dari rencana kita karena kita tidak melibatkan para pelanggan! Saat gas itu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status