Share

KITC-49

Penulis: Azitung
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-19 06:14:57

Diandra menelusuri wajah anak-anak yang terbaring tak berdaya satu per satu. Rasa takut dan harapannya beradu setiap kali ia memeriksa, namun wajah yang ia cari Nick, putranya tak kunjung terlihat. Ketegangan menggantung di udara, begitu berat hingga napasnya terasa sesak. Pikirannya mulai membayangkan kemungkinan terburuk, membuat langkahnya semakin goyah.

Ashley yang memantau dari dekat akhirnya bertanya, "Bagaimana?" Suaranya lirih, seolah sudah tahu jawabannya, namun tetap mengharapkan keajaiban.

Semua mata tertuju pada Diandra. Wajah-wajah penuh simpati dan kecemasan menanti jawabannya. Diandra menggeleng pelan, wajahnya pucat. "Aku tidak menemukannya..." katanya terputus-putus. "Tapi jika Nick diperlakukan seperti ini... kalau itu terjadi, rasanya lebih baik aku mati." Suaranya pecah saat mengucapkan kalimat itu, dadanya bergemuruh oleh kepedihan yang tak tertahankan.

Pikirannya yang penuh kecemasan membuat tubuhnya limbung. Pandangannya kabur dan lemasnya semakin terasa hingga
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wartini
Samy coba selidiki moza
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-50

    Anak buah Moza terlihat kesal karena kehilangan Nick dan Isla. Salah satu dari mereka segera menghubungi Moza. Di tempat persembunyiannya Isla keluar mengendap-endap agar bisa jauh dari mereka. Sesekali ia menatap ke belakang hingga menabrak seseorang."Apa kau tidak punya mata?" kata lelaki yang ia tabrak.Isla menatapnya sambil mengatupkan tangan, "maaf-maaf, aku tidak sengaja."Isla berlalu meninggalkan pria itu sampai ia jauh dari dermaga, Isla berhenti karena perutnya terasa melilit. Dia lapar, namun tidak punya uang untuk membeli makanan. Isla berjalan di antara keramaian tempat orang menjual makanan. Sesekali ia menelan ludahnya kala mencium aroma masakan dari kedai yang ia lewati. Lelah, takut dan lapar bercampur jadi satu membuat wanita itu mencoba bertahan sekuat mungkin, namun yang namanya nasib siapa yang tau. Isla merasa pusing dan pingsan di depan kedai.Isla tergeletak di tanah, napasnya tersengal, dan dunia di sekitarnya terasa semakin jauh. Orang-orang yang lewat mula

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-51

    Diandra menyusul dengan mobilnya menuju dermaga yang dikatakan oleh Samy. Mereka bertemu di sana."Samy, apa sudah ditemukan?" Diandra terdengar tidak sabaran. Saat itulah mobil yang membawa Isla lewat, ia melihat Diandra di sana."Hentikan mobilnya!" Pintanya pada lelaki yang mengantarnya."Kau mau turun disini?""Ya, aku menemukan orang yang kucari," kata Isla.Lelaki itu segera membuka kunci dan Isla segera turun dan berlari ke arah Diandra."Dokter."Diandra berlari menghampiri Isla dengan wajah penuh harap dan cemas. "Isla, dimana Nick?" tanyanya dengan suara yang bergetar.Isla yang terlihat lelah dan ketakutan, menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab. "Nick... dia berhasil melarikan diri dari mereka, tapi kami terpisah di dermaga. Dia lari ke arah kapal besar, mungkin sebuah yacht."Diandra merasa jantungnya berdegup kencang. "Kau yakin dia sempat masuk ke dalam yacht?"Isla mengangguk. "Ya, aku melihatnya berlari ke sana sebelum aku tertangkap. Mereka masih mencarinya."Sam

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-52

    Cuaca semakin memburuk, angin laut bertiup kencang, dan hujan mulai turun perlahan, membuat suhu udara semakin dingin. Diandra menggigil, merapatkan jaket tipis yang dikenakannya, namun tetap tak mampu mengusir dingin yang menusuk."Kenapa Brett belum juga tiba?" gumam Isla dengan cemas, sambil mengusap lengannya yang kaku kedinginan.Samy berdiri tak jauh dari mereka, matanya terus memandang lautan yang semakin gelap dan bergelombang. Wajahnya tegang, jelas bahwa situasi ini semakin membuatnya gelisah. "Cuaca ini bisa memperlambat mereka," katanya, meskipun suaranya terdengar lebih seperti berbicara pada dirinya sendiri.Leonard, yang sejak tadi duduk diam, ikut merasa tak nyaman. "Perahu kecil seperti ini tidak akan mampu bertahan di tengah badai," katanya, memandang ke arah perahu yang masih terombang-ambing di dermaga.Diandra menatap Samy, rasa putus asa mulai merayap di hatinya. "Samy, apa yang harus kita lakukan kalau Brett tidak datang?" tanyanya lirih.Samy menatapnya sejenak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-53

    "Boleh aku tau nama belakangmu?" tanya Tuan Timothy. Mereka sudah turun dari yacht dan kini sedang berjalan menuju rumah kecil miliknya. Lelaki tua itu memang senang mengembara di tempat yang sunyi. "Namaku Nick Evans," jawab Nick sesuai marga ibunya Diandra Evans. "Ayahmu berasal dari Inggris?" Evans salah satu marga dari negara kincir angin. "Nick tidak punya ayah." Nick menunduk saat mengatakannya. Tuan Timothy tersentuh, ia mengusap rambut anak berusia enam tahun itu dengan lembut. "Kalau saja Nick punya ayah, mungkin saja Nick tidak akan diculik. Mom bekerja dan tidak bisa menjaga Nick dengan baik." Nick seperti curhat pada Tuan Timothy. "Memangnya kemana ayahmu, Nick?" Nick menatap wajah Tuan Timothy, "Nick tidak pernah bertemu ayah." Malam sudah terlalu larut, Tuan Timothy memutuskan untuk tidur, ia mengajak Nick berbaring. Saat hampir dini hari yacht yang dinaiki oleh Samy sudah mendekat di pulau tempat Tuan Timothy. "Itu yacht Tuan Timothy, kita ke sana," ucap Leon

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-24
  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-54

    Nyatanya pagi tak mampu membangunkan setiap manusia yang ada di pulau kecuali mata kecil Nick yang berwarna hitam itu mulai mengerjap.Ia merasa jika tubuhnya tertindih sesuatu yang sedikit berat namun hangat. Nick mencoba memiringkan wajahnya untuk melihat siapa di sampingnya, seketika ia terkejut, namun tak bersuara. Sebaliknya Nick menggeser tangan mommynya, ia lalu memandangi wajah itu dengan lelehan air mata.Rupanya isakannya terdengar oleh di empunya tubuh. Diandra mengerjap perlahan lalu manik ambernya bertemu dengan manik Nick. Ia tersenyum penuh kehangatan."Mom, apa ini mimpi?" Nick bertanya seolah tak percaya.Diandra memindahkan tangannya ke atas tepat di pipi Nick yang tampak tirus. Tubuhnya kurus dan Diandra sempat khawatir.Air mata Diandra menetes seiring dengan jawaban yang mengatakan bahwa ini nyata.Diandra menatap Nick dalam-dalam, merasakan kehangatan dan cinta yang begitu mendalam. Ia mengusap pipi Nick lembut, berusaha meyakinkan anaknya. "Ini bukan mimpi, saya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-27
  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-55

    "Samy, ibu tidak peduli dari mana dia tau, yang harus kau lakukan adalah meluangkan waktu untuk Moza dan mengurus pernikahan kalian. Moza bilang kau tidak pernah punya waktu untuk membahasnya."Samy terdiam sesaat mendengar perkataan ibunya."Moza sudah sembuh jadi sebaiknya kalian segeralah menikah," tambah Molly.Samy terdiam, tatapan matanya tampak kosong sejenak. Pernikahan dengan Moza seharusnya sudah menjadi keputusan yang final, namun, entah kenapa hatinya terasa ragu. Bayangan Diandra dan Nick masih terngiang-ngiang di pikirannya, terutama saat melihat Nick yang begitu mirip dengannya.“Ibu,” ucap Samy pelan, mencoba memilih kata-kata. “Aku hanya butuh waktu untuk memastikan ini memang yang terbaik.”Molly menatapnya dengan tegas. "Samy, Moza sudah menunggumu bertahun-tahun. Dia sudah melalui banyak hal. Ibu ingin kau melakukan ini untuk keluarga, demi Moza."Samy menghela napas, tersenyum tipis untuk menenangkan hati ibunya. "Baiklah, Bu. Aku akan membicarakannya dengan Moza

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-56

    "Belum aku izinkan kau pergi," ucap Molly seraya berdiri dengan suara tegas.Diandra berbalik menatap wanita yang dulu pernah menjadi mertuanya. Dulu mereka jarang bertemu karena Molly tinggal di kota berbeda dengan Samy."Maaf, Bi, aku tidak punya urusan dengan Anda," jawab Diandra, tak ingin berlama-lama di sana."Kalau menyangkut anakku, itu urusanku juga," balas Molly dengan nada meninggi. "Samy punya tunangan. Kau seorang ibu dan dokter, seharusnya tahu diri. Jauhi anakku mulai sekarang!""Anda salah paham, tidak ada hubungan spesial antara aku dan Samy. Kami hanya kenal, dan dia baik padaku," jawab Diandra dengan tenang meskipun tak sepenuhnya benar.Molly mendengus, sinis. "Kau kira aku tak tahu kau pernah masuk ke kamar anakku?"Diandra melirik Moza yang tersenyum penuh kemenangan."Soal itu, kenapa tidak tanyakan saja pada calon menantu Anda?"Molly mengalihkan pandangannya pada Moza yang langsung mendekat. "Ibu, dia pasti hanya ingin memfitnahku," ucap Moza sambil memasang w

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-57

    Diandra mencoba melupakan semuanya, ia mulai menata kembali hatinya. Sebentar lagi ia dan Nick akan berangkat ke Philadelphia. Diandra yakin semua akan kembali biasa seperti hidupnya yang damai selama tinggal bersama Tania dan Felix."Diandra, ada yang mencarimu," kata Tania yang sengaja datang ke kamar.Diandra tengah bersiap untuk berangkat ke rumah sakit."Sepagi ini?" Diandra mengira itu adalah Samy."Katanya ini penting, aku tidak mengenalnya. Kau bisa lihat sendiri,aku sudah memintanya duduk," kata Tania.Diandra menarik napas dalam, menenangkan hatinya sebelum menghampiri tamu yang menunggunya di ruang tamu. Ia sedikit terkejut melihat sosok Molly, ibu Samy, duduk di sofa dengan tatapan tajam. Kehadirannya benar-benar di luar dugaan."Jadi ini tempat tinggalmu?" Molly mengamati sekeliling ruangan dengan pandangan meremehkan.Diandra tetap tenang, meski hatinya bergejolak. "Ini fasilitas dari rumah sakit. Ada hal penting apa yang membuat Nyonya datang pagi-pagi seperti ini?" tan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30

Bab terbaru

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-149

    Air mata menggenang di mata Diandra. Dia mengerti betapa dalam cinta Alex untuknya, dan itu membuat hatinya terasa penuh. Dia mengangkat wajahnya untuk menatap Alex, tersenyum lembut sambil menyeka air mata yang hampir jatuh. "Aku janji, Alex. Aku akan menjadi ibu yang baik untuk Aurora, istri yang setia untukmu. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Kau dan Aurora adalah dunia bagiku." Alex menunduk, mencium keningnya dengan lembut. "Itu saja yang kubutuhkan, Dee. Kau adalah segalanya untukku." Malam itu, di bawah sinar bulan, mereka berdua berdiri dalam pelukan, menguatkan janji mereka untuk saling menjaga, mencintai, dan bersama membangun kehidupan penuh kebahagiaan. Kehidupan keluarga kecil itu semakin bahagia setelah janji-janji malam itu. Hari-hari mereka diisi dengan cinta dan perhatian, terutama untuk Aurora yang kini menjadi pusat dunia mereka. Alex mulai meluangkan lebih banyak waktu di rumah, memastikan dia tidak melewatkan momen berharga bersama Diandra dan bayi m

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-148

    Di sela-sela pesta, Alex mendekati Diandra yang sedang duduk di sofa. "Kau baik-baik saja? Tidak terlalu lelah?" tanyanya penuh perhatian.Diandra tersenyum lembut. "Aku baik-baik saja, Alex. Terima kasih sudah membuat hari ini begitu istimewa."Alex mencium puncak kepalanya. "Kau yang istimewa, Dee. Aurora adalah hadiah terbaik yang pernah kubayangkan."Pesta berlangsung meriah namun tetap hangat dan intim. Saat malam tiba, Alex mengangkat gelasnya untuk memberi toast terakhir."Untuk Aurora, cahaya baru dalam hidup kita. Semoga dia selalu dikelilingi cinta dan kebahagiaan," ucapnya.Semua tamu bersorak, memberikan doa dan harapan terbaik untuk bayi mungil itu. Hari itu menjadi momen penuh kebahagiaan dan cinta yang akan selalu dikenang oleh keluarga Evanders.Setelah pesta berakhir, rumah keluarga Evanders kembali hening. Diandra sedang menyusui Aurora di kamar bayi yang telah dihias dengan warna pastel lembut. Lampu gantung berbentuk bintang memancarkan cahaya hangat, menciptakan s

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-147

    Diandra merasa energinya semakin bertambah. Perutnya sudah membuncit, dan hal itu membuat Alex semakin perhatian. Setiap malam, Alex dengan sabar mengoleskan minyak khusus ke perut Diandra untuk mencegah stretch mark.“Alex, kau tidak harus melakukannya setiap malam,” ujar Diandra sambil terkikik.“Tapi aku mau,” balas Alex dengan senyum lebar. “Ini seperti ritual bonding dengan bayi kita. Dan tentu saja, aku ingin kau tetap merasa cantik.”Diandra hanya bisa menggeleng pelan sambil tersenyum, hatinya penuh rasa syukur.“Aku merasa sangat beruntung,” kata Alex sambil menatap Diandra.“Kenapa?” tanya Diandra, bersandar di bahunya.“Karena aku punya istri yang luar biasa, keluarga yang mendukung, dan sekarang, kita akan punya bayi. Hidupku terasa sempurna.”Diandra meremas tangan Alex dengan lembut. “Aku juga merasa begitu, Alex. Aku tidak sabar melihat bayi kita tumbuh, menciptakan lebih banyak kenangan indah bersama.”Malam itu, mereka menikmati kebersamaan dalam diam, hanya ditemani

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-146

    Melihat kondisi itu, Alex menghela napas panjang. Hatinya hancur melihat Diandra seperti ini, tetapi ia tidak ingin menyerah. Ia bangkit, berjalan ke dapur, dan memutuskan untuk mencoba memasak sendiri. Sup hangat yang ringan, pikirnya.Ketika Alex kembali ke kamar dengan semangkuk sup, Diandra masih terbaring di posisi yang sama. "Aku tidak ahli memasak, tapi aku sudah berusaha. Tolong coba satu sendok, ya, Dee?"Diandra membuka matanya perlahan, menatap Alex yang berdiri di sampingnya dengan ekspresi penuh harapan. Dengan enggan, ia mengangguk. Alex membantu menyendokkan sup ke bibirnya.Rasa hangat sup itu sedikit mengurangi mual Diandra, dan ia berhasil menelan beberapa suap. "Rasanya… lumayan," gumamnya dengan lemah, mencoba tersenyum.Alex tertawa kecil, merasa lega. "Lumayan sudah cukup baik untukku. Besok aku akan coba membuat hal lain yang lebih enak."Hari-hari berlalu dengan Alex yang terus merawat Diandra sepenuh hati. Ia memastikan Diandra mendapatkan asupan nutrisi yang

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-145

    Diandra memanggil salah satu pelayan untuk membuatkan salad siang itu. Setelah memastikan pesanannya disampaikan, ia berjalan perlahan menuju kamar di lantai atas. Namun, saat mulai menaiki tangga, rasa pusing yang mengganggu sejak pagi semakin menjadi-jadi.Tangannya bergetar saat meraih sisi pegangan tangga, tubuhnya terasa semakin lemah. Pandangannya kabur, dan suara detak jantungnya berdentam keras di telinganya."Aku harus sampai ke kamar," gumamnya pelan, mencoba melangkah lagi. Namun tubuhnya terasa seperti kehilangan kendali. Mata Diandra mulai terpejam, tubuhnya lunglai, dan gravitasi perlahan menariknya ke bawah.Di saat kritis itu, suara langkah cepat terdengar di belakangnya. Alex, yang kebetulan baru pulang lebih awal dari kantor, menyadari sesuatu yang tidak beres."Diandra!" seru Alex panik. Dia berlari ke arah istrinya dan berhasil menangkap tubuhnya tepat sebelum Diandra jatuh ke lantai."Dee! Buka matamu!" Alex mengguncang tubuhnya pelan, suaranya bergetar dengan kek

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-144

    Kata-kata Diandra menghangatkan hati Alex. Dia meremas tangan istrinya, berterima kasih atas kehadirannya. "Terima kasih, Dee. Aku hanya… ada banyak hal yang harus kuurus. Tapi aku janji, semuanya akan baik-baik saja."Namun, sebelum percakapan mereka berlanjut, pintu suite mereka diketuk. Alex berjalan ke pintu, membuka dengan hati-hati."Pak Evanders, ini paket untuk Anda," ucap seorang pelayan hotel sambil menyerahkan sebuah kotak kecil berwarna hitam.Alex mengucapkan terima kasih, lalu menutup pintu. Dia membawa kotak itu ke meja, membuka perlahan. Di dalamnya terdapat sebuah amplop putih dan flash drive kecil."Apa itu?" tanya Diandra penasaran.Alex membuka amplop tersebut. Di dalamnya hanya ada satu kalimat, ditulis dengan huruf cetak tebal:"Kebenaran selalu memiliki cara untuk muncul ke permukaan."Alex memandang flash drive itu dengan cemas. Diandra memperhatikan ekspresinya yang tegang. "Alex, apa kau ingin memeriksanya?"Alex mengangguk. "Aku harus tahu apa ini."Mereka m

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-143

    Ruangan itu hening. Nick melompat kecil sambil berbisik, "Mommy, bilang iya!"Diandra tertawa kecil, lalu mengangguk sambil menahan air matanya. "Ya, Alex. Aku mau menikah denganmu."Sorak-sorai kecil dari Nick dan tepuk tangan dari Veny serta Samy memenuhi ruangan. Alex bangkit dan memeluk Diandra erat-erat.Setelah lamaran itu, persiapan pernikahan dimulai. Alex memastikan setiap detailnya sempurna. Lokasi pernikahan mereka dipilih di taman bunga mewah di New York, tempat yang indah dengan pemandangan kota yang menakjubkan.Diandra merasa gugup tapi juga bahagia. Dengan dukungan penuh dari keluarga dan Alex yang selalu ada di sisinya, dia tahu bahwa ini adalah awal dari perjalanan baru mereka.Dan di hari pernikahan mereka nanti, Alex berencana memberikan satu kejutan terakhir yang akan membuat hari itu semakin tak terlupakan.Matahari pagi bersinar lembut di New York, menandai dimulainya hari yang istimewa. Di sebuah suite hotel mewah, Diandra tengah bersiap dengan bantuan perias p

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-142

    Saat malam tiba, Alex dan Diandra duduk di sebuah restoran kecil dekat pantai, menikmati makanan laut yang sederhana. Mereka berbicara tentang masa depan mereka, tentang bagaimana mereka akan mendukung satu sama lain.Alex merasa bahwa Diandra bukan hanya seseorang yang ia sukai. Dia adalah rumah, tempat di mana ia merasa damai dan diterima apa adanya.Bagi Diandra, Alex bukan hanya pria yang membuatnya tertawa. Dia adalah seseorang yang memberinya harapan, seseorang yang meyakinkannya bahwa cinta bisa ditemukan di tempat yang tidak terduga.Ketika mereka kembali ke rumah Samy, Veny menatap mereka dengan tatapan penasaran. "Kalian kelihatannya sangat menikmati waktu bersama," katanya dengan senyum menggoda.Diandra mencoba menyangkal, tapi Alex dengan santai menjawab, "Tentu saja, Mommy. Aku sedang memastikan putrimu bahagia."Samy, yang sedang membaca koran di ruang tamu, hanya melirik mereka sambil berkata, "Kau harus lebih dari sekadar memastikan, Alex. Jika kau serius, tunjukkan."

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-141

    "Dee, aku ingin bertanya sesuatu," ucap Alex sambil menatapnya dalam-dalam."Apa itu, Alex?""Jika aku meminta kau menjadi bagian dari hidupku, apa kau bersedia?"Diandra terkejut mendengar pertanyaan itu. Dia melihat ketulusan di mata Alex dan tahu bahwa pria itu benar-benar serius."Aku..." Diandra menghela napas, lalu tersenyum lembut. "Aku ingin waktu untuk memikirkannya, Alex.""Aku akan menunggu, seberapa pun lama waktu yang kau butuhkan," jawab Alex.Beberapa minggu kemudian, Diandra akhirnya membuat keputusan.Saat mereka duduk bersama di taman kecil dekat rumah, Diandra menatap Alex dengan mata penuh keyakinan. "Alex, aku juga menyukaimu. Aku ingin mencoba menjalani hubungan ini denganmu."Alex tersenyum lebar, dan tanpa ragu, dia menggenggam tangan Diandra. "Aku janji, aku akan selalu menjagamu, Dee."Hubungan mereka resmi dimulai, membawa harapan baru untuk masa depan.Malam itu terasa tenang, hanya ditemani suara jangkrik dan gemerisik angin yang menggerakkan dedaunan. Dia

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status