Share

KITC-26

Penulis: Azitung
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Veny menatap Samy dengan tajam, menahan rasa kesal yang mulai membuncah. "Anda mempermainkan tenaga medis seperti kami," katanya dengan nada dingin. "Banyak pasien yang benar-benar membutuhkan pertolongan di luar sana, tapi Anda datang hanya untuk berbicara omong kosong."

Samy tampak sedikit tersentak dengan nada tegas Veny, tapi dia tetap tenang. "Aku tidak bermaksud seperti itu, Diandra. Ini bukan sekadar omong kosong."

"Tentu saja. Setiap kali kita bertemu, itu selalu soal drama pribadi yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaanku. Jika Anda benar-benar peduli dengan keadaan Moza atau diri Anda sendiri, maka carilah bantuan profesional yang tepat, bukan aku." Veny menambahkan, tangannya melipat di dada, matanya menatap Samy dengan tegas.

Samy menarik pinggang Veny untuk lebih dekat padanya hingga nyaris bibir mereka bersentuhan, Veny berang, ia memukul dada Samy agar segera melepaskannya.

"Lepaskan aku, bodoh!" Veny tak peduli lagi dengan panggilannya pada Samy.

"Sebentar saja, ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-27

    Dunia memang ujian bagi mereka yang berhati baik.Veny terperangah ketika berjalan masuk ke apartemen, mendapati suasana yang sangat tidak beres. Ruangan terlihat berantakan, barang-barang berserakan di lantai. Jantungnya berdetak kencang, seolah firasat buruk mulai memenuhi pikirannya. Dengan cemas, ia melangkah ke kamar Nick, kosong. Kamar Isla pun sama, tak ada siapa pun. Kegelisahannya semakin menjadi.Dia berjalan ke dapur dengan harapan tipis, namun tidak menemukan tanda-tanda kehidupan. Hingga pandangannya tertumbuk pada sebuah kertas yang menempel di pintu lemari pendingin. Veny merasakan tubuhnya menegang. Dengan tangan gemetar, ia meraih kertas itu dan membacanya:"Kami sudah membawa Nick dan Isla. Jangan coba lapor polisi jika ingin mereka selamat. Tunggu instruksi lebih lanjut."Kertas itu jatuh dari tangannya. Tubuh Veny seakan membeku, sementara pikirannya kalut. Semua terjadi begitu cepat, tanpa peringatan. Nick, putra yang telah ia jaga dan lindungi dengan segenap hati

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-28

    Suara bel pintu yang terus berbunyi berhasil menyadarkan Diandra dari keterpurukannya. Dengan tubuh yang lemah dan lesu akibat dua hari tidak makan, ia hampir terjatuh saat berusaha membuka pintu. Setelah beberapa detik berusaha menstabilkan diri, ia memberanikan diri untuk membuka pintu.Namun, saat pintu terbuka, pandangan Diandra seakan gelap. Di hadapannya, berdiri Damian, Ashley, dan Samy, tapi semuanya tampak samar. Pikiran yang penuh kecemasan dan air mata membuatnya tidak bisa fokus. Tak lama setelah itu, tubuhnya limbung dan ia kehilangan kesadaran.Damian yang paling dekat dengan pintu segera meraih tubuh Diandra sebelum ia jatuh. "Diandra!" serunya panik, dan Ashley segera membantu menahan tubuhnya. Samy merasa hatinya berdegup kencang melihat keadaan Diandra yang sangat lemah.“Dia tidak dalam kondisi baik,” ucap Damian, berusaha menenangkan situasi. “Kita harus membawanya ke dalam dan mencari tahu apa yang terjadi.”Mereka bertiga bergegas membawa Diandra ke sofa, sementa

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-29

    Setelah Damian keluar, Diandra mencoba mengatur napasnya dan berbisik pelan, “Kau pergi saja, aku bisa sendiri.” Suaranya terdengar lemah namun tegas, mencerminkan ketidaknyamanan yang ia rasakan berada sendirian dengan Samy.Samy menatapnya, tampak tidak terpengaruh oleh permintaannya. “Aku tidak akan meninggalkanmu sendirian dalam kondisi seperti ini, Diandra,” jawabnya dengan tenang, tetapi dengan nada yang tidak memberi ruang untuk perdebatan.Diandra mengalihkan pandangannya, merasa perasaan tak nyaman semakin kuat. Ia tidak mengerti mengapa Samy begitu bersikeras berada di sisinya. “Aku baik-baik saja,” desaknya lagi, berharap bisa menyingkirkan kehadirannya. “Aku hanya ingin sendiri sekarang.”Samy tetap diam sejenak, memperhatikan ekspresi wajahnya. “Aku mengerti kau butuh ruang,” katanya akhirnya, “tapi aku juga tahu, dalam situasi seperti ini, kadang kau tidak menyadari seberapa besar kau butuh seseorang.”Diandra menelan ludah, mencoba menenangkan detak jantungnya yang berd

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-30

    Moza yang geram segera meminta seseorang untuk menghubungi Diandra, melihat nomor asing yang tertera di layar membuat Diandra segera mengangkatnya, suara tangis terdengar dan itu adalah suara Nick, putranya.Diandra menegang mendengar suara Nick yang tersedu-sedu dari telepon. Hatinya berdegup kencang, tangannya gemetar saat menggenggam ponsel. "Nick? Nick! Di mana kau?" serunya, suara panik dan putus asa terdengar jelas.Tak ada jawaban lain selain tangisan lemah dari putranya. Diandra merasa tubuhnya menjadi ringan, seolah-olah dunia runtuh di sekitarnya. "Siapa ini? Apa yang kau inginkan?" jeritnya, mencoba mencari tahu siapa yang menghubunginya.Di kediaman Samy, Moza menatap layar dengan senyum sinis. Di depannya, monitor memperlihatkan Nick yang ketakutan. "Aku tidak akan membiarkanmu menikmati waktu bersama Samy," ucap Moza dengan dingin, penuh kebencian. Tangannya mengepal erat di atas meja, amarah menggelegak di dalam dirinya."Aku yang berhak atas Samy, bukan kamu," bisiknya

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-31

    Saat pintu apartemen terbuka, Diandra melihat Tania dan Felix berdiri di sana, wajah mereka penuh kekhawatiran. Tanpa menunggu, Diandra berlari ke arah Tania dan langsung memeluknya erat. Air mata yang sempat ia tahan kembali mengalir deras."Tania... aku tak tahu harus berbuat apa... Nick... dia hilang," isak Diandra dalam pelukan sahabatnya.Tania membelai rambut Diandra lembut, mencoba menenangkannya. "Aku dengar kabarnya, Diandra. Kami datang secepat mungkin setelah tahu. Tenanglah, kami di sini bersamamu. Kami akan bantu mencari Nick."Felix mendekat, wajahnya tegang namun penuh dukungan. "Kami akan lakukan apa saja, Diandra. Jangan khawatir, kita akan temukan Nick."Samy yang berdiri di sudut ruangan mengamati interaksi itu, merasa sedikit lega melihat Tania dan Felix hadir. Meskipun ada perasaan asing saat melihat Felix, dia tahu ini bukan waktunya untuk persoalan pribadi. Dia berjalan mendekat, mencoba tetap tenang."Kami sudah melibatkan pihak kepolisian," kata Samy pada Feli

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-32

    Diandra terdiam sejenak, mencerna perkataan Felix yang tampaknya masuk akal. “Jadi… kau berpikir bahwa Moza akan semakin menunjukkan dirinya jika aku lebih dekat dengan Samy?” tanyanya pelan, masih ragu.Felix mengangguk yakin. “Tepat. Jika benar Moza yang ada di balik semua ini, dia akan melakukan apa pun untuk menjauhkanmu dari Samy. Itu berarti semakin kau mendekat, semakin dia terpicu untuk bertindak.”Tania yang berdiri di samping Felix ikut menimpali, “Ini mungkin bisa jadi cara untuk mengungkap apakah dia yang mengambil Nick. Moza tidak bisa menyembunyikan rasa cemburu atau rasa bersalahnya, dan itu akan memperlihatkan niat sebenarnya.”Diandra menatap Felix dan Tania bergantian, mencoba menemukan keberanian di dalam dirinya. “Tapi… bagaimana kalau itu membuat situasi lebih buruk? Bagaimana kalau Moza semakin berbahaya?”Felix menggeleng pelan, menatap Diandra dengan tegas. “Kita tidak bisa membiarkan ketakutan menguasai kita, Diandra. Jika kau ingin Nick kembali, kita harus me

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-33

    Setelah puas berbelanja, Moza memutuskan untuk makan siang di salah satu restoran paling mewah di mall tersebut. Dia tak pernah merasa khawatir soal uang, karena Samy selalu memastikan semua kebutuhannya terpenuhi. Namun, satu hal yang masih terasa kosong—hati Samy yang belum sepenuhnya ia miliki.Sambil menunggu pesanan datang, Moza meraih ponselnya. Dia memutuskan untuk membuat acara spesial malam ini. Mungkin, pikirnya, acara yang romantis akan membantu mengembalikan kehangatan dalam hubungan mereka. Ia pun melakukan reservasi untuk makan malam di rooftop hotel paling eksklusif di kota.Setelah memastikan semuanya sudah diatur sesuai rencana, Moza tersenyum puas. Sesaat kemudian, ia menghubungi Samy, berharap memberitahunya akan membuat pria itu sedikit antusias."Sam, aku sudah memesan tempat untuk kita besok malam di rooftop hotel. Aku ingin kita menghabiskan waktu bersama di tempat yang spesial," katanya dengan nada yang manis dan berharap.Di ujung telepon, Samy terdengar ragu

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-34

    Diandra bersembunyi di salah satu sudut ruangan ketika Samy keluar, berusaha menenangkan napasnya yang berdebar keras. Sambil menunggu keadaan aman, telinganya menangkap suara samar percakapan Samy dengan Damian. Mereka berbicara tentang sesuatu yang terdengar serius, namun Diandra tak bisa mendengar semuanya dengan jelas. Meski begitu, instingnya mengatakan ada yang lebih dari sekadar pertemuan profesional di balik obrolan itu.Setelah Samy pergi, Diandra cepat-cepat meninggalkan rumah Damian, menyusup keluar tanpa terlihat. Malam itu, Samy menuju hotel yang telah dipesan oleh Moza untuk makan malam, dan Diandra yang sudah mempersiapkan rencananya sejak tadi sore langsung mengikuti mobil yang dikendarai sopir Samy. Dalam kesunyian malam, Diandra memastikan jaraknya cukup aman, namun cukup dekat agar tidak kehilangan jejak. Mobil Samy melaju dengan tenang menuju hotel, sementara Diandra berusaha menjaga konsentrasinya, dia sudah memikirkan apa yang akan ia lakukan nanti.Moza sudah du

Bab terbaru

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-81

    Di bawah selimut Nick melakukan pencarian, begitu banyak nama Felis membuat ia bingung sendiri.Sampai terdengar suara pintu kamarnya dibuka dari luar, Nick segera meletakkan ponselnya lalu memejamkan mata."Astaga, dia tidur dengan ponsel menyala," ucap suara itu yang ternyata adalah Veny.Veny mengambilnya dan tanpa sengaja menatap nama pencarian di sebuah situs 'Felis.'Dia hanya menghela napas setelah berpikir sesaat lalu mematikan ponsel itu dan memasukkannya ke dalam laci.Veny mengecup kening Nick lembut. "Mommy menyayangimu, mimpi indah sayang!"Setelahnya Veny keluar dari kamar Nick dan bertemu dengan Samy yang sepertinya baru saja tiba."Kau mau melihat Nick?" tanya Veny."Apa dia sudah tidur?""Ya, baru saja," jawab Veny. Ia segera ingin kembali ke kamarnya."Aku ingin bicara." Samy mencegah kepergian Veny.Veny membawa langkah menuju dapur, Samy duduk dan dia membuat dua gelas minuman sebelum menyusul Samy."Aku akan mengembalikan semua yang kau berikan padaku," kata Veny

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-80

    Veny merasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan, ia tidak mencurigai Samy sedikitpun di luar sana, selama ini yang menjadi penghalang untuknya hanyalah Moza.Tapi tidak dengan Nick, ia merasa hubungan mommy dan daddynya yang belum harmonis semakin terancam, oleh karena itu ia ingin memastikannya sendiri."Paman Peto, apa kau tidak memiliki pekerjaan?" Nick menghampiri sopir di rumah besar itu."Oh, Tuan muda, paman ingin mencuci mobil ini." Peto memang terlihat sudah mengganti bajunya dengan yang lebih ringan."Paman, bagaimana kalau ditunda?"Peto tersenyum. "Sayang sekali ini harus segera dicuci, karena mobil ini akan dipakai oleh Daddy, malam nanti.""Tapi aku ingin bantuanmu Paman," kata Nick.Peto mengeryitkan keningnya. "Apa yang kau inginkan anak tampan?"Mendengar itu, Nick segera mendekat, ia meminta Paman Peto menurunkan tubuhnya agar ia bisa berbisik di telinganya."Baiklah, Paman Peto siap mengantarmu."Nick mengangguk penuh arti, memperlihatkan di kepalanya sedang tersusun

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-79

    "Kau memberikan semua hartamu padaku dan Nick, apa kau masih waras?"Tak cukup hanya di jalan bahkan di rumah pun Samy mendapat pertanyaan dari Veny."Aku memang gila jika kau tidak menerimaku sebagai suamimu," jawab Samy."Memangnya kapan aku menolakmu." Veny melipat tangannya di dada."Kau bilang apa? Jadi kau menerimaku?" Mata Samy berbinar terang.Veny jadi salah tingkah. "A-aku tidak bilang begitu." Wajahnya memerah malu.Dan Samy menikmati itu.Samy tersenyum lebar, senyuman yang jarang Veny lihat selama ini. Dia mendekatkan wajahnya pada Veny, membuat wanita itu mundur selangkah dengan gugup."Jadi, kau benar-benar tidak menolakku?" goda Samy, matanya bersinar penuh harapan.Veny mengalihkan pandangannya, pura-pura sibuk merapikan hiasan di meja. "Aku hanya bilang... aku tidak bilang menolak. Itu saja."Samy tertawa kecil, suara tawanya terdengar ringan namun penuh kebahagiaan. "Veny, kau tidak tahu betapa kalimat itu membuatku merasa seperti memenangkan dunia."Veny memutar bo

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-78

    Sesuai dengan janji mereka, Mary mengunjungi putrinya ke apartemen. Dia dan suaminya mengajak Veny bicara."Apa yang membuatmu belum menerima Samy? Bukankah semua masalahnya sudah selesai?" Mary menggenggam tangan putrinya."Ayah berpikir untuk kebaikanmu, apa lagi Nick sebentar lagi akan punya adik. Pasti lebih mudah jika membesarkannya bersama suami."Veny terdiam merenung."Ibu berharap kalian akur dan membangun keluarga yang bahagia, kau putri kami satu-satunya, ibu ingin kau ada yang menjaganya.""Aku masih memikirkannya Bu.""Tidak mudah memang melupakan kejadian tujuh tahun yang lalu, ayah bisa memahami perasaanmu, tapi bukan berarti tidak bisa, Nak."Veny nampak menghela napasnya. Ia pun tidak memahami apa keinginan hatinya saat ini.Mary menggenggam tangan Veny dengan lembut, matanya menatap penuh kasih. "Ibu tahu kau merasa ragu, tapi lihatlah situasi ini dari sisi lain. Bukankah Samy sudah berusaha keras untuk menebus kesalahannya?"Darius, yang duduk di sofa di samping mer

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-77

    Prok prok prokSamy muncul tanpa diduga."Kau ingin mengkambinghitamkan Tuan Hong demi ambisimu?"Moza terdiam, seluruh tubuhnya mendadak kaku, ia menelan salivanya kasar. Bagaimana mungkin Samy muncul?"Tuan Brown, tolong, aku tidak bersalah, aku hanya mengerjakan perintah." Tuan Hong mengatupkan tangannya ketakutan.Samy menahannya dengan mengangkat kelima jarinya, Ran yang ada di sana meminta agar Tuan Hong diam.Samy maju semakin dekat pada Moza."Kenapa kau lakukan ini Moza? Apa yang salah pada dirimu? Dulu kau begitu baik padaku dan penuh perhatian sampai aku selalu memaafkan setiap kesalahanmu."Moza menatap Samy dengan mata yang memancarkan campuran ketakutan dan kebencian. Dia mundur selangkah, namun Samy tetap mendekat, suaranya rendah dan tajam seperti pisau yang menusuk ke dalam hati."Jawab aku, Moza," tuntut Samy. "Kenapa kau begitu terobsesi menghancurkan hidupku? Hidup Veny? Apa kau tidak pernah merasa puas dengan apa yang kau miliki?"Moza menghela napas panjang, beru

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-76

    "Kenapa begitu sulit untuk kita?" tanya Veny.Mereka berdua sedang jalan pagi, Samy sengaja datang ingin membicarakan tentang masalah mereka."Ini kesalahanku, aku terlalu percaya pada Moza hingga mengorbankan perasaanmu." Samy mengakui kebodohannya dulu."Pada akhirnya kau membiarkan dia lolos?""Kesalahannya kali ini tak cukup fatal, polisi tidak menahannya, sedangkan kasusmu dulu, sudah terlalu lama dan tidak ada bukti.""Jika aku mengatakan sesuatu apa kau mau mempercayaiku?""Tentu, katakan apa itu?""Moza yang menculik Nick waktu itu.""A-apa?""Buktiku tidak akurat, jika kau sungguh-sungguh ingin membuatnya di penjara, cari buktinya dan aku akan memikirkan untuk kembali denganmu."Samy terdiam mendengar ucapan Veny. Wajahnya tampak tegang, matanya menunjukkan rasa bersalah yang mendalam. Ia tahu, apa yang dikatakan Veny bukanlah tuduhan tanpa dasar. Moza memang selalu memiliki cara untuk menimbulkan kekacauan dalam hidup mereka."Moza menculik Nick?" Samy mengulang, seolah mema

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-75

    Adolfo mengangguk. "Baik, saya akan segera menyiapkan dokumen resmi dan melaporkannya ke pihak berwenang. Tapi saya perlu bertanya, apakah Anda sudah siap menghadapi kemungkinan tekanan balik dari pihak Moza?"Samy menatap Adolfo tajam. "Tekanan apa pun yang dia coba berikan tidak akan mengubah keputusanku. Lakukan apa yang harus kau lakukan, Adolfo."---Di sisi lain, MozaMoza sedang menikmati teh paginya ketika sebuah panggilan masuk ke ponselnya. Itu dari Alma, ibunya."Moza, ada kabar buruk," kata Alma panik."Apa maksud Ibu?" Moza mengerutkan kening, tidak suka mendengar nada suara ibunya."Samy mengajukan laporan hukum terhadapmu. Aku baru mendengar ini dari seorang kenalan di pengadilan."Cangkir teh di tangan Moza hampir jatuh. Wajahnya memucat. "Apa? Samy berani melakukannya?""Iya, dia sepertinya punya bukti kuat. Moza, kau harus segera bertindak! Ini bisa menghancurkanmu."Moza menghela napas panjang, berusaha mengendalikan emosinya. "Tidak mungkin aku kalah semudah itu, B

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-74

    Semua kembali seperti dulu, Veny merasa dejavu. Walau bagaimanapun Samy menginginkannya, tapi dia tidak pernah bisa tegas terhadap Moza.Jujur, Veny kecewa, ia mengusap perutnya yang sedikit menonjol. Nasibnya sama dengan Nick, tanpa didampingi oleh Samy."Nyonya, Tuan sepertinya sangat terpukul dengan kepergian kita." Isla menghampiri Veny.Dia baru saja menidurkan Nick. Mereka kembali ke apartemen.Segelas teh hangat di atas meja belum disentuh sama sekali, bohong jika Veny baik-baik saja."Faktanya dia tidak bisa bertindak tegas. Lagi pula Moza hamil, lebih baik aku pergi dari sana.""Apa Nyonya yakin itu anak Tuan Samy? Mendengar kelicikan Nona Moza selama ini, aku rasa itu tidak mungkin." Isla sedikit membela Samy. Sebagai orang asing ia melihat ketulusan Samy pada Veny dan Nick.Mendengar itu Veny menerawang ke depan. Tak dipungkiri apa yang dikatakan oleh Isla cukup masuk akal. Sebagaimana dulu Moza tega memfitnahnya."Kasihan Tuan Samy, dia tidak berdaya karena Moza adalah ora

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-73

    "Buka saja aku tidak akan marah," kata Veny. Dia melihat keraguan di mata Samy saat menatap kotak pemberian Moza."Aku rasa ini tidak penting," ucap Samy."Kau yakin? Bagaimana jika itu benda berbahaya?" sahut Veny, dia lebih penasaran dari pada Samy."Segala sesuatu tentang dia sudah berakhir. Aku hanya fokus padamu dan Nick juga calon bayi kita." Samy mengenyampingkan kotak itu. Ia menyentuh tangan Veny seolah meyakinkan wanita itu."Kenapa aku ingin melihatnya?" Veny bertanya lebih ke dirinya sendiri. Bukan karena apa, tapi Veny tau berapa liciknya Moza. Bisa saja kotak itu berisi benda berbahaya.Samy menarik napas panjang, mengerti keraguan yang terlihat di wajah Veny. Ia meraih kotak kecil itu kembali dan menatapnya lekat-lekat, seolah memastikan bahwa benda tersebut tidak memiliki niat buruk."Baiklah," kata Samy akhirnya. "Jika itu membuatmu tenang, aku akan membukanya."Samy mengambil gunting dari meja terdekat dan dengan hati-hati membuka pita yang melilit kotak kecil terse

DMCA.com Protection Status