Share

2. Pimpinan Baru

Penulis: Charra Patta
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-29 20:35:26

Hey, Anna! Kau melamun?” seru Elise memanggil Joanna yang sedari terlihat termenung.

Maaf, Lis. Ada apa?” sahut Joanna yang masih sedikit linglung. Dia masih memiikirkan ujian yang baru

saja dilakukannya.

Kamu khawatir ujianmu tidak lolos lagi? Ayolah, jangan pesimis dulu.” Elise adalah teman yang selalu memberinya semangat

jika dia sedang sedih.

Joanna hanya menggeleng sambil tersenyum lalu kembali ke pekerjaannya sebagai sekretaris umum. Salah satu hal yang

membuatnya mengikuti ujian sertifikasi adalah agar dia bisa ditugaskan menjadi sekretaris dengan jabatan yang lebih tinggi dan tentunya mendapatkan gaji yang lebih besar. Tidak seperti sekarang, wanita

itu masih berpindah-pindah bagian sesuai posisi yang kosong.

Kemudian, Joanna teringat akan mobilnya yang entah bagaimana nasibnya. Saking terburu-burunya dia

lupa tidak meminta kartu nama pria itu. Meski dia yang sudah memberikan kartu nama dan nomor

ponselnya, tetapi Joanna harus menunggu pria itu mengirim pesan kepadanya lebih dulu.

Joanna tidak bisa mengambil kredit lagi untuk membeli mobil. Mobil yang dimilikinya saat ini adalah mobil bekas yang dia beli

dari bengkel temannya dengan harga murah. Gajinya dari pekerjaan ini hanya cukup untuk kebutuhan

sehari-hari dan transportasinya ke kantor.

Aku tidak melihat mobilmu hari ini,” celetuk Elise tiba-tiba.

Ya, pagi ini tiba-tiba mobil itu berhenti di jalan dan untungnya orang yang mau membantu dan mengantarku sampai kantor,” ceritanya

pada Elise. Joanna tidak ingin menyebutkan tentang Lionel kepada temannya itu.

Namun, untuk kali ini, Joanna akan berterima kasih karena pria itu telah menolongnya. Berkatnya dia bisa tiba dan

menyelesaikan ujiannya tepat waktu.

Lantas wanita itu beralih ke pekerjaannya agar tidak ada tumpukan

dokumen di atas mejanya.

Anna, nanti pulang bersamaku aja daripada kamu naik taksi. Ongkosnya bisa kamu simpan,” tawar Elise

seperti biasa jika mobil Joanna sedang bermasalah.

Wanita itu terharu dengan tawaran temannya apalagi saat ini sudah mendekati jam pulang. Joanna tersenyum dan berterima kasih atas bantuan Elise. Segera dia mengemasi bawaannya, agar bisa tepat waktu pulang mengingat Joanna sudah menjanjikan pulang lebih awal

kepada keluarganya di rumah.

Keesokan harinya, Joanna terpaksa pergi ke kantor naik taksi. Dia masih belum mendengar kabar

apapun dari Lionel sehingga dia tidak tahu bagaimana kondisi mobilnya saat ini. Wanita itu cemas menatap ponselnya. Hingga waktu makan siang tiba tetap tidak ada notifikasi pesan dari pria itu.

"Hhhhh," desahnya lelah. "Ya, sudahlah, pasrah saja."

Saat kembali dari makan siang di luar kantor, Joanna tidak sengaja melihat sosok dua pria sedang berjalan

keluar dari lobi gedung perusahaannya. Salah satunya adalah pria yang menolongnya kemarin.

Lionel!” teriak Joanna memanggil pria itu.

Hai, Jo. Ada apa?” sapa Lionel yang tersenyum tanpa rasa bersalah. Wanita itu mendekat ke tempat pria

penolong itu berdiri.

Aku menunggu pesanmu seharian kemarin. Sekarang bagaimana mobilku?” ketus Joanna yang menatap

curiga karena Lionel ada di sekitar kantornya. Padahal jika menyangkut masalah mobil kan dia cukup mengirim pesan kepadanya.

Aku berada di sini untuk menemuimu. Mobilmu sekarang ada di Autodito Car,” jawab Lionel sambil

memperhatikan raut wajah Joanna. “Asistenku mengatakan mobilmu sudah masuk proses perbaikan, tetapi masih harus menunggu sekitar satu atau dua minggu.”

Joanna mendelik mendengar nama bengkel itu. Bengkel itu merupakan bengkel terkenal di Springham dan

paling mahal.

Cobaan apalagi ini, Tuhan? Dapat uang dari mana aku untuk membayar,’ keluh Joanna dalam hati.

Hah. Dua minggu?” Joanna menarik napas dalam-dalam dan mengerjapkan mata indahnya menghilangkan

rasa panik yang mulai menyerangnya. “Lalu, dengan apa aku harus pergi ke kantor?” gumamnya pada dirinya sendiri.

Gumaman itu terdengar

oleh telinga Lionel dan pria di sampingnya.

Maaf, Nona. Alasannya karena sparepart mobil yang Nona miliki itu sulit sekali diperoleh, sehingga pihak bengkel harus memesan dari luar kota,” terang pria bernama Jeff itu, asisten Lionel yang mengurusi mobil Joanna.

Joanna hanya menatap kosong setelah mendengar penjelasan Jeff. Ia begitu cemas. Pikirannya sibuk memikirkan cara untuk membayar biaya reparasi mobilnya. Ia harus memastikan semuanya, dan mencari cara untuk melunasinya.

Kalo begitu, boleh aku lihat nota mobilnya?” tanya Joanna pelan. Dia sudah tidak bersemangat karena

pastinya ini akan menambah pengeluarannya.

Untuk biayanya tidak perlu kamu pikirkan karena semuanya telah dibayar oleh Jeff, agar segera

diprioritaskan perbaikannya,” sahut Lionel menjawab lebih dulu sebelum asistennya. Sedari tadi pria

itu memperhatikan perubahan ekspresi Joanna.

Tidak, jangan begitu. Aku akan mengganti uangmu,tegas Joanna, tidak ingin berutang budi kepada siapapun. Wanita itu melirik arlojinya. “Tolong kirimkan aku notanya

karena aku sudah terlambat untuk masuk kerja.” Lalu wanita berparas cantik iu bergegas kembali ke kantor.

Lionel menatap kepergian Joanna, dia tersenyum kecil.

Diajaknya Jeff untuk meninggalkan gedung

perkantoran itu, dan kembali ke kamar hotelnya. Ternyata, wanita itu masih seperti yang dulu, bersikap mandiri tanpa menunggu bantuan orang lain.

Sore harinya, sudah melebihi jam kantor, Joanna baru bisa pulang, karena ada sedikit laporan yang harus diselesaikan

hari itu juga. Saat tiba di bawah, dia terkejut melihat seorang pria jangkung berdiri di sebelah sebuah mobil. Wanita itu

meyakinkan diri jika pria tersebut adalah Lionel, dan dalam hati Joanna mulai berpikir yang tidak-tidak terhadap pria itu.

Seketika Lionel tertawa melihat ekspresi panik yang tergambar di wajah Joanna. Wanita itu

membelalakkan mata ketika pria itu berjalan menuju tempatnya.

Kamu sedang apa di sini?” tanya Joanna yang menghampiri Lionel lebih dulu dan menarik pria itu untuk

menjauh dari gedung kantornya.

Aku datang untuk menjemputmu, karena kamu tadi bilang bahwa kamu bingung akan pulang dan berangkat kerja dengan apa.

Sekarang aku di sini bisa membantumu,” papar Lionel sambil tersenyum saat melihat respon yang diberikan wanita itu.

Oke," jawab Joanna setelah berpikir beberapa saat.

"Tapi kumohon ini hanya untuk kali ini saja,” pinta Joanna dengan sungguh-sungguh. Lionel mengangguk dan bergegas membawa mobilnya untuk mengantar wanita itu pulang.

Joanna berpikir untuk turun di tempat yang masih berjarak agar Lionel tidak mengetahui posisi pasti

rumahnya. Jujur, dia tidak sanggup jika rahasia yang selama tujuh tahun ini disimpannya akan diketahui oleh Lionel.

Tak lama,

wanita cantik itu turun di salah satu sudut perempatan jalan, dan berjalan menuju tempat tinggalnya.

Dalam hati Joanna bertekad untuk segera membatasi interaksinya dengan Lionel, agar pria itu tidak lagi menyakiti hatinya.

Joanna tidak ingin mengulang kembali apa yang terjadi kepadanya yang disebabkan oleh kesalahan mereka

berdua. Memang dia juga harus berterima kasih karena ia telah mendapatkan keluarganya yang lain.

Di hari berikutnya suasana di kantornya sudah ramai ketika Joanna tiba di lantai tempat dia bekerja. Seorang manajer

memberi perintah kepada semua orang untuk berkumpul di aula lantai satu karena akan ada pengumuman.

Selamat pagi, semuanya," sapa manajer itu.

"Maafkan, saya terpaksa meminta kalian untuk berkumpul di sini. Sebelumnya, saya

ingin menyampaikan kabar buruk bahwa pimpinan kita Bapak Franklin Tanner saat ini sedang dalam kondisi kesehatan yang tidak baik, dan berada di rumah sakit."

Terdengar kasak-kusuk dari para karyawan yang berkumpul.

"Saya ingin mengajak kalian untuk berdoa sebentar untuk kesembuhan beliau," imbuh sang manajer.

"Untuk

sementara posisi Bapak Franklin Tanner akan digantikan oleh sang putra.”

Orang-orang semakin riuh, sementara Joanna mulai cemas. Ia mendapatkan firasat yang kurang baik.

Mari kita sambut pimpinan baru kita,” teriak pria di atas panggung itu. Mata Joanna melotot ketika satu nama disebutkan, Tuan Lionel James Tanner!

Bab terkait

  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   3. Jabatan

    “Hah. Tanner?” desis Joanna yang tidak yakin akan pendengarannya. “Lionel James Tanner adalah putra Franklin Tanner?”Namun, semua keraguan dan rasa penasaran itu hilang begitu melihat sosok laki-laki yang sedari kemarin telah menolongnya sedang berdiri di atas panggung. Wajah Joanna menjadi pias dan tanpa sadar ia telah menahan napas.‘Jadi, selama ini hidupku masih saja berhubungan dengan Tanner? Argh,’ erang Joanna hanya dalam hati.Saat Elise menepuk bahu Joanna, dia menghembuskan napas yang sedari ditahannya.“Kamu kenapa, Anna? Capek berdiri? Mau pergi dari sini?” Elise merasa temannya terlihat tidak baik-baik saja. Bibirnya yang kehilangan warna darah membuatnya khawatir.“Ah, aku tidak apa-apa. Aku hanya kaget dengan pimpinan kita yang baru. Itu saja- ya itu saja,” balas Joanna lebih kepada meyakinkan dirinya sendiri. Ia tersenyum canggung.Elise pun memilih untuk tetap di samping temannya itu, dan mulai memperhatikan sambutan yang disampaikan oleh pimpinan baru mereka. Sement

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-29
  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   4. Syarat

    “Buka pintunya!” teriak Joanna kali ini lebih keras.Wanita itu semakin panik, sementara Lionel terkejut melihat seorang bocah laki-laki memanggil Joanna dengan sebutan ibu dan membuat wanita itu gelisah. Akhirnya ia membuka pintu sesuai permintaan Joanna. Lionel melihat sekretarisnya menghampiri bocah kecil itu dan cepat mengajaknya masuk ke dalam. Saking paniknya Joanna, pria itu jadi tidak fokus melihat wajah si bocah.Karena pintu rumah sekretarisnya tidak terbuka lagi, Lionel memutuskan untuk pergi dari sana. Entah bagaimana caranya dia sampai di hotelnya dengan selamat, saking terkejutnya dia dengan kenyataan bahwa Joanna sudah memiliki anak.Sementara itu, Joanna meminta kedua putranya untuk berkumpul di ruang tamu. Dia khawatir apabila Lionel sempat melihat putranya. Kedua putranya yang berusia 6 tahun itu menurut dan menunggu di ruang tamu sementara ibunya selesai mandi.“Dengar, kalian berdua, lain kali jika sudah malam jangan keluar rumah sembarangan seperti tadi,” tegur Jo

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-30
  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   5. Standar Bahagia

    “Apa??” Lionel terkejut dengan permintaan ayahnya.“Iya, Tuan. Menikah dengan wanita yang fotonya ada di dalam amplop ini, atau sisa warisan ayah anda akan disumbangkan kepada yayasan yang sudah dipilih. Waktu yang diberikan ayah anda adalah satu tahun sejak anda menerima foto tersebut. Hanya itu yang bisa saya sampaikan. Saya permisi,” pamit pengacara itu setelah menyerahkan amplop tersebut.Lionel masih termenung dan tidak bergerak dari posisinya. Saat Jeff menghampirinya, baru dia berdiri dan menyimpan amplop itu di laci kedua ruang kerja ayahnya. Dia masih tidak percaya dengan apa yang dijadikan syarat oleh ayahnya.“Maaf, Tuan, mengganggu istirahat anda, tetapi ini laporan yang harus anda periksa dan tanda tangani untuk kerja sama dengan Soft Game Inc karena sudah tertahan selama tiga hari kemarin.” Jeff meletakkan dokumen tersebut di meja kerja. Dia meninggalkan tuannya sendirian karena dia masih berkabung."Baiklah, terima kasih, Jeff. Untuk sementara, kamu gantikan aku berada

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-31
  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   6. Pencarian

    “Gak mungkin! Ini gak mungkin.” Lionel tidak terima dengan isi surat itu. Lionel yakin jika dirinya tidak mungkin memiliki anak karena dia selalu bermain aman. Namun, foto-foto itu mengaburkan keyakinannya. Dia mengirim pesan kepada Jeff untuk menjemputnya besok di rumah ayahnya. Ya, pria itu sekarang sudah menempati rumah ayahnya karena diminta oleh pengacara ayahnya.**Di kediaman lain, kedua putra Joanna sedang mengerjakan tugas sekolah malam itu. Mereka tampak serius karena seharian ini mereka bermain di taman bermain dekat rumah mereka. Joanna menatap sendu kedua putranya dari kursi makan tempatnya duduk. Dia merasa bersalah kepada keduanya karena telah membuat mereka tidak memiliki figur ayah. Namun, wanita itu juga tidak ingin kedua putranya mengalami penolakan sepertinya jika ayah mereka tahu. Dulu pernah, saat mereka di usia 4 tahun, Galaxy bertanya mengapa tidak pernah terlihat sosok ayah. Ketika ditanya alasan, bocah kecil itu menjawab dengan polosnya bahwa dia ingin di

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-19
  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   7. Ibumu Siapa?

    “Berikan datanya padaku, Jeff!” seru Lionel menutup panggilan itu.Lalu dia memeriksa tempat-tempat yang sudah dikirim oleh Jeff. Lokasi tersebut berada di lokasi yang berbeda dengan jarak yang berbeda pula. Lionel memilih tempat yang paling dekat dulu dan yang paling jauh dia minta asistennya untuk memeriksa di sana.Tanpa kata, pria itu melangkah dengan kakinya yang panjang untuk menuju tempat itu karena matahari belum berada di atas kepalanya.**Galaxy keluar dari halaman sekolahnya setelah bel berbunyi menandakan istirahat. Dia selalu bermain bersama dengan teman-temannya. Untuk Galen, dia tipe anak yang lebih pendiam dan belajar di perpustakaan. Jadi, anak kedua Joanna memilih untuk bermain dengan yang lain daripada saudaranya sendiri.Saking kencangnya Galaxy berlari, dia terjatuh karena tersandung saat keluar gerbang sekolah bersama teman-temannya.“Kamu baik-baik aja, Nak?” tanya seorang pria yang membantunya

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   8. Konfrontasi

    “Whiterloom? Sepertinya aku pernah mendengar nama itu.” Lionel menggumam selama mengendarai untuk menuju ke kantor. Dua hari sudah pria itu absen dari kantor hanya untuk memenuhi permintaan ayahnya yang sebenarnya tidak masuk akal. Jika memang Lionel memiliki anak maka dia bisa memberikan biaya hidup untuk putranya asalkan tidak perlu menikah. Tiba di kantor, dia langsung menuju ke ruangannya dan memanggil Jeff untuk bertanya mengenai sesuatu. Pikirannya hanya terfokus pada satu nama saat ini. “Ya, Tuan?” “Jeff, bantu aku meningat nama Whiterloom? Sepertinya aku familiar, tetapi aku tidak bisa berpikir saat ini.” Jeff mengerutkan dahinya dan mencoba mengingat lalu dia tersenyum. “Tuan, itu adalah nama milik Joanna Whiterloom.” Lionel tercengang mendengar hal itu. ** Suasana hati Joanna sangat gelisah. Ada yang mengganjal di dalam hatinya dan dia tidak mengerti akan ada kejadian apa. Namun, dia berusaha tetap berkonsentrasi terh

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-22
  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   9. Pertanyaan

    “Gak mungkin. Mommy bilang kalo daddy sudah meninggal,” gumam Galen lirih. Saat Joanna selesai menghidangkan makan malam untuk mereka bertiga, kedua putranya diam dan tidak ada obrolan di antara mereka. Padahal biasanya mereka selalu bercanda dan itu aneh bagi ibunya. Namun, Joanna pikir akan bertanya setelah mereka makan malam agar bisa berdebat dalam keadaan tenang. Berbagai macam pertanyaan mampir di otaknya membuat dia tidak siap dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan oleh kedua putranya. Apalagi kemarin Galaxy sudah menyinggung masalah ayah mereka. Pastinya putra bungsunya sudah bercerita ke saudaranya karena mereka tidak pernah menyimpan rahasia satu sama lain. “Mommy, ada yang ingin kita tanyain,” ucap Galen mencegah Joanna pergi dari meja makan usai mereka makan. Joanna menjadi gugup karena jika Galen yang sudah seperti itu dia tidak akan bisa menghindar. Jangan-jangan Galaxy sudah bercerita tentang obrolan mereka semalam. Di

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-23
  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   10. Masalah Baru

    “Memang kenapa?” tanya Lionel penasaran. Apakah sang putra tidak tahu bahwa mereka memiliki ayah? Galaxy menggelengkan kepalanya. “Aku melihat om mirip sekali dengan kakakku, sangat mirip. Kalo aku, lebih mirip ibu,” ucap bocah itu polos. Lionel bertanya kepada Galaxy siapa nama saudaranya hanya untuk tetap bercakap-cakap dengan putranya. “Galen. Om ingin ketemu dengannya juga?” Lionel hanya mengangguk. Tak bisa menjawab pertanyaan yang keluar dari mulut si kembar. Jantungnya seakan diremas karena selama 7 tahun tidak pernah tahu keberadaan mereka. Entah, mendadak dia ingin mengambil peran sebagai ayah saat tahu dua orang putranya tidak memiliki sosok ayah saat bertumbuh. Apakah dia akan diterima dengan mudah oleh kedua putranya. Pikiran itu sering sekali memenuhi otaknya akhir-akhir ini. Informasi yang dia terima sungguh sangat mengejutkan dan mengacaukan beberapa aspek hidupnya. Namun, ketika melihat putranya, dia merasa siap untuk menebus kesalahan yang sudah dia lakukan. “La

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-24

Bab terbaru

  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   S2 - 49. Perpisahan

    “Duh, malu-maluin gak ya,” gerutu Avery yang telah mengirim pesan kepada Galaxy.Setelah kejujuran pemuda itu, dia bermaksud untuk memaafkan karena saat Galaxy menggodanya tidak terlalu merugikan. Toh, pesan yang diberikan sangat berbeda dengan kepribadian pemuda yang dia kenal itu.Avery hanya ingin memberikan jawaban sebelum Galaxy mengakhiri masa magangnya. Ya, sebelum pemuda itu meninggalkan perusahaan dan rasa sesal di hatinya berkurang.Mendadak gawainya bergetar karena mendapat balasan dari Galaxy. Pemuda tampan itu hanya membalas singkat dan mengucapkan selamat malam. Dia memutuskan untuk tidak membalas karena pesan itu dia anggap sebagai ucapan penutup hari itu.“Mungkin gini ya perasaan orang yang diberi ucapan oleh gadis pujaan,” celoteh Galaxy selesai dia mengirim pesan.****Lima bulan kemudian, si kembar telah selesai melewati ujian dan hasilnya akan keluar hari ini. Saat ini mereka sedang berada di sekolah. Bersama Jayden dan Perry menunggu hasil ujian keluar.Mereka be

  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   S2 - 48. Modal untuk Masa Depan

    “Oke, deal!” angguk Galaxy setuju.Bekerja di cafe sambil kuliah bisa membuatnya cepat belajar karena dia langsung menerapkan apa yang dia dapat. Dengan dasar yang dia miliki, pastinya pemuda itu bisa. Kedua saudara kembar itu berpelukan setelah berjabat tangan.Mereka pun keluar dan menuju mobil untuk kembali ke mansion. Dengan kerja sama yang sudah terjalin, keduanya menjadi lebih bersemangat untuk bekerja sambil kuliah.Tiba di rumah, mereka langsung masuk kamar dan membersihkan debu dan kotoran yang menempel. Keduanya keluar dari kamar secara bersamaan lalu mengangguk sebelum turun karena mereka ingin bicara dengan Lionel.“Mom, daddy belum datang?” tanya Galen.“Daddy masih lembur, Sayang. Mungkin nanti pulang pukul 8,” balas Joanna yang jarang sekali menemukan putranya mencari sang ayah.“Oke, nanti kalo misalnya habis makan malam aku di atas. Tolong panggil aku dan Galaxy ya, Mom.” Galen

  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   S2 - 47. Rencana Masa Depan

    Yang ditanya hanya mengangkat bahunya. Galaxy tidak melanjutkan pembahasan yang sepertinya masih sensitif itu. Akibat mendapatkan pertanyaan dadakan seperti itu membuat Galen meninggalkan kamar adiknya.Dia masuk ke kamarnya dan menghela napas panjang lalu merebahkan dirinya di ranjang. Pemuda itu menatap langit-langit kamarnya, membayangkan ingatan terakhir saat bersama Brooke. Tatapan kesedihan yang terpancar di netra sang gadis. Semakin lama, mata Galen lelah hingga terpejam.Keesokan harinya , sepulang sekolah sesuai rencana. Si kembar berangkat tanpa kedua temannya yang biasa menemani. Masing-masing dari mereka memiliki keperluan sendiri.“Len, kayaknya kita kesasar deh. Di maps kita semakin jauh lho,” ucap Galaxy yang bertugas memperhatikan peta di ponselnya.Galen menepikan mobilnya lalu dia memperhatikan titik posisi mereka pada ponsel adiknya. Dari sekolah mereka ke kampus itu memakan hampir waktu 40 menit tapi belum juga sampai. Setelah berdebat sedikit dengan Galaxy, dia pu

  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   S2 - 46. Magang

    Galaxy mengepalkan tangannya ke udara kosong sepeninggal Avery yang menerima telepon. Padahal pemuda itu telah mengumpulkan keberanian. Dia menghela napas panjang karena keberaniannya seperti sia-sia dan tidak tepat.Pintu terbuka dan wanita yang ditunggu masuk lalu Galaxy tanpa pikir panjang berdiri dengan tiba-tiba sehingga mengejutkan Avery.“Ada apa, Gal?” tanya Avery yang terhenti sesaat karena pemuda itu berdiri mendadak.“Uhm … aku ingin minta maaf,” ucap Galaxy yang akhirnya keluar. Raut kebingungan tergambang di wajah sang programmer membuat Galaxy gemas. “Jadi ….”Galaxy menjelaskan apa yang membuat dia minta maaf kepada gadis itu dan mengeluarkan pesan pada ponselnya sebagai bukti. Dengan penjelasan singkat dan bukti yang dia tunjukkan, Avery mencebik dan mengerutkan dahinya. Merasa kecewa dengan sikap pemuda itu.Avery beranjak dan duduk di kursinya. Wanita itu masih mencerna informasi yang mengejutkan. Untung kemarin dia tidak terlalu menanggapi pesan iseng itu. Jika dia

  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   S2 - 45. Maaf yang Tertunda

    “Iya, ada tanggung jawab juga di sana,” balas Galaxy.Galen mengangguk dan berkata jika mereka berangkat terpisah. Pemuda itu sedang bosan memakai mobil sehingga besok dia akan naik motornya. Dia ingin pergi ke suatu tempat.Nyatanya, saat di sekolah dan ketika bel istirahat berbunyi, Galen tampak berjalan ke arah perpustakaan, dia pergi ke ruang khususnya. Pemuda itu memilih tiduran di sofa panjang untuk bermalas-malasan sebentar.Pikirannya menerawang membayangkan masa depan karena dia sedikit mengkhawatirkan apakah dia bisa mengelola perusahaan dengan baik seperti ayahnya. Mendadak bayangan Brooke hadir dalam pikirannya. Membuat Galen bangkit dari posisinya.“Ya ampun, pikiranku kenapa sih?” Galen menepuk dahinya agar bayangan gadis pujaan hilang. “Malah bayangin yang aneh-aneh.”Galen pun memilih untuk memejamkan mata dengan menyetel musik sedikit kertas. Masih ada waktu untuk beristirahat sebentar. Lima belas menit kemudian, Perry dan Jayden masuk untuk bertanya mengenai ketidakh

  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   S2 - 44. Keinginan Kedua Putra

    Dengan gerakan cepat Galen membuka laci meja belajarnya dan meletakkan amplop itu di sana. Dia belum siap membaca isi surat itu. Laci yang tertutup itu langsung dia kunci dan kuncinya dia simpan di rak tersembunyi.“Maaf ya, Brooke,” gumam Galen lirih.Pemuda itu lalu membuka kantong buku yang dia beli dan mengeluarkan buku tersebut. Namun, sebelum dia mempelajari buku itu, dia beranjak untuk mengganti seragamnya dengan kaos dan celana pendek agar lebih santai. Setelah itu dia kembali duduk di meja belajarnya dan mulai membuka buku tersebut.Sementara Galaxy masih rebahan dengan seragamnya. Kemarin pemuda itu sudah membeli nomor baru tapi dia masih ragu untuk memberikan nomor tersebut ke Ryan. Dia teringat ibunya pernah mengatakan jika apapun yang diawali dengan kebohongan, selanjutnya pasti tidak akan baik.“Sial!” umpat Galaxy bangkit dan duduk di sisi ranjangnya.Besok sepulang sekolah dia juga memulai aktivitasnya di kantor BioOne. Jadi, dia menyiapkan kebutuhan untuk dia gunakan

  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   S2 - 43. Sebuah Surat

    Dua minggu kemudian.“Galen, kamu kenapa lemes banget?” tanya Lionel menatap putra sulungnya saat turun dan duduk di meja makan.Galen hanya menggeleng tanpa menjawab pertanyaan sang ayah. Hari ini adalah hari pertama masuk untuk semester baru. Empat bulan lagi mereka akan melewati ujian kelulusan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.Lionel tidak ingin kedua putranya hilang fokus dan tidak bisa mencapai nilai yang mereka harapkan. Tujuan kampus yang mereka tuju tidak main-main perkara nilai sehingga membuat sang ayah khawatir.Galaxy menyusul dari atas dengan sedikit berlari pagi itu. Dia dengan kebiasaan yang sama, bangun sedikit terlambat dibanding saudaranya.“Galen lagi galau, Dad. Ingin fokus belajar tapi pikirannya menerawang entah ke mana,” balas Galaxy asal membuat kening ayahnya berkerut.“Apa sih, Gal. Ngawur!” sanggah Galen menyangkal.Galaxy hanya memamerkan deretan giginya karena respon kakaknya. “Kamu itu ditanya Daddy malah dicuekin lho. Potong uang bul

  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   S2 - 42. Merenung

    “Om, kenapa tidak bisa mengerti keinginan anak sendiri!” teriak Galen membela Brooke. Dia tahu gadis itu tidak ingin pergi dari Springham.“Kenapa? Dia anak saya, putri saya satu-satunya. Siapa kamu!” bentak ayah Brooke murka. “Brooke, apa benar kamu tidak ingin kembali bersama daddy?”Brooke menunduk, air matanya telah jatuh tak tertahankan karena dia tidak ingin mendengarkan pertengkaran. Dia meninggalkan sisi pemuda yang dia sukai karena percuma, dia tidak bisa meninggalkan sang ayah. Setidaknya untuk saat ini.Lebih baik berpisah sekarang dan dia akan menyusun masa depannya seperti yang ayahnya mau. Ya, gadis muda itu yakin jika bukan saatnya menjadi anak yang durhaka.Brooke kembali ke ruang tamu dengan membawa dua buah koper yang berisi dengan pakaiannya selama ini. Tangannya digandeng oleh ayahnya tapi ditepis karena dia ingin meminta maaf kepada si kembar atas kebaikan mereka selama ini.“Kamu yakin

  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   S2 - 41. Perpisahan

    “Galen kenapa sih, main jatuhin ponsel orang,” gerutu Galaxy kesal menatap ponselnya yang di lantai.Galaxy mengambil ponselnya yang terjatuh dan penasaran apa yang membuat saudaranya panik. Lekas dia nyalakan ponsel tersebut. Matanya membelalak menatap pesan panjang dari Brooke yang berpamitan.Pemuda yang baru saja selesai dari kamar mandi langsung mengganti kaosnya dan menyusul saudaranya yang masih ada di parkiran mobil.“Kamu mau apa, Len?” tanya Galaxy menghalangi sebelum saudaranya berbuat macam-macam.“Aku harus menemui Brooke sebelum dia pergi, Gal. Aku merasa hanya ini kesempatanku menemuinya. Bisa jadi kita gak akan ketemu dia lagi setelah ini,” ucap Galen lemah.“Oke, aku yang menyetir karena aku gak ingin kamu kenapa-kenapa. Sekarang lebih baik kamu cuci muka dan ganti baju dulu,” saran Galaxy yang melihat saudaranya masih berantakan.Galen pun harus didorong adiknya untuk mencapai

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status