Share

6. Pencarian

Gak mungkin! Ini gak mungkin.” Lionel tidak terima dengan isi surat itu.

Lionel yakin jika dirinya tidak mungkin memiliki anak karena dia selalu bermain aman. Namun, foto-foto itu mengaburkan keyakinannya. Dia mengirim pesan kepada Jeff untuk menjemputnya besok di rumah ayahnya. Ya, pria itu sekarang sudah menempati rumah ayahnya karena diminta oleh pengacara ayahnya.

**

Di kediaman lain, kedua putra Joanna sedang mengerjakan tugas sekolah malam itu. Mereka tampak serius karena seharian ini mereka bermain di taman bermain dekat rumah mereka.

Joanna menatap sendu kedua putranya dari kursi makan tempatnya duduk. Dia merasa bersalah kepada keduanya karena telah membuat mereka tidak memiliki figur ayah. Namun, wanita itu juga tidak ingin kedua putranya mengalami penolakan sepertinya jika ayah mereka tahu. Dulu pernah, saat mereka di usia 4 tahun, Galaxy bertanya mengapa tidak pernah terlihat sosok ayah.

Ketika ditanya alasan, bocah kecil itu menjawab dengan polosnya bahwa dia ingin dijemput ayahnya seperti teman-temannya di preschool. Joanna sedikit kesulitan menjawab pertanyaan itu sehingga dia hanya berkata bahwa ayahnya sedang berada di tempat yang jauh. Memang wanita itu tidak berbohong, tetapi hatinya merasa sangat bersalah.

Mom, tolong periksa tugasku biar aku langsung tidur malam ini.” Panggilan Galen menyadarkan Joanna.

Ah, maaf, ya. Kalo gitu kamu gosok gigi dulu sana baru kembali dulu ke sini,pinta Joanna menatap jam karena ternyata sudah pukul 09.00 malam.

Jacob, kamu belum selesai?” tatap Joanna curiga.

Galaxy balas menatap ibunya lalu menampakkan barisan giginya akibat nama tengahnya dipanggil. Biasanya jika dia berbuat salah maka ibunya akan memanggil nama tengahnya atau nama lengkap. Bukan nakal, lebih tepatnya dia lebih aktif dibanding Galen. Energi yang dimiliki sangat besar karena selalu membuat ibunya kewalahan.

Baiklah, kamu susul Galen ke kamar mandi untuk cuci muka, kaki dan gigi lalu tidur. Besok Mommy bangunkan biar kamu selesaikan tugasmu.Galaxy langsung mencium pipinya sebelum dia berlari menyusul sang kakak.

Joanna tersenyum menatap kedua putranya. Dia kembali memeriksa tugas yang sudah dikerjakan putra pertamanya. Lalu merapikan buku-buku yang berserakan di meja ruang tamu.

Benar saja, menjelang pagi di hari berikutnya, Joanna membangunkan Galaxy untuk menyelesaikan tugasnya. Meski enggan, bocah kecil itu tetap bangun dan dengan dituntun ibunya, dia tiba di ruang tamu. Saat lampu menyala, dia masih mengerjapkan matanya.

Ayo, duduk sini. Mommy bantu.” Joanna mendudukkan Galaxy di sampingnya.

Putranya menguap lebar dan matanya kembali terpejam. “Galaxy Jacob!” seru Joanna membuat mata putranya terbuka lebar. Hilang sudah rasa kantuk pria kecil itu.

Terpaksa Galaxy mengerjakan tugas itu dengan bantuan Joanna di beberapa soal. Karena wanita itu yakin bila si bocah tidak akan selesai jika tidak dia bantu. Usai tugas itu selesai, Joanna menyuruh putra keduanya melanjutkan tidur di sofa agar mudah untuk dibangunkan nanti.

Pukul 07.00 pagi, ketiganya sudah siap berangkat. Joanna terpaksa naik taksi lagi hingga satu atau dua minggu ke depan. Dia mengantarkan kedua putranya lebih dulu ke sekolah baru menuju kantornya. Wanita itu berdoa semoga mobilnya cepat selesai digarap dan kembali bisa dia gunakan.

Lis, hari ini aku boleh menumpang pulang denganmu?tanya Joanna setelah dia tiba di kantornya.

Oke, aku suka kalo kamu membutuhkanku,” balas Elise tulus.

Joanna meninggalkan meja milik Elise dan naik ke lantai atas untuk ke ruangannya sendiri. Dia melewati ruangan Jeff yang berada di sebelah kanan ruangan CEO lalu mengetuk pintu itu.

Masuk, Anna,” jawab Jeff dari dalam. Joanna membuka pintu dengan pelan.

Permisi, hari ini saya harus melakukan apa?” Joanna memberanikan diri untuk meminta pekerjaan. Dia tidak ingin menyia-nyiakan posisinya ini dengan bersikap pasif.

Oh, terima kasih untuk rangkumanmu kemarin. Untuk sementara, susun ulang proyek-proyek yang belum rampung dan berikan padaku.” Jeff memeriksa kalender, “dua hari.”

Joanna mengangguk lalu pamit undur diri dari ruangan Jeff. Dia mengintip ke jendela milik ruangan Ceo dan tidak melihat adanya Lionel di sana. Ingin bertanya kepada Jeff, tetapi karena gengsi akhirnya dia pun memilih untuk diam dan memulai bekerja.

Ternyata tugas dari Jeff tidak main-main karena banyak proyek yang belum rampung dan malah ada proyek yang berhenti di tengah jalan. Joanna yang sangat fokus terhadap pekerjaannya tidak melihat jika Jeff sudah meninggalkan ruangannya tanpa berpesan apapun kepadanya.

Sementara pria yang dicari Joanna masih berada di rumah dan memperhatikan lagi foto-foto yang dipegangnya. Jadi, mendiang ayahnya ingin Lionel menikahi ibu dari kedua putranya, tetapi sama sekali tidak memberikan informasi mengenai hal tersebut.

Sudah meninggal aja, masih menyulitkan hidupku,” gerutu Lionel mengacak rambutnya kesal. “Argh.”

Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kedua putranya mirip dengannya sewaktu dia berusia tujuh tahun. Lionel masih tidak percaya akan takdir yang tidak bisa ditebak mempengaruhi hidupnya. Dia harus segera membuat keputusan dalam setahun ini. Itu batas waktu yang diberikan oleh mendiang ayahnya.

Tak lama, gawainya berdering dan tertera nama sekretarisnya di sana. Pria itu mengangkatnya dengan terburu-buru karena tidak sabar mendengar informasi yang didapat oleh Jeff.

Tuan, saya menemukannya, tetapi ada beberapa tempat. Jadi, saya tidak bisa memastikan yang mana sesuai di foto tersebut,” lapor Jeff sesuai yang ditemukan.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status