Share

Bab 3

Author: Meminger
last update Last Updated: 2024-05-20 18:25:42
“Apa maksudmu kamu punya tunangan? Kamu bercanda, ‘kan?” Aku tergagap, benar-benar tertegun setelah wanita itu diperkenalkan sebagai tunangannya oleh suamiku.

“Jangan terkejut, Laura. Ini bukan hal yang baru,” kata Jason, mengangkat bahunya sedikit. Sikapnya begitu tenang sampai terasa aneh.

Tiba-tiba, tenggorokanku terasa sangat kering, mungkin karena minuman yang baru saja kuminum.

“Kamu tidak ingat aku, Laura?” Wanita pirang itu berbicara untuk pertama kalinya, dia masih tersenyum. “Ini aku, Kinan. Kita kuliah di kampus yang sama.” Dia berhenti sebentar sebelum melanjutkan omongannya.

“Kamu pasti pernah mendengar tentangku karena aku adalah mantan Jason. Kami sempat memiliki perbedaan pendapat dan terpisah begitu lama, tapi tidak pernah terlambat untuk menghidupkan kembali cinta kami.” Dia tersenyum pada Jason yang juga tersenyum padanya dengan senyuman yang berarti.

Aku masih duduk dan tidak bisa bergerak sedikit pun, benar-benar terkejut oleh pemandangan yang kulihat di depanku.

“Laura pasti sedang terkejut karena keputusanmu yang sangat tiba-tiba ini, Jason. Malah, kami semua terkejut,” ujar Tama, menyampaikan perasaan kami.

“Aku tahu, aku bahkan mengerti, tapi ada waktu di dalam kehidupan kita ketika kita ingin membuat beberapa pengorbanan untuk kebahagiaan kita sendiri,” kata Jason sambil tersenyum ringan dan mengelus tangan Kinan dengan lembut.

“Oke, jadi apakah sepasang kekasih ini akan duduk?” Tama menggabungkan sofa yang tidak diduduki di ruang sebelah, mengundang Jason dan tunangan barunya untuk duduk yang kemudian mereka turuti.

Tama, Fia, dan aku sangat tidak nyaman melihat Jason pindah dan mengencani wanita lain di depan kami. Jason tidak mempertimbangkan kami sedikit pun. Dia membawa kekasih barunya untuk ikut mendiskusikan pernikahan aku dan Jason.

Rasanya seperti pukulan ke ulu hatiku. Melihat dia memperlakukannya begitu baik dan terlihat sangat jatuh cinta membuatku sangat terpukul lebih dari yang bisa kubayangkan. Bahkan setelah bertahun-tahun aku berusaha keras untuk menyenangkan dan memenangkannya sedikit demi sedikit. Bahkan pada hari-hari langka ketika Jason melihatku dengan lembut, dia tidak pernah menatapku seperti dia menatap wanita itu sekarang. Jelas sekali dia mencintai wanita itu dibandingkan aku. Rasa terkejut yang aku alami begitu dahsyat ketika aku pelan-pelan menyadari bahwa suamiku tidak pernah menjadi suamiku, tapi sebenarnya adalah milik orang lain.

“Jadi, Kinan,” kata Fia. Kecurigaan dia ternyata benar tentang Kinan yang kembali masuk ke kehidupan Jason. “Kamu telah menghilang selama lima tahun. Ke mana saja kamu selama ini?”

“Iya,” jawab wanita pirang itu dengan senyumnya yang menawan, bibirnya dipoles dengan pengilap bibir yang tebal. “Setelah aku meninggalkan kota ini, aku tinggal untuk beberapa saat di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Aku harus melakukan segalanya untuk melupakan pria ini,” katanya sambil memegang tangan Jason. “Namun, sudah jelas ternyata itu adalah hal yang tidak mungkin. Semua usahaku sia-sia ketika aku melihat Jason di Surabaya. Rasanya seolah-olah seluruh alam bawah sadarku berteriak dari dalam diriku bahwa aku harus bersamanya, dan sekarang kita ada di sini.”

“Namun, dia telah menikah denganku. Dia sudah bukan milikmu lagi,” ujarku tanpa terlalu memikirkan perkataanku.

Jason menghela nafas dan menatapku malas seolah-olah dia kelelahan berbicara denganku. “Itulah mengapa proses perceraiannya masih berlanjut, Laura. Kamu hanya tinggal menyetujuinya.”

“Apakah kamu yakin akan hal ini, Jason? Apakah kamu benar-benar akan berpisah dengan istrimu karena mantanmu?” Tama masih bersikeras untuk mengubah pikiran Jason.

“Aku tidak pernah seyakin ini seumur hidupku,” jawabnya pada Tama, kemudian dia menatapku. “Kamu harus mengakui juga kalau tidak ada cinta di pernikahan kita.”

“Tentu saja ada, Jason. Aku selalu mencintaimu,” jawabku atas pernyataannya. Aku merasa seolah-olah ada gumpalan yang menyangkut di tenggorokanku.

“Kamu mungkin mencintaiku, tapi itu adalah cinta tak berbalas, Laura. Kamu tahu kenapa aku menikahimu. Dulu, Kinan meninggalkanku dan aku kebingungan dan marah. Sementara itu, orang tuaku memaksaku untuk segera menikah dan kamulah yang bisa kunikahi saat itu. Kamu tahu aku tidak pernah mencintaimu, Laura. Kehidupan itu unik dan aku lelah mencoba menyenangi semua orang. Kinan adalah seseorang yang selalu kucintai. Jika kamu bisa mengerti hal ini, kamu akhirnya akan menyetujui perceraian kita.” Semua kata-kata yang dia ucapkan terasa seperti pisau belati yang menusuk hatiku.

Aku tidak tahan, jadi aku bangkit dan berlari pergi dari tempat itu, ingin menjauh dari sana sejauh mungkin. Pandanganku buram karena air mataku. Aku bahkan bisa mendengar Fia mengejarku untuk mendukungku, tapi aku tidak berhenti. Aku terus berlari untuk menjauh dari Jason dan kata-kata kasarnya.

*****

Semua hal yang kulakukan selama ini untuk menjaga pernikahan kami, berharap suatu hari suamiku akan mencintaiku kembali, menjadi sia-sia. Ya ampun, Betapa bodohnya aku! Aku bahkan merasa kasihan pada diriku sendiri dan ilusi palsuku.

Aku tinggal di kamarku di lantai atas untuk beberapa saat, berbaring di sofa dan kepalaku menyandar pada pundak temanku. Dia mendukungku dan membiarkanku menangis di pundaknya, tapi setelah beberapa saat air mataku mengering dan aku merasa kalah.

“Tama baru saja mengirimiku pesan,” ujar Fia, menepuk pundakku. “Dia bilang Jason tetap bersikeras dan berkata dia tidak akan pergi dari sini sampai kamu memeriksa rangkumannya.” Dia menghela nafas setelah menyampaikan berita yang tidak mengenakkan itu.

“Kamu mau tahu apa yang kupikirkan, Laura? Menurutku kamu jangan menyerah dan membiarkan pria tidak tahu diuntung itu menjadikanmu sebuah lelucon. Bisa-bisanya dia menikahimu untuk menyenangkan orang tuanya kemudian berpisah denganmu kapan pun yang dia mau? Astaga, benar-benar egois! Kamu harus tetap menikah dengannya hanya untuk balas dendam!” Dia begitu marah terhadap situasi ini. Aku tersenyum tipis, senang karena Fia membuktikan sekali lagi bahwa dia adalah teman yang baik.

Namun, situasi ini melukaiku lebih dari apa pun. Mengetahui bahwa Jason menikahiku hanya untuk memenuhi keinginannya terasa seperti semua harapanku tersapu habis oleh air ombak. Seolah-olah aku telah membenamkan diri pada kisah cinta yang bukan milikku, tapi milik Jason dan Kinan. Aku bahkan tidak memiliki kesempatan sedikit pun dalam kisah itu.

Bagaimana bisa sebuah pernikahan hancur ketika aku bahkan tidak benar-benar ada? Aku mengelap air mataku dan bangkit dari sofa.

“Apa yang akan kamu lakukan, kawan?” Fia bertanya takut-takut.

Aku menarik nafas dalam dan menjawab, “Aku akan menyingkirkan semua ini untuk selamanya, Fia, aku akan menandatangani dokumennya.”

Fia bangkit dengan terkejut, “Tidak, kawan. Kamu tidak boleh menyerah seperti ini. Kamu harus tetap berjuang!” Dia memohon. Aku tahu dia khawatir akan kehormatan dan reputasiku.

“Berjuang untuk apa, Fia?” tanyaku dengan lemah, “Berjuang untuk apa? Untuk pernikahanku? Untuk cinta yang kumiliki padanya? Untuk apa berjuang ketika dari awal hanya aku yang cinta? Aku hanya akan terus menderita jika terus memaksakannya. Jason pun akan makin membenciku dan hidupku akan menjadi neraka. Aku tidak akan kuat melihat mereka berdua bersama. Aku lebih memilih untuk menyingkir, Fia. Aku tidak ingin menderita lagi, ini sudah terlalu menyakitkan bagiku…” Aku menangis, hatiku benar-benar terasa hancur berkeping-keping.

Fia menyadari ini bukanlah tentang balas dendam. Tidak ada gunanya terus memaksakan ketika Jason-lah yang tidak pernah mencintaiku. Fia memelukku dan membiarkanku menangis lagi di pundaknya.

“Aku ikut sedih untuk semua hal ini, Laura… Kumohon tetaplah kuat, aku akan selalu berada di sisimu apa pun keputusan yang kamu ambil.” Kekuatan dari dialah yang aku butuhkan. Aku bersyukur setidaknya ada Fia yang menemaniku melalui semua hal ini.

Ketika aku turun ke lantai bawah, Jason sedang menungguku, masih berpegangan tangan dengan tunangannya. Dokumen perceraiannya diletakkan di atas meja dengan pulpen yang sudah disiapkan di sana.

“Apakah kamu sudah memutuskan, Laura?” Dia bertanya, melihat koper yang aku bawa denganku. Dia terlihat bersemangat seolah-olah akhirnya mendapatkan sesuatu yang paling dia inginkan.

“Kamu harus setuju bahwa ini adalah keputusan terbaik yang pernah kamu buat,” ujar Kinan, tapi aku memutuskan untuk mengabaikannya. Sudah terlalu menyakitkan mengetahui bahwa suamiku meninggalkan aku karenanya.

Tama dan Fia juga ada di sana, berpelukan dan menatapku dengan iba. Mereka tidak ingin aku tanda tangan, tapi aku sudah lelah bertengkar terhadap sesuatu yang tidak memiliki solusi. Jadi, aku mengangkat pulpen itu dan menandatangani dokumen perceraian itu.

Related chapters

  • Kembalilah Padaku   Bab 4

    “Nah, betul!” kata Jason yang langsung bersorak setelah aku selesai menandatangani dokumen itu. Dia memeriksanya untuk memastikan tidak ada kesalahan yang bisa mengacaukan prosesnya di kemudian hari, karena yang paling dia inginkan adalah melakukan perceraian ini dan menjalani kisah cinta dengan kekasih tersayangnya, Kinan. Namun, aku sudah menandatanganinya dengan benar. Aku tidak mau memperumit kehidupannya. “Bagus! Akhirnya, perceraian ini terlaksana juga!”Dengan kesedihan yang mendalam, aku melepas cincin dari jari manisku. Sekeras apa pun aku berusaha untuk tetap tegar, hampir tidak mungkin bagiku untuk menahan tangis sembari melepas cincin yang melekat di jariku selama lima tahun. Kukira aku tidak akan pernah melepaskannya dari jariku karena aku tidak pernah berpikir untuk berpisah dengan Jason. Namun, sekarang aku melakukannya. Aku meninggalkan cincin itu di atas meja dan menghela nafas dengan kepala yang menunduk. Aku mendengar Jason dan Kinan bersorak karena sekarang mereka

    Last Updated : 2024-05-20
  • Kembalilah Padaku   Bab 5

    LauraSetelah aku bercerai dengan Jason, banyak hal yang dengan cepat menjadi siksaan bagiku. Aku kehilangan banyak teman yang kukira menyukaiku padahal sebenarnya hanya tersenyum padaku karena aku menikah dengan Jason. Karena sekarang aku sudah berpisah dengannya, aku sudah tidak memiliki pengaruh apa pun bagi mereka, jadi mereka menjaga jarak dariku.Aku mulai menyadari bahwa aku sudah mendedikasikan lima tahun belakang untuk menyenangi suamiku dan benar-benar melupakan diriku sendiri. Ditambah, setelah aku melepaskan pernikahan kami, aku tidak memiliki apapun—karier, pekerjaan, atau apa pun itu—yang bisa menghidupiku karena aku menghabiskan tahun-tahun kehidupanku setelah kelulusan untuk merawat mantan suamiku, hanya mengkhawatirkannya dan mencoba memenangkan cintanya. Pada akhirnya, semuanya sia-sia.Sekarang aku harus mulai kembali dari awal tanpa tahu aku harus membawa hidupku ke arah mana. Aku tahu aku perlu mendapatkan pekerjaan untuk menghidupi diriku sendiri. Aku tidak bis

    Last Updated : 2024-05-20
  • Kembalilah Padaku   Bab 6

    LauraAku menangis tidak seperti sebelum-sebelumnya. Aku sangat patah hati dan hancur. Melihat Jason bersama istri barunya di restoran itu menghancurkan aku sepenuhnya. Dia sedang menjalani kehidupan impiannya di samping wanita itu, sementara aku tenggelam makin dalam di rasa sakitku.Aku diam di kamar kecil karyawan restoran, memuntahkan semua yang sudah aku makan hari itu karena mengingat Jason dan istri barunya. Hal-hal yang mereka katakan padaku dan cara mereka memperlakukanku membuatku merasa sangat jijik. Mengingatnya membuatku muntah makin banyak. Semua hal dalam hidupku tidak ada yang berjalan dengan benar. Ditambah, aku sedang mengandung bayi ini. Seorang anak.Aku ingin memberi tahu Jason bahwa aku sedang mengandung anaknya ketika dia memancarkan kebahagiaan bersama Kinan, tapi apa gunanya itu? Aku tidak bisa menggunakan anak ini untuk balas dendam pada pria itu yang sudah memperlakukanku dengan sangat buruk. Aku harus mengembalikan kekuatanku, bangkit, dan terus berjuang

    Last Updated : 2024-05-20
  • Kembalilah Padaku   Bab 7

    LauraLima tahun kemudian“Mama, ayo bangun. Mama harus mengantarku ke tempat penitipan.” Aku mendengar suara putriku yang membangunkanku, jadi aku membuka mataku. Dia sedang berbaring di atasku, menyebarkan ciuman-ciuman kecil di wajahku. Dia adalah gadis kecil berumur lima tahun yang sangat manis dengan mata cokelat yang cantik. Warna matanya mengingatkanku pada ayahnya setiap aku menatapnya, seolah itu adalah peninggalan mantan suamiku yang dia tinggalkan pada putri kami.“Hai, sayang, selamat pagi. Pukul berapa sekarang?” tanyaku, mengusap wajahku untuk menghilangkan rasa kantuk.“Selamat pagi. Ini sudah pukul 7:15 pagi, Mama, waktunya pergi ke tempat penitipan anak,” katanya setelah memeriksa waktu di ponselku.“Oh, kita terlambat!” seruku seraya bangkit dari kasur dan bersiap-siap untuk berangkat kerja.Putriku Anna dan aku tinggal di pemukiman sunyi di Bogor dengan rumah berukuran sedang yang nyaman. Aku bangga bisa mengatakan bahwa aku berhasil menjungkirbalikkan hidupku

    Last Updated : 2024-05-20
  • Kembalilah Padaku   Bab 8

    “Wah, bagaimana bisa kamu kian hari makin cantik?” tanyanya dengan genit dan aku tersenyum. Richard adalah pria yang muda, tampan, dan kaya. Dia memiliki rambut dan mata cokelat, tinggi, dan karismatik. Sejak aku pertama bertemu dengannya sampai sekarang, dia adalah penyelamat hidupku. Richard membantuku ketika aku sangat membutuhkannya dan memercayaiku ketika tidak ada orang yang mau. Aku menyukainya. Dia bukan hanya menjadi bosku, tapi dia juga teman dekatku. Lalu, jika aku mendapatkan satu koin setiap dia menggodaku…“Kamu berlebihan, Ricky, aku hanya menambahkan perona pipi sedikit,” komentarku, mengalihkan perhatianku kembali ke layar komputer tempat surel perjanjian bertemu dengan para klien berdatangan.“Aku tidak melebih-lebihkan. Kamu tahu apa yang membuatku bersemangat berangkat kerja setiap hari? Kehadiranmu,” lanjutnya sambil bernyanyi. Richard merupakan seorang bujang yang tidak pernah berkomitmen dengan orang lain karena dia bilang dia sedang menungguku.Beberapa waktu

    Last Updated : 2024-05-20
  • Kembalilah Padaku   Bab 9

    LauraAku sedang mengendarai mobil bersama Richard ke Jakarta Selatan, dan di perjalanan, aku sedang berbincang melalui pesan dengan Fia, temanku, yang selalu kujaga hubungannya.Fia: Jadi, kamu akan ke Jakarta Selatan?Lau: Iya, kami akan makan siang singkat dengan beberapa investor. Jadi, kamu tidak perlu khawatir akan apa pun.Fia: Bagaimana jika kamu bertemu orang yang tidak diinginkan di sana?Lau: Itu tidak mungkin. Namun, jika itu terjadi, aku tidak akan terpengaruh lagi.Fia: Kamu benar, kawan. Apa pun yang terjadi, bos tampanmu itu akan melindungimu dan menjagamu.Aku tersenyum ketika membaca pesan terakhir darinya. Fia selalu menggoda hubunganku dengan Richard, menyuruhku untuk cepat-cepat menjalin hubungan dengannya. Sejak aku meninggalkan Jakarta Selatan dan memulai hidup baru di Bogor, Fia dan aku tidak pernah berhenti berkomunikasi. Dia adalah orang kepercayaanku dan sahabatku, tapi aku tidak pernah menanyakan apa pun yang terjadi pada Jason, mantan suamiku, jadi a

    Last Updated : 2024-05-20
  • Kembalilah Padaku   Bab 10

    LauraTanganku gemetar ketika aku menekan ubin keramik wastafel. Aku menarik dan membuang nafas dalam-dalam, mencoba mengontrol emosiku. Aku tidak akan membiarkan traumaku mengalahkanku seperti itu, aku akan berjuang.Semua hal di restoran Charme mengingatkanku pada Jason dan bagaimana kisah kami berakhir dengan cara yang sangat buruk. Lima tahun telah berlalu, tapi rasanya seperti pria itu masih bersikeras untuk hadir kembali di benakku untuk menyiksaku.Aku menutup mata dengan rapat, mencoba memusatkan perhatianku kepada putri kecilku, yang merupakan orang paling penting di hidupku dan harta karunku satu-satunya. Aku harus mengontrol emosiku dan kembali menjadi wanita yang mandiri dan bertekad yang sudah mekar dalam diriku setelah tahun-tahun yang sulit itu.Lalu, aku mengangkat kepalaku, melihat pantulanku di cermin di hadapanku, dan mengambil nafas dengan dalam lagi. “Ayolah, Laura, kamu bisa melakukannya,” ucapku pada diri sendiri dengan tegas. Aku merogoh tasku untuk perlengk

    Last Updated : 2024-05-20
  • Kembalilah Padaku   Bab 11

    “Waktu telah memperlakukanmu dengan baik, Laura. Kamu terlihat cantik,” katanya, masih menatapku. “Astaga, aku masih tidak menyangka akhirnya aku menemukanmu.”Richard yang duduk di sampingku tertawa dan berkomentar, “Itu mengherankan, pertama tempat ini, kemudian kamu. Sepertinya Laura tidak pernah berhenti mengejutkanku.” Yang dia maksud adalah pertemuanku secara kebetulan dengan miliarder Jason Santoso. Aku tidak pernah memberi tahu Richard tentang kisahku dengan Jason. Aku sudah memberitahunya bahwa aku pernah menikah dan segalanya, tapi aku tidak pernah menyebutkan aku menikah dengan siapa.“Siapa kamu?” tanya Jason pada Richard dengan lagak yang tidak tertarik. Jason tidak perlu memaksakan simpati pada Richard karena dia adalah bosnya di sana, tapi berbeda dengannya, Richard harus membuatnya senang jika dia ingin Jason menyetujui proyek kami.“Ah, aku Richard Wijaya, Pak. Aku adalah teman dan rekan Nyonya Tanusaputera,” katanya.“Rekan?”“Iya, dia adalah orang yang mengatur

    Last Updated : 2024-05-20

Latest chapter

  • Kembalilah Padaku   Bab 323

    LauraKarena Jason dan aku memutuskan bahwa kali ini kami akan mengenyampingkan perselisihan kami supaya tidak menghancurkan kenangan yang akan putri kami miliki hari itu, hidup bersamanya bahkan terasa nikmat. Sungguh menakjubkan betapa mudahnya kami tertawa ketika perdamaian terwujud—meskipun itu hanya kepura-puraan.Jadi, kami pergi ke taman hiburan bersama Anna dan kami benar-benar bersenang-senang dengan banyak mainan raksasa di sana. Selama beberapa saat, kami dapat melupakan segala hal dan hanya menikmati waktu bersama putri kami.Setelah itu, kami pergi ke sebuah restoran dan makan sambil berbincang. Aku sedang memisahkan bawang bombai dari makanan putriku karena dia tidak menyukainya, tapi Jason memakan bawang bombai itu untuknya, mungkin untuk mendorong gadis itu agar dia mau memakannya karena anak itu suka meniru ayahnya.“Papa suka makanan yang manis atau yang gurih?” tanya gadis itu dengan bersemangat.“Hei, singkirkan makanan-makanan manis dari pandanganku. Itu membu

  • Kembalilah Padaku   Bab 322

    LauraJason dan aku tetap di sana, menonton penampilan gadis kecil itu seraya dia tampil bersama teman-teman sekelasnya. Aku senang sekali melihat Anna tumbuh menjadi anak yang makin bahagia hari demi hari.“Dia anak yang manis. Benar, ‘kan? Sangat menggemaskan,” komentar Jason juga, tersenyum dengan bahagia.“Iya, dia tampil dengan baik,” jawabku, juga sepenuhnya jatuh cinta padanya.“Harus kuakui bahwa kamu telah membesarkannya dengan baik,” komentarnya, membuatku menoleh ke arahnya.“Menarik sekali mendengar itu darimu ketika kamulah yang mencoba merenggutnya dariku,” tuduhku.“Ah, jangan begitu. Biarkan aku menikmati penampilan putriku dengan tenteram,” katanya sambil membetulkan posisi duduknya.Aku menggeram dan mengembalikan perhatianku pada putriku yang hanya menghiasi kami dengan pesonanya. “Oh, sial. Aku harus menghapus bagian ini,” komentarku pada diri sendiri, melihat video yang sedang kurekam. Aku tidak ingin bagian bodoh ketika aku dan Jason berdebat tertangkap di

  • Kembalilah Padaku   Bab 321

    LauraMalam itu, aku lebih memilih untuk tidur di kantorku lagi ketika jam kerja sudah berakhir. Aku berbincang dengan putriku melalui ponsel hingga dia tertidur. Lalu, aku memandang langit-langit ruang tengahku, mencoba mencari rasa kantuk yang tidak kunjung datang. Pada saat itu, aku berujung memikirkan tentang pesan yang kuterima dari penggemar rahasia itu dan aku bertanya-tanya siapa pengirimnya.Apakah itu Gideon? Karena kami sekarang berpisah, dia mungkin ingin mencari cara yang kreatif untuk membuatku terkesan. Aku merasa itu sedikit mencurigakan jika dia adalah Gideon karena dia tidak seromantis itu. Dia jarang memikirkan hal-hal seperti ini. Aku juga berpikir mungkin itu dari Jason, tapi setelah percakapan terakhir kami mengenai perasaan kami, sudah jelas bahwa dia tidak akan mencoba lagi dan bahwa kisah kami telah berakhir. Dia bahagia sekarang, mencoba menjalin hubungan dengan wanita baru itu, jadi sangat tidak mungkin bahwa itu adalah surat dari Jason.Ini membuatku berp

  • Kembalilah Padaku   Bab 320

    LauraKeesokan harinya, Jason muncul di kediaman Keluarga Kusuma untuk menjemput Anna. Karena pengawal itu bersama dengannya sekarang selama dua bulan ke depan, aku tidak dapat melakukan apa-apa selain menurut dan berharap Jason akan melakukan kesalahan supaya Anna bisa kembali padaku.“Kapan aku bisa bertemu dengannya? Apakah kamu bahkan tidak akan memberikan aku beberapa hari dalam satu minggu untuk menghabiskan waktu bersamanya?” tanyaku pada Jason ketika kami sudah sendirian sambil menatap Anna yang sedang bermain dengan Abel di area kolam renang rumah Keluarga Kusuma.“Kamu tinggal di mana sekarang?” tanyanya ingin tahu. Aku hanya memandang tanah, merasa malu, menggigit bibir bawahku dengan pelan. “Bukankah kamu memakai gaun itu kemarin ke pengadilan?” ujarnya.Aku memandang gaun berwarna kremku yang sudah kering dan bersih karena Fia telah meminta Neli untuk mengurusnya. Aku membetulkan rokku, merasa diperhatikan. “Apakah sekarang kamu bertanggung jawab terhadap apa yang kupa

  • Kembalilah Padaku   Bab 319

    LauraJadi, setelah itu, Fia meminjamkan aku baju ganti yang kering dan bersih untuk kupakai yang terdiri dari celana linen longgar berwarna putih dan blus yang berwarna terang. Aku merasa konyol memakai pakaian itu, tapi rasanya nyaman sekali. Fia adalah orang yang terhubung dengan alam, spiritual, dan gaya yang bersih. Rasanya sangat nyaman berada di sekitarnya. Jadi, aku pun pergi bersamanya ke dapurnya, tempat putri kami dan suami Fia sedang sibuk membuat makan malam—atau mengacaukan dapur.“Mama! Mama sudah tiba,” seru Anna dengan bersemangat ketika dia melihatku dan berlari ke arahku, menghempaskan dirinya ke pelukanku dengan senyuman yang lebar dan menawan. Aku melingkarkan dia di dalam pelukanku, memeluknya dengan erat dan membenamkan wajahku di rambutnya. Dia terkekeh dengan semangat, menyadari bahwa hari ini aku memeluknya dengan berbeda, tapi itu tidak berarti dia tidak menyukainya. Aku terus memeluknya seperti itu, hanya merasakan tubuh kecilnya di dalam pelukanku dan mer

  • Kembalilah Padaku   Bab 318

    Laura“Apakah kamu mencoba membuatku menjauh darimu?” tanyaku dengan suara rendah sambil menatap ke bawah.“Apa? Apa yang kamu bicarakan?” Dia menatapku seraya mengemudi.“Hanya saja, kamu tidak terlihat menarik sama sekali bagiku sekarang, Gideon,” kataku, terkekeh, tapi ada rasa pahit di tawaku. Mungkin, aku hanya orang yang sangat tidak beruntung dalam urusan cinta.“Kenapa begitu? Hanya karena aku mengatakan kebenarannya?” tanyanya sambil melihat lurus ke depan.“Aku tahu aku adalah wanita tidak biasa dengan banyak masalah yang harus ditangani. Aku paham kenapa kamu frustrasi, tapi aku tidak pernah memintamu untuk menyelesaikan satu pun permasalahanku, Gideon. Tidakkah menurutmu aku cukup mampu untuk menyelesaikan semua ini dengan kekuatanku sendiri? Apakah aku benar-benar bersamamu karena aku sangat menginginkan sebuah hubungan atau untuk memberikan ayah yang cocok untuk putriku? Karena tampaknya kamu selalu punya rencana tentang kita di kepalamu, benar?”“Jadi, inikah yang

  • Kembalilah Padaku   Bab 317

    LauraAku masih terduduk di pojokan ruangan, memikirkan tentang apa yang baru saja terjadi. Tidak dapat memercayainya, kepalaku tertunduk seraya aku memikirkan tentang apa yang harus kukatakan pada putriku jika dia bertanya kenapa dia menghabiskan lebih banyak waktu bersama ayahnya daripada aku. Bagaimana caranya aku memberitahunya bahwa aku kehilangan hak asuh atas dia seperti itu? Aku bahkan tidak dapat mengangkat kepalaku karena begitu banyak penyesalan yang kurasakan. Aku merasa bersalah dan aku merasa tidak kompeten dalam semua hal. Jika aku tidak dapat mempertahankan putriku di sisiku, apa lagi yang bisa kulakukan?“Oh, ayolah,” kata Jason seraya dia datang untuk duduk di sampingku. “Angkat kepalamu dan terus pertahankan semangat bertarungmu. Kamu mematahkan semangatku. Bagaimana mungkin aku bisa memamerkan padamu bahwa aku baru saja mendapatkan hak asuh tunggal atas putri kita jika kamu semurung itu?”Aku menatapnya dengan murka. “Jangan lupa kalau itu hanya selama dua bulan,

  • Kembalilah Padaku   Bab 316

    LauraSidang itu panjang dan melelahkan karena kami membahas tentang seorang anak yang pantas tumbuh dikelilingi oleh cinta dan perhatian. Selain itu, pengacara Jason terus bersikeras untuk meninjau kepentingan finansial karena Anna adalah putri dan pewaris tunggal dari pebisnis Jason Santoso. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Sementara itu, aku hanya berpikir putriku baru berusia enam tahun, bahagia dan tersenyum, sangat polos di dunia yang jahat ini, dan semua hal ini terjadi padanya ketika dia masih terlalu muda untuk memahami alasan-alasannya. Putriku tidak salah apa-apa dalam semua hal yang terjadi. Ini semua adalah kesalahanku dan Jason karena pernikahan kami berjalan dengan buruk dan sekarang anak itu harus menanggung semua konsekuensinya.Aku merasa malu pada diriku sendiri karena sangat egois dan mendahului perasaanku sebelum hak-hak putriku.Aku dapat melihat bahwa sang hakim, sebagai seorang penegak hukum dan pembela hak-hak anak di bawah umur, menganalisis denga

  • Kembalilah Padaku   Bab 315

    Laura“Saya mengerti rasa sakit yang mungkin Anda alami pada saat itu, tapi akhir dari sebuah hubungan tidak boleh melukai anak-anak Anda. Ketika Anda menyebutkan bahwa Pak Santoso adalah pria yang jahat, apa yang Anda maksud? Apakah dia seorang agresor? Apakah Anda melihat adanya perilaku yang tidak pantas pada saat itu? Mungkin gangguan psikologis atau bahkan pedofilia?” tanya hakim dengan nada merendahkan, ingin memahami keputusan yang kubuat beberapa tahun yang lalu. Menurutku, jika Jason menunjukkan perilaku yang tidak pantas, itu akan sangat membantu keputusan hakim, tapi aku tidak bisa mengarang hal yang tidak benar.Namun, sebelum aku dapat mengatakan apa-apa, Jason berkomentar, “Pertanyaan-pertanyaan seperti ini tidak relevan, Yang Mulia. Mantan istri saya hanya menyembunyikan putri saya dari saya karena rasa bencinya—karena dia memiliki dendam pada saya karena perceraian kami. Dia hanya menjadi terlalu emosional dan membiarkan kebenciannya terhadapku memengaruhi keputusanny

DMCA.com Protection Status