Share

Bab 4

Penulis: Meminger
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-20 18:25:42
“Nah, betul!” kata Jason yang langsung bersorak setelah aku selesai menandatangani dokumen itu. Dia memeriksanya untuk memastikan tidak ada kesalahan yang bisa mengacaukan prosesnya di kemudian hari, karena yang paling dia inginkan adalah melakukan perceraian ini dan menjalani kisah cinta dengan kekasih tersayangnya, Kinan. Namun, aku sudah menandatanganinya dengan benar. Aku tidak mau memperumit kehidupannya. “Bagus! Akhirnya, perceraian ini terlaksana juga!”

Dengan kesedihan yang mendalam, aku melepas cincin dari jari manisku. Sekeras apa pun aku berusaha untuk tetap tegar, hampir tidak mungkin bagiku untuk menahan tangis sembari melepas cincin yang melekat di jariku selama lima tahun. Kukira aku tidak akan pernah melepaskannya dari jariku karena aku tidak pernah berpikir untuk berpisah dengan Jason. Namun, sekarang aku melakukannya. Aku meninggalkan cincin itu di atas meja dan menghela nafas dengan kepala yang menunduk. Aku mendengar Jason dan Kinan bersorak karena sekarang mereka bisa menikah secara hukum.

“Yah, kamu akan mempertahankan hak-haknya, ‘kan, Jason?” ujar Tama setelah berdeham. Dia sangat sedih melihat pernikahan teman-temannya berakhir begitu dramatis. “Sudah menjadi hukum bahwa Laura harus menerima sebagian dari kekayaanmu dan dia juga harus mendapatkan kompensasi dari perceraian karena kamu yang mengajukannya dan kamu tidak setia.” Dia menuduh temannya tanpa segan-segan. Jelas sekali kalau dia juga tidak menyukai kelakuan temannya.

Jason menghela nafas dan mengangguk, “Terserah, dia bisa memiliki apa pun yang dia inginkan. Yang penting aku bisa bahagia sekarang dengan wanita yang selalu aku cintai.” Dia tersenyum hangat pada Kinan. Aku sampai harus mengalihkan pandanganku untuk menghindari melihat kasih sayang yang mereka perlihatkan pada satu sama lain yang menusuk hatiku. Hatiku begitu terluka sampai aku tidak bisa menjadi diriku sendiri lagi.

“Aku tidak menginginkan apa pun. Aku tidak menginginkan uang, properti, atau kekayaannya,” ujarku menanggapi ucapan Tama, lalu aku menatap Jason, “Aku tidak menginginkan apa pun darimu.” Aku berharap kata-kataku bisa menyampaikan semua rasa sakit dan derita yang aku rasakan saat itu.

“Tunggu, tenanglah, Laura. Kamu mungkin tidak sadar sepenuhnya atas perkataanmu karena rasa sakitmu,” kata Tama yang terlihat benar-benar khawatir. “Kamu tidak mengerti. Kekayaan ini adalah hakmu. Kamu harus menerimanya. Mengabaikannya itu tidak masuk akal. Kamu telah menghabiskan lima tahun di pernikahan ini dan kamu tidak memiliki tabungan atau apa pun. Terimalah uang ini yang sepenuhnya hak milikmu.”

“Kumohon, temanku, pertimbangkan lagi,” Fia juga ikut menengahi. “Bagaimana kamu akan hidup sendiri mulai sekarang?” Dia begitu sedih sampai hampir menangis.

“Kenapa kalian berdua begitu memaksanya? Kalau dia tidak mau, biarkan saja. Itu adalah keputusannya,” kata Kinan yang berusaha menghentikan Tama dan Fia.

“Tidakkah menurutmu kamu seharusnya diam, Kinan?” tanya Fia yang merasa tersinggung wanita ini ikut campur. “Mana akal sehatmu?”

“Tidak apa-apa, Fia. Aku akan baik-baik saja. Aku akan mengatasinya.” Aku tersenyum untuk menenangkan mereka. Aku memutuskan untuk mengabaikan Kinan dan menatap Jason. “Aku tidak menikahimu karena uangmu, Jason. Aku tidak pernah memiliki niat buruk apa pun untuk kesatuan kita. Itulah mengapa aku memilih untuk pergi tanpa apa pun.” Aku teguh pada kata-kataku. Untuk beberapa saat, Jason tidak bisa merespons, terlihat bingung oleh responsku.

Lagi pula, dia adalah seorang miliarder dan mungkin berpikir aku akan mengajukan gugatan untuk mengambil sebagian porsi kekayaannya. Dia tentu tidak menyangka jawabanku seperti itu.

“Yah, jika dia tidak mau uangnya, tidak ada gunanya memaksa, ‘kan?” Kinan bersikeras main-main. “Lagi pula, kamu jadi punya lebih banyak uang untuk digunakan padaku, sayangku.” Dia tertawa dengan bernada sambil memeluk lengan Jason.

“Begini, Jason, jadilah seorang pria dan yakinkan dia untuk mengambil uangnya!” Tama berteriak pada temannya.

Jason mengangkat bahunya. “Tidak ada yang bisa kulakukan jika dia tidak menginginkannya.” Dia berjalan pergi dengan dokumen perceraiannya di satu tangan dan menggenggam tangan tunangan barunya di tangan yang lainnya.

“Rumah besar ini sangat indah, sayang.” Aku bisa mendengar Kinan berkata itu seraya mereka beranjak ke lantai atas. “Kita akan berbahagia di sini, tapi sepertinya aku akan mengubah hiasan norak ini, hahaha.”

Ejekannya pada hiasan rumah yang kutata susah-susah sepenuh hati menghancurkanku menjadi dua. Aku sadar semuanya telah berakhir, semua yang aku bangun selama bertahun-tahun hanya akan menjadi memori mulai sekarang.

“Dasar memalukan, sungguh!” Fia mengumpat pelan sambil menyaksikan Jason dan Kinan menaiki tangga ke lantai atas.

Walaupun aku tahu itu adalah terakhir kalinya dia akan melihatku, Jason tidak menatapku sama sekali. Dia bertingkah seolah dia akhirnya bebas dariku. Itu lebih sakit dari apa pun. Aku sudah memberikan seluruh hidupku untuk pria ini, tapi hari ini dia membalikkan punggungnya padaku dan pergi dengan wanita lain. Hatiku, tanpa bisa kutahan, kesakitan dan membencinya.

“Dia adalah temanku, tapi aku benar-benar kecewa terhadapnya,” komentar Tama, merasa sangat malu.

Aku mengelap air mataku, menarik nafas yang bergetar, dan mengangkat koperku meninggalkan rumah itu tanpa berniat kembali.

“Nyonya…” Aku mendengar sebuah suara memanggilku ketika aku di luar. Pada saat itulah aku melihat semua pelayan rumah menungguku di luar. Mereka semua terlihat sedih seperti sedang menghadiri sebuah pemakaman. Hatiku hampir berhenti berdetak. Para pelayan itu sudah bekerja denganku sejak aku pindah ke tempat ini. Jadi, kamu bisa membayangkan betapa mereka akan merindukanku dan betapa sedih mereka melihatku pergi.

“Hai, semuanya.” Aku memeluk mereka semua untuk mengucapkan selamat tinggal.

“Kami akan merindukanmu,” ujar mereka. “Ini sangat tidak adil. Rumah ini tidak akan bersinar seperti ketika ada Nyonya.” Mereka menyukaiku karena aku selalu rendah hati dan memperlakukan mereka dengan baik.

“Aku harap kalian semua akan baik-baik saja. Aku harus pergi sekarang,” kataku sambil tersenyum untuk menenangkan mereka dan pergi menaiki mobil teman-temanku. Aku kembali menangis. Aku tidak ingin meninggalkan tempat itu dan semua hubungan yang telah aku bangun selama ini.

Tama yang mengemudi dan Fia duduk di belakang, memberikan dukungan emosional untukku. Aku melihat keluar jendela ke arah rumah besar itu yang sudah menjadi rumahku selama bertahun-tahun. Rasanya seolah-olah setengah dariku masih berada di tempat itu, sehingga aku kembali menangis.

“Kamu sangat kuat, Laura, kamu luar biasa.” Fia memujiku untuk menyemangatiku.

“Lalu, apa yang akan kamu lakukan sekarang?” tanya Tama yang melihatku melalui cermin. Dia masih mengkhawatirkanku.

Pertanyaan yang bagus pula, aku tidak punya uang maupun pekerjaan. Sejak aku lulus kuliah, aku selalu hidup untuk membuat suamiku senang dan bekerja keras untuknya. Jason Davies telah menjadi pusat hidupku selama lima tahun terakhir. Sekarang dia sudah tidak ada, aku seperti kapal yang tersesat di tengah lautan luas.

Aku menghela napas, menyandarkan kepalaku di kaca mobil dan menggeleng kepalaku. “Aku tidak tahu aku akan bagaimana sekarang.”

Bab terkait

  • Kembalilah Padaku   Bab 5

    LauraSetelah aku bercerai dengan Jason, banyak hal yang dengan cepat menjadi siksaan bagiku. Aku kehilangan banyak teman yang kukira menyukaiku padahal sebenarnya hanya tersenyum padaku karena aku menikah dengan Jason. Karena sekarang aku sudah berpisah dengannya, aku sudah tidak memiliki pengaruh apa pun bagi mereka, jadi mereka menjaga jarak dariku.Aku mulai menyadari bahwa aku sudah mendedikasikan lima tahun belakang untuk menyenangi suamiku dan benar-benar melupakan diriku sendiri. Ditambah, setelah aku melepaskan pernikahan kami, aku tidak memiliki apapun—karier, pekerjaan, atau apa pun itu—yang bisa menghidupiku karena aku menghabiskan tahun-tahun kehidupanku setelah kelulusan untuk merawat mantan suamiku, hanya mengkhawatirkannya dan mencoba memenangkan cintanya. Pada akhirnya, semuanya sia-sia.Sekarang aku harus mulai kembali dari awal tanpa tahu aku harus membawa hidupku ke arah mana. Aku tahu aku perlu mendapatkan pekerjaan untuk menghidupi diriku sendiri. Aku tidak bis

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • Kembalilah Padaku   Bab 6

    LauraAku menangis tidak seperti sebelum-sebelumnya. Aku sangat patah hati dan hancur. Melihat Jason bersama istri barunya di restoran itu menghancurkan aku sepenuhnya. Dia sedang menjalani kehidupan impiannya di samping wanita itu, sementara aku tenggelam makin dalam di rasa sakitku.Aku diam di kamar kecil karyawan restoran, memuntahkan semua yang sudah aku makan hari itu karena mengingat Jason dan istri barunya. Hal-hal yang mereka katakan padaku dan cara mereka memperlakukanku membuatku merasa sangat jijik. Mengingatnya membuatku muntah makin banyak. Semua hal dalam hidupku tidak ada yang berjalan dengan benar. Ditambah, aku sedang mengandung bayi ini. Seorang anak.Aku ingin memberi tahu Jason bahwa aku sedang mengandung anaknya ketika dia memancarkan kebahagiaan bersama Kinan, tapi apa gunanya itu? Aku tidak bisa menggunakan anak ini untuk balas dendam pada pria itu yang sudah memperlakukanku dengan sangat buruk. Aku harus mengembalikan kekuatanku, bangkit, dan terus berjuang

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • Kembalilah Padaku   Bab 7

    LauraLima tahun kemudian“Mama, ayo bangun. Mama harus mengantarku ke tempat penitipan.” Aku mendengar suara putriku yang membangunkanku, jadi aku membuka mataku. Dia sedang berbaring di atasku, menyebarkan ciuman-ciuman kecil di wajahku. Dia adalah gadis kecil berumur lima tahun yang sangat manis dengan mata cokelat yang cantik. Warna matanya mengingatkanku pada ayahnya setiap aku menatapnya, seolah itu adalah peninggalan mantan suamiku yang dia tinggalkan pada putri kami.“Hai, sayang, selamat pagi. Pukul berapa sekarang?” tanyaku, mengusap wajahku untuk menghilangkan rasa kantuk.“Selamat pagi. Ini sudah pukul 7:15 pagi, Mama, waktunya pergi ke tempat penitipan anak,” katanya setelah memeriksa waktu di ponselku.“Oh, kita terlambat!” seruku seraya bangkit dari kasur dan bersiap-siap untuk berangkat kerja.Putriku Anna dan aku tinggal di pemukiman sunyi di Bogor dengan rumah berukuran sedang yang nyaman. Aku bangga bisa mengatakan bahwa aku berhasil menjungkirbalikkan hidupku

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • Kembalilah Padaku   Bab 8

    “Wah, bagaimana bisa kamu kian hari makin cantik?” tanyanya dengan genit dan aku tersenyum. Richard adalah pria yang muda, tampan, dan kaya. Dia memiliki rambut dan mata cokelat, tinggi, dan karismatik. Sejak aku pertama bertemu dengannya sampai sekarang, dia adalah penyelamat hidupku. Richard membantuku ketika aku sangat membutuhkannya dan memercayaiku ketika tidak ada orang yang mau. Aku menyukainya. Dia bukan hanya menjadi bosku, tapi dia juga teman dekatku. Lalu, jika aku mendapatkan satu koin setiap dia menggodaku…“Kamu berlebihan, Ricky, aku hanya menambahkan perona pipi sedikit,” komentarku, mengalihkan perhatianku kembali ke layar komputer tempat surel perjanjian bertemu dengan para klien berdatangan.“Aku tidak melebih-lebihkan. Kamu tahu apa yang membuatku bersemangat berangkat kerja setiap hari? Kehadiranmu,” lanjutnya sambil bernyanyi. Richard merupakan seorang bujang yang tidak pernah berkomitmen dengan orang lain karena dia bilang dia sedang menungguku.Beberapa waktu

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • Kembalilah Padaku   Bab 9

    LauraAku sedang mengendarai mobil bersama Richard ke Jakarta Selatan, dan di perjalanan, aku sedang berbincang melalui pesan dengan Fia, temanku, yang selalu kujaga hubungannya.Fia: Jadi, kamu akan ke Jakarta Selatan?Lau: Iya, kami akan makan siang singkat dengan beberapa investor. Jadi, kamu tidak perlu khawatir akan apa pun.Fia: Bagaimana jika kamu bertemu orang yang tidak diinginkan di sana?Lau: Itu tidak mungkin. Namun, jika itu terjadi, aku tidak akan terpengaruh lagi.Fia: Kamu benar, kawan. Apa pun yang terjadi, bos tampanmu itu akan melindungimu dan menjagamu.Aku tersenyum ketika membaca pesan terakhir darinya. Fia selalu menggoda hubunganku dengan Richard, menyuruhku untuk cepat-cepat menjalin hubungan dengannya. Sejak aku meninggalkan Jakarta Selatan dan memulai hidup baru di Bogor, Fia dan aku tidak pernah berhenti berkomunikasi. Dia adalah orang kepercayaanku dan sahabatku, tapi aku tidak pernah menanyakan apa pun yang terjadi pada Jason, mantan suamiku, jadi a

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • Kembalilah Padaku   Bab 10

    LauraTanganku gemetar ketika aku menekan ubin keramik wastafel. Aku menarik dan membuang nafas dalam-dalam, mencoba mengontrol emosiku. Aku tidak akan membiarkan traumaku mengalahkanku seperti itu, aku akan berjuang.Semua hal di restoran Charme mengingatkanku pada Jason dan bagaimana kisah kami berakhir dengan cara yang sangat buruk. Lima tahun telah berlalu, tapi rasanya seperti pria itu masih bersikeras untuk hadir kembali di benakku untuk menyiksaku.Aku menutup mata dengan rapat, mencoba memusatkan perhatianku kepada putri kecilku, yang merupakan orang paling penting di hidupku dan harta karunku satu-satunya. Aku harus mengontrol emosiku dan kembali menjadi wanita yang mandiri dan bertekad yang sudah mekar dalam diriku setelah tahun-tahun yang sulit itu.Lalu, aku mengangkat kepalaku, melihat pantulanku di cermin di hadapanku, dan mengambil nafas dengan dalam lagi. “Ayolah, Laura, kamu bisa melakukannya,” ucapku pada diri sendiri dengan tegas. Aku merogoh tasku untuk perlengk

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • Kembalilah Padaku   Bab 11

    “Waktu telah memperlakukanmu dengan baik, Laura. Kamu terlihat cantik,” katanya, masih menatapku. “Astaga, aku masih tidak menyangka akhirnya aku menemukanmu.”Richard yang duduk di sampingku tertawa dan berkomentar, “Itu mengherankan, pertama tempat ini, kemudian kamu. Sepertinya Laura tidak pernah berhenti mengejutkanku.” Yang dia maksud adalah pertemuanku secara kebetulan dengan miliarder Jason Santoso. Aku tidak pernah memberi tahu Richard tentang kisahku dengan Jason. Aku sudah memberitahunya bahwa aku pernah menikah dan segalanya, tapi aku tidak pernah menyebutkan aku menikah dengan siapa.“Siapa kamu?” tanya Jason pada Richard dengan lagak yang tidak tertarik. Jason tidak perlu memaksakan simpati pada Richard karena dia adalah bosnya di sana, tapi berbeda dengannya, Richard harus membuatnya senang jika dia ingin Jason menyetujui proyek kami.“Ah, aku Richard Wijaya, Pak. Aku adalah teman dan rekan Nyonya Tanusaputera,” katanya.“Rekan?”“Iya, dia adalah orang yang mengatur

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • Kembalilah Padaku   Bab 12

    Laura“Maaf, tapi aku hanya ingin membicarakan tentang proyek kami,” ucapku, terlihat tenang dari luar, tapi dari dalam aku merasa hatiku bergejolak. Aku sudah tahu kalau mantan suamiku gila, tapi tidak segila ini. Maksudku, kenapa dia membeli tempat itu? Tidakkah dia memiliki tempat lain untuk membuang-buang uangnya? Ditambah lagi, kenapa dia berkata kalau dia membeli tempat ini atas namaku sebagai pemiliknya?“Maaf, tapi apa maksudnya kamu membeli restoran ini untuknya, Tuan Santoso?” tanya Richard terlihat kebingungan.“Setelah semua yang kamu lalui di tempat ini, Laura, kamu bisa melakukan apa pun untuk balas dendam,” ucap Jason, masih menatapku, benar-benar mengabaikan keberadaan Richard.“Apa yang kamu bicarakan?” tanyaku keheranan. Kenapa dia melakukan ini?“Pelayan!” panggilnya. Seorang pelayan mendatangi meja kami.“Ya, Tuan Santoso?” tanya pelayan tersebut.“Tolong panggil Mukhlis,” pintanya pada pelayan itu dan mataku terbelalak.Tuan Mukhlis adalah koki restoran ter

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20

Bab terbaru

  • Kembalilah Padaku   Bab 331

    Laura“Aku sedang memikirkan tentang menghabiskan bulan madu di tempat yang cerah dengan pantai dan air yang jernih, jadi aku bisa memamerkan penampilan segarku di pantai pada suamiku,” kata sang pengantin dengan senyum nakal, membuat kami tertawa.“Astaga, benar! Aku mendukungnya,” jawab Fia setuju. “Jangan pergi ke tempat yang dingin. Tama dan aku pergi ke tempat dingin untuk bercinta dan bersenang-senang, tapi kami hanya pulang dengan kaki yang bengkak dan kapalan karena kami harus berpakaian dengan hangat. Sulit untuk bercinta sambil memakai pakaian, oke?” Dia membicarakan pengalaman bulan madunya yang tidak mengenakkan. Setelahnya, kami tertawa.“Itu pasti terasa seperti mimpi buruk,” komentar teman sang pengantin, membuat Fia mengangguk.“Benar,” jawabnya bercanda. Kami hanya sedang menghabiskan waktu dengan mengobrol dan membicarakan pria sambil merencanakan pernikahan yang sempurna untuk sang pengantin. Rasanya menyenangkan berada di sana. Cassandra, sang pengantin, ingin m

  • Kembalilah Padaku   Bab 330

    Jason“Dia akan ikut aku,” jawab Nalendra terhadap ratapan Tama. “Dia hanya bersama denganmu karena dia berpura-pura keren. Kamu tahu betul bagaimana para wanita bersikap. Mereka akan bilang tidak ketika lubuk hati mereka ingin berkata iya.”“Kamu percaya diri juga, ya? Berhati-hatilah supaya kepercayaanmu tidak berubah menjadi siksaan,” kataku padanya. Laura memiliki kekurangan yang sangat mengkhawatirkan. Dia biasanya tidak menyerang. Bahkan ketika dia melihat tanda-tanda berbahaya, dia lebih memilih untuk menyembunyikannya dan berpura-pura bahwa segalanya baik-baik saja dan dia dapat menanganinya. Itulah bagaimana dia terus menikah denganku selama lima tahun dan dia akan tetap menikah denganku selama lima tahun selanjutnya jika aku tidak mengakhiri hubungan yang tidak sehat itu.Mungkin saja orang bodoh di hadapanku ini terus menguji batas Laura dalam waktu yang lama dan Laura hanya memilih untuk mengabaikannya karena dia tidak ingin berada di situasi yang tidak nyaman.Gideon t

  • Kembalilah Padaku   Bab 329

    JasonDi dalam klub malam itu, tempat itu jauh lebih ramai daripada di dalam limosin. Sang pengantin pria sedang mengadakan pesta lajangnya dengan caranya sendiri. Lagi pula, sudah lebih dari satu dekade dia menjalankan hidupnya tanpa berkomitmen kepada siapa pun. Karena sekarang hanya tersisa beberapa jam lagi sebelum dia menjadi suami seseorang, hal itu patut dirayakan. Ruangan tempat kami berada hanya diperuntukkan untuk para naratama untuk teman-teman Joshua dan orang-orang yang diperbolehkan masuk. Lagi pula, akan terlalu bahaya jika membiarkan orang-orang dengan uang sebanyak itu membaur dengan kerumunan orang biasa, terutama ketika sebagian besar dari mereka sudah sangat mabuk.Di suatu titik, Tama menghampiri sofa tempatku terduduk, masih mencekoki dirinya sendiri dengan minuman. Dia menghempaskan dirinya di sampingku di sofa itu dengan helaan napas panjang dan segelas minuman di kedua tangannya. “Sial, kamu benar ketika kamu bilang teman-teman ayahmu tidak bisa santai. Merek

  • Kembalilah Padaku   Bab 328

    Jason“Oh, ya ampun! Haruskah kita pergi menggunakan limo?” seru Tama yang terpana ketika kami berdiri di depan rumah Joshua. Sebuah limosin panjang hitam sedang menanti kami. Kami semua telah memutuskan untuk mendengarkan Andri, salah satu teman si pengantin pria, dan kami memutuskan untuk menghabiskan pesta lajangnya di tempat yang lebih menyenangkan.“Apakah kalian menyukainya? Yah, kalau begitu, masuklah. Ayo. Aku jamin kalian akan lebih menyukai hadiah kecil di dalamnya,” kata Andri dengan nakal sambil menarik kami ke dalam limosin.Dari luar, musik elektronik itu terdengar kecil dan teredam seakan-akan suara itu berasal dari tempat yang jauh, tapi di dalam sana, suaranya begitu keras hingga hampir meledakkan gendang telingaku. Lampu LED terpantul di interior mobil mewah itu. Ada makanan manis, minuman, dan obat-obatan terlarang untuk dinikmati siapa pun yang menginginkannya. Bagian dalam limosin itu begitu luas sehingga seseorang bisa menari-nari di lantai. Di limo itu bahkan

  • Kembalilah Padaku   Bab 327

    LauraCassandra Maharani, tunangan Josh, pergi bersama kami dan temannya menuju kamarnya, tempat para tamu lainnya seharusnya berada. Fia dan aku mengikutinya dalam diam, mendengarkan gadis itu mengatakan betapa dia sangat bersemangat karena besok adalah hari pernikahannya. Flatnya kecil, tapi dijaga dengan baik dan wangi, menunjukkan bahwa gadis itu bersih dan pandai merawat dirinya sendiri. Ketika dia tiba di kamarnya, kami mendapati beberapa wanita lainnya di sana—beberapa wanita yang lebih muda adalah teman-teman Cassie juga, satu wanita tua yang dia perkenalkan sebagai ibunya, dan, mengecewakan bagiku, Niken Aditama—dokter dan pacar Jason—juga ada di sana.“Senang bertemu denganmu, Laura,” katanya padaku, sambil melambaikan tangannya dengan senyum yang sedikit angkuh. Sebenarnya, aku tidak yakin apakah dia dan Jason benar-benar berpacaran, tapi jika dia ada di pesta lajang tunangan Joshua, yang merupakan perkumpulan yang sangat privat, jelas sekali bahwa dia ada di sana sebagai

  • Kembalilah Padaku   Bab 326

    Laura“Apakah kamu yakin tunangan Josh tinggal di gedung ini?” tanyaku pada Fia setelah kami turun dari mobil dan memasuki bangunan sewa rendah di pinggiran Bekasi.“Alamat di undangannya bilang memang di sini,” jawabnya sambil melihat tempat itu.Aku membaca undangannya untuk memeriksanya, lalu menaikkan sebelah alisku. “Yah, tampaknya kita memang berada di tempat yang benar,” komentarku sambil meletakkan catatan itu di tasku.“Kamu kenal dia, ‘kan?” tanya Fia padaku.Aku mengangguk. “Aku sudah pernah bertemu dengannya sekali. Joshua waktu itu mengundang Gideon dan aku untuk makan siang bersama. Sejujurnya, aku bahkan sebelumnya tidak tahu dia mengenal Gideon.” Dunia di antara para miliarder kecil sekali, jadi pada akhirnya mereka semua bertemu satu sama lain.“Em, keren. Menurutmu dia orang yang seperti apa?” tanya temanku sambil menatap struktur bangunan itu. Kami sedang berjalan ke arah lift. Aku tidak bisa menyangkal bahwa aku sedikit takut oleh tatapan sekumpulan wanita di

  • Kembalilah Padaku   Bab 325

    JasonKetika Tama dan aku tiba di apartemen Joshua, kami langsung menyadari bahwa dia sudah sedikit mabuk dan gila meskipun pesta lajangnya baru saja dimulai.“Jason Santoso, kamu datang! Ini membuatku luar biasa bahagia,” kata pria itu dengan suara yang lantang seraya dia membuka pintu, memelukku, dan menepuk-nepuk punggungku dengan keras sambil tertawa dengan gembira. Kebahagiaannya tercampur dengan minuman, membuatnya lebih bahagia daripada yang seharusnya.“Tentu saja aku datang. Aku tidak akan melewatkan acara yang amat sangat penting ini,” jawabku, memeluknya juga.“Ini luar biasa,” gumamnya sambil menarikku ke sebuah pojokan di lorong masuk rumahnya. “Dengar …. Kamu harus tahu bahwa ayahmu ada di sini. Aku tahu kamu dan dia tidak akrab dan aku mengerti, tapi dia adalah salah satu sahabatku.” Dia terlihat merasa bersalah ketika dia mengatakannya.Aku menggelengkan kepalaku. “Tentu saja aku mengerti. Kamu tidak perlu minta maaf. Ini adalah pesta lajangmu, hari untuk mengesamp

  • Kembalilah Padaku   Bab 324

    TamaKami baru saja tiba di Bekasi. Karena kami memiliki anak-anak, bepergian sekarang terasa jauh berbeda dan lebih menegangkan daripada sebelumnya ketika kami hanyalah sebuah pasangan yang bebas. Sekarang, kami jarang berlibur di akhir pekan, tidak sampai kami telah selesai mengurus anak-anak kami. Jadi, karena ada pernikahan Josh dan dia telah mengundang Fia dan aku juga, kami harus membawa anak-anak kami ke Bekasi supaya bisa menghadiri upacara pernikahan teman kami yang sangat ditunggu-tunggu oleh semua orang.Karena Joshua telah bercerai dengan mantan istrinya sepuluh tahun yang lalu, dia tidak pernah menjalin hubungan serius lagi karena dia bilang urusan cinta tidak cocok dengannya, tapi tampaknya wanita yang muncul ke kehidupannya ini mampu merubah pikirannya itu hingga membuatnya ingin menikah lagi setelah sekian lama. Jadi, kami semua yang dekat dengan Josh benar-benar ingin menyaksikan momen spesial ini untuk teman kami.“Kamu bilang pesta lajang Josh akan diadakan di apa

  • Kembalilah Padaku   Bab 323

    LauraKarena Jason dan aku memutuskan bahwa kali ini kami akan mengenyampingkan perselisihan kami supaya tidak menghancurkan kenangan yang akan putri kami miliki hari itu, hidup bersamanya bahkan terasa nikmat. Sungguh menakjubkan betapa mudahnya kami tertawa ketika perdamaian terwujud—meskipun itu hanya kepura-puraan.Jadi, kami pergi ke taman hiburan bersama Anna dan kami benar-benar bersenang-senang dengan banyak mainan raksasa di sana. Selama beberapa saat, kami dapat melupakan segala hal dan hanya menikmati waktu bersama putri kami.Setelah itu, kami pergi ke sebuah restoran dan makan sambil berbincang. Aku sedang memisahkan bawang bombai dari makanan putriku karena dia tidak menyukainya, tapi Jason memakan bawang bombai itu untuknya, mungkin untuk mendorong gadis itu agar dia mau memakannya karena anak itu suka meniru ayahnya.“Papa suka makanan yang manis atau yang gurih?” tanya gadis itu dengan bersemangat.“Hei, singkirkan makanan-makanan manis dari pandanganku. Itu membu

DMCA.com Protection Status