Share

Bab 4

Penulis: Meminger
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
“Nah, betul!” kata Jason yang langsung bersorak setelah aku selesai menandatangani dokumen itu. Dia memeriksanya untuk memastikan tidak ada kesalahan yang bisa mengacaukan prosesnya di kemudian hari, karena yang paling dia inginkan adalah melakukan perceraian ini dan menjalani kisah cinta dengan kekasih tersayangnya, Kinan. Namun, aku sudah menandatanganinya dengan benar. Aku tidak mau memperumit kehidupannya. “Bagus! Akhirnya, perceraian ini terlaksana juga!”

Dengan kesedihan yang mendalam, aku melepas cincin dari jari manisku. Sekeras apa pun aku berusaha untuk tetap tegar, hampir tidak mungkin bagiku untuk menahan tangis sembari melepas cincin yang melekat di jariku selama lima tahun. Kukira aku tidak akan pernah melepaskannya dari jariku karena aku tidak pernah berpikir untuk berpisah dengan Jason. Namun, sekarang aku melakukannya. Aku meninggalkan cincin itu di atas meja dan menghela nafas dengan kepala yang menunduk. Aku mendengar Jason dan Kinan bersorak karena sekarang mereka bisa menikah secara hukum.

“Yah, kamu akan mempertahankan hak-haknya, ‘kan, Jason?” ujar Tama setelah berdeham. Dia sangat sedih melihat pernikahan teman-temannya berakhir begitu dramatis. “Sudah menjadi hukum bahwa Laura harus menerima sebagian dari kekayaanmu dan dia juga harus mendapatkan kompensasi dari perceraian karena kamu yang mengajukannya dan kamu tidak setia.” Dia menuduh temannya tanpa segan-segan. Jelas sekali kalau dia juga tidak menyukai kelakuan temannya.

Jason menghela nafas dan mengangguk, “Terserah, dia bisa memiliki apa pun yang dia inginkan. Yang penting aku bisa bahagia sekarang dengan wanita yang selalu aku cintai.” Dia tersenyum hangat pada Kinan. Aku sampai harus mengalihkan pandanganku untuk menghindari melihat kasih sayang yang mereka perlihatkan pada satu sama lain yang menusuk hatiku. Hatiku begitu terluka sampai aku tidak bisa menjadi diriku sendiri lagi.

“Aku tidak menginginkan apa pun. Aku tidak menginginkan uang, properti, atau kekayaannya,” ujarku menanggapi ucapan Tama, lalu aku menatap Jason, “Aku tidak menginginkan apa pun darimu.” Aku berharap kata-kataku bisa menyampaikan semua rasa sakit dan derita yang aku rasakan saat itu.

“Tunggu, tenanglah, Laura. Kamu mungkin tidak sadar sepenuhnya atas perkataanmu karena rasa sakitmu,” kata Tama yang terlihat benar-benar khawatir. “Kamu tidak mengerti. Kekayaan ini adalah hakmu. Kamu harus menerimanya. Mengabaikannya itu tidak masuk akal. Kamu telah menghabiskan lima tahun di pernikahan ini dan kamu tidak memiliki tabungan atau apa pun. Terimalah uang ini yang sepenuhnya hak milikmu.”

“Kumohon, temanku, pertimbangkan lagi,” Fia juga ikut menengahi. “Bagaimana kamu akan hidup sendiri mulai sekarang?” Dia begitu sedih sampai hampir menangis.

“Kenapa kalian berdua begitu memaksanya? Kalau dia tidak mau, biarkan saja. Itu adalah keputusannya,” kata Kinan yang berusaha menghentikan Tama dan Fia.

“Tidakkah menurutmu kamu seharusnya diam, Kinan?” tanya Fia yang merasa tersinggung wanita ini ikut campur. “Mana akal sehatmu?”

“Tidak apa-apa, Fia. Aku akan baik-baik saja. Aku akan mengatasinya.” Aku tersenyum untuk menenangkan mereka. Aku memutuskan untuk mengabaikan Kinan dan menatap Jason. “Aku tidak menikahimu karena uangmu, Jason. Aku tidak pernah memiliki niat buruk apa pun untuk kesatuan kita. Itulah mengapa aku memilih untuk pergi tanpa apa pun.” Aku teguh pada kata-kataku. Untuk beberapa saat, Jason tidak bisa merespons, terlihat bingung oleh responsku.

Lagi pula, dia adalah seorang miliarder dan mungkin berpikir aku akan mengajukan gugatan untuk mengambil sebagian porsi kekayaannya. Dia tentu tidak menyangka jawabanku seperti itu.

“Yah, jika dia tidak mau uangnya, tidak ada gunanya memaksa, ‘kan?” Kinan bersikeras main-main. “Lagi pula, kamu jadi punya lebih banyak uang untuk digunakan padaku, sayangku.” Dia tertawa dengan bernada sambil memeluk lengan Jason.

“Begini, Jason, jadilah seorang pria dan yakinkan dia untuk mengambil uangnya!” Tama berteriak pada temannya.

Jason mengangkat bahunya. “Tidak ada yang bisa kulakukan jika dia tidak menginginkannya.” Dia berjalan pergi dengan dokumen perceraiannya di satu tangan dan menggenggam tangan tunangan barunya di tangan yang lainnya.

“Rumah besar ini sangat indah, sayang.” Aku bisa mendengar Kinan berkata itu seraya mereka beranjak ke lantai atas. “Kita akan berbahagia di sini, tapi sepertinya aku akan mengubah hiasan norak ini, hahaha.”

Ejekannya pada hiasan rumah yang kutata susah-susah sepenuh hati menghancurkanku menjadi dua. Aku sadar semuanya telah berakhir, semua yang aku bangun selama bertahun-tahun hanya akan menjadi memori mulai sekarang.

“Dasar memalukan, sungguh!” Fia mengumpat pelan sambil menyaksikan Jason dan Kinan menaiki tangga ke lantai atas.

Walaupun aku tahu itu adalah terakhir kalinya dia akan melihatku, Jason tidak menatapku sama sekali. Dia bertingkah seolah dia akhirnya bebas dariku. Itu lebih sakit dari apa pun. Aku sudah memberikan seluruh hidupku untuk pria ini, tapi hari ini dia membalikkan punggungnya padaku dan pergi dengan wanita lain. Hatiku, tanpa bisa kutahan, kesakitan dan membencinya.

“Dia adalah temanku, tapi aku benar-benar kecewa terhadapnya,” komentar Tama, merasa sangat malu.

Aku mengelap air mataku, menarik nafas yang bergetar, dan mengangkat koperku meninggalkan rumah itu tanpa berniat kembali.

“Nyonya…” Aku mendengar sebuah suara memanggilku ketika aku di luar. Pada saat itulah aku melihat semua pelayan rumah menungguku di luar. Mereka semua terlihat sedih seperti sedang menghadiri sebuah pemakaman. Hatiku hampir berhenti berdetak. Para pelayan itu sudah bekerja denganku sejak aku pindah ke tempat ini. Jadi, kamu bisa membayangkan betapa mereka akan merindukanku dan betapa sedih mereka melihatku pergi.

“Hai, semuanya.” Aku memeluk mereka semua untuk mengucapkan selamat tinggal.

“Kami akan merindukanmu,” ujar mereka. “Ini sangat tidak adil. Rumah ini tidak akan bersinar seperti ketika ada Nyonya.” Mereka menyukaiku karena aku selalu rendah hati dan memperlakukan mereka dengan baik.

“Aku harap kalian semua akan baik-baik saja. Aku harus pergi sekarang,” kataku sambil tersenyum untuk menenangkan mereka dan pergi menaiki mobil teman-temanku. Aku kembali menangis. Aku tidak ingin meninggalkan tempat itu dan semua hubungan yang telah aku bangun selama ini.

Tama yang mengemudi dan Fia duduk di belakang, memberikan dukungan emosional untukku. Aku melihat keluar jendela ke arah rumah besar itu yang sudah menjadi rumahku selama bertahun-tahun. Rasanya seolah-olah setengah dariku masih berada di tempat itu, sehingga aku kembali menangis.

“Kamu sangat kuat, Laura, kamu luar biasa.” Fia memujiku untuk menyemangatiku.

“Lalu, apa yang akan kamu lakukan sekarang?” tanya Tama yang melihatku melalui cermin. Dia masih mengkhawatirkanku.

Pertanyaan yang bagus pula, aku tidak punya uang maupun pekerjaan. Sejak aku lulus kuliah, aku selalu hidup untuk membuat suamiku senang dan bekerja keras untuknya. Jason Davies telah menjadi pusat hidupku selama lima tahun terakhir. Sekarang dia sudah tidak ada, aku seperti kapal yang tersesat di tengah lautan luas.

Aku menghela napas, menyandarkan kepalaku di kaca mobil dan menggeleng kepalaku. “Aku tidak tahu aku akan bagaimana sekarang.”

Bab terkait

  • Kembalilah Padaku   Bab 5

    LauraSetelah aku bercerai dengan Jason, banyak hal yang dengan cepat menjadi siksaan bagiku. Aku kehilangan banyak teman yang kukira menyukaiku padahal sebenarnya hanya tersenyum padaku karena aku menikah dengan Jason. Karena sekarang aku sudah berpisah dengannya, aku sudah tidak memiliki pengaruh apa pun bagi mereka, jadi mereka menjaga jarak dariku.Aku mulai menyadari bahwa aku sudah mendedikasikan lima tahun belakang untuk menyenangi suamiku dan benar-benar melupakan diriku sendiri. Ditambah, setelah aku melepaskan pernikahan kami, aku tidak memiliki apapun—karier, pekerjaan, atau apa pun itu—yang bisa menghidupiku karena aku menghabiskan tahun-tahun kehidupanku setelah kelulusan untuk merawat mantan suamiku, hanya mengkhawatirkannya dan mencoba memenangkan cintanya. Pada akhirnya, semuanya sia-sia.Sekarang aku harus mulai kembali dari awal tanpa tahu aku harus membawa hidupku ke arah mana. Aku tahu aku perlu mendapatkan pekerjaan untuk menghidupi diriku sendiri. Aku tidak bis

  • Kembalilah Padaku   Bab 6

    LauraAku menangis tidak seperti sebelum-sebelumnya. Aku sangat patah hati dan hancur. Melihat Jason bersama istri barunya di restoran itu menghancurkan aku sepenuhnya. Dia sedang menjalani kehidupan impiannya di samping wanita itu, sementara aku tenggelam makin dalam di rasa sakitku.Aku diam di kamar kecil karyawan restoran, memuntahkan semua yang sudah aku makan hari itu karena mengingat Jason dan istri barunya. Hal-hal yang mereka katakan padaku dan cara mereka memperlakukanku membuatku merasa sangat jijik. Mengingatnya membuatku muntah makin banyak. Semua hal dalam hidupku tidak ada yang berjalan dengan benar. Ditambah, aku sedang mengandung bayi ini. Seorang anak.Aku ingin memberi tahu Jason bahwa aku sedang mengandung anaknya ketika dia memancarkan kebahagiaan bersama Kinan, tapi apa gunanya itu? Aku tidak bisa menggunakan anak ini untuk balas dendam pada pria itu yang sudah memperlakukanku dengan sangat buruk. Aku harus mengembalikan kekuatanku, bangkit, dan terus berjuang

  • Kembalilah Padaku   Bab 7

    LauraLima tahun kemudian“Mama, ayo bangun. Mama harus mengantarku ke tempat penitipan.” Aku mendengar suara putriku yang membangunkanku, jadi aku membuka mataku. Dia sedang berbaring di atasku, menyebarkan ciuman-ciuman kecil di wajahku. Dia adalah gadis kecil berumur lima tahun yang sangat manis dengan mata cokelat yang cantik. Warna matanya mengingatkanku pada ayahnya setiap aku menatapnya, seolah itu adalah peninggalan mantan suamiku yang dia tinggalkan pada putri kami.“Hai, sayang, selamat pagi. Pukul berapa sekarang?” tanyaku, mengusap wajahku untuk menghilangkan rasa kantuk.“Selamat pagi. Ini sudah pukul 7:15 pagi, Mama, waktunya pergi ke tempat penitipan anak,” katanya setelah memeriksa waktu di ponselku.“Oh, kita terlambat!” seruku seraya bangkit dari kasur dan bersiap-siap untuk berangkat kerja.Putriku Anna dan aku tinggal di pemukiman sunyi di Bogor dengan rumah berukuran sedang yang nyaman. Aku bangga bisa mengatakan bahwa aku berhasil menjungkirbalikkan hidupku

  • Kembalilah Padaku   Bab 8

    “Wah, bagaimana bisa kamu kian hari makin cantik?” tanyanya dengan genit dan aku tersenyum. Richard adalah pria yang muda, tampan, dan kaya. Dia memiliki rambut dan mata cokelat, tinggi, dan karismatik. Sejak aku pertama bertemu dengannya sampai sekarang, dia adalah penyelamat hidupku. Richard membantuku ketika aku sangat membutuhkannya dan memercayaiku ketika tidak ada orang yang mau. Aku menyukainya. Dia bukan hanya menjadi bosku, tapi dia juga teman dekatku. Lalu, jika aku mendapatkan satu koin setiap dia menggodaku…“Kamu berlebihan, Ricky, aku hanya menambahkan perona pipi sedikit,” komentarku, mengalihkan perhatianku kembali ke layar komputer tempat surel perjanjian bertemu dengan para klien berdatangan.“Aku tidak melebih-lebihkan. Kamu tahu apa yang membuatku bersemangat berangkat kerja setiap hari? Kehadiranmu,” lanjutnya sambil bernyanyi. Richard merupakan seorang bujang yang tidak pernah berkomitmen dengan orang lain karena dia bilang dia sedang menungguku.Beberapa waktu

  • Kembalilah Padaku   Bab 9

    LauraAku sedang mengendarai mobil bersama Richard ke Jakarta Selatan, dan di perjalanan, aku sedang berbincang melalui pesan dengan Fia, temanku, yang selalu kujaga hubungannya.Fia: Jadi, kamu akan ke Jakarta Selatan?Lau: Iya, kami akan makan siang singkat dengan beberapa investor. Jadi, kamu tidak perlu khawatir akan apa pun.Fia: Bagaimana jika kamu bertemu orang yang tidak diinginkan di sana?Lau: Itu tidak mungkin. Namun, jika itu terjadi, aku tidak akan terpengaruh lagi.Fia: Kamu benar, kawan. Apa pun yang terjadi, bos tampanmu itu akan melindungimu dan menjagamu.Aku tersenyum ketika membaca pesan terakhir darinya. Fia selalu menggoda hubunganku dengan Richard, menyuruhku untuk cepat-cepat menjalin hubungan dengannya. Sejak aku meninggalkan Jakarta Selatan dan memulai hidup baru di Bogor, Fia dan aku tidak pernah berhenti berkomunikasi. Dia adalah orang kepercayaanku dan sahabatku, tapi aku tidak pernah menanyakan apa pun yang terjadi pada Jason, mantan suamiku, jadi a

  • Kembalilah Padaku   Bab 10

    LauraTanganku gemetar ketika aku menekan ubin keramik wastafel. Aku menarik dan membuang nafas dalam-dalam, mencoba mengontrol emosiku. Aku tidak akan membiarkan traumaku mengalahkanku seperti itu, aku akan berjuang.Semua hal di restoran Charme mengingatkanku pada Jason dan bagaimana kisah kami berakhir dengan cara yang sangat buruk. Lima tahun telah berlalu, tapi rasanya seperti pria itu masih bersikeras untuk hadir kembali di benakku untuk menyiksaku.Aku menutup mata dengan rapat, mencoba memusatkan perhatianku kepada putri kecilku, yang merupakan orang paling penting di hidupku dan harta karunku satu-satunya. Aku harus mengontrol emosiku dan kembali menjadi wanita yang mandiri dan bertekad yang sudah mekar dalam diriku setelah tahun-tahun yang sulit itu.Lalu, aku mengangkat kepalaku, melihat pantulanku di cermin di hadapanku, dan mengambil nafas dengan dalam lagi. “Ayolah, Laura, kamu bisa melakukannya,” ucapku pada diri sendiri dengan tegas. Aku merogoh tasku untuk perlengk

  • Kembalilah Padaku   Bab 11

    “Waktu telah memperlakukanmu dengan baik, Laura. Kamu terlihat cantik,” katanya, masih menatapku. “Astaga, aku masih tidak menyangka akhirnya aku menemukanmu.”Richard yang duduk di sampingku tertawa dan berkomentar, “Itu mengherankan, pertama tempat ini, kemudian kamu. Sepertinya Laura tidak pernah berhenti mengejutkanku.” Yang dia maksud adalah pertemuanku secara kebetulan dengan miliarder Jason Santoso. Aku tidak pernah memberi tahu Richard tentang kisahku dengan Jason. Aku sudah memberitahunya bahwa aku pernah menikah dan segalanya, tapi aku tidak pernah menyebutkan aku menikah dengan siapa.“Siapa kamu?” tanya Jason pada Richard dengan lagak yang tidak tertarik. Jason tidak perlu memaksakan simpati pada Richard karena dia adalah bosnya di sana, tapi berbeda dengannya, Richard harus membuatnya senang jika dia ingin Jason menyetujui proyek kami.“Ah, aku Richard Wijaya, Pak. Aku adalah teman dan rekan Nyonya Tanusaputera,” katanya.“Rekan?”“Iya, dia adalah orang yang mengatur

  • Kembalilah Padaku   Bab 12

    Laura“Maaf, tapi aku hanya ingin membicarakan tentang proyek kami,” ucapku, terlihat tenang dari luar, tapi dari dalam aku merasa hatiku bergejolak. Aku sudah tahu kalau mantan suamiku gila, tapi tidak segila ini. Maksudku, kenapa dia membeli tempat itu? Tidakkah dia memiliki tempat lain untuk membuang-buang uangnya? Ditambah lagi, kenapa dia berkata kalau dia membeli tempat ini atas namaku sebagai pemiliknya?“Maaf, tapi apa maksudnya kamu membeli restoran ini untuknya, Tuan Santoso?” tanya Richard terlihat kebingungan.“Setelah semua yang kamu lalui di tempat ini, Laura, kamu bisa melakukan apa pun untuk balas dendam,” ucap Jason, masih menatapku, benar-benar mengabaikan keberadaan Richard.“Apa yang kamu bicarakan?” tanyaku keheranan. Kenapa dia melakukan ini?“Pelayan!” panggilnya. Seorang pelayan mendatangi meja kami.“Ya, Tuan Santoso?” tanya pelayan tersebut.“Tolong panggil Mukhlis,” pintanya pada pelayan itu dan mataku terbelalak.Tuan Mukhlis adalah koki restoran ter

Bab terbaru

  • Kembalilah Padaku   Bab 267

    Laura“Jangan terlalu memercayai Graham, Lau. Kamu tahu dia hanya memberitahumu semua kebohongan itu untuk membuatmu kebingungan dan menculik putrimu,” kata Suzy dari ujung telepon lainnya, menunjukkan bahwa dia tidak percaya kalau dia dan aku bersaudara.Aku tidak bisa menyangkal bahwa aku sedikit kecewa dengan jawabannya karena, jika dipikirkan baik-baik kisah kami dan hal-hal yang kami lalui di masa lalu, ada konsistensi yang kuat bahwa, terlepas dari segalanya, Graham telah mengatakan yang sebenarnya. Sebenarnya, mudah untuk mengakui itu, tapi Suzy bersikap seakan-akan dia tidak ingin hubungan ini ada di antara kami dan aku tidak dapat memahaminya.“Iya, Graham memang sangat jahat, tentunya,” jawabku sambil tertawa pelan. “Namun, dengan begini, kita bisa melakukan tes DNA sederhana hanya untuk memastikannya,” saranku seolah-olah aku tidak menginginkan apa-apa.“Oh, kamu tidak perlu mengkhawatirkan itu, Laura. Itu tidak penting sekarang. Ada hal-hal yang lebih penting dan mendes

  • Kembalilah Padaku   Bab 266

    LauraJason membawaku ke rumahnya dan tidak ada yang dapat kukeluhkan karena aku ingin memeluk putriku dan menghabiskan sisa malam ini bersamanya. Jason membawaku ke tempat Anna sedang tertidur dan aku hampir mati ketika aku melihatnya berbaring di ranjang dan memeluk bantal. Aku menghampirinya dan berlutut, memeluk dan menciumnya.“Aku sangat mencintaimu, sayang …. Aku sangat merindukanmu,” tangisku. Tiba-tiba, seluruh diriku hancur karena apa yang terjadi padaku hari ini. Aku merasa sangat lemah dan ketakutan. Demikian pula, aku telah melalui banyak hal.“Apakah kamu mau mandi dulu? Aku telah mengatur airnya dengan temperatur yang kamu suka,” kata Jason padaku sambil menghampiriku dengan lembut.Aku menatapnya, sedikit ketakutan, dan mengusap air mataku, mencoba membetulkan posturku. “Terima kasih. Aku akan mandi,” kataku sambil bangkit dari lantai dan beranjak ke kamar mandi kamar itu. Akan tetapi, aku memberi tahu Jason dulu. “Temani dia, oke? Jangan tinggalkan dia sendirian.”

  • Kembalilah Padaku   Bab 265

    LauraAku baru saja berbicara dengan Suzy. Aku masih memegangi ponselku dan senyuman konyol tersungging di wajahku. Aku sangat bahagia semua hal berakhir dengan baik dan Suzy telah terbangun hingga aku mau tidak mau tersenyum. Hari itu terasa seperti wahana halilintar bagiku, dengan begitu banyak ketegangan dan aksi yang terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Segala halnya sangat sulit untuk ditangani, tapi setidaknya semuanya berakhir dengan baik. Setidaknya, aku berharap semuanya berakhir dengan baik.“Jadi, mengenai wanita yang meneror putrimu …,” kata Detektif Gunadi, yang memimpin penggerebekan markas Lukman, seraya dia menghampiri mobil ambulans tempat Clara dan aku sedang menerima perawatan. Pria itu masih tertutupi oleh debu dari puing-puing bunker akibat ledakan salah satu dindingnya, tapi dia tidak terlihat terluka atau terguncang. Lagi pula, itu adalah pekerjaannya dan dia baru saja mencapai kesuksesan yang luar biasa hari ini karena Lukman dan bawahannya telah menyulitk

  • Kembalilah Padaku   Bab 264

    SuzyAnehnya, Tama terus menemaniku lebih lama dari yang kukira. Dia terus memberitahuku berita-berita baru, hal-hal yang telah terjadi ketika aku tidak sadarkan diri. Baru beberapa jam berlalu sejak aku kehilangan kesadaranku, tapi tampaknya seluruh dunia telah hancur. Aku diberi tahu bahwa berkat bantuan Jason, Laura berhasil menyelamatkan putrinya karena Jason dengan pintar memasang GPS pada kalung Anna dan terus melacak langkahnya untuk memastikan keamanan gadis itu karena mereka menghadapi banyak ketegangan dengan ancaman dari Kinan.Aku juga diberi tahu bahwa Jason bahkan menemaninya dalam misi berbahaya Laura, yang mana Laura harus pergi ke markas Lukman untuk menyelamatkan nyawaku dan temanku. Entah dari mana, apakah Jason telah menjadi orang yang baik ataukah dia hanya melakukannya untuk meyakinkan Laura untuk kembali padanya? Jelas sekali bahwa dia belum menyerah terhadap Laura, jika dia memang akan menyerah terhadapnya.Yang lebih membuatku terkejut adalah pasangan yang t

  • Kembalilah Padaku   Bab 263

    SuzyKetika aku terbangun, rasanya seperti aku baru saja bangun dari mimpi buruk. Hal pertama yang kulakukan adalah mengusap perutku dan aku terkejut ketika aku menyadari bahwa perutku kosong. Apa? Apa artinya itu? Apakah aku telah kehilangan bayiku? Aku ingat Graham menendangku dan mendorongku di tangga, tidak peduli jika aku sedang hamil atau tidak.“Tidak …. Putriku,” tangisku, meraba-raba perutku dengan ketakutan. “Kumohon, putriku ….”Alarm pun berbunyi. Aku bahkan tidak bisa bangun karena aku merasa sangat lemah. Kemudian, tim medis memasuki ruangan itu.“Tenanglah, Nona Allen. Putri Anda aman dan sehat. Anda telah melahirkannya,” kata mereka padaku, membuatku terkesiap terkejut.“Apa? Putriku sudah lahir?” tanyaku terkejut.“Iya. Dia sudah menunggu Anda. Jadi, Anda harus menenangkan diri dan bekerja sama supaya Anda bisa segera pulih. Putri Anda sedang menunggu Anda,” kata mereka padaku.Aku menangis, tapi sekarang karena merasa lega. “Putriku sudah lahir …. Dia baik-baik

  • Kembalilah Padaku   Bab 262

    TamaAku memperhatikan Laura meninggalkan rumah sakit bersama Jason dan putrinya. Pundak wanita itu tegang karena dia sangat mengkhawatirkan adiknya, tapi itu adalah hal yang wajar. Hari ini bukanlah hari yang baik baginya karena segala hal yang sedang dia lalui. Hari ini benar-benar tidak berjalan dengan baik bagi kami semua, setidaknya bagiku. Perdebatan dengan Fia membuatku hancur. Aku tidak egois. Aku tahu Fia juga sedang kesulitan, tapi momen itu sangat sensitif bagi kami semua. Seorang bayi baru saja lahir, ditambah, Suzy terancam akan mati. Fia harus menerimanya, menenangkan diri, dan membiarkan segala halnya begitu saja.Aku menghela napas dan bangkit untuk mengambil minum. Aku berencana tinggal di rumah sakit setiap malam jika diperlukan hingga mereka memulangkan putriku dan Suzy sudah terbebas dari bahaya. Aku melakukannya bukan karena aku menyukai Suzy, tapi karena dia pantas mendapatkannya. Aku berterima kasih padanya karena telah melahirkan putriku ke dunia ini.Aku tid

  • Kembalilah Padaku   Bab 261

    Laura“Sekarang giliranmu. Berikan tanganmu,” kata Jason sambil mengulurkan tangannya padaku untuk mengeluarkan aku dari bunker berbahaya, tempat baku tembak sedang terjadi antara para polisi dan penjahat yang telah mengancam akan membunuh adikku dan temannya.Ada garis ketegangan di antara mata Jason dan rahangnya terkatup. Dia tidak suka aku bersikeras menyuruhnya mengeluarkan Clara terlebih dulu, tapi aku tidak memberinya kesempatan selain menyelamatkan gadis itu terlebih dulu.Jadi, sekarang aku mengangkat tanganku ke arahnya supaya dia bisa membawaku pergi dari sana, tapi sebelum dia bisa menggenggam tanganku, tubuhku terpukul dengan keras dan terbanting ke lantai. Aku terengah-engah dengan berat ketika aku merasa paru-paruku kehabisan udara. Rasa sakit di bagian tubuhku yang terbentur mengenai lantai menyebar ke seluruh tubuhku. Sebelum aku mengetahuinya, seorang pria mencengkeram leherku dengan erat dengan tatapan membunuh di matanya.“Kamu yang menelepon polisi, ‘kan, dasar

  • Kembalilah Padaku   Bab 260

    LauraPada saat itu, ketika salah satu dindingnya meledak, semua orang di dalam ruangan itu terpental dari posisi mereka. Aku terdiam sesaat. Apakah aku sudah mati? Ataukah aku kehilangan salah satu anggota tubuhku? Apa yang telah terjadi? Apakah para polisi yang meledakkan temboknya? Mereka tidak memiliki jalan lain untuk masuk ke sini?Ada dengungan di dalam telingaku setelah suara ledakan yang keras sekali. Mungkin saja aku menjadi tuli setelahnya, tapi aku mendengar suara orang-orang di sana. Awalnya, rasanya seperti aku berada di bawah air, tapi suaranya makin keras dan jelas ketika indra-indraku mulai pulih kembali.Orang-orang berteriak keheranan, beberapa orang kesakitan, dan yang lainnya terkejut. Ada orang-orang yang terkubur sementara yang lainnya mencoba menarik mereka keluar dari runtuhan itu. Namun, suara tembakan mulai terdengar.Merasa tertekan, aku mencari-cari Clara dengan mataku dan melihatnya terbaring di lantai, terbatuk-batuk karena debu dari reruntuhan dindin

  • Kembalilah Padaku   Bab 259

    LauraMarkas Lukman benar-benar terlihat seperti tempat kriminal yang bahkan terlibat dengan mafia. Aku berani bertaruh obat-obatan ilegal sedang dikemas dan banyak uang tunai sedang dihitung dan disimpan di koper, yang jelas akan digunakan untuk pertukaran rahasia. Para pria berwajah suram yang bekerja di sana menatapku curiga ketika aku berjalan melewati mereka, mengikuti wanita itu dan orang-orang bersenjata, mengantarku ke bos mereka.Aku langsung mengenali Lukman ketika aku melihatnya. Dia memiliki karisma yang kuat dan penampilan seperti pria nakal. Dia sedang berdiri dengan beberapa pria bersenjata lainnya di belakang konter. Musik agresif bisa terdengar dari stereo di ruangan yang lebih terlihat seperti bunker yang pernah digunakan di masa-masa perang dan setelahnya ditinggalkan dan sekarang dipakai oleh geng kriminal ini. Tempat ini cerah, tapi penerangannya terasa kasar.Mereka semua memandangku sekarang dan aku sejujurnya merasa seperti seekor binatang yang akan segera di

DMCA.com Protection Status