Share

Bab 305

Penulis: Meminger
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-12 18:00:01
Laura

“Apa yang kamu lakukan? Pacarku ada di bawah …. Hentikan,” pintaku dengan jantung yang berdegup kencang seraya dia membawaku bersamanya ke teras rumah Fia, tapi dia tidak berhenti dan membawaku ke lantai atas dan menutup pintu depan untuk memastikan kami tidak akan tertangkap atau diganggu.

“Tama sedang mengalihkan perhatian mereka, tapi kita tidak punya banyak waktu,” katanya seraya dia menghampiriku.

Aku terkesiap karena dia begitu dekat. Angin malam meniup rambutku dan membuat kulitku merinding. Ataukah cara dia menghampiriku begitu berbahaya hingga aku merinding? “Apa yang ingin kamu katakan?”

“Aku ingin menjelaskan bahwa aku kehilangan kendaliku. Aku seharusnya tidak membawa Niken kemari, tapi dia bersikeras. Dia sangat keras kepala, tahu?” katanya.

“Jadi, kamu ingin aku memberimu selamat? Kalau begitu, selamat atas hubunganmu,” kataku padanya dengan sedikit getir.

“Aku tidak berpacaran dengannya,” sangkalnya.

“Namun, kamu akan segera menjadi pacarnya.”

“Dengar, ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembalilah Padaku   Bab 306

    Tama“Hadirin sekalian, aku baru saja menjadi seorang ayah!” ujarku secara lantang begitu aku turun ke lantai bawah rumahku. Senyuman lebar menghiasi wajahku, menunjukkan seberapa besar kebahagiaanku.“Wah! Itu benar, Tama. Selamat, ya! Kamu pantas menjadi seorang ayah,” kata Jason sambil berjalan menghampiriku dengan pincang dan bertumpu pada satu kakinya karena kondisi kakinya yang lain belum cukup baik. Dia memelukku dengan erat sambil memberiku selamat, membuatku tertawa lepas dengan lantang dan bahagia.“Terima kasih, Jason. Aku sangat bahagia. Sekarang aku adalah ayah dari tiga anak. Aku akhirnya bisa mengatakan bahwa aku jauh lebih baik darimu. Kamu lemah,” kataku sambil tertawa, mengejeknya.“Baiklah, nikmatilah kebahagiaanmu, dasar bodoh,” katanya padaku sambil meninju perutku dengan pelan dan menikmati dirinya sendiri.“Oh, lihat, sekarang aku bisa mengalahkanmu, tahu.” Aku mengepalkan tanganku dan berpura-pura meninjunya. “Aku bisa mengalahkan orang cacat sepertimu,” ej

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Kembalilah Padaku   Bab 307

    Tama“Di mana Jason? Aku tidak melihat dia pergi,” tanya Niken, mulai curiga. Sudah beberapa menit berlalu sejak Jason berhasil menemui Laura dan aku sedang berada di ruang tengah dan berbincang dengan Gideon dan dokter itu, mengalihkan perhatian mereka.Aku mengangkat bahu untuk menanggapi pertanyaannya. “Terakhir aku melihat dia, dia bilang dia ingin ke kamar mandi,” jawabku sambil tersenyum, tapi kami semua adalah orang dewasa di sana dan aku bisa melihat dengan jelas di mana Jason sekarang.Niken mengangguk sambil tersenyum tipis. “Omong-omong, aku ingin menemui istrimu juga dan memberi selamat kepadanya,” katanya, ingin berkeliling rumah untuk mencari Jason, tapi aku tidak akan membiarkannya. Ini adalah rumahku.“Oh, kurasa itu bukan ide bagus sekarang. Fia dan Laura itu sangat dekat. Sekarang mereka pasti sedang membicarakan hal-hal yang intim, jadi lebih baik jangan mengganggu mereka. Fia baru saja melahirkan seorang bayi, tapi lain kali aku yakin dia tidak akan masalah bert

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Kembalilah Padaku   Bab 308

    TamaEsok paginya, aku berada di kamar bersama Fia dan putri kami Abel, berbincang dan terkagum pada bayi yang baru lahir.“Bolehkah aku menggendongnya? Aku berjanji aku tidak akan menjatuhkannya,” tanyaku, mataku berbinar seraya aku menatap tuan putri di dalam tempat tidur bayi itu.Fia dan Abel tertawa mendengar perkataanku. “Kamu harus lebih berhati-hati, Papa,” kata gadis itu sambil menggelengkan kepalanya, meniru tingkah Fia yang selalu dia lakukan ketika Fia ingin mengajari kami.“Oh, tapi aku berhati-hati, kok,” komentarku, terlihat tersinggung, membuat mereka tertawa lagi.“Kamu itu sangat ceroboh, Tama,” kata Fia sambil mengangkat bayi Hansel dari tempat tidur bayi dan menggendongnya. “Duduklah di kursi itu. Lebih baik melakukannya di sana.” Dia menunjuk ke arah kursi dengan matanya dan aku pun duduk di sana sambil menghela napas.“Sekarang aku sudah siap. Bawa si kecil itu ke sini. Bawa dia,” kataku dengan lengan yang terentang. Fia menghampiriku bersama Abel dan dia me

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14
  • Kembalilah Padaku   Bab 309

    Suzy“Dia masih tidak mengangkat teleponmu?” tanya Clara seraya dia mencoba membuat Emy diam karena bayi itu terus menangis tanpa henti.“Iya, dia terus mengabaikan aku,” jawabku dengan gugup sambil menelepon Tama lagi.“Dasar bodoh! Apakah dia hanya menghamilimu dan kemudian membuangmu seolah-olah kamu bukan siapa-siapa? Benar-benar bodoh!” amuk Clara, merasa jijik.“Kurasa aku harus pergi ke sana secara langsung dengan Emy,” kataku sambil meraih sebuah tas dan beranjak untuk memasukkan baju-baju bayi ke dalamnya.“Aku tidak akan melakukan ini jika aku adalah kamu, Suzy. Kamu terlalu pasrah dengan situasi ini. Jika aku jadi kamu, aku tidak akan memberikan dia kepuasan sedikit pun dan akan mengirimkan anak ini ke tempat mana pun yang menerima bayi untuk diadopsi. Si bodoh itu tidak pantas mendapatkan kepuasan apa pun darimu,” saran temanku, masih menggendong putriku.Aku mengernyit dengan ekspresi sedih, memikirkan hal itu. Aku baru-baru ini menemukan bahwa Emy memiliki penyakit

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14
  • Kembalilah Padaku   Bab 310

    Fia“Apa?” seru Tama ketika Neli, anggota staf kami, memberitahunya bahwa seorang wanita bernama Suzy ada di luar dan berkata bahwa wanita itu ingin berbicara dengannya. “Sungguh? Suzy ada di sini?” tanya Tama tercengang.“Mungkin saja benar. Pasti terjadi sesuatu pada bayinya. Dia terus meneleponmu beberapa kali,” kataku padanya, mengingatkannya akan hal itu.“Omong-omong, wanita yang bersama dengannya sangat agresif,” ujar Neli, membuatku mengernyit.“Agresif?” tanyaku, mencoba memahaminya.“Wanita ini mungkin Clara, temannya,” jelas Tama.“Gadis yang hampir Laura korbankan nyawanya untuknya di Tangerang Selatan? Oh, ya ampun. Dia pasti pengguna narkoba nakal lainnya,” kataku sambil memeluk bayiku seakan-akan secara naluriah ingin melindunginya.“Tidak apa-apa, Fia. Kamu tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya. Aku hanya akan berbicara padanya, lalu aku akan kembali untuk mengurus anak-anak kita,” katanya padaku sambil beranjak ke arah pintu. Kami sedang menikmati siang hari be

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-15
  • Kembalilah Padaku   Bab 311

    Fia“Apa?” seru Tama ketika Neli, anggota staf kami, memberitahunya bahwa seorang wanita bernama Suzy ada di luar dan berkata bahwa wanita itu ingin berbicara dengannya. “Sungguh? Suzy ada di sini?” tanya Tama tercengang.“Mungkin saja benar. Pasti terjadi sesuatu pada bayinya. Dia terus meneleponmu beberapa kali,” kataku padanya, mengingatkannya akan hal itu.“Omong-omong, wanita yang bersama dengannya sangat agresif,” ujar Neli, membuatku mengernyit.“Agresif?” tanyaku, mencoba memahaminya.“Wanita ini mungkin Clara, temannya,” jelas Tama.“Gadis yang hampir Laura korbankan nyawanya untuknya di Tangerang Selatan? Oh, ya ampun. Dia pasti pengguna narkoba nakal lainnya,” kataku sambil memeluk bayiku seakan-akan secara naluriah ingin melindunginya.“Tidak apa-apa, Fia. Kamu tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya. Aku hanya akan berbicara padanya, lalu aku akan kembali untuk mengurus anak-anak kita,” katanya padaku sambil beranjak ke arah pintu. Kami sedang menikmati siang hari be

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-15
  • Kembalilah Padaku   Bab 312

    Suzy“Kalau begitu, selamat, Fia, jika itulah yang kamu inginkan,” katanya sambil menatapku dengan muram. “Kamu bilang temanku dan aku tidak disambut di sini, tapi bagaimana dengan Emy? Apakah dia disambut di sini? Kamu pernah ingin aku menyerahkan putriku padamu dan aku menolaknya, tapi aku kembali memikirkannya dengan lebih baik. Kamu akan tahu bagaimana caranya mengasuh putriku, jadi aku memintamu untuk menjaganya,” katanya padaku.Kuharap keputusan ini bisa kuambil dengan mudah, tapi tidak—sebaliknya, keputusan ini menyakiti jiwaku.“Apa? Apa yang kamu lakukan?” tanya Tama dengan raut wajah kebingungan. “Apakah kamu menyerah terhadap Emy?” Clara, aku, pasangan suami-istri itu, dan bayi-bayi kami masih berada di ruang tengah rumah Keluarga Kusuma seraya mereka menatap kami dengan terkejut setelah mendengar permintaanku.“Aku tidak dapat menjaganya, Tama. Emy baru-baru ini jatuh sakit dan ketika aku pergi ke rumah sakit, mereka mendiagnosisnya dengan masalah jantung kronis,” jela

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16
  • Kembalilah Padaku   Bab 313

    SuzyKemudian, aku merasa Clara menarik lenganku ke arah pintu keluar. “Ayo cepat pergi, Suzy, sebelum mereka melepaskan anjing-anjing mereka dan mengusir kita dari sini dengan kasar,” ujarnya sambil menuntunku pergi. Begitu kami memasuki mobil, Clara dengan cepat melaju pergi dan kemudian memberiku tisu supaya aku bisa menghapus air mataku. “Oh, kawan, jangan menangis. Itu adalah sebuah pembebasan. Gadis itu akan membuatmu kerepotan dan kamu hanya akan menderita jika kamu terus mempertahankannya. Wah, kamu terlalu muda dan cantik jika hidupmu terhambat karena ini. Semangatlah! Hidupmu masih panjang dan masih banyak uang yang akan kamu dapatkan, tahu? Jangan lupakan bahwa anak-anak selalu berujung memaafkan orang tua mereka. Gadis itu suatu hari pasti akan memaafkanmu, aku yakin.”*****Fia“Aku masih tercengang olah apa yang baru saja terjadi di sini. Suzy baru saja meninggalkan anaknya di sini bersamamu dan pergi begitu saja?” komentarku, berpikir bahwa itu sangat konyol. “Hal in

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16

Bab terbaru

  • Kembalilah Padaku   Bab 365

    Suzy Allen Musim kemarau Jakarta menyebar ke mana-mana, tapi cuacanya tidak dingin maupun panas. Aku sedang memandang pemandangan yang tidak menarik melalui jendela ruang tunggu penjara kota itu. Bahkan, pemandangan di luar hanyalah sebuah titik buta. Benakku melayang begitu jauh selagi aku merokok dengan gugup. Terlalu banyak hal yang dipertaruhkan bagiku untuk bahkan melemaskan otot-ototku.Berminggu-minggu telah berlalu sejak aku meninggalkan putriku pada Tama dan istrinya. Sejak saat itu, aku belum bisa tidur dengan damai. Mimpi buruk mengerikan tentang Emy menghantuiku setiap malam. Rasanya seolah-olah anak itu sudah mati dan menghantuiku dalam sosok hantu jahat.Dia selalu menyalahkan aku karena telah membuatnya sakit dan meninggalkannya. Dia mengharapkan hal-hal buruk untukku dan berharap aku akan menderita. Itu sangat menggangguku sehingga aku harus hidup dengan obat-obatan. Gadis yang telah kulahirkan adalah mimpi terburukku.“Nona Allen.” Aku mendengar seseorang memanggi

  • Kembalilah Padaku   Bab 364

    LauraSepanjang perjalanan pulang, Anna menceritakan pada kami apa yang terjadi selama tujuh hari terakhir. Dia tinggal di rumah Keluarga Kusuma dan tampaknya bersenang-senang dengan anak-anak mereka.“Itu menyenangkan sekali! Abel dan aku bermain dengan bayi-bayi sebelum tidur. Mereka menggemaskan sekali! Hansel itu bayi yang menggemaskan dan Emy suka tidur,” katanya dengan bersemangat.“Untunglah kamu bersenang-senang di sana, sayangku.” Aku membetulkan rambutnya sambil tersenyum.“Em, tampaknya Keluarga Kusuma hampir mencuri putri kami dari kami. Karena kamu senang tinggal di rumah Keluarga Kusuma, apakah kamu tidak keberatan menghabiskan waktu bersama kami sekarang, tuan putri?” tanya Jason dengan cemburu.“Tentu saja aku akan tinggal denganmu, dasar konyol.” Gadis itu memeluk lengan ayahnya. “Aku amat sangat merindukan kalian.”“Keluarga Kusuma memang luar biasa, tapi Anna tidak akan menukar kita untuk siapa pun. Kamu tidak perlu cemburu. Benar, ‘kan, sayang?” kataku dengan

  • Kembalilah Padaku   Bab 363

    Laura“Mama Papa! Kalian sudah kembali!” panggil Anna pada kami seraya dia berlari menghampiri kami di bandara. Jason dan aku baru saja tiba dan hal pertama yang kami dapatkan adalah pelukan yang dalam dan hangat dari putri kami.“Astaga, sayang. Kami sangat merindukanmu,” kataku seraya aku mengusap punggungnya. Dengan lengan kecilnya melingkari leherku dan lengannya yang lain melingkari leher ayahnya, kami berdua harus berlutut supaya bisa memeluknya dengan benar.“Untunglah kalian sudah kembali. Fia bilang kalian berdua perlu berlibur, tapi kalian akan pulang nanti,” katanya sambil memandang kami dengan senyuman lebar. Dia sangat menggemaskan.“Iya, Fia benar, tapi kita sudah pulang,” kata Jason sambil menepuk kepala putrinya. “Bagaimana kabarmu? Apakah kamu bersikap dengan baik di rumah Keluarga Kusuma?”“Iya, aku bersikap dengan baik. Aku hanya kehilangan satu gigi,” jawabnya sambil menunjuk giginya yang tanggal.“Oh, itu normal, sayang. Anak-anak seumuranmu pasti akan kehila

  • Kembalilah Padaku   Bab 362

    LauraJason dan aku sedang tinggal di pulau cinta yang mana segala hal begitu sempurna bagi jiwa kami. Tempat itu luar biasa dan menyegarkan, tapi karena kebahagiaan tidak selalu bertahan selamanya, ketika kami terbangun pagi itu, kami tahu hari ini adalah hari ketujuh. Kami melakukan rutinitas kecil kami yang kami lakukan satu pekan ini sambil berpura-pura seolah-olah tenggat waktunya tidak ada di ambang pintu.Jason sedang berada di area kolam sekarang, hanya duduk di kursi santai, memandang pemandangan pagi dengan raut wajah murung. Aku menghampirinya dengan dua gelas anggur dan duduk di sampingnya, menyerahkan anggur itu padanya.Dia tersenyum padaku, menerima gelasnya. “Terima kasih.”Aku menyesap anggur itu sambil menikmati pemandangan. “Di sini indah sekali. Rasanya seperti disihir,” komentarku sambil tersenyum. Tempat itu benar-benar tidak dihuni karena, selama kami tinggal di sini selama berhari-hari, kami tidak melihat satu pun manusia ataupun hewan besar. Itu pasti adala

  • Kembalilah Padaku   Bab 361

    LauraDia dan aku sedang memandang satu sama lain dengan dalam sambil membelai satu sama lain. “Kapan kamu menyadari bahwa kamu mencintaiku? Kapan itu terjadi?” tanyaku, ingin mengetahui sesuatu yang sangat intim pada saat itu yang sangat penting bagiku.Aku telah menghabiskan seluruh waktuku, menunggunya untuk akhirnya mencintaiku karena dia tidak menikahiku karena cinta, tapi Jason tidak pernah mengatakan padaku bahwa dia mencintaiku ketika dia dan aku masih menikah. Namun, sekarang, berjarak lima tahun, dia bilang dia mencintaiku setiap kali ada kesempatan. Itu membuatku penasaran kapan dia akhirnya menyadari bahwa dia mencintaiku.Dia melemparkan kepalanya sedikit dan tertawa terbahak-bahak. “Apakah kamu benar-benar ingin mengetahuinya?”Aku mengangguk. “Aku hanya ingin tahu kapan kamu mulai mencintaiku.”Dia sedang membelai wajahku sekarang. “Kenyataannya adalah aku selalu mencintaimu sedari dulu, Laura. Namun, aku harus kehilangan dirimu dulu untuk menyadarinya,” katanya, ma

  • Kembalilah Padaku   Bab 360

    LauraSiang itu, Jason dan aku bermain di air laut yang dingin seakan-akan kami adalah dua anak-anak tanpa kekhawatiran sedikit pun. Saat-saat yang bisa kumiliki dengannya sangat berharga. Tawa muncul dengan begitu mudah dan sentuhan dilakukan tanpa rasa takut. Aku terus-menerus mengingat saat-saat ketika cintaku padanya bersemi untuk pertama kalinya, di umur yang naif, ketika yang kuinginkan hanyalah dia.Jason meletakkanku di punggungnya dan berenang denganku bergantung ke lehernya, menggunakan tubuhnya sebagai pelampung. Terkadang dia akan menjatuhkan aku ke air dan aku akan melempar air padanya. Kami terus berenang di sana hingga kaki dan tangan kami tidak kuat lagi dan telapak tangan kami menjadi keriput karena terlalu banyak kontak dengan air.Ketika kami meninggalkan laut, hari sudah hampir malam. Dia dan aku berjalan kembali ke rumah pantai, berpelukan karena kami tidak ingin terpisah.“Aku benar-benar harus lebih sering melakukan ini,” komentarku seraya dia dan aku beranja

  • Kembalilah Padaku   Bab 359

    LauraKILAS BALIKBeberapa saat kemudian, aku berjalan menyusuri taman rumah besar Santoso di Bekasi dengan Rosa di sampingku. Kami sedang membicarakan kebodohan wanita selagi dia dan aku membentuk ikatan karena dia adalah ibu Jason dan aku akan menjadi istri Jason. Kami perlu terbiasa dengan satu sama lain dan itu tidak sulit bagiku.“Hm, jadi maksudmu kamu bertemu dengannya di kampus dan memiliki romansa klise sebelum dia memintamu menikah dengannya?” tanyanya, setengah mengejek.“Iya, kami bertemu di kampus, tapi tentang klise itu, kurasa kamu tahu bahwa sebenarnya tidak begitu, Rosa,” jawabku sambil tertawa kecil.Dia memutar bola matanya, masih bercanda. “Tentu saja aku tahu. Jason itu tidak normal. Aku mengenal anak laki-laki yang kulahirkan.” Dia menggelengkan kepalanya seakan-akan dia mengetahui semua eksploitasi putranya dan tidak merendahkan.“Itu jadi membuatku yakin lagi. Untunglah kamu sadar terhadap situasinya,” komentarku sambil tersenyum kecil dan kemudian memanda

  • Kembalilah Padaku   Bab 358

    LauraKILAS BALIKJadi, Jason membawaku ke Bekasi, tempatku bertemu dengan keluarganya. Seperti yang diduga, ibunya adalah wanita yang manis, sangat penyayang dan perhatian sehingga aku ingin menjadi dekat dengannya. Dia tidak membuatku merasa aneh atau seperti ikan yang berada di luar air. Malah sebaliknya, aku merasa disambut dan dihargai oleh kedua wanita di dalam hidup Jason, yaitu ibunya dan neneknya.“Hidangan ini luar biasa, Rosa. Selamat,” kataku, memuji makanannya dengan senyuman manis. Ibu mertuaku telah mempersiapkan hidangan indah yang dimasak sendiri dengan penuh cinta dan perhatian karena dia ingin menyenangkan aku. Itu berarti segalanya bagiku.“Aduh, terima kasih banyak, cantikku. Untunglah kamu menyukainya,” katanya sambil tersenyum konyol mendengar pujian itu. “Jason pilih-pilih makanan, jadi dia jarang memuji masakanku. Untunglah setidaknya kamu berbeda dengannya.” Dia tertawa, dengan pelan menarik telinga putranya dan membuatnya mengernyit.“Duh, Rosa,” kata Ka

  • Kembalilah Padaku   Bab 357

    LauraKILAS BALIK“Karena kamu sudah berjanji pada ibuku, apakah kamu masih berpikir untuk menolak ajakanku?” tanya Jason, memasukkan ponselnya kembali ke dalam sakunya.Aku menghela napas pasrah sambil tersenyum. “Sebenarnya, akan menyenangkan bertemu dengannya,” jawabku, benar-benar menginginkan itu. Jason telah mengejutkanku dengan menelepon ibunya dengan sangat tiba-tiba, tapi aku tidak dapat menjelaskan bagaimana berbicara dengan Rosa telah membuatku merasa lebih tenang. Tampaknya dia adalah wanita periang yang tidak akan bersikap arogan padaku atau merendahkan aku karena aku berasal dari realitas yang berbeda dari mereka. Jadi, aku ingin bertemu dengannya dan melaksanakan pernikahannya.“Hm, kalau begitu sebaiknya kita segera mengemasi barang-barangmu, benar? Di mana kamarmu?” tanyanya, sudah beranjak menyusuri lorong rumah kecil bibiku.“Ya ampun … di sana,” kataku sambil menunjuk ke arah yang benar.“Ruangan tuan putri, ya,” komentarnya sambil terkekeh ketika dia melihat

DMCA.com Protection Status