Share

Bab 164

Penulis: Meminger
Laura

Aku masih hancur setelah kunjungan Kinan ke kantor Hextec. Malam itu ketika aku pulang, aku membiarkan para gadis berbincang dan menghabiskan waktu bersama di ruang tengah dan aku lebih memilih untuk pergi ke kamar setelah mandi, mengaku bahwa perasaanku sedang baik dan aku sangat kelelahan, dan aku memang begitu.

Jadi, aku berbaring di kasur dan mencoba tidur setelah meminum beberapa obat, tapi aku tidak bisa. Pikiranku kalang kabut karena kejadian baru-baru ini. Aku tidak tahu harus berpikir bagaimana terhadap tawaran Kinan. Aku tidak bisa mengelak bahwa Hextec berada di ambang kehancuran karena kesalahanku. Tempat yang merupakan mimpi bagi semua orang yang terlibat terancam ditutup hanya karena aku membiarkan Jason kembali ke dalam hidupku.

Jason Santoso selalu seperti angin topan yang menghancurkan segala hal di sekitarku. Tampaknya tidak mungkin baginya untuk tidak menghancurkan aku. Ada banyak yang dipertaruhkan sekarang. Aku tidak bisa kehilangan Hextec setelah kami men
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Kembalilah Padaku   Bab 165

    ”Mama?” panggil putriku dengan lembut seraya dia memasuki kamar.Aku dengan cepat mengusap air mataku dan mengangkat kepalaku untuk menatapnya. “Kemari, tuan putriku,” panggilku padanya, membuka kedua tanganku.Dia berjalan menghampiriku, memanjat ranjang, dan memelukku. “Apakah Mama sakit?” tanyanya, khawatir padaku.Aku tersenyum dengan penuh kasih sayang, menggelengkan kepalaku. “Aku tidak sakit, sayang. Mama hanya sedikit lelah,” kataku, mengelus rambutnya.“Bolehkah aku tidur dengan Mama malam ini? Dengan begitu Mama tidak akan merasa sendirian,” katanya sambil menatapku.“Aku menghargai kekhawatiranmu, sayangku,” kataku, memberikan dia ruang supaya dia bisa berbaring, berpelukan denganku. “Apakah kamu merindukan Jason?” tanyaku padanya setelah beberapa saat. Memang benar bahwa aku memiliki masalah dengan pria itu, tapi aku telah memperkenalkannya pada putriku sebagai ayahnya. Anna tidak bisa disalahkan untuk apa pun yang terjadi di antara aku dan ayahnya.“Iya, aku merinduk

  • Kembalilah Padaku   Bab 166

    TamaBerminggu-minggu kemudianFia dan aku mengunjungi dokter kandungan dengan rutin yang telah mengawasi kehamilannya dengan baik. Fia sedang berbaring di ranjang sementara dokter tersebut melakukan ultrasonografi dan bayi kami ditampilkan di layar.“Apakah kalian bisa melihat jantungnya yang berdetak?” tanya dokter itu, menunjuk ke layar yang menunjukkan gambar seorang bayi yang tidak begitu jelas. “Lihat, bayinya sehat,” tambahnya, membuat aku dan Fia terkagum, benar-benar terharu oleh pemandangan itu.“Kelihatannya seperti kancing kecil. Kecil sekali, benar-benar menggemaskan,” kata Fia, tersenyum terharu, seraya dokter terus menggerakkan alat USG itu pada perutnya.“Apakah jenis kelaminnya sudah bisa dilihat, Dok?” tanyaku dengan cemas, tidak sabar agar anak ini segera lahir.“Apakah kalian menginginkan laki-laki atau perempuan?” tanya dokter itu pada kami.“Aku pribadi lebih memilih laki-laki, tapi aku juga tentunya akan tetap senang menjadi ayah dari seorang perempuan,” j

  • Kembalilah Padaku   Bab 167

    Dia menggeram dan mengangguk. “Bayinya tumbuh dengan baik, tapi Suzy sedikit keras kepala,” katanya.“Apa maksudmu keras kepala?” tanyaku penasaran.“Dia tidak suka mengikuti peraturan. Aku pernah menangkapnya merokok diam-diam bahkan setelah aku memintanya untuk berhenti merokok sekarang karena dia sedang mengandung seorang anak,” katanya, terlihat tidak nyaman dengan situasi ini.“Yah, melihat itu adalah Suzy, aku tidak kaget. Dia tidak memiliki latar belakang yang baik, karena itulah dia tidak akan pernah menjadi ibu yang baik,” kataku, membukakan pintu mobil untuknya ketika kami tiba di tempat parkir klinik.“Terima kasih,” ujarnya, memasuki mobil dan memasang sabuk pengaman. Aku juga turut masuk. Aku sudah melaju. “Aku hanya perlu menunggu beberapa minggu sampai bayinya lahir. Lagi pula, aku tidak akan lagi stres karenanya,” kata Fia.“Apa yang kamu akan lakukan terhadap Suzy ketika bayinya telah lahir?” tanyaku, memperhatikan jalanan dan dia sekaligus.“Ini tidak seperti ak

  • Kembalilah Padaku   Bab 168

    JasonTama tidak mengetahuinya, tapi aku telah mengikutinya seharian. Dia bilang padaku kalau dia akan bertemu dengan Fia untuk kunjungan rutin kehamilannya, jadi tanpa memberitahunya, aku mengikutinya. Aku perlu berbicara dengan Laura dan bertemu dengan putriku, tapi karena Laura telah memblokir seluruh kontaknya denganku dan dia bahkan belum memberitahuku di mana dia tinggal, aku tidak bisa menemukannya, terutama karena aku telah kehilangan semuanya dan aku sudah tidak bisa lagi mempekerjakan penyelidik swasta untuk menguntitnya.Mobil Tama berhenti di bawah gedung apartemen di tengah-tengah Jakarta Selatan dan tidak lama kemudian, Fia turun dari mobil dan memasuki gedung itu. Ah, jadi itu tempat tinggal Laura. Masih di dalam taksi, aku menundukkan seluruh badanku ketika mobil Tama melewati taksiku setelah mengantar Fia. Aku melakukannya supaya Tama tidak akan melihatku di sana karena aku tahu jika dia melihatku, dia akan menghentikanku untuk menemui Laura.“Aku akan turun di sini

  • Kembalilah Padaku   Bab 169

    Aku kurang lebih telah kehilangan seluruh uang dan posisiku. Pengaruhku di kota telah dirampas dariku dan namaku diasosiasikan dengan hal-hal buruk. Semua teman dan rekanku yang kukira menyayangiku dan akan terus berada di sisiku selamanya telah meninggalkan aku. Bahkan Tama pun terasa sedikit jauh, lebih memilih untuk menjauh dariku untuk menyenangkan Fia. Aku tidak bisa menyalahkannya karena itu. Lagi pula, dia hanya ingin mengembalikan pernikahannya.Namun, aku sedang melalui kesulitan karena segalanya yang berada di bawah namaku tidak lagi menjadi milikku. Ibuku telah menyarankan aku untuk berbicara dengan ayahku dan meminta bantuan finansial darinya, sesuatu yang tidak akan pernah aku lakukan. Aku lebih memilih untuk merangkak melalui sampah daripada meminta bantuan dari pria itu karena aku yakin dia akan senang karena aku telah gagal dalam segala hal di hidupku seolah dia adalah orang paling sempurna di dunia.Jadi, tentu saja aku tidak meminta bantuannya, aku harus membangkitk

  • Kembalilah Padaku   Bab 170

    Laura “Siapa yang memiliki ide bagus untuk menyewa Barney? Putriku sangat menyukainya,” kataku sambil terkekeh-kekeh melihat Anna bermain dengan penghibur pesta yang sedang memakai kostum dinosaurus Barney.Ada lebih dari 20 anak-anak di sana yang bermain dan bersenang-senang dengan putriku. Mereka adalah teman sekolahnya dan beberapa anak-anak tetangga yang berinteraksi dengan Anna yang ramah ketika dia pergi ke kolam renang dan area bermain, jadi mereka semua hadir di sana untuk merayakan hari yang spesial bagi putriku. Mereka terlihat bersenang-senang dengan Barney.“Itu pasti Fia, aku yakin. Dia menyebutkan beberapa hari yang lalu bahwa kita membutuhkan penghibur pesta,” kata Suzy seraya dia menyajikan jus kepada anak-anak.Aku menatap temanku yang sedang terduduk di sofa dengan seorang gadis yang sedikit lebih tua dari Anna. Itu adalah Abel, gadis yang baru saja dia dan Tama adopsi. Fia mengelus gadis itu, mendorongnya dengan lembut untuk bergabung dengan anak-anak yang lain

  • Kembalilah Padaku   Bab 171

    ”Entahlah, sayang. Terakhir kali aku melihatnya adalah saat kunjungan rutin kehamilan, aku hampir tidak tahan untuk memeluknya. Kurasa aku tidak akan bisa menahannya kali ini,” jawabnya.Aku memegang tangannya dengan lembut dan mengusapnya. “Kenapa kamu harus menahannya?” tanyaku sambil tersenyum.Fia menggelengkan kepalanya. “Aku tidak tahu bagaimana aku akan menanganinya, ditambah Suzy…” katanya.“Apakah menurutmu dia memiliki perasaan pada Tama?” tanyaku. Sepengetahuanku, Suzy hanya berurusan dengan Tama karena uang.“Yah, dia bilang tidak, tapi aku sulit memercayai wanita itu,” jawabnya, mengembuskan nafas.Aku menatap Suzy yang sedang bermain dengan anak-anak sambil tersenyum polos. Apakah dia seburuk itu sampai dia jatuh cinta pada Tama? Dia memang tidur dengannya walaupun dia tahu bahwa dia sudah menikah, jadi kami sepertinya harus mengira sesuatu darinya.“Yah, setidaknya kamu yakin akan hal itu. Apakah Tama tertarik padanya?” tanyaku pada Fia.Dia menggelengkan kepalany

  • Kembalilah Padaku   Bab 172

    Laura “Apa-apaan? Dasar pencuri gila!” seru Suzy seraya kami semua menatap Jason terkejut.Apakah dia benar-benar telah berpakaian menjadi Barney untuk memasuki rumahku sementara pesta putriku sedang diadakan? Kenapa aku tidak keheranan?Aku mengangkat tanganku padanya. “Berikan ponselku,” kataku dengan raut wajah marah.Dia menggeram, meletakkan tangannya ke dalam kostumnya, mengeluarkan ponselnya, dan menyerahkannya padaku. Aku merenggut ponsel itu dari tangannya dengan tidak sabar.“Apakah kamu benar-benar berpikir bahwa aku tidak akan mencari cara untuk hadir di pesta anakku sendiri? Kamu benar-benar merendahkanmu, ya, Laura?” katanya, tersenyum dengan sinis.“Kamu harus panggil pengawal untuk membawanya keluar dari sini, Lau,” ujar Fia, menghampiriku.“Papa!” panggil Anna dengan semangat, berlari ke arah Jason dan memeluknya dengan bahagia. “Jadi, Papa adalah Barney!” tanyanya pada ayahnya.“Apakah kamu menyukainya? Aduh! Aku benar-benar merindukanmu, sayang,” kata Jason,

Bab terbaru

  • Kembalilah Padaku   Bab 515

    AnnaAku sedang bersandar di toilet kamar kecil itu, memuntahkan semua yang telah kumakan hari itu. Aku mual dan seluruh tubuhku gemetar, merasa sangat buruk. Aku seharusnya benar-benar tidak minum alkohol sebanyak itu.Lalu, aku mendengar ketukan di pintu bilik. “An, apakah kamu butuh bantuan?” Itu adalah Panca. Dia berada di sisi lain pintu, mengkhawatirkan aku.“Tunggu sebentar. Aku akan keluar,” kataku dengan suara yang tercekat. Aku menyiram toiletnya dan hampir pingsan di lantai. Saat itu sudah pagi. Panca dan aku sedang berada di dalam klub malam, mencoba bersenang-senang. Aku telah memintanya melakukan itu karena aku ingin melupakan masalah-masalah si*lanku, tapi rupanya aku tidak cukup kuat untuk minum alkohol sebanyak itu dalam sekali minum.“Kalau kamu butuh aku, teriak saja,” kata Panca lagi. Dia mengkhawatirkan aku.Aku menghela napas berat dan meninggalkan bilik, beranjak ke wastafel untuk mencuci wajahku. “Ini adalah kamar kecil wanita. Kamu tidak boleh ada di sini,

  • Kembalilah Padaku   Bab 514

    LauraAku duduk di ranjangku sambil memandang ponsel di tanganku. Aku sedang menelepon Anna lagi, setelah ratusan panggilan yang kucoba lakukan. Dia menolak menjawab semua panggilan teleponku. Ponsel dia di luar jangkauan, tapi aku tetap menelepon karena jika tidak, aku akan merasa benar-benar tidak berguna.Aku belum melakukan apa-apa sejak Anna pergi. Berhari-hari telah berlalu dan Anna belum pulang. Kami bahkan tidak bisa menemukan dia. Meskipun kami memiliki kuasa dan pengaruh yang besar, itu semua terlihat tidak berguna ketika berurusan dengan menemukan seseorang yang tidak ingin ditemukan. Tampaknya, Anna berusaha keras sekali untuk tidak ditemukan.Aku meletakkan ponselku di pojokan ranjangku dan menghela napas dengan bahu yang merosot ke depan, merasa sangat kehilangan arah. Ini tampaknya terlalu kejam. Cara putriku bertingkah tidak normal, setidaknya tidak bagi anak perempuan yang jatuh cinta dan pada umumnya membuat keputusan buruk atas nama cinta. Anna mungkin mencintai a

  • Kembalilah Padaku   Bab 513

    AnnaPanca dan aku harus meninggalkan hotel itu karena orang-orang yang dikirimkan ayahku sudah hampir sampai di pintu kami dengan niat untuk menangkap kami.“Bagaimana mereka bisa menemukan kita?” tanya Panca, gundah, seraya dia dan aku berlari pergi dari penginapan itu.Aku juga sangat kebingungan. Aku yakin kami tidak meninggalkan apa-apa. Kami berlari dan bersembunyi di balik sebuah gang, melihat bawahan-bawahan ayahku berlari ke arah yang berlawanan tanpa mengetahui bahwa kami ada di balik pojokan itu.“Apakan mereka akan kembali?” tanyaku, melihat orang-orang itu menghilang.“Jika mereka berhasil menemukan kita di sini, aku yakin mereka akan menemukan kita lagi,” ujar Panca. “Sepertinya ada yang kita lewatkan ….” Dia berpikir, lalu dia menoleh ke arahku dan mulai meraba-rabaku.“Hei! Apa yang kamu lakukan?’ tanyaku, terkejut dengan cara dia merogoh-rogoh tubuhku.“Pasti ada GPS pada dirimu. Itu akan menjelaskan segalanya,” katanya, meraih tasku, membuka ritsletingnya, dan

  • Kembalilah Padaku   Bab 512

    AnnaPanca dan aku berakhir harus pergi ke sebuah penginapan karena saat itu sudah larut malam dan orang-orang yang dikerahkan ayahku tersebar ke seluruh penjuru kota. Kami harus tetap bersembunyi dan menunggu orang-orang itu pergi supaya mereka bisa memberikan kami minuman agar kami bisa melanjutkan perjalanan kami.Ruangan itu biasa saja dengan dekor kasar dan dua kasur di tengah. Karena uang kami menipis, kami tidak bisa pergi ke tempat yang lebih baik. Bukan hanya itu, jika kami melakukan itu, kami bisa menarik perhatian. Begitu kami tiba di sana, Panca langsung mengintip melalui gorden jendela.“Bisakah kamu melihat mereka?” tanyaku, masih ketakutan. Ingatan tentang apa yang terjadi di taman masih segar di dalam diriku.“Sayangnya tidak,” jawab Panca sambil masih melihat-lihat. “Kita berhasil melarikan diri dari mereka. Namun, kita sebaiknya pergi dari kota ini sesegera mungkin.”Aku menghela napas sambil mengangguk dan duduk dengan berat di ranjang, merasa lelah dan kehabisa

  • Kembalilah Padaku   Bab 511

    Anna“Namaku tidak penting,” jawabnya, dengan ketenangan yang membuatku curiga. “Ayahmu menyuruhku untuk menjemputmu. Waktunya pulang.”Jantungku berdegup di dalam tulang rusukku. Bagaimana bisa ayahku menemukanku? Panca dan aku telah sangat berhati-hati hingga sekarang, kami tidak meninggalkan banyak petunjuk yang akan membuat dia atau siapa pun menemukan kami dengan mudah, tapi pria yang dikirimkan oleh ayahku ini mengatakan bahwa dia ada di sana untuk menjemputku pulang.“Dengar, pasti kamu salah orang, oke? Aku bukan orang yang kamu cari,” kataku pada pria itu, tetap waspada.“Ayolah, Nona Santoso,” jawab pria itu. “Ikutlah bersamaku. Keluargamu membutuhkanmu.” Dia mengulurkan tangannya dan mencoba menggenggam lenganku, tapi aku dengan cepat menghindarinya, menyembunyikan lenganku di balik tubuhku.“Sudah kubilang kamu salah orang. Aku bukan orang yang kamu cari,” kataku lagi, dengan cepat melihat ke arah Panca pergi. Aku telah meminta minum di waktu yang tidak tepat.“Untung

  • Kembalilah Padaku   Bab 510

    AnnaTamannya terang, disinari oleh ribuan lampu berwarna-warni. Aku melihat-lihat ke sekitar, terkagum oleh tempat itu. Aku tidak pernah pergi ke taman hiburan di malam hari dan suasana yang semarak membuatku seperti sedang berada di dalam film. Panca terlihat sama gembiranya seperti diriku, dengan mata yang berbinar dan senyuman lebar di wajahnya.“Jadi, apa rencananya?” tanyanya, menawarkan lengannya untukku seperti seorang tuan.“Bianglala,” jawabku dengan cepat. “Aku ingin melihat semuanya dari atas!”Panca tertawa dan membuat gestur dramatis dengan tangannya. “Sesuai keinginan Anda, Nona An!” candanya. Kami pun beranjak ke arah bianglala.Di samping kami, taman itu sangat ramai. Anak-anak tertawa dan berlari di mana-mana. Seorang penjual berondong jagung, mengenakan topi yang besar dan penuh warna, berteriak untuk menarik lebih banyak pembeli. “Berondong jagung panas, berondong jagung manis, berondong jagung asin! Ayo, ayo, jangan lewatkan!”Aku menatap Panca dan tertawa. “

  • Kembalilah Padaku   Bab 509

    Layla“Aku sedang membicarakan dirimu, Layla,” katanya. “Kembalilah padaku.”Aku terkekeh skeptis. “Apa yang kamu lakukan sekarang? Kenapa kamu mengatakan ini? Apakah kamu benar-benar ingin aku memercayai itu?” tanyaku, skeptis terhadap perkataannya.Maksudku, pernikahan kami sudah berjalan selama bertahun-tahun dan sepanjang waktu itu, aku melakukan segala hal yang bisa kulakukan untuk membuat dia menyadari bahwa ini adalah hal yang penting bagi kami berdua, untuk membuat dia sadar betapa aku mencintainya dan betapa aku bersedia untuk membuat dia bahagia, tapi dia tidak pernah mendengarkan aku. Kebalikannya, malah. Gideon membenciku dan memperlakukan aku seolah-olah dia membenciku.Aku harus menelan banyak hal dalam pernikahan itu untuk tetap berada di sisinya dan berjuang untuk kami berdua. Akan tetapi, begitu aku telah memutuskan untuk akhirnya melihat diriku sendiri dan meninggalkan hubungan yang tidak sehat itu, dia muncul dan mengatakan bahwa dia menginginkan aku kembali. Apa

  • Kembalilah Padaku   Bab 508

    LaylaKetika bel pintuku berbunyi dan aku pergi menjawabnya, aku mengernyit ketika Gideon Nalendra ada di pintuku. “Kamu? Apa yang kamu inginkan di sini?” tanyaku, lebih terkejut dibandingkan tertarik. Sejak aku bercerai dengannya, dia tidak pernah mendatangiku secara langsung, dia selalu mengirimkan seseorang untuk menjemput putranya dan kemudian mengembalikan dia dengan aman setelah beberapa hari, tapi dia tidak pernah datang secara langsung sebelumnya.“Em, hai, Layla,” gumamnya, masih berdiri di pintu apartemenku.“Papa!” Itu adalah Wira kecil yang berlari begitu dia melihat ayahnya di pintu.“Hei, petarung kecil!” seru Gideon, berjongkok untuk menggendong putranya dan memeluknya.“Aku senang sekali bertemu dengan Papa!” ucap anak itu dengan bahagia, memeluk ayahnya. Meninggalkan Surabaya adalah hal yang sulit, terutama karena anak itu sangat menempel dengan ayahnya, tapi dia masih terlalu muda untuk berada jauh dari ibunya bagiku untuk meninggalkan dia bersama Gideon, bukanny

  • Kembalilah Padaku   Bab 507

    AnnaRasanya seakan-akan dunia di sekitar kami menghilang. Panca dan aku sedang menjalani hari yang sempurna, yang mana segala hal tampak memungkinkan, yang mana tidak ada kekhawatiran, hanya kebahagiaan. Musik pop tahun 2000-an terputar dengan lembut melalui pengeras suara toko dan rasanya seperti musik pengiring untuk kisah kami yang mulai tertulis sendiri.Panca menggenggam tanganku dan menarikku ke area aksesori dengan senyuman konyolnya. “Lihat ini!” Dia mengambil sepasang kacamata besar dengan lensa bundar dan bingkai berwarna neon. Dia memasang itu di wajahnya dan membuat pose yang dilebih-lebihkan seolah-olah dia adalah seorang model papan atas. “Sempurna untuk tampilan futuristik, ‘kan?”Aku tertawa dan mengambil kacamata lain, hanya saja kacamata itu memiliki bingkai berbentuk hati. Aku memakainya di wajahku dan menatap Panca sambil tersenyum. “Sekarang iya! Kita siap untuk mendominasi dunia!”Dia tertawa dan mencium pipiku. “Tentunya dunia tidak akan sama jika kita memak

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status