Share

Bab 172

Penulis: Meminger
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-02 14:05:45
Laura

“Apa-apaan? Dasar pencuri gila!” seru Suzy seraya kami semua menatap Jason terkejut.

Apakah dia benar-benar telah berpakaian menjadi Barney untuk memasuki rumahku sementara pesta putriku sedang diadakan? Kenapa aku tidak keheranan?

Aku mengangkat tanganku padanya. “Berikan ponselku,” kataku dengan raut wajah marah.

Dia menggeram, meletakkan tangannya ke dalam kostumnya, mengeluarkan ponselnya, dan menyerahkannya padaku. Aku merenggut ponsel itu dari tangannya dengan tidak sabar.

“Apakah kamu benar-benar berpikir bahwa aku tidak akan mencari cara untuk hadir di pesta anakku sendiri? Kamu benar-benar merendahkanmu, ya, Laura?” katanya, tersenyum dengan sinis.

“Kamu harus panggil pengawal untuk membawanya keluar dari sini, Lau,” ujar Fia, menghampiriku.

“Papa!” panggil Anna dengan semangat, berlari ke arah Jason dan memeluknya dengan bahagia. “Jadi, Papa adalah Barney!” tanyanya pada ayahnya.

“Apakah kamu menyukainya? Aduh! Aku benar-benar merindukanmu, sayang,” kata Jason,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembalilah Padaku   Bab 173

    ”Mama, kenapa Papa tidak bisa tinggal dengan kita?” tanya Anna, terduduk sangat dekat dengan ayahnya.Aku menghela nafas, menggigit bibir bawahku, tidak bisa membicarakan hal itu.“Anna, sayang. Mama dan aku sudah tidak lagi bersama, karena itulah kami tidak bisa tinggal bersama lagi,” jelas Jason pada gadis itu.“Benarkah? Sedih sekali,” ujar Anna, meratapi hal itu dengan bibir yang merengut.Aku menghela nafas dan menyentuh tangannya dengan penuh kasih sayang. “Bagaimana kalau kamu mengambil cemilan untuk Papa?” kataku padanya dan matanya berbinar lagi sambil tersenyum antusias.“Tentu saja, aku akan mengambilkannya,” katanya, bangkit dari kursinya dan berlari pergi.“Polos sekali. Aku harap dia tetap seperti ini, selamanya anak-anak,” kata Jason, menatap ke arah Anna yang baru saja pergi.“Apa yang kamu lakukan di sini, Jason? Apa yang kamu rencanakan? Apakah kamu berniat untuk menyerangku karena aku melakukan kesaksian terhadapmu? Kenapa kamu mengambil ponselku?” tanyaku sam

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • Kembalilah Padaku   Bab 174

    LauraTerkadang, aku merasa bahwa bertengkar dengan Jason seperti sedang melawan angin laut. Bagaimana aku bisa menyangkal perasaanku sambil bersikeras untuk tetap tinggal? Bagaimana aku bisa menghindar dari mata cokelat indahnya yang menatapku dengan begitu dalam? Apa yang dia inginkan? Aku telah melakukan segala cara untuk membuatnya membenciku—untuk membuatnya membenciku dan tidak ingin menatapku lagi. Yang kuinginkan adalah menjadi musuhnya, jadi aku sangat waspada setiap aku melihatnya lagi, tapi Jason menatapku dengan begitu dalam, matanya begitu berat dan dalam yang membuatku berpikir bahwa dia akan menarik pinggangku dan menciumku.Namun, sebelum itu terjadi, Fia menyingkirkan kesempatan itu. “Kukira kamu akan pergi, Santoso,” katanya seraya dia memasuki dapur, membuatku menjauh dari Jason, menyisir rambutku dengan jemariku.“Aku sudah bilang bahwa aku akan pergi,” jawab Jason pada Fia, mendecakkan lidahnya, lalu menatapku. “Seharusnya kamu menyewakan lebih banyak pengawal u

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • Kembalilah Padaku   Bab 175

    Aku mengetuk pintu kamar Suzy dengan lembut, tapi tidak ada jawaban. Jadi, aku memutuskan untuk masuk dengan perlahan. “Maaf, Suzy. Apakah kita bisa berbincang?” tanyaku segera setelah aku masuk, tapi ada koper yang terbuka di atas ranjang dan dia melempar baju-baju dari lemarinya ke koper itu dengan marah. “Apa yang kamu lakukan? Apa maksudnya ini?” tanyaku terkejut.“Apakah kamu ingin aku menggambarkannya?” jawabnya dengan kasar.“Jangan bilang kamu mendengarkan perkataan Jason? Suzy, kamu tahu dia hanya mengatakan itu untuk bermain-main denganmu,” kataku, mencoba mendapatkan perhatiannya.“Aku tidak memedulikan apa yang dia katakan jika aku tidak tahu bahwa itu benar, Laura,” katanya, mengambil baju lainnya dari lemari dengan tergesa-gesa.“Namun, itu adalah kebohongan ketika dia bilang bahwa Fia hanya menggunakanmu sebagai ibu pengganti dan setelah itu dia tidak akan tertarik padamu. Itu tidak benar,” aku bersikeras.Sekarang, dia menghentikan apa yang sedang dia lakukan dan m

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • Kembalilah Padaku   Bab 176

    FiaAku berlutut di depan pintu utama apartemen Laura, beberapa detik setelah kepergian Suzy. Mataku terbelalak, ekspresi ketakutan tertulis dengan jelas di wajahku.“Kenapa Suzy pergi? Kapan dia akan kembali?” Aku mendengar Anna bertanya dengan putus asa.“Tenanglah, Anna. Suzy akan kembali,” jawab Laura dengan penuh kasih sayang, menggendong putrinya.“Kenapa semua orang selalu pergi? Aku ingin Suzy kembali!” keluh gadis itu, mulai menangis dengan lantang. Desas-desus bermunculan di antara anak-anak dan orang dewasa yang menyaksikan seluruh hal itu terjadi.Laura menghampiriku dengan putrinya di pelukannya dan menyentuh pundakku. “Fia, tolong tenangkan diirmu sendiri. Jangan putus asa,” katanya padaku. Aku memohon padanya dengan tatapanku. Jelas sekali dia tidak mengerti apa-apa. “Kita bisa menangani ini nanti. Lagi pula, Suzy tidak memiliki uang. Dia tidak bisa pergi sejauh itu,” tambahnya, membuatku mengangguk setuju. “Kumohon, sayang, aku harus menangani kekacauan ini,” katan

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • Kembalilah Padaku   Bab 177

    ”Anna sudah lebih tenang sekarang,” ujarku untuk menenangkan Laura karena aku bisa melihat garis kekhawatiran di ruang antara kedua matanya.Dia menyengir dan mengangguk. Terima kasih,” katanya.Aku menggeleng pelan dan mengangkat gelas sekali pakai lagi. “Tama pasti sedang berbicara dengannya,” kataku, mengacu pada Suzy, merasakan beban dalam hatiku.Laura mengembuskan nafas panjang. “Fia, kamu tahu bahwa aku peduli padamu. Situasi ini membuatmu cukup terguncang dan kamu tidak bisa terlalu stres karena kehamilanmu. Bagaimana jika kamu mempertimbangkan untuk membiarkan Suzy memiliki bayinya?” ujarnya yang diakhiri dengan saran.Aku menatapnya tidak percaya seolah dia baru saja menyarankan sesuatu yang absurd. “Namun, kamu tahu, jika bukan karenaku, wanita jalang itu pasti sudah membatalkan kehamilan itu saat ini,” ujarku mengingatkannya, membela diriku. Bagaimana bisa Laura menyarankan hal seperti itu?“Oke, tapi kamu tidak perlu melakukannya. Itu adalah urusannya, bukan urusanmu,

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • Kembalilah Padaku   Bab 178

    SuzyPintu depan dari apartemen kecil di gedung sederhana Tangerang Selatan terbuka untukku. Clara, temanku, menatapku dari atas sampai bawah dan berkata, “Lihatlah, wanita jalang ini kembali. Ada apa? Apakah kamu lelah bermain dengan orang-orang kaya itu?”Aku tertawa, memutar bola mataku, mengambil rokok yang menyala dari tangannya, lalu memasuki apartemennya, menarik koperku ke dalam. “Ternyata aku kembali ke sini,” komentarku setelah aku masuk ke dalam.Apartemen itu kecil. Hanya ada lorong masuk, dapur biasa, sebuah kamar dan kamar mandi di belakang. Tempat itu penuh dan ada sedikit bau apak dari sofa yang sudah usang. Pada saat itu, dua pria telanjang terduduk di sana, menandakan bahwa temanku sedang memiliki sesi dengan mereka.“Hei, Clara, bukannya itu temanmu yang terlibat dengan polisi?” kata salah satu dari pria itu yang berkulit sawo matang. Dia sudah menatapku dengan benci. “Sejak kapan kamu hamil, Suzy?” tanyanya, menatap perutku.“Dengar, jika kamu ingin bergabung d

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • Kembalilah Padaku   Bab 179

    “Aku memahami bahwa aku tidak memiliki apa pun atau siapa pun di dunia ini, Clara,” kataku setelah beberapa saat, menjawab pertanyaannya. “Tidak ada yang memedulikan aku, seperti orang-orang ini. Mereka semua selalu hanya ingin ejakulasi dan pergi. Tidak akan ada yang melihatku lebih dari itu.” Suaraku tercekat pada akhirnya.Apa yang terjadi padaku adalah sebuah tipu muslihat. Ilusi semata! Aku bahkan bisa dipanggil menggelikan dan mudah ditipu, tapi aku tidak bisa tidak tersenyum tipis dan merasa hangat ketika Laura menunjukkan sedikit kekhawatirannya padaku. Jauh di lubuk hatiku, aku selalu tahu bahwa Fia hanya tertarik pada kehamilanku—ketertarikan yang tidak sehat, bisa dibilang, dengan asumsi bahwa aku adalah saingannya dan mengandung anak di luar pernikahan dari suaminya di rahimku.Fia membenciku dan tidak sabar untuk mengusirku. Aku tidak menganggapnya lebih dari itu. Aku tidak tertarik padanya karena dia picik, tapi Laura... Dia memiliki perhatian yang menghangatkan hatimu

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • Kembalilah Padaku   Bab 180

    TamaAda keheningan yang menyesakkan di dalam mobil seraya aku mengantar Fia ke alamat teman Suzy. Setelah hari aku terbangun di kamar hotel dengan wanita lain di sisiku, hari terburuk dalam hidupku, bisa dikatakan bahwa Suzy suka membuat ancaman kecil, membuatku pergi ke rumahnya dengan kudapan dan hal-hal lainnya, lalu mengambil uangku. Jika aku menolak melakukannya, aku sudah tahu apa yang akan dia lakukan. Dia akan meraih ponselku dan memberi tahu segalanya kepada istriku, yang membuatku terpojokkan. Terkadang, aku pergi ke rumah temannya ketika dia tidur di sana, jadi dia dan temannya membenciku.“Aku tidak pernah bertemu seorang pria yang mencintai istrinya sebesar kamu,” kata mereka, tertawa. “Kamu bersedia untuk menjadi suruhan kami hanya untuk melindungi pernikahanmu! Kamu sangat setia, Tama Kusuma!”Sangat setia? Apakah aku akan dianggap bersalah setelah berselingkuh dari istriku dan menghancurkan pernikahanku? Apa yang tidak akan kulakukan untuk tidak meninggalkan rumahku

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02

Bab terbaru

  • Kembalilah Padaku   Bab 351

    LauraDi hari pertama di pulau itu, Jason dan aku menghabiskan seharian menempel dengan satu sama lain, tidak dapat memisahkan diri kami bahkan satu menit pun. Perasaan yang kami miliki adalah seolah-olah dia dan aku telah memasuki semacam realitas lain, sebuah mimpi atau gelembung ekstasi tempat aku dan dia bisa bersama tanpa diganggu dari semua permasalahan yang memisahkan kami. Karena itu, dia dan aku sangat takut sesuatu atau seseorang akan datang untuk memecahkan gelembung ini atau membangunkan kami ke kenyataan bahwa kami akan berpisah lagi.Dia dan aku seperti dua orang yang nekat dan gila, bertingkah seakan-akan kami melakukan hal yang sangat kami inginkan tapi sangat dilarang. Kami tidak dapat berbicara atau melakukan apa pun selain membiarkan tubuh kami menari dalam kenikmatan dan kegilaan ekstrem yang berbahaya. Ranjangnya menjadi terlalu kecil bagi kami untuk mematikan api yang membakar tubuh kami dari dalam.Bagiku, tidak ada pria lain di seluruh dunia yang bisa menutup

  • Kembalilah Padaku   Bab 350

    Laura“Aku tidak menyalahkanmu akan apa pun, kamu berhak menarik kesimpulan apa pun yang kamu inginkan. Itu tidak penting bagiku. Lagi pula, aku selalu sendirian dalam hal ini sejak lama,” gumamnya dengan melankolis, masih memandang kaki langit.“Kesimpulan? Aku tidak bisa menyelesaikan apa-apa dengan perut kosong. Kukira kamu akan membawaku ke restoran atau semacamnya,” ujarku padanya, membuat dia menatapku terkejut. “Aku yakin kamu belum makan seharian. Selama apa kamu menungguku di tempat parkir kampus? Astaga, kenapa kamu keras kepala sekali, sih?”“Aku hanya menghabiskan tujuh jam menunggu di sana ….”“Semua ini hanya untukku? Hm, kalau begitu aku harus mulai merasa spesial,” komentarku sambil tertawa seraya aku berjalan kembali ke tempat mobilnya berada.Dia menggenggam sikuku, membuatku menoleh ke arahnya. “Kita baik-baik saja?” tanyanya, ingin memahaminya.“Aku akan terus berada di sisimu jika itu adalah apa yang ingin kamu ketahui,” jawabku padanya.Dia tersenyum padaku

  • Kembalilah Padaku   Bab 349

    LauraKILAS BALIKJason menurunkan kaca jendela mobilnya, menatapku dari dalam. Dia menggerakkan tangannya untuk menyuruhku bergabung dengannya. “Masuklah, ayo jalan-jalan,” undangnya, masih serius.Aku menelan ludah. Melihat bahwa aku tidak bisa kabur, sebaiknya aku mengakhiri ini sekali untuk selamanya dan berpaling tanpa penyesalan apa-apa. Jadi, aku memutari mobilnya supaya aku bisa duduk di kursi penumpang di sampingnya. Begitu aku menutup pintu, dia mulai melaju.“Aku sangat sibuk akhir-akhir ini, aku jadi tidak menyadari bahwa kamu sedang menghindariku,” komentarnya, masih memandang jalan.Aku tidak dapat menjawab apa-apa. Aku hanya membiarkan dia membawaku ke mana pun yang dia mau.Beberapa saat kemudian, dia menghentikan mobil elegannya di jembatan yang jarang digunakan dan kemudian turun dari mobil dan beranjak ke pagar jembatan, memandang matahari terbenam yang indah. Tidak lama, malam akan tiba di Jakarta.Aku bergabung dengannya, merasa terlalu kecil dan sedikit jan

  • Kembalilah Padaku   Bab 348

    LauraKILAS BALIKAku belum bertemu dengan Jason lagi dalam waktu yang lama setelah aku menghabiskan malam bersamanya. Dia bahkan meneleponku sesekali dan meninggalkan pesan suara untukku, tapi aku tidak pernah membalasnya. Akan lebih baik jika aku mendengarkan teman-temanku dan tidak bersikeras pada orang sepertinya meskipun hatiku hanya menginginkan dia.Aku mencoba menghindarinya, tapi terkadang aku tidak sadar memikirkan tentangnya, benakku tenggelam dalam luasnya mata cokelatnya, cara lengannya yang berbentuk memelukku di malam yang panas itu dan membuatku merasa dikagumi, dicintai, dan disayang olehnya.Aku mendapati diriku memikirkan tentangnya di momen-momen yang tidak terduga. Misalnya sekarang, di ruang kelas, selagi dosen ekonomi dan bisnis sedang menjelaskan tentang permintaan, sesuatu yang seharusnya kuperhatikan dengan baik, tapi pikiran-pikiranku tentang laki-laki itu membuat segalanya menjadi sulit.Setelah itu, aku menghela napas, menyelipkan rambutku di belakang

  • Kembalilah Padaku   Bab 347

    LauraKetika Bibi Julia terbangun, dengan wajah yang kusut, telinga yang bengkak, rambut yang berantakan, dan penampilan yang tidak terawat, dia duduk dengan berat di meja dapur dan menuntut, “Cepat bawakan aku sesuatu untuk dimakan! Apakah kamu berniat membuatku mati kelaparan supaya kamu bisa memiliki apartemen ini, bocah?Aku mengembuskan napas tanpa suara dan beranjak menyajikan makanan yang panas dan enak untuknya. Dia makan dengan cepat seakan-akan dia belum makan selama berhari-hari. Mungkin saja itu benar karena dia bahkan tidak memiliki waktu untuk menyiapkan sesuatu untuk dirinya sendiri untuk dimakan. Aku juga duduk untuk menikmati makanan sederhana yang dibuat dengan cinta itu.Dia memandangku dengan tatapan menghina seperti biasa, menyadari rumah yang rapi, dan tertawa mengejek. “Kapan kamu akan menemukan seorang suami dan meninggalkan rumahku, bocah?”“Kalau aku pergi, kamu akan tinggal dengan siapa, Bibi Julia?” jawabku dengan pertanyaan lainnya sambil memotong roti

  • Kembalilah Padaku   Bab 346

    LauraKILAS BALIK“Aku tidak percaya dia menawarkanmu uang setelah kamu tidur dengan dia. Maksudku, itu adalah pengalaman pertamamu dan dia memperlakukanmu seperti wanita j*lang?” komentar Fia, keheranan.Aku harus melihat ke sekitarku untuk memeriksa apakah ada orang lain yang mendengar kata-kata vulgar yang Fia katakan. Dia dan aku sedang berada di lorong kampus. Pada saat itu, aku berterima kasih pada Langit karena sebagian besar mahasiswa lain sedang berada di ruang kelas dan bukan di koridor.Namun, aku menghela napas, memandang ke bawah. “Cukup membingungkan ….” Aku tidak dapat menyangkal bahwa aku kecewa dia melakukan itu.“Aku sudah memperingatimu, ya. Pria itu adalah binatang. Di satu waktu atau waktu yang lain, dia akan berujung menunjukkan cakar-cakarnya. Aku tidak terkejut oleh itu,” katanya sambil mengusap sikuku. Aku tersenyum masam. Memang benar bahwa Jason selalu melakukan hal-hal yang Fia katakan. “Aku yakin kamu bukanlah yang pertama baginya dan tidak akan menjad

  • Kembalilah Padaku   Bab 345

    Laura“Hmm, aku berujung tidak mengikuti kelas hari ini. Kamu lebih membutuhkan aku daripada kuliah sekarang,” jawabku sambil tertawa kecil.“Wah, aku merasa makin spesial sekarang. Lain kali aku merasa buruk, aku akan meneleponmu supaya bisa dimanja olehmu,” katanya sambil terkekeh.Aku pun tertawa juga. “Dasar bodoh, kamu tidak perlu menelepon aku hanya ketika kamu merasa buruk. Aku akan selalu ada untukmu.” Aku mencium keningnya.“Baguslah. Aku menghargainya.” Dia tersenyum padaku. “Namun, aku harus pergi hari ini. Ayahku menjadwalkan pertemuan denganku di Bekasi. Urusan perusahaan dan hal-hal semacamnya. Karena umurku sudah cukup sekarang dan sudah memiliki gelar dalam administrasi, dia harus memberiku posisi sebagai CEO di Perusahaan Santoso,” katanya. Dia lalu terdiam selama beberapa saat.“Sejujurnya, aku tidak sabar mengambil warisan Santoso dari tangan b*jingan itu. Dia selama ini memimpinnya karena aku masih belum cukup umur, tapi itu semua dimiliki oleh keluarga ibuku,

  • Kembalilah Padaku   Bab 344

    LauraKILAS BALIKJason sedang tertidur dengan pulas di sampingku di kasurnya. Dia menggemaskan, sedang memegangi bantal dan memunggungiku. Aku tidak berbusana dan aku ingat betul apa yang telah terjadi di antara aku dan dia semalam. Aku telah memberikan keperawananku padanya dan meskipun aku tahu hatinya mungkin tidak menanggapiku, aku tidak menyesali apa pun.Setelah itu, aku bangkit berdiri, beranjak ke kamar mandi untuk mandi dan mengenakan pakaian yang nyaman. Aku memutuskan untuk membuatkan sarapan untuknya karena kemarin sulit sekali menyuruhnya makan. Dia sangat kacau dan murung sehingga dia menghabiskan semalaman minum-minum. Jika aku tidak menemaninya, aku hampir yakin dia akan mencoba melukai dirinya sendiri.Tentu saja, melihatnya hancur seperti itu karena gadis dangkal seperti Kinan Gunawan membuatku sedih. Fia bilang aku harus menjauh dari Jason dan bahwa, meskipun aku sangat mencintainya, dia tidak pantas untukku. Akan tetapi, aku terus bertahan karena aku merasa dia

  • Kembalilah Padaku   Bab 343

    LauraApa yang terjadi beberapa saat yang lalu di antara Jason dan aku tidak boleh dilihat oleh siapa pun.“Wajahmu memerah karena malu sekarang,” komentar Jason sambil tertawa kecil, terhibur oleh kenekatanku.“Aku tidak malu. Aku hanya tidak mau privasiku diusik, itu saja. Sudah cukup mereka membawa kita kemari tanpa seizin kita,” jawabku, menghela napas dan menarik selimut ke atas supaya dadaku tertutup.“Tenang saja. Mustahil mereka memasang kamera di sini untuk mengamati kita. Jangan terlalu paranoid.” Dia dengan lembut menurunkan selimut yang menutupiku dan memandang tubuhku.“Jangan halangi pemandanganku.” Dia terus mencium bahuku dan mencium kulitku, membuatku terkesiap, tersenyum dan mengubur jari-jariku di rambutnya yang selembut awan.“Aduh …. Sepertinya aku sedikit terluka,” kataku sambil mengerang kesakitan saat dia mengusapkan tangannya di pahaku.“Sudah selesai? Astaga, sepertinya kamu sudah mulai menua.” Dia terkekeh, mengelus pipiku dengan ujung hidungnya. “Dulu

DMCA.com Protection Status