Pertemuan yang telah dijadwalkan pun terlaksana disana tampak pak Alex berada di depan sedang mengarahkan dan memberikan bimbingan seperti yang ia janjikan Minggu lalu Kepa wanita itu, namun kali ini ia berada dalam sebuah kumpulan anak muda seperti biasanya.
Baiklah anak anakku saat ini bapa akan membagikan kisah mengenai kesakitan : Megafon TUHAN.
Nah, BAGAIMANA sih riwayat nya, sehingga kejahatan, kesakitan, serta penderitaan bisa masuk ke dalam kehidupan manusia? Jelas bukan karena dirancang TUHAN. Alkitab dengan jelas mengatakan dan tandas mengatakan bahwa penyebab tragedi tersebut tidak lain adalah manusia itu sendiri. Atau lebih spesifik, manusia dengan"kehendak bebas" nya. Inilah si "biang kerok" itu!
Pada satu pihak, kehendak bebas membuat manusia unik. Membuatnya berbeda beda bahkan lebih dari, misalnya kura-kura, zebra atau ular sanca. Homo Sapiens adalah satu satunya mahkluk yang tidak bisa di dikte begitu saja oleh dorongan naluriah atau alam sekitar.
Walau terbatas, manusia punya kebebasan memilih untuk melakukan yang baik atau yang buruk. Yang menguntungkan atau merugikan. Ia bukan robot yang cuma bisa mengikuti saja apa yang telah di "program" baginya oleh orang lain.Tidak!
Karena itu, pernahkah anda perhatikan, bahwa manusia adlaah satu-satunya mahluk di muka bumi ini yang punya dan memerlukan buku resep? Beberapa dari sapi atau kuda, yang kapan saja dan dimana saja, ya itu-itu saja makanan yang mereka makan. Tidak ada yang namanya hewan sapi Belanda hanya suka sup van gras, atau sapi Jawa yang lebih suka tongseng suket.(Ia tersenyum seraya menjelaskan apa yang di terangkannya kepada para nak muda itu).
Manusia juga satu-satunya mahluk di muka bumi ini yang membutuhkan variasi seksual dan mampu menciptakannya! Sehingga buku sejenis The Joy Of Sex pernah laris bukan main.sedang anjing atau kucing dari dulu sampai kapan pun juga, ya begitu-begitu saja "gayanya" kan?.
SEKALI lagi,cuma manusialah yang bebas berkreasi dan bebas memilih. Dan Allah pasti sadar bahwa menciptakan manusia dengan kehendak bebas seperti itu, penuh resiko. Amat sangat riskan. yaitu memilih sesuatu, yang justru tidak di kehendaki Allah. Celakanya, risiko atau kemungkinan yang paling diprihatini-Nya itulah, yang ternyata menjadi kenyataan.
Manusia memperkenalkan sesuatu yang sebelumnya tidak termasuk dalam skenario yang sebelumnya tidak termasuk dalam skenario penciptaan Allah. Apa itu? Pemberontakan! Manusia memanfaatkan kehendak bebasnya bukan untuk menaati dan memuliakan sang pencipta, melainkan justru untuk memberontak dan menyempal dari rancangan Nya.
Kalau di ibaratkan sebagai bangunan, manusia bagaikan si pemilik hotel mulia, Senayan yang segaja membangun tidak sesuai dengan "bestek". Diberi izin membangun sekian tingkat, eeee ia jawab seorang pemuda apakah dia membangun lebih dari itu ayah?. Ya benar, baik akan saya lanjutkan. Seperti yang dikatan tadi dia membangun lebih dari yang telah di anjurkan. Ketengah ciptaan yang segala sesuatunya dirancang baik (kejadian 1-2), manusia memperkenalkan kejahatan. Tidak puas dengan hanya bisa mengetahui "yang baik", manusia juga mencicipi buah pengetahuan tentang "yang baik dan yang jahat" walau dilarang Allah.
Sebab itu tepat benar yang dikatakan oleh G.K. Chesteron, bahwa berbicara mengenai binatang liar, katanya, "manusia adalah satu-satunya binatang liar". Dibandingkan dengan manusia,semua binatang yang lain adalah "binatang jinak" mereka menaati dan menghargai apa yang telah digariskan. Manusia tidak. Ia harus melawan. Ia terus memberontak.
Yang mengherankan adalah, mengapa TUHAN menciptakan manusia dengan kebebasan seperti itu? Tentu kakao saya menjawab pasti akan saya bilang "tidak tahu, siapa kah kita, sehingga mampu mengetahui seluk beluk pemikiran Allah?" Namun, yang harus kita ketahui adalah, bahwa dalam kehendak bebas Nya pula, Allah memilih seperti tutur Chesterton untuk menciptakan dunia ini bukan seperti menulis sebuah "sajak", melainkan seperti menulis sebuah "drama".
Sebagai sebuah drama, dalam skenario, semuanya itu bagus semata. Perfek! Akan tetapi, apakah pada akhirnya semua berjalan baik sesuai dengan skenario yang ada? Masih ada faktor-faktor yang lain juga. Para pemain, sang sutradara, seluruh staf penata panggung, serta soal-soal teknis dan non teknis lainnya, amat memegang peran.
Alkitab mengisahkan betapa yang kemudian terjadi adalah si pemain simanusia benar-benar merusak skenario yang ada. Kejadian 3 mengisahkan pemberontakan manusia tersebut,. Dan akibatnya, apalagi kali bukan akibat buruk? Akibat buruk yang tidak cuma menimpa manusia, tetapi juga seluruh ciptaan!.
Keras trofi kosmis ini secara dramatis dituliskan oleh Jhon Milton dalam sajaknya Paradise Lost sebagi berikut( ia membuka buku itu dan menjelaskannya). " Bumi terluka, dari tempat duduknya, alam mengeluh panjang. Melalui seluruh penampilannya, ia memasang tanda duka. Bahwa semuanya musnah sudah. Segalanya."
"Semuanya musnah sudah, segalanya." Paulus mengungkapkan hal yang sama, namun dengan cara yang berbeda. Tulis ya, "dengan sangat rindu seluruh manusia menantikan saat anak-anak manusia dinyatakan. Karena seluruh mahkluk telah ditaklukkan kesia-siaan belaka......sampai sekarang segala mahkluk sama sama mengeluh dan sama sama merasa sakit bersalin".(Roma8:19,20,22).
Demikianlah hendak ditekankan dan ditekankan sekali lagi, bahwa merebaknya kejahatan, kesakitan, dan penderitaan adalah akibat dari penyalahgunaan kebebasan oleh manusia. Ketika manusia memilih menggunakan kebebasannya untuk melawan Allah, maka tidak hanya manusia, tetapi seluruh alam mengerang kesakitan. Di dalam kondisi seperti itulah, anda dan saya berada sekarang.
....
Oleh karena itu, setiap keluhan panjang kita tentang kesakitan, terutama yang kita rasakan tidak adil, harus bertolak belakang dari penegasan bahwa Allah sebenarnya juga tidak menyukai kejadia itu. Maksud saya, jangan pernah kita katakan bahwa Allah lah "dalang" di balik "gonjang ganjing" nya seluruh alam semesta dan ngilu nya luka manusia. No way! Allah tidak menyukainya. Malah sangat tidak menyukainya, dengan kadar yang jauh lebih intens daripada ketidaksukaan kita.
Seluruh Alkitab dari kejadian sampai Wahyu pada dasarnya ingin menyampaikan satu berita saja. Allah tidak bahagia dengan kondisi kehidupan kita, sehingga Dia memutuskan untuk turun tangan, memulihkan kembali seluruh ciptaan ke skenario aslinya.
Karena itu, Alkitab dimulai dan diakhiri dengan pemandangan yang sama: ada firdaus, ada sungai mengalir, ada cahaya kemuliaan Tuhan memancar, ada pohon kehidupan. Seluruh sejarah manusia, yang membentang antara kejadian 1 sampai Wahyu 22, isinya tidak lain adalah perjuangan merebut kembali apa yang telah hilang, serta memulihkan apa yang telah rusak.
Menilai Allah cuma dalam terang realitas kehidupan nyata manusia sekarang ini, jelas merupakan kesalahan serius, dan akan menimbulkan salah penilaian yang menyesatkan. Kita seharusnya menilai Allah dalam terang ketidaksukaan nya terhadap situasi ciptaan dan manusia sekarang ini, dan upaya nyata untuk memulihkan keadaan ke situasi semula. Dan dia menghendaki kita supaya mempunyai kesadaran yang sama.
.....
Dengan apakah Allah membangunkan kesadaran kita itu? Ini bukan pekerjaan gampang. Karena sejak kejatuhan Adam dan Hawa, manusia selalu hidup dalam realitas dosa. Itulah satu satunya kehidupan yang ia kenal. Satu satunya realitas yang ada. Manusia hanya dilempar kan kesitu, tanpa bisa berbuat apa apa. Karena itu, pikir manusia, lebih baik berusaha menerima dan menyesuaikan diri saja sebaik baiknya, ketimbang berusaha melawan dan mengubahnya, toh akan percuma saja.
Karena "kebutaan" inilah, Allah harus menggugah kesadaran manusia dengan suara keras! Dengan sentakan dan entakan kuat! Dengan pengeras suara berkekuatan besar! Dengan tepatnya C.S. Lewis mengatakan, bahwa Kesakitan adalah "Megafon" atau "pengeras suara" yang dipakai Tuhan untuk membangun kesadaran manusia. "Allah tak hanya berbisik melalui pengalaman pengalaman kita yang menyenangkan. Allah tidak hanya berbicara melalui getaran getaran kesadaran hati nurani kita. Namun, dia juga berteriak keras keras melalui kesakitan kita. Kesakitan adalah 'megafon' Tuhan guna membangunkan dunia yang telah tuli."
Kesakitan selalu berteriak dan menjerit. Ketika tangan kita terjepit pintu, atau kaki kita tertimpa batu, dengan suara keras rasa sakit itu memberi tahu bahwa ada sesuatu yang salah, yang menuntut perhatian istimewa. Bila Paulus berbicara mengenai alam dan seluruh makhluk yang mengerang kesakitan, ia hendak memberitahukan bahwa ada kekeliruan yang sedang berlangsung di seluruh alam. Melalui "mefagon"-Nya yaitu kesakitan Allah hendak memaksa kita untuk berhenti, meneliti, dan mencari letak kesalahan kita yang terjadi. Dan menimbang nimbang pilihan pilihan lain.
Saya tidak setuju dan menentang keras pandangan yang mengatakan, bahwa kesakitan dengan sendirinya diakibatkan oleh dosa atau kesalah pribadi yang bersangkutan. Seolah olah semakin parah sakitnya, itu pertanda semakin besar dosanya. Salah besar! Pergumulan pemazmur 73 adalah justru karena orang orang fasik tidak mengenal kesakitan, sementara orang benar hidup dalam penderitaan.
Yang benar adalah, bahwa melalui kesakitan Allah dengan suara keras sedang berusaha menghentikan langkah kita, supaya kita mencari kalau kalau yang lebih baik yang perlu dijajaki. Kesakitan memang bisa disebabkan oleh dosa dosa pribadi, tetapi tidak selalu. Berbahagialah kita apabila kesakitan kita itu adalah karena Kristus dan untuk Kristus (Matius 5:11,12) "Bersukacitalah dan bergembiralah, karena upahmu besar di surga" kata Yesus.
Kemudian Alex menyudahi pertemuan kali itu dan mengajak para pemuda itu menutup pertemuan dengan doa.
Alex bertemu seorang anak muda dari salah seorang yang ikut berkumpul dengan nya di pertemuan sebelumnya, ia tampak murung berada di ujung tangga. Alex menghampiri nya dan menyapa dia.Hey anak muda ada apa gerangan dirimu semurung itu, apakah kamu punya masalah besar? Beritahu aku agar aku bisa membantu mu.Iya ayah aku sedang mengalami masalah kayaknya impian ku menjadi seorang dokter mungkin tak akan tersampaikan.Hey tenang sini mari bapa jelaskan kepada kamu.Kemudian Alex mulai menjelaskannya.Kita telah membahas betapa "kesakitan" tidak saja merupakan jeritan manusia, tetapi juga teriakan Tuhan. "Kesakitan" adalah "mefagon" atau pengeras suara yang dipakai Tuhan untuk menggugah kesadaran manusia. Mengapa "kesakitan"? Sebab bisikan halus saja sering tak mampan. Bujukan manis sampai ancaman keras juga acap kali dihiraukan.Cuma "kesakitan" yang berbunyi cukup lantanguntuk membuat manusia tersentak. Memaksanya untuk m
Ketika saya mempersiapkan tulisan ini, Andreas Suwito seorang sahabat dekat meninggal sewaktu berselancar udara di pelabuhan ratu, Jawa barat. Padahal ia termasuk senior dalam olah raga itu dan konon, selalu cermat dan hati-hati (seraya menunjukkan sebuah buku hasil karaya Alex). Kemudian ia melanjutkan lagi, hampir bersamaan waktu dengan itu, sebuah helikopter tergelincir dari lantai 23, kemudian jatuh terperosok ke kolam renang Hotel Sahid Jaya, Jakarta. Mayor Pnb, Afandi Malik, Daisy Hermawan, dan Donovan Ardiansyah menjadi korban. Padahal, konon, pesawatnya baik terbang atau masih bagus. Dan penerbang ya pun pilot berpengalaman. Apakah peran TUHAN dalam tragedi-tragedi itu? Apakah Dia sendiri yang memilih dan menentukan dari antara miliaran orang, ribuan atlet olahraga udara dan pilot di dunia ini siapa-siapa yang mesti mati hari itu? Apakah Dia sendiri setelah memeriksa peta dan almanak yang memutuskan lokasi dan saat, di mana dan kapan orang muda itu mesti mati
Kemudian pak Alex melanjutkan lagi renungannya kepada sekelompok anak muda tersebut.“Baiklah anak-anak ku sekalian renungan-renungan yang telah telah saya sampaikan sebelumnya ini juga menyatakan bahwa sekiranya pun berasal dari Allah, kesakitan itu adalah berkat bukan laknat .”“Jadi kesakitan itu adalah sesuatu hal yang dapat memperkaya, menggembleng, memurnikan, serta mendewasakan kerohanian kita?” tanya seorang anak muda bernama Hezron.“Ya, benar sekali bahwa kesakitan itu seperti yang telah kamu katakan bisa memperkaya, menggembleng, memurnikan, serta mendewasakan kerohanian kita masing-masing manusia.”
Setiap hari Alex bertemu dengan berbagai macam orang juga sifat-sifat mereka yang berbeda-beda. Sebagai seorang lelaki yang sudah berumur tiga puluh dua tahun kala itu. Dia bertemu dengan seorang perempuan yang bernama Jenni.Jenni adalah seorang perempuan buta, ia bekerja sebagai seorang pemain musik di sebuah cafe di salah satu kota.Kebetulan pada saat itu Alex sedang dalam perjalanan menuju kota. Sesampainya dia Dikota, keadaan cuaca pada saat itu sedang mendung. Kebetulan tempat yang dia tempuh sekitar satu jam lagi dari tempat ia berada.Juga dia merasa lapar. Entah ini yang dinamakan di jodohkan atau memang secara kebetulan. Dia singgah di sebuah cafe. Dia memesan makanan dan minuman kepada pelayan.Saat dia tengah bersantai menunggu hidangan yang dia pesan datang. Pemiliki kafe memiliki hiburan, yaitu penyanyi dan pemain musik.&
Dari kisah yang didengar oleh Alex dari Jenni. Masih terngiang-ngiang sampai di kepalanya. Sungguh besar memang kuasa Tuhan kita, dia yang telah menciptakan manusia beserta kebahagiaan, tidak hanya menciptakan itu saja melainkan ikut serta juga menciptakan kesengsaraan bagi umat manusia.Semua itu dia ciptakan tentunya memiliki makna yang besar di dalamnya. Bagaimana tidak.Bayangkan jika Tuhan hanya menciptakan kebahagiaan saja bagi manusia. Apa yang akan dikatakan manusia kepada Tuhan? Banyak kemungkinan yang bisa terjadi bukan. Salah satunya saja misalkan, manusia mungkin akan melupakan Tuhan yang telah menciptakan dia. Karena sudah merasa bahagia, tidak pernah ada masalah yang menerpa hidupnya.Memangnya kebahagiann itu apa saja sih?. Baiklah kita ambil saja contohnya kebahagiaan karena tidak pernah saki, kebahagiaan karena tidak pernah lapar atau tidak membutuhkan makanan, dan sebagainnya.Tentu hal itu akan membuat manusia me
Siapakah Umat Pilihan Itu?Banyak orang Kristen yang salah memahami yang dimaksud dengan umat pilihan. Di zaman Perjanjian Lama, umat pilihan adalah bangsa Israel yaitu mereka yang secara darah daging keturunan Abraham (bukan bangsa Jepang, Afrika, Tibet, Melayu dan lain sebagainya). Pemilihan ini berdasarkan kedaulatan Allah mutlak. Di zaman Perjanjian Baru, umat pilihan adalah mereka yang diberi kesempatan untuk selamat, yaitu dikembalikan ke rancangan semula Allah (tidak terbatas suku dan bangsa). Kalau Alkitab menyatakan bahwa ada orang-orang yang dipilih, artinya bahwa tidak semua manusia “memiliki kesempatan” menerima keselamatan dalam Yesus Kristus. Hal ini sungguh-sungguh tergantung pada kedaulatan Allah sepenuhnya. Ada orang-orang yang diberi kesempatan mendengar Injil, tetapi ada yang tidak. Berbicara mengenai umat pilihan Perjanjian Baru, ada beberapa hal yang harus dipahami.Pertama, umat pilihan adalah mereka yang hi
Tidak terasa sudah enam bulan saya sudah di Jakarta sejak mengabdi di pedalaman Pulau Halmahera, Maluku Utara sebagai pengajar. Masa-masa saya di pedalaman Halmahera selama kurang lebih 10 bulan tidak hanya memberikan cerita-cerita lucu dan pengalaman-pengalaman hidup yang tidak ternilai dan terlupakan tetapi satu hal yang saya syukuri adalah saya bisa belajar banyak dari masyarakat setempat dan bagaimana menjadi pribadi yang lebih rendah hati dan mengasihi tanpa syarat kepada sesama.Penempatan saya di Halmahera memang merupakan cara Tuhan untuk kembali menyokolahkan saya melalui ‘sekolah kehidupan’ dengan ‘guru-guru’ yang berasal dari masyarakat setempat dan ‘mata pelajaran’ yang berasal dari semua peristiwa dan kebaikan Tuhan yang saya alami disana. Tuhan membetuk pribadi saya melalui semua kejadian yang saya hadapi disana agar lebih dekat dan bersandar kepada kekuatanNya. Sal
Alkitab banyak membahas balas dendam. Baik istilah Ibrani dan Yunani yang diterjemahkan sebagai "pembalasan" atau "balas dendam" berakar dari istilah yang mengandung makna hukuman. Ini penting untuk diingat karena akan membentuk pengertian kita mengapa hanya Allah yang berhak membalas.Ayat kunci kebenaran ini ditemukan dalam Perjanjian Lama dan dikutip dua kali dalam Perjanjian Baru. Allah berfirman, "Hak-Kulah dendam dan pembalasan, pada waktu kaki mereka goyang, sebab hari bencana bagi mereka telah dekat, akan segera datang apa yang telah disediakan bagi mereka" (Ulangan 32:35; Roma 12:19; Ibrani 10:30). Di dalam kitab Ulangan, Allah sedang berbicara mengenai umat Israel yang keras kepala, memberontak, dan berhala, yang telah menolak DiriNya dan menimbun murka-Nya atas kefasikan mereka. Ia berjanji membalas mereka menurut jadwal dan motivasi DiriNya yang murni dan sempurna. Kedua perikop Perjanjian Baru berkaitan dengan perilaku or
Hari ini, saat pembawa acara sedang memimpin doa, saya perhatikan dia menyebutkan tentang pencobaan di dalam doanya. Yang mengejutkan saya, dia memilih sebuah lagu, yang saya pikir mungkin belum pernah kita nyanyikan sebelumnya, lagu yang berjudul, Yield Not To Temptation (Jangan Menyerah Kepada Pencobaan). Saya mulai bertanya-tanya, bagaimana dia bisa tahu saya akan berkhotbah tentang pencobaan hari ini. Sungguh ajaib cara kerja Allah! Kita memang melayani Allah yang hidup!APAKAH YANG INGIN DIAJARKAN ALLAH KEPADA KITA MELALUI YUDAS?Di dalam pembahasan kita yang lalu, kami sampaikan tentang betapa pentingnya keteguhan, pentingnya bertahan sampai pada kesudahannya jika kita ingin diselamatkan. Hari ini, kita sampai pada bagian yang kesepuluh dari pembahasan kita tentang keselamatan, dan kita akan bahas “pencobaan” yang merupakan ‘ancaman yang sangat besar’, bahaya yang mengancam keteguhan
DIISI DENGAN KEPENUHAN ROH ALLAHKita sampai pada bagian terakhir dari seri pembahasan mengenai keselamatan. Pada pesan yang lalu kita berbicara tentang kepenuhan. Kita telah lihat bahwa kehidupan Kristen ialah kehidupan dalam kepenuhan. Allah telah memanggil kita untuk diisi dengan kepenuhan-Nya. Hari ini, kita perlu membahas tentang bagaimana kita bisa memperoleh kepenuhan itu. Alkitab memberitahu kita bahwa cara untuk memperoleh kepenuhan tersebut ialah dengan cara diisi. Bagaimana anda bisa menjadi penuh jika anda tidak diisi?Untuk bisa menjadi penuh, kita tahu bahwa kita perlu diisi oleh Roh. Kita perlu dipenuhi.Pada pesan yang lalu, kita meneliti Efesus 3:14-19. Ayat-ayat tersebut merupakan ayat-ayat yang sangat indah di mana Paulus mendaftarkan pokok-pokok doanya bagi jemaat. “Untuk alasan inilah, aku berlutut di hadapan Bapa” — Paulus berlutut untuk mendoakan jemaat. Hal apakah y
Hanya ada dua macam orang di dunia ini. Setiap orang di dalam gedung pertemuan ini, atau yang diluar, masuk dalam dua kategori ini. Kategori pertama terdiri dari orang-orang yang mempunyai Roh Kudus; kategori yang lainnya terdiri dari mereka yang tidak mempunyai Roh Kudus. Dalam kategori mana anda termasuk? Apakah saudara punya Roh Kudus atau tidak? Beberapa orang ada dalam posisi yang menyedihkan karena tidak mengetahui apakah dia punya Roh Kudus dari Allah atau tidak. Lebih parah lagi, beberapa telah diperdaya oleh dirinya sendiri, yang berpikir mereka punya Roh Kudus yang nyatanya tidak punya. Bagaimana situasi saudara? Berpikirlah mengenai hal ini dengan serius.Kedua kategori tersebut dapat juga dilukiskan seperti ini: saudara punya Roh Kudus atau roh Antikristus? Tidak ada setengah-setengah. Oleh karena itu, kalau saudara tidak mempunyai Roh Kudus, berarti saudara hidup di bawah roh Antikristus. Itulah mengapa pesan-pesan Antikr
Kita sekarang masuk ke pesan keempat dari figur yang menakutkan ini, Antikristus. Dalam pesan ini, kita akan menelusuri ayat-ayat Firman Tuhan. Saya harap saudara yang datang ke sini tidak mendengarkan ide-ide saya tetapi mendengarkan Firman Tuhan.Topik Antikristus sangat praktis karena roh Antikristus sudah bekerja dalam gereja hari-hari ini. Saya harap roh Antikristus tidak bekerja dalam hidup saudara yang ada di sini. Dalam hal ini kita tidaklah pasti, tetapi saya sungguh-sungguh berdoa agar roh Antikristus tidak bekerja dalam hati saudara; karena jika iya, saudara tidak akan mendapat bagian dalam hidup yang kekal — walaupun saudara menganggap diri seorang Kristen, walaupun saudara sudah dibaptis, walaupun saudara sudah bertahun-tahun lamanya datang ke gereja. Saya juga mau sampaikan bahwa Antikristus adalah seorang Kristen, yang akan menampilkan diri sebagai seorang Kristen yang super-religius. Menakutkan! Gerombolan antikr
Sekarang kita sampai pada bagian kelima dari pesan Antikristus ini. Saya membawa semua pesan ini secara perlahan-lahan karena kita berurusan dengan sesuatu yang sulit, tetapi subjek yang amat penting. Subjek ini relevan karena kita mungkin akan segera melihat kedatangan Antikristus dan, tidak lama setelah itu, kedatangan Yesus sendiri. Hal ini mungkin akan terjadi sewaktu kita masih hidup,Hari ini saya punya dua point utama. Pertama-tama, Antikristus akan menjadi seorang penyesat yang hebat. Secara otomatis hal ini membawa kita ke point kedua, yang mana bisa dinyatakan dalam sebuah pertanyaan: Bagaimana saudara dan saya dapat menghindar dari disesatkan?ANTIKRISTUS AKAN BERASAL DARI GEREJADalam Perjanjian Baru, kata “antikristus” ditemukan hanya dalam surat Yohanes I dan II. Kita harus melihat dua surat ini untuk mengerti dengan tepat kata “antikristus”. Kita sudah me
Di pesan ini kita akan melanjutkan untuk berbicara tentang kebenaran dan kebangkitan. Apakah saudara tertarik pada kebenaran? Saya harap saudara berada di gereja hari ini karena sungguh-sungguh mencari kebenaran. Kebenaran tidak menarik jika yang saudara kejar adalah kekayaan materi, pekerjaan yang baik, rumah yang nyaman dan hal-hal yang semacam itu. Hal-hal tersebut hanya akan membutakan saudara terhadap kebenaran dan kenyataan. Sebelum saya menjadi Kristen, saya terlalu asyik dengan banyak hal sehingga tidak pernah memikirkan persoalan-persoalan penting yang sesungguhnya, termasuk arti dari hidup ini. Banyak orang mengabaikan masalah seperti ini karena terlalu disibukkan oleh rutinitas sehari-hari dan hanyut dalam segala bentuk penghiburan yang ditawarkan dunia.KEBANGKITAN BERKAITAN DENGAN KEDATANGAN YESUS YANG KEDUAKebangkitan merupakan tema yang paling utama saat berbicara tentang kebenaran. Jika kebangkita
PERKARA YANG PALING PENTING DARI SEGALANYADalam suatu kesempatan sharing, ada beberapa saudara dan saudari seiman yang mengajukan pertanyaan ini: Bagaimana kita bisa tahu kehendak Allah? Saat itu saya memberikan penjelasan yang singkat karena waktu yang terbatas. Ketika saya renungkan lagi pertanyaan ini, saya merasa sangatlah penting bagi saya untuk menjelaskan tentang hal memahami kehendak Allah karena ini adalah pertanyaan yang paling penting di antara segalanya. Jika kita tidak tahu kehendak Allah, tentu saja akan sangat sukar bagi kita untuk bisa melangkah di jalan Allah, dan akibatnya pasti akan sangat berat.Jika saya tidak salah, mungkin ada lebih dari 90% orang percaya yang tidak tahu kehendak Allah, dan mereka juga tidak tahu bagaimana cara memahami kehendak Allah. Ini adalah masalah yang sangat serius dalam kehidupan rohani kita. Saya harap setiap orang di sini bisa melihat dan mempertimbangkan pokok ini dengan seri
Ini adalah pesan kedelapan dari serangkaian pesan tentang Antikristus, dan tujuan dari pesan-pesan tentang Antikristus ini adalah untuk mempersiapkan hati kita untuk apa yang harus segera terjadi. Kita sudah sangat dekat dengan akhir zaman. Hal ini seharusnya disadari oleh setiap orang yang peka pada Tuhan dan pada apa yang sedang terjadi di dunia ini. Akan tetapi, dalam pesan-pesan ini saya tidak mencari sensasi apa pun yang, sayangnya, telah menjangkiti subjek ini — baik dalam buku-buku atau khotbah-khotbah. Saya tidak peduli dengan sensasi; keprihatinan saya adalah tentang apa yang dikatakan Firman Tuhan kepada kita, bagaimana seharusnya sikap hati kita, dan bagaimana kita dapat bersiap untuk menghadapi peristiwa-peristiwa yang sekarang sudah sangat dekat ini.Dalam pesan-pesan sebelumnya, saya telah berbicara tentang kebangkitan dan Antikristus, salib dan Antikristus. Hari ini saya sampai pada sebuah topik yang menyedihkan h
TERKENA KUTUK LEWAT GEREJA?Kemarin saya pergi ke sebuah toko buku dan melihat ada sebuah buku di rak dengan judul yang mengejutkan. Apakah judul dari buku itu? Judulnya berbunyi seperti ini: Damned through the Church (Terkena Kutuk Lewat Gereja). Kata damned (dikutuk, terkena kutuk) bukanlah kata yang terasa sopan, dan anda mungkin tidak berharap untuk menemukan kata ini dalam judul sebuah buku, apalagi dalam buku yang dijual di toko buku Kristen. Jadi, saya mencermati judul buku itu sekali lagi untuk memastikan bahwa saya tidak keliru membaca judul itu. Memang benar, judulnya adalah Damned through the Church (Terkena Kutuk lewat Gereja). Saya terkejut dan membatin, “Wow! Ini benar-benar hal yang luar biasa! Ada buku seperti ini di toko buku Kristen.” Jika buku ini terdapat di toko buku umum, mungkin saya tidak akan terkejut. Saya lalu mengambil buku itu untuk melihat orang gila dari mana yang menulis buku ini, dan saya dapati bahwa bu