Share

Kekasihku Berengsek
Kekasihku Berengsek
Author: Triantoro Habil

Pesan singkat

last update Last Updated: 2021-08-18 19:38:49

“Beb aku rindu. Aku ingin bertemu denganmu. Di kota yang menurut banyak orang sebagai kota yang istimewa ternyata tidak menurutku. Sebab tidak ada kamu di sini.”

 Yudhis mengingat Kembali pesan singkat yang dikirim kekasihnya kemarin. Perasaanya bermekaran. Bagai bunga matahari yang merekah Ketika terkena sinar matari. Dan membuat orang-orang begitu kagum melihatnya, karena warna daunnya yang kuning menyala dan sungguh mempesona. Yudhis memandangi layar telepon genggamnya. Sembari mesam-mesem, sebenarnya Yudhis juga menyimpan rindu kepada kekasih yang baru saja dikencaninya selama sebulan belakangan ini. Maklum saja, mereka sedang hangat-hangatnya merajut kasih. Sambil mendengarkan sebuah lagu yang didendangkan oleh salah satu grup band yang cukup terkenal di Jakarta, yudhis membayangkan bagaimana saat mereka Kembali bertemu.

 Sedang asyik berkhayal, Yudhis dikagetkan dengan suara teman satu indekosnya yang Bernama Ghai. Nama teman indekosnya ini adalah Ghaisan Agung. Namun teman-temannya yang lain lebih suka memanggilnya Ghai. Tak terkecuali Yudhis. Ghai ini dikenal karena memiliki perawakan yang tinggi besar, wajahnya tampan, rambutnya ikal, sedikit cuek, juga mengendarai motor Vespa yang saat itu digemari oleh teman-teman sebayanya. Maka tak heran jika banyak Wanita yang menyukai Ghai, bahkan tak segan mengajak Ghai kencan. Ghai pun geleng-geleng kepala melihat kelakuan Yudhis yang saat itu tengah mesam-mesem sendiri. “ ngapain sih Dhis cengar-cengir? Gila ya?”. Mendengar ucapan itu Yudhis langsung melemparkan bantal yang ia pakai kearah Ghai. “mau tahu aja!.". Setelah bersiap-siap mereka pun segera berangkat menuju kampus. Di lobi, mereka bertemu dengan Mario, Adit, dan juga Anya. “ Ke kantin belakang dulu yuk. Belum minum kopi nih.” Celetuk Adit. Lantas mereka pun segera menuju kantin. Matari sudah tepat berada di atas kepala. Namun mereka masih saja duduk-duduk di kantin. Anya yang sedari tadi memperhatikan teman-temannya sambil terus menghisap rokoknya, heran melihat Yudhis yang belakangan ini lebih sering memperhatikan telepon genggam dari pada mengobrol dengan yang lain. “lagi mikirin yang jorok-jorok ya dis?” celoteh Anya. “sembarangan aja.” Yudhis baru ingin membantahnya sudah di sela oleh Ghai “ngebayangin siapa lagi kalo bukan Shaina.”.

“ Baru juga sebulan pacarana sudah ditinggal ke luar kota” Adit menimpali. Mereka pun tertawa Bersama-sama. Terkecuali Yudhis yang terlihat cemberut.

 Menjelang mata kuliah terakhir hari itu mereka berlima baru masuk ke dalam kelas. Di tengah pelajaran Yudhis asyik sendiri memainkan telepon genggamnya. Terlihat dari wajahnya yang sumringah sedang menunggu pesan singkat dari kekasihnya. Yudhis membayangkan kalimat apa yang akan dia ketik selanjutnya. sedang asyik memainkan telepon genggam. Yudhis sampai kaget saat dia di tanya oleh dosen mengenai mata kuliah yang sedang didiskusikan teman-teman sekelasnya. Yudhis mencoba menjawab pertanyaan tersebut dengan sedikit gugup, karena barang tentu Yudhis tak mengetahui apa yang sedang dibahas saat itu. “Kamu yang duduk baris ketiga paling kiri, dengarkan kalau sedang ada pelajaran. Ini kampus, bukan rumah nenekmu.”  Yudhis pun ditegur oleh dosen tersebut, “cepat masukan telepon genggammu ke dalam tas, atau kamu saya keluarkan”. Sambung dosen tersebut. Sontak teman-teman sekelasnya yang lain cengar-cengir melihat tingkah laku Yudhis. Menjelang akhir pelajaran, dosen yang Bernama Bu Adel tersebut memberikan penutup untuk para mahasiswanya bahwa mereka harus mempersiapkan diri menghadapi ujian Semester. Bu Adel Juga sempat menyinggung kepada para mahasiswanya untuk selalu memperhatikan saat kuliah sedang berangsung. Sontak seluruh mahasiswa yang berada di dalam kelas melirik kearah Yudhis. Yudhis pun malu mendapati dirinya tengah di singgung di dalam kelas. Mata kuliah Bu Adel pun berakhir.

 Di Lorong kampus, Adit dan Anya sedang merencanakan untuk mereka berlima hangout ke sebuah kafe. Di perjalanan Yudhis yang diboncengi oleh Ghai, bercerita mengenai kekasihnya. Yudhis masih belum memahami alasan utama kekasihnya memilih bekerja di luar kota. Yudhis heran kenapa kekasihnya tiba-tiba meninggalakan perkuliahan menjelang akhir semester. Ghai yang mendengarkan sembari menarik gas motor Vespa kesayangannya hanya bisa diam. Yudhis pun melanjutkan terus ceritanya “Ghai, menurutmu, apa aku harus menyusulnya. Jawab dong Ghai, jangan diam terus dari tadi.”. Ghai pun masih saja diam tak memberikan jawaban.

“aku kayanya perlu mencari pekerjaan, aku mau nyusul kesana. Tadi sebelum kita berangkat ke kafe, Shaina bilang kalo dia ke luar kota untuk mencari pekerjaan. Kan aneh, kenapa tidak mencari pekerjaan di sini aja. Heran.”.

Related chapters

  • Kekasihku Berengsek   Mencari pekerjaan

    “Sudah dua hari aku di sini, untung saja waktu itu aku tidak ketahuan olwh mereka.”. Gumamnya sambil mengingat kejadian waktu itu. Saat sedang asyik merenung Aku dikagetkan dengan kedatangan si Mbah. “kenapa melamun? Kamu tidak betah tinggal di sini dengan mbahmu.“bukan mbah, aku lagi senang aja, di sini pemandangannya enak. Banyak sawah.”. Di kota ini aku tinggal dengan Mbahku, sejak kecil aku terbiasa memanggilnya mbah. Sebelum aku datang, si mbah hanya tinggal sendiri di rumah ini. Kakekku sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, anak-anak mbah pun semuanya merantau. Jadilah si mbah tinggal sendiri di rumah. Sejak kedatanganku, aku melihat senyum merekah yang terpancar indah dari wajah keriput si mbah.“oh. Yasudah, Mbah malah senang kalau kamu mau tinggal lebih lama di sini. Mbah jadi ada temannya.”. Aku pun tersenyum mendengar ucapan dari Mbah. “makan dulu sana, mbah sudah buatkan makanan.”.“Nanti aja mbah belum lapar.”“makan dulu. Jangan ditunda-tunda, nanti ka

    Last Updated : 2021-08-18
  • Kekasihku Berengsek   Aku kerja

    Udara pagi masih terasa dingin. Sebab dari semalam hujan turun dengan lebatnya. Saat itu Aku bersiap-siap membuat sarapan untuk aku dan juga nenekku. Setelahnya sarapan lantas aku segera berangkat kerja. Karena hari itu adalah hari pertama bekerja. Aku agak gugup sebenarnya. Sesampainya di tempat kerja, aku segera menuju loker untuk menyimpan tas juga telepon genggamku. Di tempat bekerja, ada aturan dilarang untuk menggunakan alat komunikasi selain di jam istirahat. Tak lupa sebelum aku menaruh telepon genggamku di loker, aku mengabari kekasihku. “beb, aku sudah di tempat kerja. Kamu pasti belum bangun kan? Dasar kerbau. Dah.”. segera aku kirim pesan ini sekaligus, tak lama kemudian menejer memanggilku, lantas aku buru-buru memasukan telepon genggamku ke dalam tas dan menyimpannya di loker. Saat aku hendak menaruh tasku, aku merasa telepon genggamku bergetar. Entah siapa yang membalas pesanku. Tapi yang aku tahu, biasanya jam segini kekasihku masih tertidur pulas di kamarnya.

    Last Updated : 2021-08-19
  • Kekasihku Berengsek   Terpuruk

    Sudah seminggu Shaina bekerja di restoran yang dikelola oleh anak tertua dari lelaki tua yang ditemuinya di rumah makan waktu itu. Di tempat Shaina bekerja, dia selalu saja mendapat perlakuan yang buruk dari Sebagian rekan karyawan di tempat Shaina bekerja. Sebab mereka cemburu karena banyak pelanggan yang tadinya bersama mereka kemudian lebih memilih Shaina. Memang semenjak Shaina bekerja di restoran itu, tempat itu kemudian menjadi ramai kembali. Kebanyakan pengunjung di restoran itu semua adalah laki-laki. Bahkan banyak diantara mereka yang terang-terangan mengajak Shaina kencan. Pada mulanya Shaina menolak mereka secara halus, namun lama kelamaan Shaina mulai agak ragu dengan keputusannya itu. Sebab uang yang ditawarkan untuk sekali kencan cukup mengiurkan. Diantara beberapa laki-laki hidung belang itu bahkan sudah ada yang berani memegang tangan bahkan hampir memeluk Shaina tanpa sepengetahuannya. Karena itulah rekan-rekan kerja Shaina di restoran banyak yang membenci Sha

    Last Updated : 2021-08-19
  • Kekasihku Berengsek   Masalah lain datang!

    Semenjak kejadian jatuhnya Mr. Xiao, sudah tiga hari belakangan ini Shaina dan Kay mendapat hukuman dari Mr. Xiao. Sebab Mr. Xiao adalah salah satu orang yang berpengaruh di daerah tersebut dan juga memiliki sebagian besar saham di restoran itu. Oleh sebab itu menejer restoran tersebut pun tak berani untuk tidak mematuhi apa yang sudah di putuskan oleh Mr. Xiao. Sebab kalau menejer restoran itu tidak mematuhinya entah apa yang akan diterima oleh restoran yang di Kelola oleh menejer tersebut. membayangkannya saja sudah membuat bulu kuduk menejer perusahaan itu berdiri. Hukuman yang diberikan Mr. Xiao kepada Shaina dan Kay pun memang cukup membuat orang yang mendengarnya bergidik. Mr. Xiao jelas orang yang sangat kejam, dan tega terhadap siapa saja yang mengusiknya apalagi mempermainkannya. Mr. Xiao tidak akan menerima pendapat atau bahkan sanggahan. Walaupun bukan Shaina yang melakukannya. Apalagi Shaina sering menolaknya dengan halus ketika Mr. Xiao mengajak kencan. Jelas menj

    Last Updated : 2021-08-23
  • Kekasihku Berengsek   Pertemuan pertama

    Laki-laki itu bernama Bagas Yudhistira. Yudhis sangat khawatir dengan keadaan Shaina. Sebab beberapa hari belakangan Shaina kerap sukar dihubungi. Yudhis berpikir, andai saja dia ada di dekat Shaina, Yudhis akan dengan senang hati membantu Shaina. Tapi saat itu Yudhis takt ahu harus berbuat apa. Hatinya tetap merasakan keresahan yang luar biasa kuat. Dia coba mengubungi orang-orang yang yang memiliki koneksi dengan Shaina semampunya. Tapi tak satu pun dari teman-teman kuliah Shaina mengetahui kabar Shaina. keadaan sepertinya mengerti apa yang sedang dirasakan oleh Yudhis. Cuaca hari itu saat dingin dengan angin yang berhembus cepat. Sepertinya malam itu akan turun hujan. Yudhis masih dalam lamunannya memikirkan Shaina. Kring kring kring suara telepon genggamnya berbunyi membangunkan Yudhis dalam pikirannya sendiri. Dengan malas Yudhis mengangkat telepon itu. Rupa-rupanya yang menelepon adalah Anya sahabatnya. “Ada apa Nya?.” Ucap Yudhis. “Dhis, aku ada berita untukmu.”. bilang Anya.

    Last Updated : 2021-08-24
  • Kekasihku Berengsek   Awal mula

    Jauh sebelum aku mengenal Yudhis. Seperti yang kalian ketahui, Yudhis adalah kekasihku saat ini. Aku sudah lama menjalin hubungan dengan seorang laki-laki yang sangat kaya. Dia bernama Reynard. Reynard adalah laki-laki yang glamor. Memang dari segi fisik, wajahnya sangat tampan, dengan tubuh yang tinggi menjulang, dan hidung mancung. Dia mampu menaklukan Wanita manapun yang dia inginkan. Awal pertemuan kami kala itu aku sedang hang out Bersama dengan teman sekolahku ke sebuah club. Aku pergi bersama Iwona, Fira, juga Varelin. Kami pergi ke club menaiki mobil Iwona. Di sepanjang jalan kami ngobrol mengenai banyak hal, menurut Iwona akan ada pesta di club itu. “Orang-orang kaya akan banyak berdatangan kesana.”. ucap Iwona. “Kita harus memiliki salah satu diantara mereka menjadi kekasih kita.”. lanjutnya. “Setuju”. Serempak kami mengiyakan ucapan dari Iwona. Sesampainya di club. Mereka segera masuk, dan bergegas ke lantai yang di tuju. *Ting* pintu lift segera terbuka dan mereka

    Last Updated : 2021-08-25
  • Kekasihku Berengsek   Terungkap

    Entah ada pikiran buruk apa yang terlintas, Yudhis merasa bahwa Shaina sedang menghadapi masalah yang cukup besar. Apalagi setelah Yudhis mendapat kabar dari Anya kalau ada seorang pria yang mencari-cari Shaina. Sepanjang hari Yudhis hanya bisa mengutuk-ngutuk dirinya sendiri karena tidak berdaya menghadapi kenyataan yang dihadapi. Apalagi itu menyangkut hubungannya dengan Shaina, kekasihnya sendiri. “aku harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.”. Gumamnya dalam hati. Sesegera mungkin dia mencari informasi sebanyak mungkin mengenai Shaina. Tak lupa dia juga smencari tahu kediaman dari orang tua Shaina sendiri. Setelah menghubungi kerabat dekat dari Shaina. Kemudia memutuskan untuk mendatangi orang tua Shaina. Yudhis berharap dia mendapatkan angin segar melalui orang tua Shaina. Sesampainya di kediaman tersebut. Yudhis mengetuk pintu rumah yang terbuat dari kayu jati. Rumah itu terlihat sangat tua dan agak kusam. Timbul perasaan menyesal di diri Yudhis,

    Last Updated : 2021-09-05
  • Kekasihku Berengsek   Dilema

    Selepas pulang kerja, aku bersandar di depan pintu untuk merefleksikan lagi kegiatanku beberapa hari ini. Aku mengingat lagi satu per satu kegiatanku sepanjang waktu. “Tak ada yang mengembirakan.”. pikirku dalam hati. Yang terjadi malah sebaliknya. Aku semakin terpuruk dalam lubang hitam yang tak berujung, sepertinya kebahagiaan enggak untuk menampakkan wujud aslinya kepada diriku. Tanpa sadar air mata mengalir deras di pipiku. Tiba-tiba terdengar ketukan dari luar kamar. Tok tok tok “Shaina, apa yang terjadi. Kamu kenapa?”. Ucap Mbah cemas. Aku baru sadar ternyata aku menangis cukup kencang dan tentu saja si Mbah dapat mendengarnya. “tidak apa-apa Mbah.”. ucapku sambil menghapus air mata. Tapi walaupun begitu Mbahku dapat melihatku dengan jelas sesunggukan sambil aku membukakkan pintu untuknya. Mbah melihatku dengan teliti, jelas sekali dari tatapannya kalau ia menghawatirkan kondisiku saat ini. Apalagi beberapa hari yang lalu Mbah menerima telepon dari orang tuaku kalau ternyata a

    Last Updated : 2021-09-05

Latest chapter

  • Kekasihku Berengsek   Menyusun rencana

    BAB MENYUSUN RENCANADipenghujung malam. Di luar sana udara cukup mampu untuk menusuk tulang. Beruntung, suara jangkrik yang bersahutan dengan sisa tetes hujan yang turun sejak tadi malam mampu menjagaku dari rasa kantuk. Karena itu pula aku betah berlama-lama di salah satu sudut ruang yang tak terlalu luas, namun cukup membuatku nyaman berada di dalamnya. Seperti indekos kebanyakan. Ada Kasur lusuh, buku yang sampulnya habis dimakan rayap, bantal yang bau apek, ada pula sertifikat-sertifikat yang sudah terbungkus kaca terpampang di dalamnya. Aku dan teman-teman mendapatkan sertifikat-sertifikat itu dari kampus. Namun di situlah mataku tertuju. Terpatri di dinding kumal berwarna hijau. Sertifikat dengan warna seperti buah jeruk, dihiasi salah seorang tokoh pewayangan ini tak hanya menjadi hiasan saja. Tapi juga sebagai kenanganku saat pertama kali melihat Shaina di salah satu seminar yang diadakan oleh kampus tempatku menimba ilmu. Kala itu aku terpe

  • Kekasihku Berengsek   Putus

    BAB PUTUSKetika itu pukul Sembilan malam, di dalam rumah di wilayah pinggiran dekat dengan ibu kota, seorang perempuan muda sedang bertengkar dengan seorang pria. Kalau diperhatikan dengan seksama pertengkaran mereka. Perempuan muda itu agak sedikit meremehkan lawannya. Sembari membanting pintu dengan keras, perempuan muda itu kemudian melemparkan beberapa lembar uang kearah Pria tersebut. “Apa maksudmu?” Ungkap pria itu dengan marah. Tanpa menjawab apa-apa perempuan muda itu melempar lagi beberapa uang kertas berwarna biru kearah pria tersebut. Kemudian berseru karena amarahnya sudah membuncah. “ini kan yang kamu inginkan. Ambil semua itu” Geram perempuan muda tersebut. “aku ingin sekali memutuskan hubungan ini sejak lama denganmu. Tapi entah kenapa. Hatiku berkata tidak.” Ujar Shaina dalam hati di hadapan laki-laki yang menyebabkan semua penderitaan ini terjadi. Tapi sayangnya perempuan muda itu sudah terjerembab di jurang cinta terlalu dalam

  • Kekasihku Berengsek   Seperti tersambar petir di siang bolong

    Bab SEPERTI TERSAMBAR PETIR DI SIANG BOLONGDi dalam kamar indekosnya Yudhis kaget bukan kepalang. Jantung Yudhis berdegup lebih kencang dari biasanya. Matanya berkedut, Yudhis ingat dengan jelas ketika bertemu dengan orang tua Shaina waktu itu. Namun, cobaan yang datang silih berganti sepertinya telah menghancurkan kebahagiaan keluarga mereka, itu seperti halnya mewarnai batu taman dengan cantik, namun sebelum taman itu selesai, hujan turun membuat luntur warna yang sudah menghiasi batu yang ada di sana. Dengan pemikiran seperti itu Yudhis merasa kehidupan tidak adil terhadap Shaina. “Si bajingan itu, jika Shaina tidak bekerja untuk melunasi hutang, kejadian seperti ini tidak mungkin akan terjadi.” Umpat Yudhis.Melihat betapa terpukulnya Yudhis, Ghai dan Adit saling memandang satu sama lain. Ghai sendiri menunjukkan campuran emosi di wajahnya saat tau orang tua Shaina sudah tiada. Apalagi dengan cobaan yang menimpa keluarga itu silih berganti. Kemudian mereka berdua

  • Kekasihku Berengsek   Bagas Yudhistira gelisah

    BAB BAGAS YUDHISTIRA GELISAHNyatanya Yudhis enggan untuk mendatangi kediaman orang tua Shaina. Karena Yudhis tahu bahwa kedua orang tua Shaina juga sedang tidak baik-baik saja. Maka dari itu Yudhis tidak mengikuti saran yang diberikan oleh teman-temannya. Yudhis menggerutu dalam hati ”Bua tapa aku ikuti saran mereka, toh mereka juga meninggalkan aku kemarin, di saat aku membutuhkan mereka.” Ungkap Yudhis. Sejurus kemudian pintu kamar Yudhis diketuk dari depan beberapa kali. Namun Yudhis tak juga menanggapi. “ini aku Dhis.” Ujar seseorang dari balik pintu. Suara yang tak asiing lagi di telinga Yudhis. Siapa lagi kalau bukan Anya. Salah satu teman yang cukup dekat dengan Yudhis. “Aku tahu kamu ada di dalam, cepat buka aku ada berita penting untukmu!” Ujar Shaina lagi dengan nada suara memaksa.***“Anya…” Kamu dari mana saja, dari tadi sehabis jam perkuliahan selesai aku mencarimu kemana-mana. Ujar wanita muda itu. Dengan nafas yang terengah-engah wanita muda

  • Kekasihku Berengsek   Tak bisa dihubungi

    BAB TAK BISA DIHUBUNGISebelum Yudhis menunggu di stasiun, satu hari sebelumnya Shaina sempat memberitahu Yudhis untuk menjemputnya. Sambil menanggung kecewa Yudhis segera keluar dari stasiun, terlihat pula Yudhis menggelengkan kepalanya. Lalu Yudhis mampir ke salah satu club malam yang ada di sana untuk sekadar menghilangkan kesedihannya. Yudhis memesan table untuk dirinya sendiri. Kemudian dua botol anggur dan tiga botol bir segera meluncur ke tempat yudhis. Sambil menunggu kabar yang tak kunjung datang dari Shaina, Yudhis menenggak minuman yang ada di mejanya, tak lama kemudian Yudhis tampak mulai mabuk. Salah seorang penari striptis yang ada di club malam dekat stasiun itu menghampiri yudhis. Meminta izin untuk duduk di dekat Yudhis, lantas kemudian mereka mulai berkenalan. Karena sedang mabuk Yudhis sekenanya menimpali obrolan dari penari striptis itu. Entah apa yang dibicarakan oleh penari itu Yudhis menanggapi dengan acuh tak acuh. Disamping itu jug

  • Kekasihku Berengsek   Stasiun

    BAB. STASIUN Bagian IITepat Ketika matahari sepenggalah tingginya. Sesosok laki-laki muda tengah menunggu sesorang di peron salah satu stasiun kereta api di Jakarta. Wajah laki-laki muda itu tampak sumringah. Seperti orang yang sudah lama menanti karena lama tidak bertemu. Setelah semua yang terjadi, Yudhis mendapat kabar bahwa Shaina akan pindah Kembali ke Ibu Kota. Untuk meneruskan kuliahnya yang sempat tertunda karena harus melunasi hutang kala itu. Namun sepertinya Shaina tidak berharap bertemu dengan Yudhis dalam waktu dekat.Yudhis sudah mengatur segala sesuatunya dengan begitu baik. Bahkan meminta bantuan kepada Ghai, dan sahabat-sahabatnya yang lain untuk memberikan kejutan kepada Shaina. Anya diberikan tugas untuk mengobrol dengan Shaina, lalu Ghai diberi tugas sebagai orang yang selalu sigap untuk diperintah kemana saja. “Yang benar saja Dhis, masa kamu suruh aku menjadi seperti babu.” Ungkap Ghai dengan nada mengeluh. “Tolonglah Ghai

  • Kekasihku Berengsek   Ibu mengandung

    SHAINA LAHIRDua bulan berlalu seperti sedia kala. Namun, memasuki awal bulan September Ayah mendapati Ibu sering sekali mual-mual. Entah itu sehabis makan, atau sedang melakukan aktifitas lainnya. Hal itu berlangsung lebih dari dua minggu. Pada mulanya, menurut Ibu hanya sebatas kurang enak badan. Namun lama kelamaan Ayah mulai curiga dengan keadaan itu. jadi untuk mencegah hal yang buruk terjadi, Ayah mengajak Ibu untuk memeriksa kondisi kesehatannya ke rumah sakit. Dugaan Ayah kemudian terbukti. “Mas, aku hamil.” Ujar Ibu dengan perasaan ceria.Dari minggu pertama hingga minggu ke tiga belas menurut dokter yang memeriksa kondisi Ibu saat itu, Ibu harus menjaga pola makan. kemudian Ibu juga dilarang untuk melakukan aktifiitas yang berlebihan. Karena menurut dokter juga, janin yang Ibu kandung Ketika itu disebut sebagai “Anak mahal”. Jadi untuk mengurangi resiko kegugurannya, Ibu harus mengontrol pola makan dan kesehatannya.

  • Kekasihku Berengsek   Bertengkar hebat

    SEBELUM SHAINA LAHIRSetelah pertengkaran hebat kala itu. suasana di rumah itu masih sama. Sudah lebih dari seminggu sunyi gemar menaungi rumah tersebut. Ketika itu, Mbah pamit untuk pulang ke kampung halaman. Karena masih ada yang harus diurus di sana. Jadi pagi-pagi sekali Ayah mengantar si Mbok menuju stasiun kereta Api. “Kamu baik-baik ya. Ingat pesan si Mbok.” Ujar si Mbok kemudian sembari memberikan sedikit nasihat kepada anak laki-lakinya tersebut.Malam harinya sehabis pulang bekerja, Ayah tiba di rumah. Namun, tidak seperti awal-awal Ketika mereka menikah yang selalu disambut senyum Ketika ayah tiba dirumah, dan membuat lelahnya hilang seketika itu juga. Kini tak ada lagi ucapan selamat datang dari istri tercintanya itu. Semenjak mereka menginginkan seorang anak. Kehidupan rumah tangga mereka selalu saja dihiasi dengan pertengkaran.Di saat Ayah masuk kedalam kamar, ia menemukan istrinya itu tengah cemberut. “Suami baru pulang bukann

  • Kekasihku Berengsek   Cerai

    CERAI“Apa aku harus melakukan itu?” Pikir Ayah dalam hati. menurut pemikiran Ayah, apakah dengan cara melakukan hal itu, Ayah akan bisa langsung memiliki seorang anak. Lalu jika tidak berhasil juga, apakah harus berpisah lagi dan menikah lagi. Kalau seperti itu. sama saja dengan tidak memberikan solusi, itu hanya akan menambah-nambah masalah saja.Tapi menurut Mbah, semua keputusan ada di tangan kami. “Coba kaliain pikirkan saja dulu. Barangkali dapat membantu.” Lanjut Mbah memberikan masukan kepada anak dan menantunya itu. menurut Ayah, kenapa keluarga kecilnya ini mendapat cobaan yang sangat berat seperti ini. Kami harus menunggu dan terus menunggu untuk bisa memiliki seorang anak. Padahal diluar sana pasangan yang tidak menikah tapi mereka malah dikaruniai seorang anak. “Kenapa cobaan yang kau berikan sangat berat?” Pikir Ayah dengan putus asa.Di kamar, Ayah dan Ibu bertengkar hebat malam itu. “Kenapa kamu berbohong

DMCA.com Protection Status