Becca sudah siap pagi ini. Ia sudah mandi dan memakai dress biru laut yang terlihat manis. Becca juga memoleskan makeup tipis-tipis di wajahnya dan sedang memberikan last touch di pipi mulusnya saat terdengar ketukan di pintu kamarnya. Segera Becca membukanya.
"Pak Yandi?!" seru Becca sedikit aneh melihat Yandi berdiri di depan pintu kamarnya ditemani waiters yang membawa sarapan pagi.
"Becca, boleh aku sarapan pagi bersamamu?" tanya Yandi dengan senyum dibuat-buat.
"Boleh saja," ucap Becca sambil menganggukkan kepalanya. Ia agak bingung kenapa Yandi malah mau sarapan di kamarnya. Tapi Becca diam saja tak banyak bertanya.
Semua hidangan untuk sarapan ditata di balkon. Yandi dan Becca duduk berhadapan.
"Silahkan, Becca," ucap Yandi mempersilahkan Becca untuk makan."Terimakasih."
Becca lalu mengambil sandwich dan menuangkan kopi untuknya. Rasanya aneh makan berdua dengan Yandi seperti ini."Pak Yandi, maaf saya mau tanya. Di mana Tu
Becca berlari kencang menuju kamarnya. Tak ia hiraukan pandangan aneh orang-orang yang dilewatinya. Sesekali kepalanya menengok ke belakang mencari Tuan Arga yang mengejarnya, tapi ternyata tidak ada. Mungkin ia terlalu keras menggigit tangannya tadi. Becca pun mengurangi kecepatan larinya.Sesampainya di kamar, ia langsung mengunci pintu dan terduduk di kursi yang ada di situ. Nafasnya ngos-ngosan, jantungnya berdetak kencang. Namun Becca malah tersenyum, ia berhasil lolos dari kejaran Tuan Arga. Dikejar Tuan Arga lebih nyeremin dari pada dikejar tukang kredit hehe ....Becca pun memandangi cincin yang melingkar di jari manisnya. Tak menyangka ia bisa menemukan cincin indah seperti ini. Namun ada perasaan takut juga, jangan-jangan ini cincin keramat atau pemikat. Ah bodoh ... ini kan bukan novel horor jadi nggak akan ada deh cerita yang begituan. Tapi sepertinya ini cincin pertunangan atau cincin kawin. Ataukah ia harus melaporkannya ke pihak hotel?Becca akan
Suara ketukan pintu membuat Becca menghentikan aktivitasnya. Saat membuka pintu, Becca harus menelan ludahnya karena terpesona dengan penampilan Tuan Arga yang sangat keren di matanya. Rambut yang tertata rapi dengan model kekinian, jas hitam dengan potongan pas di tubuh yang khusus dibuat untuknya, plus bau wangi maskulin yang semerbak seakan membelai hidung Becca untuk menciumi tubuh atletis Tuan Arga. Tapi Becca nggak berani sejauh itu sih haha ...."Tuan Arga, silahkan masuk," ucap Becca setelah bisa menguasai dirinya.Namun tiba-tiba Tuan Arga memeluk Becca. Untuk sesaat Becca terdiam terkejut. Tapi Becca menyambut pelukan Tuan Arga."Tuan, maaf ada apa nih? Kok memeluk saya?" Becca akhirnya bisa berucap."Sstt ... Diamlah dulu! Biarkan aku memelukmu 5 menit saja.""Satu jam juga boleh kok, Tuan," kata Becca, ia pun membiarkan Tuan Arga memeluknya. Entah kenapa ia pun merasa bahagia dipeluk seperti ini. Ada rasa berdesir aneh di dadanya, seperti
"Bec! Becca!" panggil Tuan Arga."Eh iya, kenapa Tuan?" Becca mengerjapkan matanya berusaha memusatkan pikirannya pada Tuan Arga yang kini nampak kesal."Becca, kamu dengar apa yang aku katakan barusan?" tanya Tuan Arga kesal."Ehm iya denger, Tuan Arga sayang kan sama saya," kata Becca lirih."Salah! Aku bukan hanya sayang, tapi aku jatuh cinta sama kamu, Becca. Maukah kamu menjadi kekasihku?" tanya Tuan Arga sekali lagi."Maaf, Tuan Arga. Bukannya saya tidak mau, tapi ... " Belum selesai Becca berbicara, Tuan Arga sudah menyela."Becca, jangan pikirkan yang lain. Cukup kamu sayang saja sama aku, itu sudah cukup. Bukalah hatimu untukku," pinta Tuan Arga menatap tulus mata Becca."Tapi saya takut, Tuan.""Kenapa takut?" Tangan Tuan Arga membelai pipi Becca dengan sayang."Takut karena saya bukanlah siapa-siapa. Saya hanya anak yatim, tidak punya apa-apa dan juga .... "Perkataan Becca terhenti saat bibir Tuan Arga
Yandi menatap wajah Becca, ada rasa curiga terpancar dari matanya."Kenapa kamu tanya itu? Apa pentingnya buat kamu?" tanya Yandi menaikkan sebelah alisnya, curiga."Ahaha ... kan saya mau kasih selamat buat yang berhasil dapat pin bintang emas. Layak disebut 'Pahlawan', ucap Becca meyakinkan.Mata Yandi menyipit, memandang Becca yang terlihat aneh."Selamat ya Pak Yandi, anda adalah pahlawan grup perusahaan Tuan Arga, Grup Bintang Sentosa Makmur. Semoga anda akan selalu menjadi bintang yang sentosa dan makmur selamanya." Becca menampilkan wajah meyakinkan plus senyuman bak iklan pasta gigi."Terus kamu mau memberi selamat pada 4 orang pemilik pin yang lainnya juga?" tanya Yandi curiga."Tentu saja, Pak. Memang dimana mereka? Masih bekerja di perusahaan kan?""Sayang sekali usahamu akan sia-sia, Bec. Tiga orang sudah meninggal dunia dan satu orang lagi adalah paman Tuan Arga," jelas Yandi yang kini sudah tidak tampak curiga.
Jantungnya langsung berdetak kencang saat melihat seorang wanita cantik yang berdiri di hadapannya. Ia yakin dia adalah Nona Sarah yang ditunggunya."Apakah kamu benar Rebecca?" tanya wanita cantik itu."Benar, maaf Nona ini siapa ya?" tanya Becca balik."Kenalkan saya Sarah, tunangan Tuan Arga. Sekarang kamu tahu kan?!" ucap Sarah angkuh."Salam kenal, Nona. Tapi maaf, ada perlu apa menemui saya? Silahkan masuk dulu, Nona Sarah." Becca memberikan jalan agar Sarah bisa masuk ke dalam kamar kosnya yang sempit."Tidak usah, terimakasih. Kita bicara di luar saja," tolak Sarah halus, karena ia melihat ke dalam kos Becca yang sempit.Setelah duduk di kursi yang ada di depan kos, Becca diam menunggu apa yang hendak Sarah katakan."Becca, saya tahu saat ini kamu bekerja sampingan sebagai tukang masak di rumah Arga dan aku yakin jika saat ini kamu dekat dengannya." Sarah mengatakannya dengan raut muka yang sulit untuk Becca tebak."Seb
Arga menatap ponselnya serasa tak percaya. Dengan perasaan campur aduk, disentuhnya nama Becca untuk dihubunginya lagi."Nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif."Arga tidak mau menyerah, ia terus berusaha menghubungi nomor ponsel Becca. Namun usahanya sia-sia setelah mencoba puluhan kali."Becca!!!" teriaknya frustasi.Sepertinya Becca sudah gila, belum sehari sudah minta putus. Memangnya aku salah apa?Arga bertanya-tanya dalam hati sambil menahan kesal karena Becca telah bertindak sepihak memutuskannya.Arga merasakan kepalanya berdenyut pusing, ingin sekali ia memanggil Yandi untuk menyuruhnya menyelidiki apa yang terjadi pada Becca saat ini. Namun ia masih menahan diri karena telah berjanji pada Becca untuk merahasiakan hubungan kasih mereka dari siapapun itu.Baiklah Becca, kamu sudah seenaknya. Aku juga akan berbuat seenaknya padamu.***Becca berusaha berkonsentrasi melayani pelanggan dengan baik. Masalah Tuan Arga
Tuan Igan memasukkan tubuh Becca dengan paksa ke dalam mobil."Aduh pelan-pelan dong, Tuan Igan. Sakit nih kakiku, ntar patah gimana?" keluh Becca sambil mengelus lututnya yang terkena jok mobil."Makanya kamu jadi orang tuh yang nurut dong," balas Tuan Igan lalu duduk di sebelah Becca."Welcome, Becca," sapa Tuan Gubah yang ternyata duduk di belakang setir. Rupanya hari ini dia menjadi sopir."Tuan Gubah yang super baik, tolong jangan jalankan mobil ini," pinta Becca memelas."Siap, Becca manis. Nih makan dulu biar kamu nggak marah-marah dan bisa berpikir dengan baik," kata Tuan Gubah menyunggingkan senyum jahil."Tapi saya sudah makan barusan," kata Becca sambil mengendus-endus bau makanan yang digoyang-goyangkan di depan wajahnya seperti jimat."Cium bau ini ... pasti kamu akan lapar," ucap Tuan Igan seperti memantrai otak Becca.Seketika Becca menyambar bungkusan makanan di depan hidungnya. Ia selalu tidak tahan akan godaan n
"Sarah, apakah kamu sudah selesai?" tanya mama Sarah saat memasuki kamar.Sarah masih duduk di depan meja rias, wajahnya sudah terpoles sempurna oleh seorang makeup artist, namun rambutnya belum selesai dirapikan oleh seorang hairdresser."Sebentar lagi, Ma," sahut Sarah sambil memperhatikan rambutnya yang dipasang hiasan rambut berbentuk kupu-kupu."Ayolah cepat sedikit, kita tidak boleh terlambat," ucap mamanya yang terlihat tidak sabar."Iya, sepuluh menit lagi ya."Setelah urusan rambut selesai, Sarah segera memakai dress warna merah menyala. Ia memang ingin agar penampilannya cetar malam ini di acara ulang tahun Tuan Hardy Armando, pemilik Grup Bintang Sentosa Makmur. Sarah tidak mau penampilannya kalah dengan tamu lain, apalagi si Becca, gadis pengganggu yang dekat dengan Arga sekarang.Sarah memang sudah putus dengan Arga, tapi pertunangan ini belum putus secara resmi. Bahkan keluarga Tuan Hardy sepertinya juga belum tahu. Jadi