Home / Romansa / Kekasih Simpanan / Bab 17. Teman Dekat

Share

Bab 17. Teman Dekat

Author: RedVelved
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Tuan Arga mengawasi Becca dari sudut matanya sambil mengakhiri pembicaraan dengan lawan bicaranya. Kemudian ia mendekati Becca yang yang masih berdiri di belakang bunga.

"Becca, apa yang kamu lakukan?" tanya Tuan Arga saat sudah berdiri di dekat Becca.

Namun tanpa diduga, Becca malah menarik tubuh Tuan Arga agar ikut bersembunyi bersamanya.

"Sstt!" Jari telunjuk Becca menutup mulutnya, meminta agar Tuan Arga diam dan tidak bertanya padanya.

Tuan Arga menegakkan badannya dan menarik Becca agar tidak bersembunyi, "Katakan kamu sembunyi dari siapa?"

Becca kebingungan karena Andre kini malah berjalan mendekatinya. Becca yang hendak berbalik untuk kabur ditahan tangan Tuan Arga.

"Mau ke mana kamu? Sembunyi lagi?"

"Enggak, Tuan. Tadi saya mau cari lebah buat oleh-oleh," ucap Becca yang berusaha kabur. Tapi kini rasanya sudah percuma karena Andre berdiri di depannya.

"Becca?! Kamu di sini? Sama siapa?" tanya Andre terkejut. Kemudian mat

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kekasih Simpanan   Bab 18. Selamatkan Aku

    Becca terduduk lemah, namun seketika hidungnya mengendus bau makanan yang terasa menggelitik hidungnya. Asisten Tuan Igan membawakan nasi goreng dan langsung menghidangkannya di hadapan Becca. Melihat nasi goreng petai membuat Becca menelan ludahnya, perutnya langsung menggeliat berbunyi keroncongan."Nona Becca, kita makan dulu ya. Soalnya setelah ini masih ada satu tugas lagi," kata Tuan Igan sambil mengambil nasi goreng miliknya."Siap, Tuan Igan," sahut Becca dengan senyum manisnya.Tak menunggu lagi, Becca langsung menyantap sepiring nasi goreng petai favoritnya. Tuan Igan hanya tersenyum geli melihat Becca."Haiss cantik-cantik kok ya doyan petai," ucapnya menahan tawa."Cantik sama petai itu memang saling berkaitan. Menurutku petai itu akan membuat kulit lebih bersinar jadi otomatis membuat tambah cantik," kata Becca dengan mulut penuh mengunyah makanan."Kata siapa? Penelitiannya sudah terbukti?" tanya Tuan Igan penasaran."Kata

  • Kekasih Simpanan   Bab 19. Terlalu Sibuk

    "Becca, bangun! Kita sudah sampai." Yandi menggoyang-goyang lengan Becca, berusaha membangunkannya.Dengan malas, Becca pun membuka matanya. Tak terasa ia sudah tertidur, mungkin karena kelelahan."Kita sudah sampai, Tuan?""Ya, ayo kita harus cepat. Sudah larut malam ini."Becca mengikuti langkah Yandi dari belakang menuju mobil yang telah menanti. Badannya lelah, ia hanya ingin tidur. Semoga saja hotel yang akan dituju tidak terlalu jauh.Sesampainya di hotel yang tampak megah, Becca pun terus mengikuti Yandi tanpa banyak bicara. Lift yang mereka tumpangi naik ke lantai paling atas.Kamar hotel yang dituju sangat besar. Di dalam ruangan itu ada 3 buah kamar. Satu kamar utama dan dua kamar yang lebih kecil ukurannya."Becca, kamu tempati kamar yang ini. Jangan berisik, Tuan Arga mungkin sudah tidur di kamar utama," jelas Yandi sambil membuka pintu kamar untuk Becca."Baik, terimakasih Tuan Yandi," ucap Becca lega. Ia tadi sudah

  • Kekasih Simpanan   Bab 20. Pemarah Sekali

    Menikmati deburan ombak menyentuh kaki, Becca berdiri menatap cakrawala. Sekilas kehidupannya seperti diputar kembali. Entah kenapa saat ini ia teringat kedua orangtuanya yang entah berada di mana. Masih hidup kah atau sudah tidak ada di dunia ini?Banyak pertanyaan berlompatan di kepalanya.Mengapa orang tuanya tega meninggalkannya di pintu panti asuhan? Tapi dalam hati, ia bersyukur karena ia masih diberi kehidupan. Dan saat ini ia merasa lebih bersyukur lagi karena ia bisa hidup mandiri."Kamu melamunkan apa, Becca?" tanya Tuan Arga mengejutkan, membuat Becca seketika menatap gelagapan."Eh ... enggak kenapa-napa kok, Tuan. Hanya saja tiba-tiba saya teringat orang tua saya. Ah sudahlah, mungkin mereka sudah tidak ada lagi." Becca tersenyum, berkata seperti untuk dirinya sendiri."Apa kamu mau saya bantu mencari orangtua kamu?""Tidak usah, terimakasih Tuan. Saya hanya ingin pasrah saja, jika memang takdir mempertemukan saya dengan orang tua

  • Kekasih Simpanan   Bab 21. Bonus Kerja Keras

    Becca terdiam melamun memandang langit biru di sepanjang mata memandang. Saat ini ia berada di dalam pesawat yang akan membawanya pulang kembali ke Indonesia. Ia sendirian naik pesawat komersial karena Tuan Arga dan Yandi ada keperluan bisnis di lain negara untuk seminggu ke depan.Masih jelas dalam ingatannya kejadian semalam saat Tuan Arga mencium bibirnya. Memeluknya dengan hangat sepanjang perjalanan kembali ke hotel.Dan tadi saat hendak naik pesawat, Tuan Arga juga mengantarnya sampai bandara dan ia tak menyangka jika Tuan Arga kembali mencium di keningnya."Hati-hati, Sayang. Tunggu aku kembali."Itu ucapan perpisahan yang Tuan Arga katakan, membuat Becca terkejut sekaligus bingung. Apa maksudnya ia memanggil dirinya sayang?Tak terasa pesawat yang ditumpangi Becca sudah hendak mendarat. Becca tak menyadari karena terlalu sibuk dengan lamunannya hingga sama sekali tidak menikmati perjalanan ini.Becca kemudian naik taksi online pulang ke

  • Kekasih Simpanan   Bab 22. Kekasihmu

    Tiga hari sudah berlalu, Becca menjalani aktivitas seperti biasa. Tapi bedanya setiap sore ia libur menjadi tukang masak di rumah Tuan Arga. Becca pun bisa menikmati sore hari bersama teman-temannya. Namun sore ini Becca pulang kerja dengan wajah lesu."Bec, ayo pulang. Kamu kenapa lemes gitu sih?" tanya Mila yang sudah siap keluar dari galeri."Kamu pulang duluan aja, Mil. Aku masih betah di sini," ucap Becca yang malah membaringkan tubuhnya di kursi panjang di ruang karyawan.Mila yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala, karena tidak biasanya Becca malas pulang."Haiss ... Ini bocah kenapa lagi? Kamu kenapa malas pulang? Hayooo kamu nungguin Reza, karyawan baru yang cakep itu ya," goda Mila yang ikut duduk lagi."Eh jangan bicara sembarangan! Nanti kalau teman lain denger dikiranya aku naksir Reza lagi.""Lah terus ngapain kamu malas pulang?" tanya Mila lagi penasaran."Ehm sebenarnya sekarang Kak Andre lagi nungguin aku di kos,"

  • Kekasih Simpanan   Bab 23. Kenangan Indah

    Becca mencari wajah seseorang yang ada di hatinya, namun ia seketika terkejut saat ia melihat wajah seorang pria di hatinya yang ternyata adalah ... Tuan Igan dengan senyum kemayunya.Astaganaga ... Kenapa bisa Tuan Igan? Dosa apa aku ini. Huaaa ....Becca menutup wajahnya dengan kedua tangannya lalu menggelengkan kepalanya berusaha mengusir wajah Tuan Igan dan berharap menemukan wajah seseorang yang diinginkannya tapi ..."Bec, Becca! Kamu nggak apa-apa?" tanya Andre menyentuh pundak Becca lembut.Seketika Becca tersadar Andre menunggu jawabannya. Dengan malu Becca mendongakkan wajahnya menatap Andre."Kak Andre.""Sstt Becca, aku nggak menuntut jawaban dari kamu sekarang. Aku mohon pikirkanlah. Aku berharap kamu membuka hatimu untukku dan ijinkan aku mengisi hatimu. Aku akan sabar menunggu hingga kamu mencintaiku," ucap Andre menatap dalam mata Becca.Becca seakan tidak tega melihat Andre saat ini. Ia merasa bersalah telah menolak Andre

  • Kekasih Simpanan   Bab 24. Pin Bintang Emas

    Rapat dengan para investor yang menegangkan bagi Yandi karena ia harus bisa mengambil hati mereka. Namun tidak dengan Tuan Arga. Sedari tadi ia hanya termenung, pikirannya sama sekali tidak berada di rapat ini.Yandi mengelap keringat yang sedikit muncul di dahinya sambil melirik Tuan Arga yang sama sekali tidak membantunya. Entah apa yang Tuan Arga pikirkan, rasanya ia ingin menyenggol lengan Tuan Arga agar mau membantu menjawab pertanyaan dari para investor.Sementara Arga saat ini hanya memikirkan Becca. Tadi pagi Yandi melaporkan jika hari ini Becca pergi ke pantai dengan Mila dan Andre. Ya walaupun tidak pergi berdua dengan Andre saja, namun dalam hati Arga tetap merasa sebal. Arga ingin segera pulang ke Indonesia, tapi jadwal kepulangannya masih dua hari lagi.Arga memejamkan matanya, bayangan Becca seakan menari-nari di pelupuk matanya. Ia tidak bisa membayangkan Becca sedang tertawa-tawa berkejaran dengan Andre di pinggir pantai dengan latar belakang omb

  • Kekasih Simpanan   Bab 25. Diktator

    Malam ini Becca termenung di tempat tidurnya. Mila yang melihat akhirnya bertanya," Kamu kenapa, Bec? Pulang dari panti bukannya senang malah manyun dari tadi." Mila juga mengamati sepanjang perjalanan pulang, Becca tidak banyak bicara. Bahkan Andre tidak dihiraukan oleh Becca. "Aku bingung, Mil. Tadi Bu Anik memberi aku pin ini." Becca memberikan pin yang ada di tangannya pada Mila. "Bukannya ini logo grup perusahaan tempat kita bekerja?" "Benar. Aku bingung jadinya siapa orangtuaku sebenarnya, karena yang aku tahu tidak sembarang orang yang bisa memiliki pin ini," jelas Becca. "Ehm ... Mungkin kamu adiknya Tuan Arga," tebak Mila yang kini bangun dari rebahannya. Ia jadi tidak mengantuk karena merasa penasaran. "Haiss kamu ini ada-ada saja, Mil." "Loh siapa tahu kan, kalau itu masih saudaranya Tuan Arga kan sangat menguntungkan. Kamu langsung auto tajir. Tapi kalau udah tajir jangan lupakan aku ya, Bec," canda Mila sambi

Latest chapter

  • Kekasih Simpanan   Bab 50. Menangis Bersama

    Mobil Arga melaju dengan kecepatan sedang, perlahan menjauh dari vila yang selama dua hari ini mereka tinggali. Becca menatap pemandangan indah yang terhampar didepan matanya dengan mata kosong. Pikirannya melayang tak menentu. Sementara Arga yang menyetir di sebelahnya pun tampak terdiam. Pandangannya fokus menatap jalan aspal yang tampak berkelok di hadapannya. Perlahan menuruni perbukitan dan melaju menuju kota tempat tinggalnya.Becca sama sekali tidak ingin memulai percakapan apapun dengan Arga. Bahkan kepalanya berpaling seakan sedang menikmati pemandangan indah yang mereka lewati sepanjang jalan. Namun siapa sangka jika pikirannya melayang memikirkan diriya sendiri. Entahlah Becca harus marah atau bagaimana. Terus terang ia kecewa dengan sikap Arga yang ingin menjadikannya seperti wanita simpanan. Rasanya ia ingin memaki Arga, namun nyalinya seakan menciut saat ingat siapa Arga. Bagaimanapun Arga adalah bosnya walaupun saat ini statusnya adalah pacar Arga.Heh ... Benarkah a

  • Kekasih Simpanan   Bab 49. Disekap

    Ponsel Becca berdering seakan menjerit minta segera diangkat. Dengan setengah hati, Becca pun mengambil ponsel yang masih tersimpan di dalam tasnya.Mila? Ada apa dia telpon? Tanya Becca dalam hati.Segera Becca menggeser tombol hijau di layar ponselnya.- "Hallo, Mila."- "Becca!!! Kamu masih hidup kan?!"- Ha??? Kamu lagi ngigau ya?"- "Enak aja, aku ini lagi di galeri. Kamu kemana sih kok udah 2 hari menghilang? Habis pulang kerja ini rencana aku mau laporin kamu ke polisi loh."- "Aku nggak ngilang, Mila. Aku lagi dalam misi penting."- "Apaan misi-misi! Bec, kalau kamu nggak pulang malam ini, beneran deh aku bakal lapor ke kantor polisi."- "Hahaha ... Kamu kangen sama aku ya, Mil?"- "Becca! Aku nggak bercanda!"- "Iya iya, sabar dong, Mil. Jangan ngegas mulu' ntar kecenya ilang loh. Sabar ntar malem aku pasti pulang kok. Don't worry be happy, okey ... "- "Beneran loh ya ... Awas ntar kalau ka

  • Kekasih Simpanan   Bab 48. Masih Hidup?

    Tubuh Becca menggeliat, rasa geli mengusik ketenangan tidurnya. Ia merasakan lehernya diciumi dengan mesra. Apakah ini mimpi?"Aaaaaaa ... " Sekuat tenaga Becca bangun dari tidurnya dengan berteriak histeris."Astaga, Becca! Apa-apaan sih kamu?! Kamu mimpi buruk?" tanya Arga terkejut, ia sedang asyik-asyiknya menciumi leher putih mulus milik Becca eh ... yang punya malah berteriak membuat jantungnya serasa melompat."Eh sayang, kamu disini?" tanya Becca kebingungan.Nampaknya ia lupa jika semalam tidur bersama Arga. Dan saat ini mata Arga seketika membeliak dengan pemandangan indah yang terpampang di depan matanya. Becca yang polos tanpa sehelai benang pun.Tanpa sadar, Arga menelan salivanya dan seketika gairah kembali membuncah dalam tubuhnya. Juniornya seketika mendesak ingin dipuaskan."Istigiii!" teriak Becca saat menyadari jika kedua bukit kembarnya terlihat menantang minta dibelai. Reflek tangannya langsung menarik selimut untuk menutupi

  • Kekasih Simpanan   Bab 47. Pemilik Hati

    Candle light dinner, begitulah kata orang saat melihat Becca dan Tuan Arga makan bersama di balkon villa. Suasana begitu romantis dengan kerlip lilin dan cahaya bulan yang redup.Becca sangat menikmati makan malam yang telah disiapkan Tuan Arga. Bagi Becca tentu saja ini adalah candle light dinner pertamanya. Menu makanan apapun malam ini pasti terasa sangat enak di lidahnya. Selesai makan, Becca meminum segelas lemon tea sambil memandang lampu kerlap kerlip di sekitar villa. Pemandangan malam ini memang sungguh menakjubkan."Kamu suka, Bec?" tanya Tuan Arga yang terus menatap mata Becca."Suka banget, Tuan.""Kenapa panggil 'Tuan' terus sih? Panggil Sayang bisa kan?!" pinta Tuan Arga."Uhuk ... harus ya?""Ah kamu ini, terserahlah kalau gitu," ucap Tuan Arga yang menampakkan wajah cemberut."Hehe ... maaf soalnya lidah saya udah terbiasa panggil 'Tuan', jadi susah ngubahnya.""Iya iya, terserahlah. Tapi yang penting kamu sayan

  • Kekasih Simpanan   Bab 46. Fobia

    "Kalau gitu langsung kita nikahkan saja bulan depan, Pak," sahut Bu Rima antusias."Apa?!" teriak Mila dan Yandi berbarengan."Tapi ... " Yandi tergagap, seperti kehilangan kata-kata. Otaknya buntu nggak bisa berpikir."Ah Yandi, kamu ini kok kurang gercep sih," omel Bu Rima gemas.Sementara Mila sudah bisa menguasai diri dan kini hanya menampilkan senyum manisnya."Kok Ibu tau gercep segala?" Yandi sewot sendiri."Jangan salah, tua-tua begini Ibu juga sering nonton sinetron. Tau lah kalau cuma istilah begituan. Memang Ibu tinggal di dalam hutan," balas Bu Rima tidak mau kalah."Gimana Yandi?" tanya Pak Wisnu, mengembalikan ke topik pembicaraan semula."Gimana apanya?" tanya Yandi bingung."Aduh Yandi, kenapa kamu jadi lemot sih! Itu soal nikah bulan depan. Ah ... tanya kamu kelamaan. Nak Mila, gimana menurutmu? Setuju nggak kalau nikah bulan depan?" tanya Bu Rima tersenyum berharap."Ya Bu," sahut Mila santai.

  • Kekasih Simpanan   Bab 45. Nikahkan saja

    Tuan Arga menghentikan mobilnya di sebuah halaman rumah villa yang terlihat mewah namun tidak terlalu besar."Rumah siapa ini, Tuan?" tanya Becca sambil mengedarkan pandangannya ke sekitar rumah."Tentu saja rumahku. Kalau sedang butuh rehat, biasanya aku ke sini," ucap Tuan Arga sambil keluar dari mobilnya.Becca pun mengikuti. Mereka langsung disambut pengurus rumah, sepasang suami istri yang sudah tidak muda lagi."Ini beneran rumah Tuan Arga?" tanya Becca terkagum-kagum saat memasuki dalam rumah. Ternyata desain di dalam rumah terasa nyaman, walaupun minimalis."Kamu nggak percaya amat sih kalau aku bisa beli rumah disini? Kamu lupa kalau aku ini kaya?!" ucap Tuan Arga sedikit kesal."Hehe iya lupa. Habis rumahnya bagus banget." Becca hanya bisa melemparkan senyum manisnya agar Tuan Arga tidak semakin kesal padanya."Tuan Arga, Nona, silahkan ke taman belakang. Sudah ada minuman dan makanan kecil," ucap Pak Marto, pengurus r

  • Kekasih Simpanan   Bab 44. Olahraga Romantis

    "Wow!"Mila berseru takjub melihat pantulan wajahnya di cermin. Ia benar-benar berbeda setelah Tuan Gubah make over wajahnya."Ini beneran saya, Tuan?" tanya Mila mengerjapkan matanya tak percaya. Dengan perlahan, tangannya mengelus pipinya yang terpoles licin."Eits jangan dipegang ntar bedaknya luntur," sahut Tuan Igan membuat Mila terhenyak lalu tersenyum."Ah Tuan, bikin kaget aja.""Memang pacar kamu siapa sih, Mila? Kenalin dong," goda Tuan Gubah."Hehe pasti suatu saat nanti akan saya kenalin kok, Tuan. Tapi jangan sekarang, kan saya juga belum resmi banget," ucap Mila cari alasan, karena ia sangat yakin jika Tuan Igan dan Tuan Gubah pasti mengenal sosok Yandi."Oke deh, aku akan tunggu waktunya. Sekarang nih pakai dress yang ini biar penampilan kamu makin mempesona," perintah Tuan Igan sambil menyerahkan sepotong dress berwarna biru langit yang lembut.Mila mengelus dress cantik itu dengan lembut, tak sabar memakainya. Kemu

  • Kekasih Simpanan   Bab 43. Suatu Tempat

    Mila berulang kali menguap, kantuk dan lelah menderanya. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam dan Andre masih betah duduk di depan kamar kos Becca, enggan untuk pulang.Mila melirik Andre, menelisik di wajah yang tampak penuh tekad itu."Ehm Kak Andre, ini sudah jam 10 malam. Apa nggak sebaiknya Kakak pulang aja, kan besok bisa ke sini lagi," ucap Mila akhirnya."Kalau kamu sudah ngantuk, tidur aja Mil. Aku akan menunggu sampai Becca pulang.""Tapi kan bentar lagi gerbang kos depan juga ditutup, Kak. Nanti malah diusir sama Pak Satpam, gimana dong," sanggah Mila."Oh iya aku lupa. Ya udah aku tunggu di jalan depan aja kalau gitu, Mil," ucap Andre tersenyum."Kak Andre, kalau mau terima saranku sih mending Kakak pulang aja deh. Besok baru kesini lagi. Aku yakin malam ini Becca nggak pulang."Sebenarnya Mila sudah tahu jika Becca menginap di rumah Tuan Arga malam ini karena baru saja Becca mengirimkan pesan padanya."Becca nggak pula

  • Kekasih Simpanan   Bab 42. Anti Mainstream

    Becca, Arga dan Andre. Tiga orang yang berdiri tanpa suara, sama-sama terdiam bingung akan apa yang akan mereka lakukan.Arga dan Andre saling menatap tajam, sementara Becca bergantian melihat ke Arga dan Andre. Bingung akan apa yang akan ia putuskan.Namun tarikan di tangan Becca oleh Arga seketika mengejutkannya. Arga menarik kuat tangan Becca lalu membawanya ke mobil dan segera menutup pintunya.Andre yang melihat itu tidak tinggal diam, ia berusaha mencegahnya."Tuan Arga, tidak bisa begitu dong. Becca pulang bersama saya!" ucap Andre tegas menghentikan langkah Arga yang hendak masuk ke dalam mobilnya."Tidak usah repot-repot, Andre. Malam ini dan hari-hari seterusnya, jangan temui Becca lagi! Dia milikku, paham?!" Arga menatap tajam mata Andre.Segera Arga masuk ke dalam mobilnya dan melajukan mobil dengan cepat hingga menimbulkan suara ban yang berdecit.Andre hanya memandangi kepergian mobil Arga dengan tatapan tidak terima.

DMCA.com Protection Status