Terima kasih sudah membaca... Terima kasih juga yang sudah memberi dukungan (vote, komentar, dan memberi rate bintang 5) Dukung terus ya... Thank You <3 Kalau berkenan follow I6 author ya : @MeowMoe21 / @_meowmoe_
Setelah berbicara dan memberi himbauan pada para aktor yang sudah melakukan kesalahan konyol, Darwin akhirnya pergi menghampiri Anna yang telah kembali ke dekat kudanya setelah mendengar kata “cut” dari asisten sutradara.“Maaf…” Cuma satu kata itu yang Darwin ucapkan.Darwin tampak merasa bersalah, mengerti kalau Anna sebenarnya sudah memberikan usaha terbaiknya untuk membuat satu adegan luar biasa tanpa adanya pemotongan yang telah menjadi sia-sia karena ketidaksiapan para aktor yang sebenarnya sudah Darwin seleksi dengan sangat baik. Di situ Darwin menyadari kalau kelas yang Anna miliki sudah berada jauh di atas para aktor pilihannya.“Akan saya maafkan untuk kali ini,” sahut Anna.Kata-katanya memang terkesan sedikit angkuh, namun Darwin sama sekali tidak merasa diremehkan karena Anna mengucapkan kalimat tersebut dengan penuh rasa simpati, juga dengan ekspresi bersahabat yang sangat menyejukkan hati, yang pada akhirnya membuat Darwin menyesal karena tidak memercayai Anna sebelumnya
Lucas Rose baru tersadar dari rasa takjubnya setelah terganggu oleh pembicaraan singkat Joey pada Rainhard yang berada di dekatnya.Setelah melihat bagaimana Anna melakukan adegan berbahaya tadi dengan tidak bercela hingga tampak sangat nyata, ia pun langsung bertindak cepat untuk melakukan perundingan kontrak bersama Thomas yang masih terdiam dengan mulut terbuka lebar memerhatikan Anna yang baru saja menghampiri kudanya setelah mendapatkan perintah pemotongan adegan dari asisten sutradara.“Tuan Wong…”Tidak ada jawaban dari Thomas sampai Lucas harus memanggilnya sekali lagi dengan suara yang lebih nyaring, barulah Thomas berpaling —masih dengan mulut menganga.“Sepertinya Anda belum tahu kalau aktris Anda bisa melakukan hal-hal luar biasa sekaligus berbahaya seperti itu dengan sangat baik,” bukan Lucas, Alessio-lah yang mengomentari ekspresi lucu Thomas.Thomas menggaruk-garuk kepalanya. Masih dengan ekspresinya yang —anehnya— seperti orang kebingungan, Thomas menanggapi, “Bukan beg
Anna dan Rainhard tiba di mansion super mewah keluarga Wright jauh sebelum jam makan malam. Bersyukur akan hal itu, Anna menggunakan waktu yang masih berjarak dua jam dari makan malam untuk mandi karena merasa gerah dan tidak nyaman setelah melakukan pengambilan gambar yang membuat tubuhnya terasa lengket di sana-sini. Karena itu juga Anna memilih untuk pulang bersama Rainhard alih-alih bersama Orin dan Joey yang pasti akan dimintanya berhenti jauh dari lokasi mansion keluarga Wright sebelum nantinya akan naik taksi lagi untuk pulang ke kediaman tersebut.Anna baru naik ke lantai enam tepat satu jam sebelum makan malam bersama. Entah kenapa ia merasa sangat bersemangat padahal sebelumnya sangat membenci Norman dan Elvin Wright.“Perasaan ingin berkumpul bersama ini sebenarnya agak sedikit membuatku bingung,” gumam Anna. “Bukannya aku membenci mereka? Atau apa aku sebenarnya— Astaga!” Anna melompat mundur menjauhi anak kecil berambut mohawk yang tiba-tiba saja muncul di dalam lift.“Buk
“Lagi mempelajari naskah?” tanya Elvin begitu keluar dari dalam kamar mandi dan langsung melihat Anna sedang duduk bersandar di ranjang mereka sembari fokus pada sebuah naskah di tangannya. Karena datang ke makan malam bersama hampir terlambat, Elvin baru bisa mandi setelah makan malam bersama Norman Wright berakhir.Anna mendongak lalu mengangguk, “Aku agak lelah jadi malas membaca di ruang kerjaku. Apa aku mengganggumu?” Anna bertanya balik mengira Elvin merasa terganggu karena harus melakukan pekerjaan —membaca naskah yang tadi siang Alessio berikan— di atas ranjang tidur mereka.Pertanyaan itu membuat Elvin mengernyitkan alis, tahu kalau Anna salah paham pada maksud di balik pertanyaannya.“Aku cuma bertanya. Maksudku, aku tidak merasa terganggu dengan kegiatanmu selama naskah itu tidak kau bacakan dengan suara nyaring.”Jawaban Elvin membuat Anna tertawa.“Sudah mengosongkan jadwalmu untuk besok pagi?”“Sudah kulakukan. Oh… omong-omong bisakah kau membantuku setelah pertemuan deng
Wright Resto, sebuah restoran bintang lima super mewah yang berlokasi di pusat Kota X. Restoran yang dikelola bersama oleh para pemegang saham utama Wright Group, yang juga menjadi wadah tiap kali para Dewan Direksi dari Wright Group mengadakan pertemuan penting. Ke sanalah Anna dan Elvin pergi untuk melakukan pertemuan dengan para Dewan Direksi, memperkenalkan Anna sebagai istri rahasia Elvin demi mendapatkan hak mutlaknya sebagai pewaris kursi kepemimpinan Wright Group.Tidak seperti kebanyakan restoran bintang lima lain, Wright Resto yang berdiri di sebuah lahan seluas 2.500 m² itu hanyalah sebuah bangunan yang terbilang cukup kecil jika harus dibandingkan dengan nama besarnya yang sangat eksklusif di kalangan para pebisnis kelas atas. Restoran itu cuma memiliki dua lantai dengan luas bangunan yang hanya seluas 625 m², cukup kecil untuk mendapat gelar sebagai restoran terbaik di Kota X yang memiliki menu hidangan bercita rasa tinggi.Alasan kenapa bangunannya tidak begitu besar sebe
Kedelapan Dewan Direksi tersenyum tipis. Walau Elvin tidak mengumbar semua itu, mereka juga sudah tahu kalau Jeany Wright adalah calon pewaris yang sangat tidak layak, bahkan tidak bisa melakukan apa-apa. Mereka bahkan yakin jika Jeany tidak akan bisa bekerja dengan baik walau hanya sebagai seorang pegawai magang di salah satu anak perusahaan Wright Group.Melihat Elvin mengumbar keburukan putrinya, Rudolf yang tahu kalau ini adalah satu-satunya kesempatan yang ia miliki untuk mendapatkan simpatik dan dukungan dari 8 Dewan Direksi hampir saja membentak. Namun niatnya terhenti saat melihat Elvin mengganti tayangan pada layar proyektor, menunjukkan rekaman CCTV perkelahian Anna di taman sekolah.“Kita akan mulai dari sisi kekerasan dan intimidasi bersifat fisik terlebih dahulu,” Elvin memulai presentasi mengenai istrinya dengan senyum yang tampak kaku saat melihat bagaimana menakutkannya Anna dalam berkelahi. “Anda bisa melihat sendiri kalau istri saya bisa membela dirinya sendiri saat d
“Thomas Wong meninggalkan Wright Entertainment?!” Dewan Direksi lain terkesiap dengan suara nyaring setelah tahu salah satu orang paling berbakat dan berdedikasi tinggi dalam seni peran itu telah pergi meninggalkan salah satu anak perusahaan Wright Group. Ia, beserta yang lain termasuk Rudolf Wright, tidak perlu sampai mengonfirmasi ulang kebenaran dari apa yang baru saja Elvin sampaikan karena tahu kalau Elvin tidak mungkin membicarakan sebuah kebohongan dalam pertemuan penting itu. Karena itulah respon kaget yang baru saja pria paruh baya itu lontarkan sebenarnya bukanlah sebuah pertanyaan namun merupakan sebuah rasa terkejut yang diekspresikan melalui kata-kata.Setelah mengangguk, Elvin berbicara kembali, memberikan informasi lain yang tak kalah mengejutkan, “Selain itu, dengan bodohnya, Jeany juga hampir memecat Orin Levania andai saya tidak datang dan mencegahnya.”Dari Elvin, tatapan para Dewan Direksi beralih pada Rudolf Wright. Jika sebelumnya ada berbagai ekspresi yang dapat
Jika kedelapan Dewan Direksi saja sampai bingung perihal mengapa Rainhard tampak patuh pada Anna, apalagi Elvin yang sudah sangat dekat dengan Rainhard.Bahkan lebih dari kedelapan Dewan Direksi yang sudah tahu kalau Rainhard tidak mudah bersikap ramah pada orang lain selain Elvin, tentu saja Elvin lebih tahu kalau Rainhard tidak pernah terlihat ramah pada siapa pun termasuk pada kakeknya sekalipun —kecuali pada Jessica.Bukan hanya bersikap ramah saja. Dari yang Elvin lihat, Rainhard juga tampak segan pada Anna.‘Apa ada sesuatu yang terjadi di antara mereka yang tidak kuketahui?’ pikir Elvin penasaran atas sikap Rainhard pada Anna.Mengabaikan dahulu rasa penasarannya, Elvin ingin memanfaatkan rasa takjub para Dewan Direksi yang sedang melakukan penilaian pada dirinya dan Anna, juga lawan mereka Rudolf Wright. Ia pun berbicara kembali memanfaatkan momen baik tersebut.Elvin membuka rahasia yang selama ini disimpan rapat oleh Rudolf tentang bagaimana Rudolf yang harusnya memiliki kuas