Terima kasih sudah membaca... Terima kasih juga yang sudah memberi dukungan (vote, komentar, dan memberi rate bintang 5) Dukung terus ya... Thank You <3 Kalau berkenan follow I6 author ya : @MeowMoe21 / @_meowmoe_
Lucas Rose baru tersadar dari rasa takjubnya setelah terganggu oleh pembicaraan singkat Joey pada Rainhard yang berada di dekatnya.Setelah melihat bagaimana Anna melakukan adegan berbahaya tadi dengan tidak bercela hingga tampak sangat nyata, ia pun langsung bertindak cepat untuk melakukan perundingan kontrak bersama Thomas yang masih terdiam dengan mulut terbuka lebar memerhatikan Anna yang baru saja menghampiri kudanya setelah mendapatkan perintah pemotongan adegan dari asisten sutradara.“Tuan Wong…”Tidak ada jawaban dari Thomas sampai Lucas harus memanggilnya sekali lagi dengan suara yang lebih nyaring, barulah Thomas berpaling —masih dengan mulut menganga.“Sepertinya Anda belum tahu kalau aktris Anda bisa melakukan hal-hal luar biasa sekaligus berbahaya seperti itu dengan sangat baik,” bukan Lucas, Alessio-lah yang mengomentari ekspresi lucu Thomas.Thomas menggaruk-garuk kepalanya. Masih dengan ekspresinya yang —anehnya— seperti orang kebingungan, Thomas menanggapi, “Bukan beg
Anna dan Rainhard tiba di mansion super mewah keluarga Wright jauh sebelum jam makan malam. Bersyukur akan hal itu, Anna menggunakan waktu yang masih berjarak dua jam dari makan malam untuk mandi karena merasa gerah dan tidak nyaman setelah melakukan pengambilan gambar yang membuat tubuhnya terasa lengket di sana-sini. Karena itu juga Anna memilih untuk pulang bersama Rainhard alih-alih bersama Orin dan Joey yang pasti akan dimintanya berhenti jauh dari lokasi mansion keluarga Wright sebelum nantinya akan naik taksi lagi untuk pulang ke kediaman tersebut.Anna baru naik ke lantai enam tepat satu jam sebelum makan malam bersama. Entah kenapa ia merasa sangat bersemangat padahal sebelumnya sangat membenci Norman dan Elvin Wright.“Perasaan ingin berkumpul bersama ini sebenarnya agak sedikit membuatku bingung,” gumam Anna. “Bukannya aku membenci mereka? Atau apa aku sebenarnya— Astaga!” Anna melompat mundur menjauhi anak kecil berambut mohawk yang tiba-tiba saja muncul di dalam lift.“Buk
“Lagi mempelajari naskah?” tanya Elvin begitu keluar dari dalam kamar mandi dan langsung melihat Anna sedang duduk bersandar di ranjang mereka sembari fokus pada sebuah naskah di tangannya. Karena datang ke makan malam bersama hampir terlambat, Elvin baru bisa mandi setelah makan malam bersama Norman Wright berakhir.Anna mendongak lalu mengangguk, “Aku agak lelah jadi malas membaca di ruang kerjaku. Apa aku mengganggumu?” Anna bertanya balik mengira Elvin merasa terganggu karena harus melakukan pekerjaan —membaca naskah yang tadi siang Alessio berikan— di atas ranjang tidur mereka.Pertanyaan itu membuat Elvin mengernyitkan alis, tahu kalau Anna salah paham pada maksud di balik pertanyaannya.“Aku cuma bertanya. Maksudku, aku tidak merasa terganggu dengan kegiatanmu selama naskah itu tidak kau bacakan dengan suara nyaring.”Jawaban Elvin membuat Anna tertawa.“Sudah mengosongkan jadwalmu untuk besok pagi?”“Sudah kulakukan. Oh… omong-omong bisakah kau membantuku setelah pertemuan deng
Wright Resto, sebuah restoran bintang lima super mewah yang berlokasi di pusat Kota X. Restoran yang dikelola bersama oleh para pemegang saham utama Wright Group, yang juga menjadi wadah tiap kali para Dewan Direksi dari Wright Group mengadakan pertemuan penting. Ke sanalah Anna dan Elvin pergi untuk melakukan pertemuan dengan para Dewan Direksi, memperkenalkan Anna sebagai istri rahasia Elvin demi mendapatkan hak mutlaknya sebagai pewaris kursi kepemimpinan Wright Group.Tidak seperti kebanyakan restoran bintang lima lain, Wright Resto yang berdiri di sebuah lahan seluas 2.500 m² itu hanyalah sebuah bangunan yang terbilang cukup kecil jika harus dibandingkan dengan nama besarnya yang sangat eksklusif di kalangan para pebisnis kelas atas. Restoran itu cuma memiliki dua lantai dengan luas bangunan yang hanya seluas 625 m², cukup kecil untuk mendapat gelar sebagai restoran terbaik di Kota X yang memiliki menu hidangan bercita rasa tinggi.Alasan kenapa bangunannya tidak begitu besar sebe
Kedelapan Dewan Direksi tersenyum tipis. Walau Elvin tidak mengumbar semua itu, mereka juga sudah tahu kalau Jeany Wright adalah calon pewaris yang sangat tidak layak, bahkan tidak bisa melakukan apa-apa. Mereka bahkan yakin jika Jeany tidak akan bisa bekerja dengan baik walau hanya sebagai seorang pegawai magang di salah satu anak perusahaan Wright Group.Melihat Elvin mengumbar keburukan putrinya, Rudolf yang tahu kalau ini adalah satu-satunya kesempatan yang ia miliki untuk mendapatkan simpatik dan dukungan dari 8 Dewan Direksi hampir saja membentak. Namun niatnya terhenti saat melihat Elvin mengganti tayangan pada layar proyektor, menunjukkan rekaman CCTV perkelahian Anna di taman sekolah.“Kita akan mulai dari sisi kekerasan dan intimidasi bersifat fisik terlebih dahulu,” Elvin memulai presentasi mengenai istrinya dengan senyum yang tampak kaku saat melihat bagaimana menakutkannya Anna dalam berkelahi. “Anda bisa melihat sendiri kalau istri saya bisa membela dirinya sendiri saat d
“Thomas Wong meninggalkan Wright Entertainment?!” Dewan Direksi lain terkesiap dengan suara nyaring setelah tahu salah satu orang paling berbakat dan berdedikasi tinggi dalam seni peran itu telah pergi meninggalkan salah satu anak perusahaan Wright Group. Ia, beserta yang lain termasuk Rudolf Wright, tidak perlu sampai mengonfirmasi ulang kebenaran dari apa yang baru saja Elvin sampaikan karena tahu kalau Elvin tidak mungkin membicarakan sebuah kebohongan dalam pertemuan penting itu. Karena itulah respon kaget yang baru saja pria paruh baya itu lontarkan sebenarnya bukanlah sebuah pertanyaan namun merupakan sebuah rasa terkejut yang diekspresikan melalui kata-kata.Setelah mengangguk, Elvin berbicara kembali, memberikan informasi lain yang tak kalah mengejutkan, “Selain itu, dengan bodohnya, Jeany juga hampir memecat Orin Levania andai saya tidak datang dan mencegahnya.”Dari Elvin, tatapan para Dewan Direksi beralih pada Rudolf Wright. Jika sebelumnya ada berbagai ekspresi yang dapat
Jika kedelapan Dewan Direksi saja sampai bingung perihal mengapa Rainhard tampak patuh pada Anna, apalagi Elvin yang sudah sangat dekat dengan Rainhard.Bahkan lebih dari kedelapan Dewan Direksi yang sudah tahu kalau Rainhard tidak mudah bersikap ramah pada orang lain selain Elvin, tentu saja Elvin lebih tahu kalau Rainhard tidak pernah terlihat ramah pada siapa pun termasuk pada kakeknya sekalipun —kecuali pada Jessica.Bukan hanya bersikap ramah saja. Dari yang Elvin lihat, Rainhard juga tampak segan pada Anna.‘Apa ada sesuatu yang terjadi di antara mereka yang tidak kuketahui?’ pikir Elvin penasaran atas sikap Rainhard pada Anna.Mengabaikan dahulu rasa penasarannya, Elvin ingin memanfaatkan rasa takjub para Dewan Direksi yang sedang melakukan penilaian pada dirinya dan Anna, juga lawan mereka Rudolf Wright. Ia pun berbicara kembali memanfaatkan momen baik tersebut.Elvin membuka rahasia yang selama ini disimpan rapat oleh Rudolf tentang bagaimana Rudolf yang harusnya memiliki kuas
Roman Briel langsung menyeringai lebar memperlihatkan barisan giginya yang kuning begitu melihat putri sulungnya datang berkunjung. Ia bahkan tertawa terbahak-bahak saat mereka sudah duduk berhadapan dengan berbatas dinding kokoh yang memiliki sebuah jendela berjeruji besi yang berada di antara mereka sebagai pemisah.“Merindukan Papamu?” ucap Roman setelah puas tertawa.“Anna datang untuk memberitahu kalau Anna, Mama, dan Sherly akan menghadiri persidangan sebagai saksi. Papa tahu apa yang akan terjadi pada diri Papa saat kami memberikan kesaksian jujur atas apa yang sudah Papa lakukan pada kami selama 10 tahun belakangan ini, bukan?”Awalnya Roman ingin mengabaikan dan menganggap ancaman Anna sebagai sebuah kata-kata kosong yang tidak berarti. Namun saat melihat sorot mata putrinya yang tampak sangat serius, yang dirasanya sangat buas mirip dengan tatapan para lawan bertinjunya ketika berada di atas ring dulu, ia tahu kalau ancaman itu bukanlah sebuah ancaman kosong belaka. Roman tah
Anna masih diam terpaku menatap Joseph dengan ekspresi tak percaya. Wajah terkejutnya baru berangsur normal setelah menebak kalau Dewa memang tidak menghapus ingatan mereka bertiga, hanya mengubah keadaan ‘Anna’ saja.“Apa yang kau lakukan? Cepat bawa dia masuk!”Teriakan marah terdengar dari dalam bangunan. Sosok pria berekspresi dingin yang menjadi orang kepercayaan Simon untuk memimpin pasukan penculik menodongkan senjata api ke arah mereka.Takut dengan ancamannya, Joseph buru-buru menarik lengan Anna, membawanya pergi memasuki bangunan.Begitu masuk ke dalam bangunan, Anna langsung melihat Sherly yang spontan meronta-ronta begitu melihatnya muncul di pintu. Menggeleng pelan pada Sherly, Anna berbicara penuh percaya diri berusaha menenangkan Sherly dan berjanji akan menyelamatkannya tanpa memedulikan ejekan para penculik pada perkataannya.Setelah memastikan ketiga sandera baik-baik saja—selain hanya diikat di kursi—Anna mengalihkan pandangan pada Richard Lee yang berdiri mematung
Pukul 7.55 malam di Cross X Cafe.Sudah hampir jam 8 malam namun Sherly, William, dan Ivy Lee—manajer She Will—tak kunjung tiba di Cross X Cafe padahal para tamu undangan sudah berkumpul.Orin dan Anna baru tahu ponsel ketiganya tidak aktif setelah mencoba menghubungi untuk menanyakan posisi mereka.Merasa ada yang mencurigakan, Anna mencoba menghubungi Rosana untuk menanyakan apakah Sherly singgah di rumah pantai untuk menjemput, namun Rosana mengatakan Sherly tidak singgah dan hanya meneleponnya untuk datang ke Cross X Cafe bersama pengawal yang Elvin tugaskan untuk menjaga mereka. Rosana juga sedang dalam perjalanan, malah sudah hampir tiba.“Elvin juga belum datang. Tumben sekali dia terlambat?” pikir Anna, ingat kalau Sherly juga mengundang Elvin datang ke pesta namun Elvin tak kunjung muncul setelah hampir satu jam berlalu.Kejutan lain Anna dapat ketika mengetahui nomor telepon Elvin juga sedang tidak aktif.Merasa ada yang tidak beres, ia pun menghubungi Rainhard dan untungnya
“Ya, Sherly?” sahut Anna riang menjawab panggilan telepon Sherly.Anna memang ingin segera kembali ke tubuh aslinya, namun merasa sedikit tidak rela jika harus terpisah dari Sherly dan Rosana yang sudah dianggapnya sebagai adik dan ibunya sendiri.Sejak hidup bersama mereka, ia seperti merasa berada di dalam keluarganya sendiri seperti di masa kanak-kanak sewaktu keluarganya masih lengkap. Memiliki ayah, ibu, dan saudara untuk berbagi cerita kesehariannya.Karena itulah tiap kali berbicara dengan salah satu dari mereka—termasuk Roman Briel—hatinya selalu merasa nyaman seakan mereka adalah keluarga kandungnya sendiri.“Apa Kakak ada kesibukan malam ini?”“Pengambilan gambar mungkin sudah berakhir di sore hari. Kakak akan meluangkan waktu untukmu kalau kau ingin bersama Kakak,” sahut Anna.Sherly tidak langsung menanggapi. Ia tersenyum gembira, senang karena Anna selalu mau meluangkan waktu untuknya saat dibutuhkan.“Sherly? Apa ada masalah?”“Oh… tidak… Itu…, Sherly mau mengundang Kakak
Di sebuah bangunan terbengkalai berlantai dua, di pinggiran Kota X…Richard Lee mengorek-ngorek tungku perapian menggunakan ranting yang biasa dipakainya untuk memperbaiki posisi kayu bakar dan arang dalam tungku tersebut.Sudah selama 3 minggu lebih sejak pelariannya dari kejaran orang-orang Rainhard Rover, Richard yang terbiasa hidup berdampingan dengan peralatan modern harus hidup dalam keadaan yang disebutnya sebagai dunia primitif.Tidak bisa menggunakan internet takut pihak pencari jejak Rainhard bisa mengendus keberadaannya, membuat Richard yang tidak pernah lepas dari internet dan perlengkapan modern sudah hampir gila.Selain itu ia juga harus bersembunyi di bangunan terbengkalai tersebut tanpa berani menyalakan listrik, takut drone pencari menemukan lokasi persembunyiannya di malam hari.Semenakutkan itulah tim pemburu Rainhard Rover, juga Leon yang bisa melacak keberadaan seseorang melalui sinyal SIM card.Richard menghentikan kegiatan memperbesar bara api untuk merebus air s
“Nona Green! Kenapa tidak melakukan pergerakan sesuai dengan koreografi yang sudah dilatih?!” teriak Lucas dari depan monitor pemantaunya.Terlihat jelas Lucas tidak repot-repot menyembunyikan kemarahannya. Ia merasa sangat frustrasi karena kesalahan yang Sharon lakukan telah merusak suasana bagus di gelanggang buatan itu, dan mungkin akan susah untuk didapatkan kembali apabila adegannya sampai diulangi.“M-maaf, Tuan Rose. S-saya…”“Tidak apa-apa, Tuan Rose. Kita bisa mengulanginya,” Anna menyela sembari berjalan menghampiri Sharon. “Ayo kita ulangi dari awal, Sharon,” Anna berdiri di hadapan Sharon sembari mengulurkan tangan, kemudian membantu Sharon berdiri dengan mengaitkan lengannya ke lengan Sharon.“Astaga… kau ini…” Sharon langsung membungkukkan badan begitu berdiri, menopang tubuhnya yang gemetar dengan kedua tangan di atas paha. “Sial… aku benar-benar ketakutan serasa sedang berhadapan dengan Sasha asli,” ucap Sharon sembari mendongak, menatap Anna yang kini sedang tidak bera
Mengikuti kebiasaan Sasha Volkova dalam tiap pertandingan, Anna berjalan menuju ring dengan langkah lebar, seperti terburu-buru ingin segera menyelesaikan pertarungan lalu pulang setelahnya. Itulah kesan yang selalu Sasha tinggalkan pada para penggemar.Seperti kebiasaan Sasha juga, Anna tidak menoleh sekalipun pada para penonton yang bersorak menyemangati, ia terus berjalan dengan kepala menunduk menyembunyikan wajah, memberikan kesan misterius sekaligus memengaruhi mental lawan.Tidak ada gaya mengepalkan tinju di depan dada seperti yang sering terlihat dari para petinju yang suka berjalan sembari meninju udara. Anna hanya berjalan dengan langkah cepat bagai pembunuh berdarah dingin yang ingin segera menghabisi lawan.Untuk apa yang dilakukannya sedari muncul dari balik tirai, Anna sudah benar-benar berhasil membuat dirinya terlihat seperti Sasha asli, membuat Dimitri yang melihatnya merasa bernostalgia dan mulai berkaca-kaca teringat pada mendiang putrinya.Bahkan atlet yang berpera
Setelah Anna pergi, Thomas mengajak Lucas mengobrol, membahas tentang lokasi pengambilan gambar yang ia rasa kurang terasa seperti di sebuah arena tinju. Walau kru film berhasil mendekorasi sasana tinju dan menyulapnya mirip seperti arena tinju sungguhan, tetap saja —menurut Thomas— akan jauh lebih baik lagi jika pengambilan gambar dilakukan di arena tinju yang sebenarnya. Akan lebih hidup.Lucas mengangguk setuju. Sangat disayangkan Kota X tidak memiliki gelanggang tinju besar. Kota X memang sangat maju, namun hanya ada aula-aula bisnis dan gedung pertunjukan saja di sana. Luasnya pun hanya sedikit lebih besar dari sasana tinju Cross X. Karena itulah Lucas lebih memilih untuk menggunakan sasana tinju milik Joey itu saja dibandingkan harus menyewa sebuah gedung pertunjukkan walau dana yang mereka miliki —setelah disponsori Wright Entertainment— cukup besar.Awalnya, Lucas juga merasakan hal yang sama setelah melihat lokasi pengambilan gambar itu. Namun demikian Lucas tetap optimis film
Seluruh persiapan untuk memulai proyek film Sasha Volkova sudah mencapai tahap final. Pemeran Sasha dan Vernon remaja sudah di audisi. She Will juga sudah memulai rekaman untuk lagu tema film.Baik Anna, Carmen, dan 3 atlet tinju wanita yang akan memerankan tokoh pendukung —sebagai 3 lawan berat Sasha sebelum bertemu Sabrina Witch— juga rutin berlatih di sasana tinju Cross X, milik Joey, yang RHP sewa sebagai pusat pelatihan para aktris, juga akan menjadi tempat pengambilan gambar untuk 3 pertandingan awal.Setelah pesta yang Felix Quil dan Chen Feng Yu —produser— adakan untuk menciptakan chemistry di antara para aktor, aktris, dan seluruh kru film yang bekerja sama dalam film Sasha Volkova, hari di mana pengambilan gambar perdana film Sasha Volkova pun akhirnya tiba.William dan Sherly adalah aktor dan aktris pemula yang pertama kali melakukan pengambilan gambar. Sebagai cameo pemeran Vernon dan Sasha, siapa sangka Sherly memiliki bakat akting yang cukup baik jika harus dibandingkan d
Melihat bagaimana manis dan lembutnya profil wajah Anna yang menurutnya jauh lebih cocok sebagai seorang idol dibandingkan aktris seni peran, Dimitri tidak begitu antusias saat mengetahui bahwa Anna lah yang akan memerankan Sasha. Hanya karena Anna putri sahabatnya saja pria itu memilih diam dan setuju menggunakan Anna sebagai pemeran utama.Awalnya Lucas pernah menyodorkan profil Jessica pada Dimitri. Melihat bagaimana ketegasan wajah Jessica yang mirip dengan Sasha, Dimitri menyetujui untuk mengangkat kisah mendiang putrinya itu ke layar lebar. Namun setelah tahu Jessica sedang mendapatkan musibah, ia pun pasrah karena tidak bisa meminta Lucas untuk memakai jasa Jessica lagi —mereka sudah menandatangani kontrak, dan Dimitri sudah menghabiskan sebagian besar uangnya.Baru setelah Roman meminta Anna untuk menunjukkan aksi bertinjunya, Dimitri akhirnya bersemangat kembali. Walau Anna masih belum menunjukkan gaya bertarung yang serupa dengan Sasha, namun semua gerakan dan teknik tinju da