Share

56. Kantor Menjadi Gempar

Gadis Sanjaya itu tidak dapat menahan lengkungan senyum di bibir tipisnya. Ia bahkan tertawa kecil, tatkala menutup rapat pintu utama kediamannya. Gila. Nadisa pasti sudah gila!

Bisa-bisanya Nadisa mencium pipi Narendra!

Hal yang tidak pernah Nadisa bayangkan sebelumnya. Habisnya, Nadisa merasa kesal dengan Narendra yang tidak berani mengungkapkan isi hatinya. Jadilah Nadisa ingin menunjukkan, bahwa dirinya telah lebih dulu jatuh hati pada sang Bagaskara.

Siapa tahu, Narendra akan lebih percaya diri ke depannya. Iya 'kan?

"Disa?"

Suara lembut bernada keibuan itu berhasil menarik Nadisa dari alam bawah sadarnya. Sukses membuat sang gadis Sanjaya kehilangan senyumnya dan mengerjapkan mata, kaget lantaran mendapati Mama Ayu sudah berada di depannya.

"Mama? Belum tidur?" tanya Nadisa dengan cepat.

"Belum, Mama kepikiran kamu yang belum pulang. Jadi tidak tenang untuk tidur duluan." Mama Ayu berkata lemah. Wajah cantiknya terlihat lelah, mungkin efek mengantuk.

"Seharusnya Mama tidur saja.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status