Share

55. Kecupan

"Kok tiba-tiba diam? Wajahmu itu sudah seperti mau menelan orang, Jevan." Marko berkomentar dengan santai.

Jevano menoleh pada Marko.

"Apa? Jangan menatapku begitu! Kamu benaran mau memakanku atau bagaimana?" tantang Marko. "Kalau mau memakanku dalam konteks yang 'itu', sudah kubilang 'kan kalau aku ini masih lurus? Aku tidak–" BUGH!

Celotehan Marko Wijaya terpaksa dihentikan karena wajahnya dihantam dengan bantal. Yang tentu saja pelaku pelemparannya ada Jevano Putra Hartono.

"Shut up, Marko." Jevano bicara dengan suara beratnya. Baru kemudian ia bertanya. "Laki-laki yang tadi dengan Leon itu, kamu kenal?"

"Tidak terlalu. Aku cuma tahu kalau dia orang miskin yang dekat dengan mamiku dan disuruh menjadi tutor Leon. Kenapa? Kamu mau beralih dari aku ke dia? Iy–" Bugh! "Astaga, kamu sudah babak belur tapi tenagamu masih kayak raksasa! Sakit tahu, Jevan!"

Marko mengeluh kesal karena lagi-lagi wajah tampannya dihantam menggunakan bantal oleh Jevano.

"Tidak bisakah Leon mengganti tutornya?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status