Share

47. Izinkan untuk Bicara

"Untuk soal nomor ini, kamu bisa memakai formula yang tadi aku berikan, Leon." Narendra menunjuk sebuah soal yang ada si buku paket di hadapannya. Membimbing seorang anak sekolah menengah pertama yang duduk tepat di sampingnya.

"Oh begitu ya, Kak Naren." Leon mengangguk paham.

Tepat saat itu, seorang lelaki yang mengenakan jaket kulit berwarna hitam dan denim hitam panjang melintasi ruang tengah yang dijadikan tempat belajar oleh Leon dan Narendra. Narendra sempat meliriknya sekilas.

Lelaki itu berpapasan dengan wanita cantik yang Narendra tahu merupakan mami dari Leon.

"Mau ke mana kamu, Marko? Sekarang sudah larut malam!" tegur wanita itu, Nyonya Wijaya.

Marko terkekeh pelan. "Biasa, Mi. Ada teman yang butuh bantuan Marko."

Nyonya Wijaya mendengus kesal.

"Kamu ini! Bukannya bantu adik kamu belajar di sana sama Naren, malah keluyuran!"

"Yah, bagi-bagi rezeki dong, Mi. Kalau Marko yang ngajarin Leon, nanti si Miskin itu bakal dapat duit dari mana? Iya nggak? Hehehe… Sudah ya, Mi. Mark
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status