Share

41. Minum

Nadisa memutar tubuhnya, kemudian berjalan menjauhi Jevano. Membiarkan lelaki tampan itu memandangi punggung sempitnya yang perlahan namun pasti mulai menciptakan jarak. Sementara Nadisa justru kian mendekat pada Narendra Bagaskara.

"Ayo, Narendra. Kita pergi." Nadisa berkata pelan.

Narendra mengangguk dengan cepat. Mengekori Nadisa yang melangkahkan kedua kakinya menuju pintu lapangan itu. Sementara Jevano masih setia membatu.

Gadis Sanjaya itu keluar dari lapangan yang tadi didatanginya, kemudian melihat satu unit mobil mewah yang terparkir tidak jauh darinya. Ada seorang lelaki di kursi pengemudi. Seseorang dengan setelan jas hitamnya. Sepertinya ia adalah tangan kanan dari Jevano Putra Hartono.

Nadisa menyipitkan mata, berusaha mempertajam penglihatannya.

Lelaki di kursi pengemudi itu awalnya sedang fokus memperhatikan telepon genggamnya, tetapi firasat bahwa seseorang tengah memperhatikannya membuat ia mendongak. Haikal terlonjak pelan, saat dirinya menyadari Nadisa sedang meliha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status