Home / Pendekar / Kehidupan Kedua Pewaris Giok Hitam / Ep 04. Siapa Dia Sebenarnya??

Share

Ep 04. Siapa Dia Sebenarnya??

Author: Dz
last update Last Updated: 2023-01-24 07:17:41

"Lalu, apakah Dewa Quan mati di tangan mereka?"

Pertanyaan Hou Yi membuat Nyonya Wen menoleh padanya beberapa detik, sebelum menengadah ke langit dengan pandangan yang tidak bisa ia artikan.

"Sayangnya, tidak ada yang tahu tentang hal itu." Embusan napas panjang terdengar dari bibir Nyonya Wen. Wanita itu kembali berujar setelahnya. "Namun yang kudengar, ketika peperangan itu masih berlangsung ... Mereka menghilang. Jadi, kemungkinan besar mereka semua masih hidup."

Setelah beberapa menit melakukan perjalanan, akhirnya dua sosok beda usia memasuki gerbang kota lalu menuju pasar untuk membeli bahan makanan. Namun, langkah kaki Hou Yi berhenti saat melihat tanaman obat tersusun rapi di atas meja seorang penjual.

"Hei, Nak, apa yang kamu lihat? Apakah kamu ingin mencuri tanaman obat milikku?!"

Seruan penjual tersebut menyentak Hou Yi. Pandangannya yang semula mengarah pada tanaman obat yang dijual kini mengarah kepada si penjual tanaman tersebut.

"Aku bukan pencuri, aku hanya ingin melihat bunga lotus api hitam!"

Penjual tersebut tersedak minumnya. "Apa? Kamu mengetahui nama tanaman ini?" Ia begitu kaget saat mendengar seorang bocah mampu mengenali salah satu tanaman obat yang ia pajang untuk dijual.

"Tentu saja!"

Kemudian, Hou Yi menyebutkan satu-persatu nama tanaman obat tersebut beserta fungsinya, membuat si penjual ternganga tidak percaya.

"Luar biasa! Bakat yang mengerikan!" pujinya. Ia kemudian mengulurkan tangannya pada Hou Yi. "Perkenalkan, aku Wu Sin, alkemis dari klan angin utara!"

Hou Yi menyambut uluran tangan Alkemis Wu Sin. "Namaku Hou Yi, aku tinggal di panti asuhan."

Wu Sin tersenyum, ia begitu senang menemukan Hou Yi dengan bakatnya yang luar biasa. Ia kemudian memutuskan untuk memberikan hadiah pada bocah tersebut. "Karena kamu mampu menyebutkan semua tanaman obat milikku, aku akan memberikan hadiah untukmu," katanya. Sebuah tanaman obat kemudian ia pilih dan ia sodorkan pada Hou Yi. "Tanaman obat ini pasti berguna, terimalah!"

Hou Yi menggeleng, ia sungkan menerima hadiah tersebut. "Tidak perlu, Paman. Aku tidak mengharapkan imbalan."

Wu Sin tidak mendengarkan, ia langsung menaruh tanaman obat tersebut di tangan Hou Yi. "Sudah, ambil saja. Ini gratis untukmu!"

"Terima kasih, Paman. Aku tidak akan melupakan kebaikanmu!" Hou Yi kemudian menganggukkan kepalanya. Bertepatan dengan itu, Nyonya Wen datang dengan membawa beberapa kantung belanja.

"Hou Yi, Bibi sudah membeli bahan makanan. Ayo kita kembali!"

"Iya!" Hou Yi berbalik dan mengikuti langkah Nyonya Wen.

Nyonya Wen mengerutkan keningnya saat melihat Hou Yi membawa sebuah buah tangan. "Apa yang kamu pegang?"

Hou Yi menunjukkan hadiahnya pada Nyonya Wen. "Tanaman obat. Paman Wu Sin memberikannya."

Mata Nyonya Wen berbinar. "Wah, benarkah? Tanaman obat ini pasti sangat mahal."

"Apa?" Sesaat, Hou Yi merasa bersalah. Bocah itu berpikiran, seharusnya Alkemis Wu Sin bisa mendapatkan uang banyak jika menjual tanaman ini pada pembeli. "Aku tidak tahu harganya kalau sangat mahal. Kalau gitu, aku akan mengembalikan--" Hou Yi menoleh ke belakang, tempat Alkemis Wu Sin menjual tanamannya tadi.

Namun, sosok yang dicarinya itu sudah tidak lagi ditemukan. Bahkan, barang jualannya yang tadi disusun rapi pun sudah tidak terlihat sekarang. "Cepat sekali paman itu pergi. Padahal, aku mau mengembalikan tanaman obat mahal ini ...."

Saat Hou Yi dan Nyonya Wen sudah kembali, semua anak panti asuhan sudah tertidur pulas. Nyonya Wen menaruh barang belanjaan lalu berjalan menuju kamarnya, sedangkan Hou Yi pergi ke dapur untuk membuat ramuan obat. Karena tidak ada tungku api khusus, Hou Yi hanya bisa merebus tanaman obat untuk membersihkan semua racun di dalam tubuh.

"Aku harap ramuan obat ini bisa menyembuhkan semua luka dalamku," ucap Hou Yi meminum habis semua ramuan obat yang berhasil dibuatnya. "Agh… enak sekali. Tubuh dan pikiranku serasa jauh lebih tenang. Sekarang aku ingin tidur!"

Anak kecil berusia empat tahun itu kemudian berjalan menuju kamar. Tiba-tiba, sinar cahaya yang begitu terang menyilaukan mata muncul di dekat sebuah patung yang ada di halaman. Patung tersebut adalah makam leluhur Hou Yen. Orang-orang percaya, hanya jasadnya yang berbaring di sana, meski pada dasarnya, jiwa leluhur Hou Yen sebetulnya tidak mati.

"Kenapa patung itu begitu aneh ... seperti menatapku?" Hou Yi merasakan bulu kuduknya meremang karena ketakutan. "Sebaiknya aku segera pergi ke kamar!"

Tak lama usai Hou Yi masuk kamar, sekumpulan kabut hitam muncul di atas kepala patung. Ia adalah jiwa Hou Yen, guru 'leluhur' Hou Yi. Jiwa kabut Hou Yen mengamati tingkah anak berusia 4 tahun itu dengan perasaan heran. "Kenapa aku merasa anak itu tidak asing? Siapa dia sebenarnya?"

Dz

Bersambung…

| Like

Related chapters

  • Kehidupan Kedua Pewaris Giok Hitam   Ep 05. Energi Tersembunyi

    "Luar biasa!"Hou Yi melonjak kegirangan di pagi hari saat merasakan tubuhnya begitu membaik. Efek ramuan obat yang ia minum sebelum tidur semalam bekerja dengan baik. Wajahnya kini nampak putih bersih, tubuhnya pun juga terasa lebih ringan daripada sebelumnya. "Sepertinya aku harus mencari tanaman obat agar semua kecacatan di dalam tubuh pulih sepenuhnya!" ujarnya dengan tekad yang begitu membara.Ramuan obat yang diminum Hou Yi semalam berkhasiat membersihkan organ tubuh yang mengalami kerusakan. Tubuh Hou Yi mengalami kecacatan yang sangat parah. Hou Yi kemudian meminta izin untuk libur latihan kepada Nyonya Wen. Ia berencana pergi ke hutan untuk mencari tanaman obat berkualitas tinggi. Setelah mendapatkan izin, Hou Yi segera berlari meninggalkan panti asuhan."Hei, jangan lupa kembali!" Teriakan Nyonya Wen terdengar di belakang.Hou Yi berbalik tanpa memelankan lajunya dan berteriak, "Iya, Bibi. Aku akan kembali sebelum matahari sore!" Kemudian, tubuh kecilnya memasuki hutan lebat.H

    Last Updated : 2023-01-24
  • Kehidupan Kedua Pewaris Giok Hitam   Bab 6. Hari Pertama Hou Yi

    Bab 6. Hari Pertama Hou Yi "Hou Yi!" Wu Sin begitu panik saat melihat ratu ular bersiap mengeluarkan jurusnya. Namun, hal yang ditakutkan Wu Sin justru tak terjadi.Ada sebuah energi yang begitu kuat dari dalam tubuh Hou Yi yang aktif saat merasakan ada bahaya. Hal tersebut membuat Ratu Ular terdorong mundur dengan perasaan terkejut."Pewaris Giok Hitam!" gumam Ratu Ular. Ia bisa menebak energi yang terpancar dari tubuh bocah kecil yang mencuri tanamannya. "Siapa anak ini sebenarnya? Aku tidak seharusnya membunuh orang yang memiliki energi giok hitam!"Tanpa banyak berkata, Ratu Ular pun pergi meninggalkan tempat tersebut. Wu Sin dan Hou Yi menggaruk kepalanya, mereka kebingungan. "Kenapa dia pergi?" ucap Wu Sin mengamati penampilan anak di sampingnya. "Apa kamu berbuat sesuatu padanya?""Entah, aku juga tidak tahu, Paman." "Sudahlah. Sebaiknya kita segera kembali!" Wu Sin tak memperpanjang kebingungan mereka. Hal itu justru ia manfaatkan untuk bisa segera keluar dari dalam hutan.

    Last Updated : 2023-03-25
  • Kehidupan Kedua Pewaris Giok Hitam   Ep 7. Gadis Nakal Hai Rong

    Ep 7. Gadis Nakal Hai Rong "Apakah itu berarti ...." Hou Yi menatap Wu Sin sebelum melanjutkan ucapannya. "Peperangan ini hanya berhenti sementara, dan akan dilanjutkan ketika kondisi mereka telah pulih?" lanjut Hou Yi bertanya.Wu Sin menganggukkan kepalanya. "Benar."Wu Sin ingat, keadaan saat itu sangat kacau. Selama 700 tahun berperang, jumlah korban dan pihak yang terlibat tidak terhitung jumlahnya. Dari perang tersebut juga banyak pihak yang mengambil kesempatan untuk mendapatkan wilayah kekuasaan. Contohnya kerajaan besar yang dulunya dipimpin Raja Jia Lin terpecah menjadi beberapa kerajaan kecil, salah satunya adalah kerjaan Xie Xia yang dipimpin oleh Ratu Xie Xia. Ratu Xie Xia adalah putri Dewa Xia dan Dewi Xie, sedangkan keturunan asli dari keluarga Jia tidak mendapatkan satupun kekuasaan. Sekarang, keluarga Jia yang memiliki darah keturunan Raja Jia Lin bertahan hidup dengan cara sembunyi-sembunyi.Ratu Ular menoleh ke arah Wu Sin dan Hou Yi, tak ingin pembahasan ini kemb

    Last Updated : 2023-03-25
  • Kehidupan Kedua Pewaris Giok Hitam   Ep 08. Hou Yen ( Sisa Jiwa )

    Ep 08. Hou Yen ( Sisa Jiwa )"Siapa kamu?!!" Hou Yi bangkit dari posisi tidurnya. Ia menatap sekumpulan kabut hitam yang berdiri tidak jauh dari dirinya. "Ka-kamu hantu??"Wajahnya seketika memucat. Detak jantungnya memacu, ketakutan mulai menjalar di tubuh anak usia 4 tahun karena dipikirnya ia melihat sebuah hantu. Saat Hou Yi hendak beranjak dari ranjang dan berteriak untuk meminta tolong, kabut asap itu kembali berbicara."Hust… jangan berteriak. Aku bukan hantu, tapi sisa jiwa yang seharusnya sudah mati," ujar kabut tersebut semakin mendekat kepada Hou Yi.Hou Yi memanjangkan tangannya dan merangkak mundur. "Jangan mendekat!" Mata Hou Yi kemudian membelalak saat kumpulan kabut tersebut menjelma menjadi menjadi sesosok kakek. Dialah Hou Yen. "Sebagai laki-laki, air mata adalah harta karun yang sulit didapatkan. Jangan jatuhkan air matamu karena masalah sepele seperti ini!" Hou Yi menyapu air matanya. "Aku tidak menangis!" Hou Yen kemudian tertawa. Sosok di hadapannya benar-ben

    Last Updated : 2023-03-26
  • Kehidupan Kedua Pewaris Giok Hitam   Ep 09. Keributan di panti asuhan

    Ep 09. Keributan di panti asuhan Hantu kabut memberikan saran untuk membantu Hou Yi membersihkan beberapa titik tubuh dengan cara menggunakan metode kuno, bahan yang dibutuhkan adalah api unggun dan satu genggam garam. Bocah kecil berjalan menuju dapur lalu mengambil satu genggam garam, setelah berjalan menuju halaman belakang. Hoi Yi sudah menyalakan api unggun, ia duduk bersila menunggu Hantu kabut memulai metode kuno. Setelah api berkobar cukup besar, satu genggam garam ditaburkan membuat api menghilang namun masih bisa dirasakan suhu panasnya."Kemana api tadi?""Ada di depanmu… sekarang bersiaplah untuk menahan energi masuk dalam jumlah besar!""Baik, tadi itu serbuk apa?!""Garam gunung es!"Sinar rembulan di tutupi kabut awan, langit bergemuruh menandakan ingin turun hujan, saat itu juga hantu kabut membuat energi api tak terlihat masuk ke dalam tubuh bocah kecil."Tahanlah…!""I-iya!" Tubuh Hou Yi mengeluarkan darah segar dari kulitnya, semua darah tersebut adalah darah ko

    Last Updated : 2023-03-27
  • Kehidupan Kedua Pewaris Giok Hitam   Ep 01. Kekacauan Besar

    "Bunuh dia!" Hou Yi berdiri memegang perutnya yang terluka. Ia sudah bisa memperhitungkan, pasukan Raja Jia Lin yang baru saja ia bunuh pasti akan mengejarnya sampai ke rumah. Beruntung, ia sudah menitipkan 'benda pusaka' 10 jarum emas, pada burung kecil peliharaannya. "Jendral Jia Yu, harusnya kamu tidak menyalahkanku." Hou Yi berujar dengan suara lemahnya. Sambil memegang perutnya yang terluka, ia kembali berbicara. "Apakah kalian lupa siapa yang membantai keluargaku 10 tahun lalu?" tanyanya dengan seringai tipis. Ia kembali mengingat tragedi pembantaian Keluarga Hou yang dipimpin oleh Raja Jia Lin.Raja Jia Lin adalah seorang raja sekaligus ksatria yang paling ditakuti, sedangkan Hou Yi adalah assasin kelas dunia yang hanya hidup sebatang kara tanpa memiliki keluarga. Namun, berkat kemampuannya, Hou Yi mampu mengalahkan sang raja seorang diri. Hou Yi puas karena berhasil membalas perbuatan raja tersebut meski dirinya sendiri menerima luka yang tidak kalah parah. Jubah putihnya terko

    Last Updated : 2023-01-23
  • Kehidupan Kedua Pewaris Giok Hitam   Ep 02. Kesempatan Kedua

    Alam kematian 1000 tahun setelah kematian Hou Yi."De-dewi Lanun, tolong hentikan melodi yang kamu mainkan!"Di alam kematian, seorang bidadari tengah memainkan kecapinya. Tubuh Hou Yi bergetar hebat ketika mengetahui siapa yang ada di depannya. Ia adalah Dewi Lanun, wanita abadi yang memiliki sifat pemalu. Dewi Lanun meneteskan air mata darah sambil terus memainkan melodi tersebut. "Kamu gagal menjaga kedamaian dunia. Karenamu, dunia benar-benar hancur, karenamu juga mereka saling membunuh satu sama lain!""Dewi Lanun, kenapa kamu menyalahkan diriku?" Hou Yi tidak habis pikir. Ia sama sekali tidak memerintahkan siapa pun untuk saling membunuh, tetapi ... seperti yang Dewi Lanun bilang, kekacauan usai kematiannya tidak terhindari.Kematian Hou Yi membuat Dewa Xia dan Dewi Xie marah besar dan menyerang pasukan Dewa Quan. Belum lagi, aksi balas dendam dari guru Hou Yi, Hou Yen, yang tidak terima muridnya terbunuh dengan cara yang begitu keji.Dewi Lanun tersenyum miring. "Aku sudah bilang un

    Last Updated : 2023-01-23
  • Kehidupan Kedua Pewaris Giok Hitam   Ep 03. Cerita Leluhur

    "Hou Yi, kamu bisa melakukan gerakan itu?" Nyonya Wen menghentikan gerakannya saat mendengar kalimat-kalimat keterkejutan dari anak-anak yang lain. Mata wanita itu langsung mengarah pada satu bocah yang begitu sempurna menirukan gerakannya. "Apakah kamu bisa melakukannya sendiri?"Hou Yi menggaruk kepalanya. Ia pun kebingungan untuk menjawab. Sebab, tubuhnya terasa bergerak otomatis ketika melihat Nyonya Wen memperagakan tarian tersebut. "Aku tidak bisa. Aku hanya mengikuti gerakan yang Bibi lakukan." Nyonya Wen mengerutkan dahinya mendengar jawaban Hou Yi. Tarian pedang yang ia tunjukkan tadi terbilang sulit, bahkan orang dewasa dengan tingkatan ilmu yang tinggi pun belum tentu bisa memperagakannya dengan sempurna. Namun, Hou Yi, bocah berusia 4 tahun yang kerap dianggap 'sampah' dan 'cacat' oleh yang lain, ternyata mampu melakukannya dengan sempurna. Nyinya Wen kemudian mengambil pedang kayu dan meminta Hou Yi kembali menirukan gerakannya. "Sekarang, coba kamu ikuti gerakan ini!" Ho

    Last Updated : 2023-01-24

Latest chapter

  • Kehidupan Kedua Pewaris Giok Hitam   Ep 09. Keributan di panti asuhan

    Ep 09. Keributan di panti asuhan Hantu kabut memberikan saran untuk membantu Hou Yi membersihkan beberapa titik tubuh dengan cara menggunakan metode kuno, bahan yang dibutuhkan adalah api unggun dan satu genggam garam. Bocah kecil berjalan menuju dapur lalu mengambil satu genggam garam, setelah berjalan menuju halaman belakang. Hoi Yi sudah menyalakan api unggun, ia duduk bersila menunggu Hantu kabut memulai metode kuno. Setelah api berkobar cukup besar, satu genggam garam ditaburkan membuat api menghilang namun masih bisa dirasakan suhu panasnya."Kemana api tadi?""Ada di depanmu… sekarang bersiaplah untuk menahan energi masuk dalam jumlah besar!""Baik, tadi itu serbuk apa?!""Garam gunung es!"Sinar rembulan di tutupi kabut awan, langit bergemuruh menandakan ingin turun hujan, saat itu juga hantu kabut membuat energi api tak terlihat masuk ke dalam tubuh bocah kecil."Tahanlah…!""I-iya!" Tubuh Hou Yi mengeluarkan darah segar dari kulitnya, semua darah tersebut adalah darah ko

  • Kehidupan Kedua Pewaris Giok Hitam   Ep 08. Hou Yen ( Sisa Jiwa )

    Ep 08. Hou Yen ( Sisa Jiwa )"Siapa kamu?!!" Hou Yi bangkit dari posisi tidurnya. Ia menatap sekumpulan kabut hitam yang berdiri tidak jauh dari dirinya. "Ka-kamu hantu??"Wajahnya seketika memucat. Detak jantungnya memacu, ketakutan mulai menjalar di tubuh anak usia 4 tahun karena dipikirnya ia melihat sebuah hantu. Saat Hou Yi hendak beranjak dari ranjang dan berteriak untuk meminta tolong, kabut asap itu kembali berbicara."Hust… jangan berteriak. Aku bukan hantu, tapi sisa jiwa yang seharusnya sudah mati," ujar kabut tersebut semakin mendekat kepada Hou Yi.Hou Yi memanjangkan tangannya dan merangkak mundur. "Jangan mendekat!" Mata Hou Yi kemudian membelalak saat kumpulan kabut tersebut menjelma menjadi menjadi sesosok kakek. Dialah Hou Yen. "Sebagai laki-laki, air mata adalah harta karun yang sulit didapatkan. Jangan jatuhkan air matamu karena masalah sepele seperti ini!" Hou Yi menyapu air matanya. "Aku tidak menangis!" Hou Yen kemudian tertawa. Sosok di hadapannya benar-ben

  • Kehidupan Kedua Pewaris Giok Hitam   Ep 7. Gadis Nakal Hai Rong

    Ep 7. Gadis Nakal Hai Rong "Apakah itu berarti ...." Hou Yi menatap Wu Sin sebelum melanjutkan ucapannya. "Peperangan ini hanya berhenti sementara, dan akan dilanjutkan ketika kondisi mereka telah pulih?" lanjut Hou Yi bertanya.Wu Sin menganggukkan kepalanya. "Benar."Wu Sin ingat, keadaan saat itu sangat kacau. Selama 700 tahun berperang, jumlah korban dan pihak yang terlibat tidak terhitung jumlahnya. Dari perang tersebut juga banyak pihak yang mengambil kesempatan untuk mendapatkan wilayah kekuasaan. Contohnya kerajaan besar yang dulunya dipimpin Raja Jia Lin terpecah menjadi beberapa kerajaan kecil, salah satunya adalah kerjaan Xie Xia yang dipimpin oleh Ratu Xie Xia. Ratu Xie Xia adalah putri Dewa Xia dan Dewi Xie, sedangkan keturunan asli dari keluarga Jia tidak mendapatkan satupun kekuasaan. Sekarang, keluarga Jia yang memiliki darah keturunan Raja Jia Lin bertahan hidup dengan cara sembunyi-sembunyi.Ratu Ular menoleh ke arah Wu Sin dan Hou Yi, tak ingin pembahasan ini kemb

  • Kehidupan Kedua Pewaris Giok Hitam   Bab 6. Hari Pertama Hou Yi

    Bab 6. Hari Pertama Hou Yi "Hou Yi!" Wu Sin begitu panik saat melihat ratu ular bersiap mengeluarkan jurusnya. Namun, hal yang ditakutkan Wu Sin justru tak terjadi.Ada sebuah energi yang begitu kuat dari dalam tubuh Hou Yi yang aktif saat merasakan ada bahaya. Hal tersebut membuat Ratu Ular terdorong mundur dengan perasaan terkejut."Pewaris Giok Hitam!" gumam Ratu Ular. Ia bisa menebak energi yang terpancar dari tubuh bocah kecil yang mencuri tanamannya. "Siapa anak ini sebenarnya? Aku tidak seharusnya membunuh orang yang memiliki energi giok hitam!"Tanpa banyak berkata, Ratu Ular pun pergi meninggalkan tempat tersebut. Wu Sin dan Hou Yi menggaruk kepalanya, mereka kebingungan. "Kenapa dia pergi?" ucap Wu Sin mengamati penampilan anak di sampingnya. "Apa kamu berbuat sesuatu padanya?""Entah, aku juga tidak tahu, Paman." "Sudahlah. Sebaiknya kita segera kembali!" Wu Sin tak memperpanjang kebingungan mereka. Hal itu justru ia manfaatkan untuk bisa segera keluar dari dalam hutan.

  • Kehidupan Kedua Pewaris Giok Hitam   Ep 05. Energi Tersembunyi

    "Luar biasa!"Hou Yi melonjak kegirangan di pagi hari saat merasakan tubuhnya begitu membaik. Efek ramuan obat yang ia minum sebelum tidur semalam bekerja dengan baik. Wajahnya kini nampak putih bersih, tubuhnya pun juga terasa lebih ringan daripada sebelumnya. "Sepertinya aku harus mencari tanaman obat agar semua kecacatan di dalam tubuh pulih sepenuhnya!" ujarnya dengan tekad yang begitu membara.Ramuan obat yang diminum Hou Yi semalam berkhasiat membersihkan organ tubuh yang mengalami kerusakan. Tubuh Hou Yi mengalami kecacatan yang sangat parah. Hou Yi kemudian meminta izin untuk libur latihan kepada Nyonya Wen. Ia berencana pergi ke hutan untuk mencari tanaman obat berkualitas tinggi. Setelah mendapatkan izin, Hou Yi segera berlari meninggalkan panti asuhan."Hei, jangan lupa kembali!" Teriakan Nyonya Wen terdengar di belakang.Hou Yi berbalik tanpa memelankan lajunya dan berteriak, "Iya, Bibi. Aku akan kembali sebelum matahari sore!" Kemudian, tubuh kecilnya memasuki hutan lebat.H

  • Kehidupan Kedua Pewaris Giok Hitam   Ep 04. Siapa Dia Sebenarnya??

    "Lalu, apakah Dewa Quan mati di tangan mereka?"Pertanyaan Hou Yi membuat Nyonya Wen menoleh padanya beberapa detik, sebelum menengadah ke langit dengan pandangan yang tidak bisa ia artikan."Sayangnya, tidak ada yang tahu tentang hal itu." Embusan napas panjang terdengar dari bibir Nyonya Wen. Wanita itu kembali berujar setelahnya. "Namun yang kudengar, ketika peperangan itu masih berlangsung ... Mereka menghilang. Jadi, kemungkinan besar mereka semua masih hidup."Setelah beberapa menit melakukan perjalanan, akhirnya dua sosok beda usia memasuki gerbang kota lalu menuju pasar untuk membeli bahan makanan. Namun, langkah kaki Hou Yi berhenti saat melihat tanaman obat tersusun rapi di atas meja seorang penjual."Hei, Nak, apa yang kamu lihat? Apakah kamu ingin mencuri tanaman obat milikku?!" Seruan penjual tersebut menyentak Hou Yi. Pandangannya yang semula mengarah pada tanaman obat yang dijual kini mengarah kepada si penjual tanaman tersebut."Aku bukan pencuri, aku hanya ingin melihat bu

  • Kehidupan Kedua Pewaris Giok Hitam   Ep 03. Cerita Leluhur

    "Hou Yi, kamu bisa melakukan gerakan itu?" Nyonya Wen menghentikan gerakannya saat mendengar kalimat-kalimat keterkejutan dari anak-anak yang lain. Mata wanita itu langsung mengarah pada satu bocah yang begitu sempurna menirukan gerakannya. "Apakah kamu bisa melakukannya sendiri?"Hou Yi menggaruk kepalanya. Ia pun kebingungan untuk menjawab. Sebab, tubuhnya terasa bergerak otomatis ketika melihat Nyonya Wen memperagakan tarian tersebut. "Aku tidak bisa. Aku hanya mengikuti gerakan yang Bibi lakukan." Nyonya Wen mengerutkan dahinya mendengar jawaban Hou Yi. Tarian pedang yang ia tunjukkan tadi terbilang sulit, bahkan orang dewasa dengan tingkatan ilmu yang tinggi pun belum tentu bisa memperagakannya dengan sempurna. Namun, Hou Yi, bocah berusia 4 tahun yang kerap dianggap 'sampah' dan 'cacat' oleh yang lain, ternyata mampu melakukannya dengan sempurna. Nyinya Wen kemudian mengambil pedang kayu dan meminta Hou Yi kembali menirukan gerakannya. "Sekarang, coba kamu ikuti gerakan ini!" Ho

  • Kehidupan Kedua Pewaris Giok Hitam   Ep 02. Kesempatan Kedua

    Alam kematian 1000 tahun setelah kematian Hou Yi."De-dewi Lanun, tolong hentikan melodi yang kamu mainkan!"Di alam kematian, seorang bidadari tengah memainkan kecapinya. Tubuh Hou Yi bergetar hebat ketika mengetahui siapa yang ada di depannya. Ia adalah Dewi Lanun, wanita abadi yang memiliki sifat pemalu. Dewi Lanun meneteskan air mata darah sambil terus memainkan melodi tersebut. "Kamu gagal menjaga kedamaian dunia. Karenamu, dunia benar-benar hancur, karenamu juga mereka saling membunuh satu sama lain!""Dewi Lanun, kenapa kamu menyalahkan diriku?" Hou Yi tidak habis pikir. Ia sama sekali tidak memerintahkan siapa pun untuk saling membunuh, tetapi ... seperti yang Dewi Lanun bilang, kekacauan usai kematiannya tidak terhindari.Kematian Hou Yi membuat Dewa Xia dan Dewi Xie marah besar dan menyerang pasukan Dewa Quan. Belum lagi, aksi balas dendam dari guru Hou Yi, Hou Yen, yang tidak terima muridnya terbunuh dengan cara yang begitu keji.Dewi Lanun tersenyum miring. "Aku sudah bilang un

  • Kehidupan Kedua Pewaris Giok Hitam   Ep 01. Kekacauan Besar

    "Bunuh dia!" Hou Yi berdiri memegang perutnya yang terluka. Ia sudah bisa memperhitungkan, pasukan Raja Jia Lin yang baru saja ia bunuh pasti akan mengejarnya sampai ke rumah. Beruntung, ia sudah menitipkan 'benda pusaka' 10 jarum emas, pada burung kecil peliharaannya. "Jendral Jia Yu, harusnya kamu tidak menyalahkanku." Hou Yi berujar dengan suara lemahnya. Sambil memegang perutnya yang terluka, ia kembali berbicara. "Apakah kalian lupa siapa yang membantai keluargaku 10 tahun lalu?" tanyanya dengan seringai tipis. Ia kembali mengingat tragedi pembantaian Keluarga Hou yang dipimpin oleh Raja Jia Lin.Raja Jia Lin adalah seorang raja sekaligus ksatria yang paling ditakuti, sedangkan Hou Yi adalah assasin kelas dunia yang hanya hidup sebatang kara tanpa memiliki keluarga. Namun, berkat kemampuannya, Hou Yi mampu mengalahkan sang raja seorang diri. Hou Yi puas karena berhasil membalas perbuatan raja tersebut meski dirinya sendiri menerima luka yang tidak kalah parah. Jubah putihnya terko

DMCA.com Protection Status