Share

Bab 8

Ide berani itu muncul lagi di benak aku.

Aku setiap saat dipancing dan digoda oleh Kak Nia, tapi aku tidak pernah melawan.

Bagaimana kalau aku melawan sekali?

Bukankah Kak Nia selalu menyuruhku untuk membuka diri?

Bagaimana aku bisa membuka diri kalau aku tidak mencobanya?

Jadi, aku menarik celanaku setengah dan tiba-tiba berkata kepada Kak Nia, "Kak Nia, aku merasa nggak nyaman sekali. Bukankah kamu bilang kalau aku merasa nggak nyaman, kamu bisa membantuku."

Setelah mengatakan itu, jantungku berdetak lebih cepat dan aku sangat ketakutan.

Terutama karena ini pertama kalinya aku mengucapkan kata-kata berani seperti itu kepada Kak Nia, aku merasa tidak yakin.

"Aku mau masak." Kulihat Kak Nia tersipu malu.

Ini mengejutkan dan menyenangkan bagiku.

Kak Nia tidak menolakku secara langsung, jadi itu ada peluang.

Aku terus berkata dengan berani, "Nggak apa-apa, tinggal dicuci saja nanti."

Sambil berkata begitu, dengan berani aku menarik lagi tangan Kak Nia.

Saat aku menyentuh tangan Kak Nia,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status