Share

Bab 11

Melihat ekspresi gugup Lina, aku segera tersenyum dan mengangguk setuju, "Aku tahu, aku tahu."

"Kak Lina, aku hanya ingin menyapamu."

"Tapi, kamu mengabaikanku tadi, itu membuatku cemas, hanya itu."

Lina menatapku dengan tatapan tidak wajar, "Apakah penting kalau aku mengabaikanmu atau nggak?"

"Tentu saja penting," kataku tanpa ragu, lalu aku melihat mata Lina terlihat berbeda.

Gelisah dan sedikit rasa malu.

Dia sangat menawan.

Aku memikirkan apa yang baru saja aku katakan pada Kak Nia.

Ketika seorang pria mengejar seorang wanita, dia tidak boleh terlalu serius atau terlalu sopan.

Bahkan terkadang kamu harus bertindak seperti bajingan saat seharusnya begitu.

Lina jelas merasa malu sekarang, dia tidak marah atau kesal.

Dengan kata lain, dia tidak merasa muak dengan apa yang terjadi di pagi hari.

Hanya saja dia merasa malu ketika tiba-tiba melihat orang asing melakukan hal semacam itu.

"Kak Lina adalah orang yang berbeda bagiku." Aku memanfaatkan kesempatan untuk menggoda Lina.

Sebenarny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status