Aru yang mendengar perkataan Nau Sang seketika terdiam, Nau Sang seorang mantan Jenderal perang tentu saja menjaga anggota kerajaan juga menjadi tanggung jawabnya, walau saat ini dirinya masih belum menjadi prajurit apalagi jenderal perang."Mereka pasti menyesal sudah membunuhmu, padahal yang aku lihat sekarang kamu setia pada kerajaan," ucap Aru."Heeeh, saat ini mereka belum menyesal, tapi setelah hari itu tiba mereka akan sangat menyesalinya," sahut Nau Sang.Nau Sang kembali melanjutkan langkahnya berjalan ke arah istana kerajaan Tarum, karena dirinya ingin menjadi prajurit Nau Sang berpikir untuk memastikan sendiri apa di kerajaan Tarum masih menerima prajurit baru.Sesampainya di depan gerbang istana Nau Sang menghampiri dua penjaga yang menjaga gerbang istana, kedua penjaga yang melihat kedatangannya langsung mengarahkan senjata karena mengira Nau Sang adalah rakyat yang ingin mengajukan protes pada Raja."Pergilah, sekarang Raja tidak bisa bertemu siapapun," ucap salah satu p
Nau Sang hanya menganggukkan kepalanya dan berjalan mengikuti Jenderal Yutang tepat di belakangnya, Nau Sang mengikuti Jenderal Yutang yang berjalan keluar dari rumahnya dan mengeluarkan satu kuda kesayangannya.Melihat Jenderal Yutang bersiap naik kudanya Nau Sang hanya diam, karena dirinya akan menjadi prajurit tingkat rendah tentu saja Jenderal Yutang tidak menyiapkan kuda untuknya."Apa yang kamu tunggu naiklah," ucap Jenderal Yutang.Jenderal Yutang memang hanya memiliki satu kuda kesayangan, dirinya tidak memiliki kuda lain selain kuda tersayangnya, itu alasannya kenapa tidak menyiapkan kuda untuk Nau Sang."Tidak perlu Jenderal, itu tidak pantas. Jenderal jalan saja aku akan mengikuti dari belakang," sahut Nau Sang.Seketika Jenderal Yutang mengerti maksud Nau Sang, jika orang di depannya naik dan pergi satu kuda dengannya orang akan mengira dia memihak padanya, tentu saja itu akan membuat prajurit lain membicarakannya dan berpikir dirinya hanya mengandalkan kekuatannya.Jender
Nau Sang hanya diam melihat para ketua yang sudah kembali, Setiap tim menyiapkan masing-masing enam orang pasukan walau setiap tim memiliki ratusan orang prajurit terkuat, dua puluh empat orang yang sudah disatukan berdiri dengan tegap menunggu perintah dari masing-masing ketua tim."Kalian semua di kumpulkan di sini untuk menguji calon prajurit yang akan masuk," ucap Tasa ketua tim awan."Berapa orang yang harus kami uji?" Tanya salah satu prajurit."Hanya dia seorang," sahut Jus ketua tim api."Benar, kalian harus membantu kami mengujinya, jika kami yang mengujinya nanti orang mengira kami menindas yang lemah," ucap Funa ketua tim Langit.Mendengar ucapan Funa Nau Sang hanya tersenyum, padahal salah satu dari mereka sudah berhasil ditahan olehnya, jadi sudah jelas siapa menindas siapa pikir Nau Sang."Walau dia dibawa oleh Jenderal Yutang kalian jangan ragu melakukan semua dengan kekuatan penuh," sahut Yaze ketua tim tanah.Dua puluh empat orang yang sudah mengerti apa yang harus me
Jenderal Yutang menatap Nau Sang yang baru turun dari kudanya, sebelumnya dirinya memang kalah dari Nau Sang tapi Jenderal Yutang tidak menyangka Nau Sang sampai menang berkuda dan memanah, Nau Sang seperti sudah terbiasa dengan itu bahkan Nau Sang juga mengetahui tentang susunan perang."Apa mungkin dia sebenarnya mata-mata dari kerajaan musuh," ucap Jenderal Yutang yang mulai menebak-nebak."Tapi jika dia benar-benar dari kerajaan musuh dia tidak akan memberitahu kebolehannya, lalu apa alasannya dia ingin menjadi prajurit," sambung Jenderal Yutang kebingungan.Keempat ketua yang turun dari kuda masing-masing bergegas menghampiri Jenderal Yutang, mereka ingin bertanya apa benar Nau Sang hanya akan menjadi prajurit biasa sedangkan keahliannya sangat banyak, jika hanya dijadikan prajurit biasa keahliannya sangat disayangkan."Jenderal," ucap ketua Tasa."Aku tahu apa yang sedang kalian pikirkan, jika kita langsung menjadikan prajurit kelas atas pasti banyak yang akan mempertanyakan dan
Pagi harinya Nau Sang mengikuti pelatihan seperti biasa yang dilakukan oleh prajurit, semua prajurit di pimpin oleh ketua Yaze melakukan pelatihan rutin dari pagi hingga siang hari, sore hari para prajurit dibebaskan dari latihan rutin tapi tidak ada larangan jika ingin berlatih sendiri.Semua pelatihan yang sudah pernah dilakukan oleh Nau Sang sama sekali tidak membuatnya kesulitan, Din dan yang lainnya hanya bisa terdiam setelah melihat Fu Xi berhasil melewati rintangan dengan mudah, mereka serentak berpikir apa Fu Xi sebelumnya memang prajurit."Dia hanya ingin pamer saja, nanti aku akan tunjukkan padanya akibat berani menentang ku kemarin," ucap Din mengepalkan tangannya."Tapi bagaimana kita akan menghadapinya? Kemarin kamu di banting olehnya," sahut prajurit lainnya."Tunggu saja aku pasti memiliki cara sendiri," ucap Din dengan penuh percaya diri.Nau Sang yang sudah berlatih hingga siang bergegas pergi ke tempat Jenderal Yutang, Nau Sang lebih dulu meminta izin pada ketua Yaze
Nau Sang menggelengkan kepalanya mendengar perkataan Din dan beberapa prajurit lainnya, ternyata mereka tidak mencaritahu lebih dulu ke mana dirinya pergi dan hanya asal menuduh saja."Sekarang mengaku saja, kamu sudah jelas mengambilnya tidak perlu mengelak," ucap Din puas dengan alasannya."Itu masih belum manjadi jaminan dia yang mengambilnya," sahut Hima."Biarkan saja," ucap Nau Sang yang masih terlihat sangat santai."Kalau boleh tahu seperti apa giok milik mu?" Tanya Nau Sang"Tentu saja berwarna hijau dan cantik," sahut Din.Nau Sang hanya menganggukkan kepalanya dan tidak lagi mengatakan apapun, Nau Sang yang langsung mendekat ke arah Din membuatnya perlahan mundur ketakutan.Bruuuuuuuuuuuaaaaaaaaak.Nau Sang kembali membanting Din tanpa mengatakan apapun, semua prajurit yang melihatnya merasa sangat terkejut, karena sebelumnya hanya Beberapa prajurit yang melihat Nau Sang membanting Din dan sekarang Nau Sang membanting Din di depan semua prajuritm"Kamu sengaja, jangan mengi
Suara baris berbaris terdengar serentak sejak pukul 03:30 dini hari tiga ribu pasukan yang dipimpin Jenderal Yutang sudah siap menuju perbatasan, Nau Sang sendiri walau diminta oleh Jenderal Yutang menaiki kuda dengan tegas langsung menolaknya, karena dirinya adalah prajurit tingkat rendah sudah seharusnya dirinya jalan kaki seperti prajurit yang lainnya.Setelah berjalan selama satu hari penuh Jenderal Yutang yang memimpin pasukan berhenti di wilayah perbatasan, sambil menunggu para pasukannya membangun tenda Jenderal Yutang mulai mengatur pasukan sesuai rencana awal.Nau Sang yang prajurit tingkat rendah memilih ikut bergabung di bagian depan untuk menyergap pasukan musuh, keputusannya yang ingin bergabung di barisan paling depan sebelumnya ditentang oleh Jenderal Yutang dengan tegas, walau begitu tekadnya yang kuat membuat Nau Sang tetap ingin berada di pasukan paling depan dan tidak ada yang bisa menghentikannya.Setibanya di tempat yang ditentukan melihat di tempatnya saat ini ti
Aru baru pertama kali memiliki Tuan seperti Nau Sang, Nau Sang sama sekali tidak memanfaatkannya berbeda dengan tuan-tuan nya yang sebelumnya, selagi masih bisa melakukannya sendiri Fu Xi tidak akan meminta bantuan siapapun."Jadi apa yang akan kamu lakukan saat ini?" Tanya Aru."Memperhatikan saja, jika sudah selesai aku akan mendatangi mereka," ucap Nau Sang."Itu bagus juga, siapa suruh mereka menjadikanmu umpan," sahut Aru."Aku sama sekali tidak masalah jika hanya aku yang mereka jadikan umpan, tapi berbeda cerita karena yang mereka jadikan umpan banyak nyawa," ucap Nau Sang."Benar, bagi mereka nyawa prajurit lain seperti tidak berharga," sahut Aru.Nau Sang hanya diam tidak menjawab perkataan Aru, Nau Sang fokus memperhatikan Jenderal Yutang dan pasukannya yang masih bertarung menghadapi pasukan musuh.***Beberapa jam kemudian suara terompet dibunyikan pertanda kemenangan berhasil di dapatkan Jenderal Yutang dan pasukannya, suara terompet yang sangat keras terdengar sampai tem