Nau Sang sama sekali tidak peduli Jenderal Yutang yang tidak mempercayainya, Nau Sang membiarkan Jenderal Yutang yang masih terus tertawa mengira perkataannya hanya hiburan untuknya."Baiklah, cukup untuk menghiburku. Sekarang mari kita bicarakan hal lainnya, kamu mulai dari saat ini memimpin 300 orang prajurit, Aku ingin tahu nama kelompok mu," ucap Jenderal Yutang."Mata Air," sahut Nau Sang."Apa kamu yakin ingin memberi nama kelompok mu itu? Semua kelompok hanya terdiri dari satu kata akan aneh jika nama kelompok mu terdiri dari dua kata," ucap Jenderal Yutang."Bukankah air juga masih elemen, apa yang salah dengan menambahkan satu kata di depannya," sahut Nau Sang."Haaaaah, baiklah, kamu bisa menggunakan nama itu untuk kelompok mu," ucap Jenderal Yutang."Kalau begitu mari kita keluar, aku akan mengumumkan secara resmi nama kelompok mu," sambung Jenderal Yutang.Nau Sang hanya menganggukkan kepala dan berjalan pergi mengikuti jenderal Yutang, di luar 300 prajurit yang sudah tida
Tujuh hari berlalu sejak Nau Sang menjadi ketua tim prajurit mata air, dari yang di lihat prajurit lain prajurit Nau Sang hanya duduk bersila setiap harinya selama satu minggu, mereka meremehkan semua prajurit Nau Sang dan berpikir kalau prajurit Nau Sang hanya membuang-buang waktu saja.Jenderal Yutang mengumpulkan kelima ketua termasuk Nau Sang, satu minggu sudah berlalu sudah waktunya bagi Nau Sang mengikut sertakan prajuritnya untuk adu tanding dengan prajurit ketua lain."Kalian semua pasti sudah mengerti kenapa atau mengumpulkan kalian semua," ucap Jenderal Yutang sambil menatap kelima ketua."Bukankah sudah jelas hanya untuk adu tanding para prajurit," sahut Nau Sang."Benar, sudah satu minggu berlalu, kamu sudah waktunya menunjukkan pelatihan yang dijalankan para prajurit mu, kita akan adu tanding rata pemilihan akan diatur secara adil," ucap Jenderal Yutang."Itu tidak perlu, mereka harus menyiapkan masing-masing tiga prajurit dan melawan tiga prajurit ku, bukankah kalian sem
Adu tanding murid keempat ketua berakhir seri, Nau Sang yang melihatnya terlihat biasa saja, Nau Sang bahkan membawa ketiga prajuritnya kembali karena tidak ada yang bagus melihat adu tanding prajurit keempat ketua.Nau Sang malah berpikir prajuritnya lebih baik beristirahat agar besok bisa berlatih dengan sempurna dari pada melihat adu tanding yang tidak berguna, kepergian Nau Sang dan para prajuritnya membuat ketua Tasq, ketua Jus dan ketua Funq saling berbisik ketiganya ingin merencanakan sesuatu yang lebih besar."Ketua Yaze kemari lah, apa kamu tidak ingin ikut bergabung," ucap ketua Jus."Aku tidak tertarik, jika aku ingin mengetahuinya aku akan langsung bertanya padanya," sahut ketua Yaze."Biarkan dia, tidak perlu mengajaknya bagaimanapun juga Nau Sang adalah mantan prajuritnya," ucap ketua Jus.Tidak mempedulikan ketiga ketua lainnya ketua Yaze bergegas membawa prajuritnya kembali lebih dulu, ketua Yaze sudah bertekad tidak akan mengganggu Nau Sang dan tidak ingin menjadi sai
Nau Sang meninggalkan ketiga ketua lainnya yang masih melihat ke arahnya, Nau Sang memang sama sekali tidak berniat mengajarkan ketiganya tidak peduli jika sebelumnya mereka tidak mencaritahu diam diam atau meminta langsung padanya.Nau Sang orang yang sangat berpendirian, sekali mencari masalah dengannnya akan selalu diingat selamanya."Kalian pergilah, katakan pada prajurit kalian hukuman yang kalian terima," ucap Jenderal Yutang."Baik Jenderal," sahut ketiga ketua serentak sambil menundukkan kepala dan berjalan pergi.Ketua Yaze kembali ke dalam ruangan Nau Sang dan memulai pelatihannya kembali, dirinya harus segera menyelesaikan membuka aura nadinya dan mempelajari hal lainnya dari Nau Sang, setelah itu dirinya akan mengajarkan ke para muridnya.Melihat ketua Yaze yang juga sudah pergi Jenderal Yutang langsung mengejar Nau Sanh, saat ini dirinya mendapatkan perintah Raja untuk menyerang markas bandit yang berada di wilayahnya, Jenderal Yutang ingin bertanya pada Nau Sang tentang
Semua prajurit dikumpulkan oleh jenderal Yutang di tengah lapangan tepat setelah mereka semua menyelesaikan pelatihan masing-masing, para prajurit tidak mengerti Kenapa mereka dikumpulkan padahal sebelumnya setelah selesai berlatih Nau Sanh akan langsung meminta mereka beristirahat walau Nau Sang sendiri tidak pernah melarang jika mereka tetap ingin berlatih.Hanya satu kali pandang Nau Sang bisa melihat semua prajuritnya sudah berkumpul, prajuritnya yang sangat bertanggung jawab seperti itu membuat Nau Sang sangat menyukainya."Kalian pasti masih belum tahu kenapa aku mengumpulkan kalian semua di sini, dan kalian pasti ingin mengetahuinya bukan," ucap Nau Sang."Benar ketua," sahut semua serentak."Kita mendapatkan tugas untuk membantai habis para bandit yang ada di kota Tran, bandit itu berjumlah kurang lebih lima ratus orang," ucap Nau Sang."Sepertinya itu mudah karena kita tiga ratus orang lebih," sahut salah satu prajurit dengan suara pelan."Aku bisa mendengarnya, kita memang l
Jenderal Yutang mengambil kertas dan kuas untuk menulis surat ke Nau Sang, Jenderal Yutang ingin memperingatkan kalau mungkin saja tidak semua mudah untuk dihadapi nantinya.Setelah menulis surat Jenderal Yutang bergegas memanggil burung merpati nya, Jenderal Yutang mengikatkan surat di kaki merpati dan meminta merpati nya pergi mengejar Nau Sang.Di tempat lain Nau Sang yang masih belum menjauh menemukan merpati yang terbang mendekat ke arahnya, Nau Sang yang melihat kertas di kaki sang merpati bergegas menangkapnya dan mengambil suratnya.(Berhati-hatilah aku curiga ada yang tidak beres, seharusnya aku memberitahumu dari awal kalau sebenarnya tugas ini milik wakil ku, tapi karena beberapa alasan aku terpaksa mengambilnya, jadi tetaplah berhati-hati.)Nau Sang yang membaca surat dari Jenderal Yutang menggelengkan kepalanya, Nau Sang tidak habis pikir kenapa hal penting seperti itu tidak diberitahukan Jenderal Yutang dari awal."Seharusnya dia memberitahu ku lebih awal," ucap Nau San
Para pemimpin bandit tidak mengerti maksud Nau Sang, jika mereka tidak mati di pedang lalu bagaimana cara orang di depannya itu membunuh mereka, mungkinkah orang itu berniat melepaskan mereka semua."Apa maksud mu sebenarnya?" Tanya pemimpin bandit Yula."Apa Kamu melepaskan kami dengan syarat?" Tanya pemimpin Bandit Gun."Kalau benar begitu katakan saja apa syaratnya?" Tanya pemimpin bandit Rar."Aku rasa kalian salah mengartikan perkataan ku, aku bilang kalian tidak mati di pedang ku bukan berarti aku melepaskan kalian, itu karena Aku menginginkan kalian mati di tangan ku," ucap Nau Sang.Ketiganya kembali terdiam setelah mendengar perkataan Nau Sang, ketiganya berpikir Mungkin memang mereka tidak memiliki pilihan selain melawan orang yang ada di depan mereka saat ini, tidak peduli sekuat apa orang itu jika mereka bertiga bersatu bekerja sama melawannya dia pasti akan kalah.Ketiganya yang melirik satu sama lain langsung mengeluarkan senjata masing-masing, tidak ingin diserang lebih
Nau Sang yang sebenarnya sudah mengetahui dari awal sengaja membiarkan beberapa orang itu terus memperhatikannya, melihat mereka semua yang tiba-tiba menghilang Nau Sang menghentikan langkahnya, Nau Sang baru sekarang berpikir untuk menyelesaikan mereka sebelum Kembali Pulang."Kenapa kita berhenti ketua?" Tanya Hima."Masih ada satu hal yang harus aku urus, kalian semua tetaplah berada di sini," ucap Nau Sang."Baik ketua," sahut semua serentak sambil terus menatap Nau Sang yang menghilang berpindah tempat.Semua prajurit Nau Sang penasaran ke mana ketua mereka pergi, walau begitu tidak ada satupun dari mereka yang berani bertanya Kemana perginya Nau Sang.Wheeeeeeeeeesss.Nau Sang yang berpindah tempat langsung menghalangi jalan empat orang yang ingin pergi melapor, keempatnya yang dihadang merasa terkejut, mereka tidak menyangka ternyata dari awal mereka sudah ketahuan."Kalian pasti mata mata yang dikirim wakil Jenderal," ucap Nau Sang."Benar, jadi kamu harus lepaskan kami," sahu