Para pemimpin bandit tidak mengerti maksud Nau Sang, jika mereka tidak mati di pedang lalu bagaimana cara orang di depannya itu membunuh mereka, mungkinkah orang itu berniat melepaskan mereka semua."Apa maksud mu sebenarnya?" Tanya pemimpin bandit Yula."Apa Kamu melepaskan kami dengan syarat?" Tanya pemimpin Bandit Gun."Kalau benar begitu katakan saja apa syaratnya?" Tanya pemimpin bandit Rar."Aku rasa kalian salah mengartikan perkataan ku, aku bilang kalian tidak mati di pedang ku bukan berarti aku melepaskan kalian, itu karena Aku menginginkan kalian mati di tangan ku," ucap Nau Sang.Ketiganya kembali terdiam setelah mendengar perkataan Nau Sang, ketiganya berpikir Mungkin memang mereka tidak memiliki pilihan selain melawan orang yang ada di depan mereka saat ini, tidak peduli sekuat apa orang itu jika mereka bertiga bersatu bekerja sama melawannya dia pasti akan kalah.Ketiganya yang melirik satu sama lain langsung mengeluarkan senjata masing-masing, tidak ingin diserang lebih
Nau Sang yang sebenarnya sudah mengetahui dari awal sengaja membiarkan beberapa orang itu terus memperhatikannya, melihat mereka semua yang tiba-tiba menghilang Nau Sang menghentikan langkahnya, Nau Sang baru sekarang berpikir untuk menyelesaikan mereka sebelum Kembali Pulang."Kenapa kita berhenti ketua?" Tanya Hima."Masih ada satu hal yang harus aku urus, kalian semua tetaplah berada di sini," ucap Nau Sang."Baik ketua," sahut semua serentak sambil terus menatap Nau Sang yang menghilang berpindah tempat.Semua prajurit Nau Sang penasaran ke mana ketua mereka pergi, walau begitu tidak ada satupun dari mereka yang berani bertanya Kemana perginya Nau Sang.Wheeeeeeeeeesss.Nau Sang yang berpindah tempat langsung menghalangi jalan empat orang yang ingin pergi melapor, keempatnya yang dihadang merasa terkejut, mereka tidak menyangka ternyata dari awal mereka sudah ketahuan."Kalian pasti mata mata yang dikirim wakil Jenderal," ucap Nau Sang."Benar, jadi kamu harus lepaskan kami," sahu
Nau Sang merasa puas dengan bagi hasil yang diberikan oleh Jenderal Yutang, ditambah dengan tiga ratus keping emas karena dirinya sudah berhasil membantai para Bandit membuatnya lebih senang, semua uang dan bagi hasil yang didapatnya akan digunakan untuk keperluan para prajuritnya karena dirinya tidak ingin dilihat pilih kasih.Nau Sang yang mengumpulkan para prajuritnya secara dadakan membuat semua merasa heran, tidak biasanya Nau Sang tiba-tiba mengumpulkan mereka semua jika bukan saat latihan.Setelah semua berkumpul Nau Sang mengeluarkan semua jubah perang dan senjata yang sudah dibelinya, Nau Sang menaruh semua di depannya tanpa mengatakan apapun dan ingin melihat reaksi para prajuritnya."Aku mengumpulkan kalian di sini untuk memberikan ini semua, kalian jangan ragu untuk mengambilnya," ucap Nau Sang membuat para prajuritnya menatap satu sama lain.Prajurit lain yang tidak ikut dalam misi berpikir jika mereka tidak pantas mendapatkan semua itu, jubah dan senjata baru itu lebih p
Nau Sang berdiri dan menatap keluar jendela kaca yang ada di kamarnya,, di luar jendela kaca terdapat sebuah pohon tinggi menjulang, ranting ranting dan dahan pohon yang tumbuh segar membuat pohon di luar semakin indah untuk terus di pandang."Hidup ini bagaikan pohon," ucap Nau Sang tanpa mengalihkan pandangannya."Aku sama sekali tidak mengerti maksudmu," sahut Jenderal Yutang."Jika ranting pohon itu jatuh apa akan mempengaruhi pohon itu sendiri?" Tanya Nau Sang."Jika ranting dahan yang jatuh adalah ranting yang sudah pantas untuk jatuh tentu saja tidak mempengaruhi pohon, tapi jika ranting dahan sengaja dipotong tanpa alasan tentu saja mempengaruhi bentuk aslinya," ucap Jenderal Yutang."Itu juga yang aku pikirkan," sahut Nau Sang."Aku sama sekali tidak berniat berpihak padanya, aku sudah tahu rasanya dikhianati," sambung Nau Sang."Lalu apa maksud mu tadi tentang ranting dahan pohon?" Tanya Jenderal Yutang."Yang sudah sepantasnya jatuh lebih baik segera dijatuhkan karena hanya
Berkat Aru Nau Sang sudah tahu apa yang harus dilakukannya, Nau Sang yang memperhatikan para prajuritnya tersenyum puas, Nau Sang sama sekali tidak menyangka kalau para prajuritnya semua berhasil menguasai jurus yang mereka pilih.Melihat keberhasilan mereka Nau Sang yang puas bergegas menghampiri Jenderal Yutang, Nau Sang ingin meminta izin kalau dirinya akan membawa para prajuritnya berburu.Tanpa memberitahu lebih dulu kedatangannya Nau Sang langsung mendatangi kediaman Jenderal Yutang, semua pelayan dan penjaga yang sudah tahu Fu Xi bebas keluar masuk kediaman tuan mereka langsung mempersilahkannya untuk masuk.Tok tok tok.Walau bebas keluar masuk kediaman jenderal Yutang Nau Sang tetap mengetuk pintu setelah berada di depan kamar Jenderal Yutang, Nau Sang bahkan sengaja tidak memberitahu jika yang datang adalah dirinya."Ada apa?" Tanya Jenderal Yutang yang mengira Nau Sang adalah pelayan."Ini aku," ucap Nau Sang dari luar.Mendengar suara Nau Sang jenderal Yutang langsung memb
Nau Sang yang sangat tidak suka dipermainkan menatap tajam siluman Kelelawar, siluman sangat suka menyerap jiwa Nau Sang tidak ingin siluman itu menyerap jiwa para prajuritnya.Dirinya yang membawa semua prajuritnya untuk berburu, Nau Sang berpikir dirinya tidak akan membuat mereka kehilangan nyawa karena itu.Nau Sang mengayunkan pedangnya dan menebas ke arah siluman kelelawar, siluman yang berkultivasi berbeda dengan manusia membuat sang siluman kelelawar berhasil menghindari serangan Nau Sang."Kamu pergilah jangan menguji kesabaran ku," ucap Nau Sang."Heeeeh, manusia seperti mu memangnya bisa melakukan apa? Jika kamu bisa menangkap ku aku akan mengurungkan niat ku yang ingin menyerap jiwa mereka," sahut siluman kelelawar meremehkannya."Kamu yang memintanya," ucap Nau Sang."Aru buat pelindung, aku tidak mau mereka menyadari energi ku," sambung Nau Sang."Serahkan saja padaku," sahut Aru.Tepat setelah Aru memasang pelindung Nau Sang menyunggingkan bibirnya, Nau Sang yang langsun
Semua sudah berkumpul sama seperti hari hari sebelumnya, semua prajurit Nau Sang tidak sabar apa yang akan mereka lakukan setelah perburuan kemarin.Bagi semua prajurit sejak berada di tim Nau Sang semua terasa menyenangkan, mereka tidak di perlakukan berbeda mereka juga mendapatkan banyak pelatihan baru dan membuat mereka lebih kuat dari biasanya."Kalian terlihat sangat bersemangat hari ini," ucap Nau Sang yang baru Datang."Kami tidak sabar ingin mengetahui apa yang akan kami lakukan ketua," sahut Hima."Perburuan sudah selesai kemarin, sekarang aku akan membagikan semua inti spiritual kepada kalian," ucap Nau Sang."Aku senang karena kalian kemarin sangat sigap, perburuan bahkan berakhir lebih cepat," sambung Nau Sang.Tepat setelah selesai berbicara Nau Sang langsung mengeluarkan semua inti spiritual dari dalam kantong serbaguna miliknya, Nau Sanh membagikan semua sama rata sebelum menjelaskan bagaimana cara mereka menyerap inti spiritual."Apa kalian semua sudah mendapatkan sama
Selesai makan Nau Sang yang kekenyangan menyandarkan tubuhnya, Jenderal Yutang pasti akan sangat menyesal nantinya setelah kalah darinya karena menyiapkan semua yang baru saja di makannya.Sambil menungggu kedatangan Jenderal Yutang Nau Sanh menyandarkan tubuhnya, Nau Sang yang ketiduran dibangunkan oleh Jenderal Yutang yang baru datang."Sepertinya kamu sangat kekenyangan sampai ketiduran," ucap Jenderal Yutang."Heeeeh, Itu bukan kesalahanku Siapa yang meminta Jenderal Datang Terlambat," sahut Nau Sang."Tenang saja Aku sama sekali tidak menyalahkan mu," ucap Jenderal Yutang."Kalau begitu mari kita bertanding sekarang," sambung Jenderal Yutang."Aku siap kapan pun," sahut Nau Sang sambil tersenyum penuh arti."Ikut dengan ku," ucap Jenderal Yutang yang langsung berjalan pergi.Jenderal Yutang ikut tersenyum sambil terus berjalan pergi, Jenderal Yutang langsung berjalan ke arah ruangan yang memang sudah di persiapkan untuknya."Masuklah kita akan bertanding di dalam," ucap Jenderal