Share

bab 23

" termasuk itu aku, Amara" Catur menghayal dan berbisik kepada dirinya sendiri. Kedua bola mata itu saling berpandangan, dan ada seberkas cahaya terlintas di mata indah Amara.

"kenapa kamu, Catur? menatap ku begitu" ucapnya.

Catur di buat kaget oleh ucapan Amara, yang menatap dirinya penuh dalam. Jantung nya berdetak kencang, cintanya mulai menggebu terhadap wanita spesial di hatinya. Yang kini sedang berada di depannya.

"oh... aku tidak apa-apa, Amara!" kilah nya, seraya menyantap sepotong daging, lalu di suapnya ke mulut merah nya tersebut.

"aku kirain kenapa?" tawa Amara, membuat lesung pipinya mengembang manis di pipinya yang tembem dan penuh kemerahan.

"pak Catur" ucap seseorang berperawakan tinggi dengan memakai setelan jas hitam yang menempel di badan nya, wajah Catur menjadi padam dan kemerahan. Bisa-bisa kedoknya terbongkar di depan Amara kali ini. Lalu lelaki itu menyalami Catur penuh hormat serta membungkuk.

"per kenal kan, saya manager di kafe ini pak! menjadi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status