Share

90 - Aroma yang Tertinggal

“Kenapa? Apa udah sembuh?” Jay bergerak menjauh.

Sebenarnya dari tadi Jay sudah mengetahui bahwa kaki sakit Lina hanyalah sekedar sandiwara dari si wartawan wanita.

Tujuannya apalagi kalau bukan ingin tetap dekat dengan Jay untuk mendapatkan berita paling akurat?

“Itu … iya, sepertinya … udah sembuh, Tuan Jay.” Lina menundukkan kepalanya.

“Pakai aja tendaku untukmu tidur. Besok aku antar kamu ke kota.” Jay berjalan keluar diikuti Erlangga dan kameraman.

Lina hanya terdiam dan menerima.

Besok dia dipulangkan? Ini terlalu rugi baginya. Tapi mau bagaimana lagi? Atau dia mungkin bisa melakukan sesuatu agar hal itu bisa ditunda?

Lina mulai merebahkan dirinya di ranjang sederhana yang ada di tenda Jay.

“Hm?” Lina mengernyitkan keningnya, tapi bukan dalam ekspresi negatif, justru sebaliknya. “Aroma Tuan Jay,” bisiknya.

Bau tubuh Jay masih tertinggal di seprai itu, membawa aroma maskulin yang khas—perpaduan antara keringat, debu medan perang, dan sedikit wangi kayu dari parfum yang samar.

Saa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status