Share

89 - Terpaksa Menggendong Lina

"Ma-maafkan kami, Tuan Jay." Lina, si wartawan wanita berkata dengan suara menyesal. "Kakiku ... kakiku mendadak terasa sakit, mungkin terkilir, makanya kami ... lambat berjalan."

Jay menatap Lina sebentar. Matanya menyipit, memeriksa kondisi wartawan yang berdiri di hadapannya dengan wajah penuh rasa bersalah.

Kaki Lina tampak baik-baik saja, tetapi dia tahu betapa berbahayanya berada di medan perang tanpa daya, dan siapa pun bisa merasakan nyeri mendadak akibat kelelahan atau stres. Tidak ada waktu untuk berdebat.

Ketika Jay hendak menyentuh kaki Lina untuk disembuhkan, suara Baskara sudah terdengar lagi melalui ear-piece dia.

"Bos, musuh mendekat lagi ke lokasi Anda berempat. Sekitar 20 meter. Ada belasan orang," Baskara memberitahukan ancaman yang semakin mendekat.

Jay menghela napas dalam-dalam, menyiapkan diri. Dia menoleh ke Erlangga. "Kita harus bertindak cepat. Kamu fokus bertarung. Aku akan membawa mereka."

Erlangga mengangguk tegas, menghunus sangkurnya. "Baik, Bos."

Denga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status