Beranda / Urban / Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa / 113 - Zombie yang Akan Memabukkan

Share

113 - Zombie yang Akan Memabukkan

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-18 11:01:04

“Kalau kalian nggak berani, lebih baik kita lekas pulang saja, yuk!” imbuh Jay.

Karena tak ingin kebersamaan dengan Jay berlalu terlalu singkat, Feinata lekas menyahut, “Aku! Aku berani!”

Jay tersenyum, ide liciknya memang sudah diperhitungkan akan sukses menjerat Feinata.

“Radeva? Fia? Ikut?” tanya Jay sambil menatap mereka berdua.

Baru saja Radeva hendak mengatakan sesuatu, Jay sudah memotong lebih dulu, “Oke, aku dan Fei aja kalau gitu, yah!”

Ini memang sudah diatur Jay. Permainan ini memang diatur untuk dia dan Feinata saja.

“Aku ikut.” Mendadak Zafia malah bersuara.

“Aku juga!” Radeva tak mau tinggal diam sebagai penonton.

Jiwa lelaki yang suka tantangan membara di dada pemuda itu.

Jay menarik napas panjang. Tak apa. Dia sudah memiliki tindakan cadangan jika rencana inti kurang berhasil.

“Oke!” Jay mengangguk tegas dan tangannya menekan tombol di meja untuk memanggil pelayan. “Berikan kami Zombie! Ukuran double.”

Pelayan mengangguk dan pergi. Sedangkan Jay menahan seruan puasnya
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   114 - Tuduhan Curang

    “Atau kamu takut nyoba Zombie?” tanya Jay dengan sikap provokatif ke Feinata.Menambahkan senyum liciknya, Jay masih tetap terlihat memesona di mata Feinata yang memujanya.Maka, tak butuh menit berganti, tangan Feinata langsung meraih gelas Tiki berisi koktail Zombie dan meneguk untuk pertama kalinya.“Urgh!” Feinata terkejut dengan sensasi keras yang mengalir di tenggorokannya.“Kurang dua lagi, Fei.” Jay memberikan semangat di balik kelicikannya.Akhirnya, Feinata menahan rasa di tenggorokannya dan meneguk dua tegukan berikutnya.“Argh!” Feinata menggeram keras setelah berhasil menghabiskan tiga tegukan sebagai hukumannya.Kemudian, botol kembali diputar oleh Jay.“Fei!” Jay kembali berseru ketika ujung mulut botol terarah ke Feinata.Wajah Feinata menjadi tak enak.“Kok aku lagi?” tanya Feinata dengan nada penolakan.Jay berlagak tak tahu menahu.“Yah, nggak tau, Fei. Botolnya bilang gitu, kan? Aku cuma memutarnya aja, dan bisa dilihat sendiri hasilnya.” kilah Jay sambil mengangka

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   115 - Target: Feinata!

    “Hah? Seriusan, tuh?” Feinata ikut memekik heran.Dia dan Radeva sama-sama melongo heran bercampur bingung melihat ujung mulut botol yang kini terarah ke ….“Aku lagi?” Suara Feinata bergetar.Tadi botol sudah nyaris hendak berhenti di Zafia, tapi ternyata masih bisa bergerak sangat pelan ke arah Feinata.“Kok aku lagi, sih?” Feinata memekik kesal ke Radeva. “Kamu yang benar, dong! Putar botolnya tuh yang benar!”Feinata tak sungkan lagi untuk menepuk keras lengan Radeva.“Njir! Emangnya aku dewa yang bisa menentukan hasil akhir putaran botol?” Radeva mendelik ke Feinata karena lengannya ditabok cukup keras oleh gadis itu. “Aku udah putar kencang, kamu liat sendiri, nggak sih? Kok malah bertingkah anarkis? Aneh, lu!”Dua muda-mudi itu justru mulai bertengkar, saling menyalahkan.“Hei, udah, udah!” Jay melerai kedua muda-mudi itu sebelum pertengkaran semakin menjadi-jadi.Keduanya memang sama-sama berhenti bicara meski wajah masam mereka sama-sama tak enak dilihat. Bahkan dengusan kera

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   116 - Terimalah Kenyataan

    “Aku percayakan adikku ke kamu.” Zafia sempat mengatakan itu pada Radeva sebelum benar-benar pergi bersama Jay.Radeva mengangguk saja dan mulai memapah Feinata keluar dan pergi ke mobilnya sendiri.“Duduk yang manis. Aku nggak tanggung kalau kamu ntar kejedot, loh!” Radeva bicara seusai memakaikan sabuk pengaman ke Feinata di sampingnya.Sedangkan Feinata, matanya masih terbuka meski 50 persen saja, belum sepenuhnya mabuk berat.“Mau ke mana?” tanyanya lirih.Radeva menoleh ke samping sambil memutar kunci mobilnya agar mesin bisa menyala. “Ke rumahmu lah! Nggak mungkin ke rumah presiden, dong!”Terdengar nyinyir, tapi itu karena Radeva cukup kesal karena dia malah diberi tanggung jawab yang berkaitan dengan orang yang membuatnya kesal.Feinata terdiam dan tak banyak bicara seperti biasanya. Dia seperti merenung sembari mobil melaju mulus di jalanan malam Jatayu.“Nah, udah nyampe. Ini kan rumahmu? Udah sesuai sama map yang dikasi kakakmu.” Radeva menghentikan mobil di depan rumah kel

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   117 - Lamaran ala ABG

    “Kenapa? Kamu nggak takut, kan?” tanya Jay setelah mobil dia hentikan di area bukit pinggir kota. “Tenang aja, ada aku, kok!”Tatapan mereka saling bertaut dalam keremangan malam, hanya mendapatkan sinar dari rembulan dan bias lampu kota di bawah.Zafia menampilkan senyumannya sambil kemudian berkata, “Aku nggak takut suasana sepinya. Aku lebih takut sama kamu.”Mendengar selorohan wanita pujaannya, Jay tertawa ringan.“Kenapa harus takut sama aku?” Sebuah pertanyaan yang sebenarnya tak perlu ada jawabannya.Sekaligus tak perlu ditanyakan, tapi Jay suka bermain kata dengan Zafia.Sedikit memiringkan kepalanya tanpa memudarkan senyuman di wajah cantiknya, Zafia menjawab, “Aku patut takut, dong, ama orang yang bisa mengatur botol sedemikian rupa macam itu boneka marionette-nya.”Sebuah sindiran yang disampaikan secara halus dan sopan, berbalut pujian secara samar pula. Inilah yang disukai Jay dari Zafia. Wanita itu mampu menyampaikan kalimatnya dengan kesan misterius dan menaikkan adren

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   118 - Pengawal Orang Pacaran

    “Oh? Duit ‘pajak’, yah?” ejek Jay pelan sambil keluar dari mobil. “Tunggu dulu di sini, Fi.”Mana mungkin dia takut pada preman lokal yang hendak mengganggu acara kencannya?Apalagi dia baru saja mengajak Zafia jadian dan belum mendapatkan jawaban dari wanita itu.“Wah, wah ….” Salah satu preman cukup terkejut, tidak menyangka Jay mengatakan itu sambil keluar dari mobil.“Bos, dia nantangin, tuh! Bwa ha ha ha!” Preman lain menertawakan keberanian Jay.Sepertinya mereka kerap ‘beroperasi’ di area itu hanya karena lokasi tersebut sepi dan memiliki panorama indah ketika malam hari. Sangat cocok untuk pasangan yang ingin merasakan suasana romantis sekaligus dramatis.Preman lokal yang berjumlah 9 orang itu terlihat beringas. Untuk orang biasa, pasti menakutkan jika mereka mendekat dan meminta uang. Beda halnya jika itu Jay.“Bukannya menantang,” sah

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   119 - Apa Aku Membuatmu Terkesan?

    "Mereka ada empat mobil." Jay berkata lirih.Dia segera mempercepat laju mobilnya, tatapannya tajam, fokus sepenuhnya pada jalan di depannya.Zafia duduk tenang di sebelahnya, meski situasi mulai menegang. Suara deru mesin mobil-mobil lain yang mengikuti mereka semakin jelas terdengar.“Fi, kayaknya harus ada sedikit extend time untuk kencan kita,” Jay berkata sambil memiringkan kepalanya sedikit ke arah Zafia, tersenyum santai.Zafia tertawa kecil, menanggapi dengan tenang. “Nggak masalah, aku malah senang bisa lebih lama sama kamu.”Jay tersenyum senang, lalu menambah kecepatan mobilnya, melaju menuju area yang dia tahu sepi—daerah yang nantinya akan dikembangkan menjadi smart city. Jalur panjang dan kosong itu sempurna untuk menghadapi situasi ini. Empat mobil yang menguntit mereka mulai lebih agresif, mencoba memepet mereka dari belakang.Jay memutar setirnya dengan lincah, berbelok tajam ke kanan, membuat mobil lawan harus memperlambat lajunya untuk tidak menabrak trotoar. “Merek

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-24
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   120 - Kencan Kita Jadi Lebih Gila

    "Rupanya sejak tadi kamu ingin membuatku terkesan, yah?" Zafia menoleh ke Jay diiringi senyuman bidadarinya.Jay tertawa kecil, masih memandang Zafia. "Jadi, berhasil nggak bikin kamu terkesan?" tanyanya dengan nada sedikit menggoda.Zafia menghela napas pura-pura sambil memiringkan kepalanya. "Mungkin kamu butuh lebih dari ini untuk benar-benar bikin aku terkesan, Jay."Mata Jay menyipit, merasa tertantang dengan jawaban Zafia. "Oh ya? Kayaknya aku harus mencoba lebih keras, kalau gitu?"Zafia hanya tersenyum tipis, mata mereka saling bertaut dalam kehangatan. Namun, momen itu tak berlangsung lama. Jay melihat sesuatu di spion, membuat ekspresinya berubah drastis.“Fi, kita dapat tamu baru, nih!” gumam Jay, suaranya serius.Zafia menoleh, melihat enam mobil lain yang datang dari belakang. Mereka bergerak cepat dan langsung berusaha mengepung. “Wah, kali ini lebih banyak dari sebelumnya.”Jay menekan pedal gas, mencoba melarikan diri lagi. "Kayaknya mereka emang bener-bener nggak ingi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-24
  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   121 - Cara Melarikan Diri yang Spektakuler

    "Kenapa, Fi? Apakah kamu tidak melihat ini sebagai solusi terbaik kita untuk kabur dari mereka?" Jay menjawab sambil matanya mengerling jenaka.Dia sudah memikirkan ini dan itu, tak mungkin salah perhitungan."Apalagi aku yakin orang-orang itu masih kewalahan naik tangga." Jay menambahkan.Nafas Zafia sedikit terengah, tapi matanya masih tenang dan waspada. Dia memandang ke sekeliling, melihat bahwa tidak ada jalan keluar lagi."Iya, sih. Ini kita di lantai berapa, yah Jay?" tanya Zafia.Yang mengherankan baginya, dia tidak selelah yang dibayangkan ketika berlari naik tangga belasan lantai. Sementara pengejar mereka masih berjuang agar napas tidak putus."Mungkin di lantai 15." Lalu Jay mengangkat cepat bahunya setelah menjawab.Zafia berjalan ke tepian rooftop, menatap ragu ke bawah. Terlalu tinggi untuk melompat, bukan? Memangnya solusi apa yang dibicarakan Jay dengan penuh percaya diri tadi?“Jay, kita terdesak,” ucap Zafia dengan tenang, meski situasi mereka jelas-jelas genting.J

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25

Bab terbaru

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   201 - Bertempur Melawan Pasukan Militer

    "Rupanya sungguh Pak Mayjen Jonas Patulubi, salah satu orang kepercayaan Pak Jendral Hambali Sardi." Jek Jon terkekeh santai. Dia berdiri di depan pondok utama milik Bruno, sedangkan mayat pria itu masih di dalam sana. Di belakang Jonas, sekelompok pasukan Kostrad bersenjata lengkap berjaga dalam formasi disiplin. Jonas maju selangkah, tatapannya tajam mencoba memberikan perasaan superior ke Jek Jon. "Kamu tak perlu berpura-pura lagi, Jek Jon. Kami tau siapa kamu sebenarnya. Kamu pikir bisa menyembunyikan identitasmu selamanya? Bruno sudah memberiku cukup petunjuk." Jay dalam wujud Jek Jon, menyeringai kecil seraya berkata, "Bruno? Anda mengandalkan ucapan orang yang bahkan tak tau caranya melindungi diri sendiri? Saya berduka untuk Anda, Mayjen. Saya kira Anda lebih pintar dari itu." Kemudian Jek Jon memberikan gestur mengejek ke Jonas beserta ekspresi wajah yang tak berlebihan tapi menusuk ulu hati lawannya. Jonas menggeram pelan, menahan amarah. "Kami tau kamu adalah Ja

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   200 - Berhasil Ditaklukkan

    "Tutup moncong busukmu, Jek! Aku tak butuh belas kasihanmu!" teriak Bruno. "Lebih baik kau lekas menyerah padaku, dan PhantomClaw milikmu akan baik-baik saja!" Jek Jon terkekeh sembari dia menerima pukulan demi pukulan Bruno. Kali ini dia tidak menghindari. "Memangnya apa yang dijanjikan majikanmu mengenai aku dan PhantomClaw?" Jek Jon bertanya dengan bahasa tersirat. Dia sudah paham bahwa di balik pergerakan organisasi milik Bruno yang mengganggu PhantomClaw, pasti ada orang dengan kedudukan tinggi yang ingin dia hancur. Hanya saja, dia belum bisa memastikan orangnya. Tapi dia yakin, tak lama lagi semua tabir akan terbuka untuknya. Bruno menyeringai. "Beliau hanya meminta aku untuk mengendalikan kamu yang mirip kuda liar! Maka dari itu, Jek. Kusarankan kamu lekas menyerah dan kalian akan tetap bisa bertahan. Patuhlah!"Seraya menyerukan kata terakhir, Bruno mengirimkan pukulan tenaga dalam dari jarak 15 meter ke Jek Jon di depannya. "Apakah kepalamu terbentur meja saat kamu m

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   199 - Pertarungan Sengit

    "Oh, rupanya kau juga mampu menggunakan kekuatan semacam itu, he he!" Keluar seringaian dari Jek Jon. Bukannya gentar, dia justru terpacu untuk lekas menerjang ke Bruno. "Kemari kau, Jek Jon sampah!" teriak Bruno. Malam itu, di sebuah kedalaman wilayah yang jauh dari pemukiman penduduk di Pulau Gaharu, suasana tegang telah tercipta sejak awal. Jek Jon mengumpulkan tenaga murni, aliran chakra segera membanjiri tubuhnya, pergi ke titik-titik chakra untuk memaksimalkan potensi di setiap lini tubuhnya. "Hmph!" Jek Jon mendengus keras seraya meledakkan auranya sehingga debu di sekelilingnya mulai beterbangan. Setelahnya, dia melesat ke Bruno yang telah menanti dengan mata nyalang melotot. "Ayo! Kita tak perlu banyak basa-basi!" seru Bruno tanpa mengendurkan auranya sendiri. Jay yang sedang dalam mode Jek Jon si Raja Bengis, lekas menebaskan tangannya yang membentuk cakar. Angin energi keluar dari sana dan siap mencabik Bruno. "Apa itu basa-basi? Justru kamu yang te

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   198 - Mendatangi Markas Mafia Lain

    “Dia adalah Jay, Pa.” Zafia menjawab Tistan.Zafia tidak ingin secara gamblang mengungkap mengenai jati diri suaminya.Tapi, Tristan tidak puas dan masih bertanya, “Iya, dia adalah Jay. Tapi apakah dia juga punya identitas lain sebagai Jek Jon?”Sembari memunculkan senyumannya, Zafia menyahut, “Dia Jay, Pa. Jay Mahawira.”Usai mengucapkan kalimat itu, tampaknya tak hanya Tristan yang gemas. Yoana pun demikian.“Fia, jawab yang benar!” Yoana kehilangan kesabaran.Yoana merasa putrinya sedang menutupi sesuatu dan hal tersebut berbahaya dan menakutkan.Bagaimana mungkin sesuatu yang berkaitan dengan organisasi mafia terbesar di Astronesia tidak menakutkan?“Dia suamiku, Ma, Pa. Dia Jay Mahawira. Tentunya jawaban ini sudah lebih dari cukup, kan?” Masih dengan ketenangan yang sama, Zafia menanggapi kedua orang tuanya.Tristan menghela napas, tak tau lagi bagaimana cara berpikir Zafia. Membela suaminya sedemikian kuat di depan orang tuanya sendiri ketika sang suami terindikasi memiliki kait

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   197 - Kepanikan Orang Tua

    "Hm, lakukan evakuasi seperti biasa." Jay berbicara sambil berjalan ke arah belakang gedung NeoTech. Tidak lupa dia masuk ke ruangan khusus yang bisa menghilangkan bau dan aroma. Benar-benar ruangan steril yang dia bangun khusus untuk insiden semacam ini. Setelah itu, melalui jalan rahasia di balik dinding dapur, dia meluncur menggunakan golf car menuju kediamannya. "Jay." Muncul sosok Zafia, menunggu Jay keluar dari pintu rahasia di kediamannya, di ruang gudang bersih mansionnya.Jay bertatapan dengan istrinya. Dia sadar ada banyak hal yang harus dia ungkapkan ke Zafia. "Pastinya ada banyak hal yang perlu kamu katakan ke aku, ya kan Jay?" Zafia menatap lurus ke suaminya dengan dua lengan terlipat di depan dada. Dari kalimat itu saja Jay sudah mengerti bahwa sang istri telah mengetahui jati dirinya sebagai King Jek Jon. Bahkan Zafia bisa menemukan pintu rahasia di mansion. Tapi, mungkinkah Zafia mengetahui siapa dia dari investigasi Darius Wu? "Fi, sayang, nanti kita bicarakan

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   196 - Diburu Aparat

    Sementara itu ….Di apartemennya yang sederhana, Darius Wu sedang memeriksa dokumen tambahan ketika layar laptopnya tiba-tiba menampilkan pesan aneh.Pesan itu sederhana namun membuat darahnya membeku:“Kamu sudah terlalu jauh, Darius. Dunia gelap tidak mentolerir pahlawan.”Setelah itu, muncul gambar berikutnya di layar dia. Gambar yang menampilkan anak tidak sah Darius, yang selama ini dia sembunyikan sangat rapat dari publik. Anak yang selama ini menjadi satu-satunya ketika istri sah Darius divonis tidak subur oleh dokter tapi sang istri menolak keras pada poligami.Jika anak itu ditemukan istri sahnya, bisa dipastikan anak itu dalam bahaya. Namun, kini PhantomClaw juga sudah mengendus keberadaan si anak yang sudah Darius simpan sangat rapat.Bukankah anak itu sama saja dalam situasi bahaya?Darius tersentak, matanya menyapu sekeliling ruangan. Ketika dia bangkit dari kursinya, suara langkah kaki terdengar dari lorong luar.Pintu apartemennya dihantam keras, membuat Darius panik. D

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   195 - Kedok Terbongkar

    Jay terdiam sejenak, lalu berkata pelan, “Aku melindungi kotaku. Itu aja.” Setelahnya, dia memulaskan senyumannya.Tanpa menunggu jawaban Lina, Jay berjalan pergi bersama pasukannya, meninggalkan wartawati itu dengan banyak pertanyaan yang menggantung di pikirannya.* * *Langit Jatayu malam itu dihiasi sorotan lampu helikopter yang memecah gelap. Suara sirene meraung di berbagai sudut kota.Di layar-layar televisi dan media sosial, wajah Jay, CEO karismatik Supreme Group, terpampang di samping nama yang selama ini hanya terdengar dalam bisik-bisik gelap: King Jek Jon.Berita itu meledak seperti bom waktu. Detektif swasta bernama Darius Wu, seorang pria paruh baya dengan reputasi tanpa cela, baru saja mengungkapkan temuannya ke publik.“Bukti-bukti tak terbantahkan—rekaman pertemuan rahasia, transaksi gelap, dan koneksi organisasi bawah tanah—semua mengarah pada satu kesimpulan: Jay adalah sosok di balik kekaisaran kriminal yang mengendalikan bayangan Jatayu.” Seorang pembawa berita s

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   194 - Lina Menginginkan Hati Nurani Jay

    “Anda sangat berbeda dari yang dulu saya kenal.” Lina menyambung.Dia bahkan menekan perasaan rindunya akan sosok terpuji Jay dan tetap fokus pada misi kedatangannya. Menurutnya, Jay masih bisa diselamatkan.Jay bersandar di kursinya, jemarinya menyentuh dagu. “Lina, dunia ini bukan hitam dan putih. Terkadang, untuk mencapai sesuatu yang lebih besar, kita harus berani melangkah di area abu-abu. Apa kamu berpikir Jatayu bisa jadi kayak sekarang tanpa pengorbanan?”Pria itu tau dengan jelas bagaimana perasaan Lina terhadapnya, dan dia mengucap salut di dalam hati atas profesionalitas Lina.“Pengorbanan siapa?” Lina menyergah. “Orang-orang biasa yang harus menanggung risiko karena permainan Anda? Atau pejabat-pejabat yang Anda tekan hingga mereka tidak punya pilihan?”Lina terkadang tak ingin percaya, bahwa pria yang dia kagumi atas keberanian, patriotisme, dan kebaikan kemanusiaannya … kini seperti monster. Atau dia saja yang tak tau bahwa selama ini Jay memang monster?Jay menatap Lina

  • Kebangkitan Raja Bengis Paling Berkuasa   193 - Lina Ingin Bertemu

    "Nggak ada pilihan lain," jawab salah satu dari mereka dengan putus asa. "Dia tau terlalu banyak. Dia bisa menghancurkan keluarga kita tanpa menyentuh kita langsung."Di markasnya, Jay menerima laporan dari Erlangga. Wajahnya tetap tenang, hanya sedikit senyum terlukis di bibirnya."Mereka menyerah?" tanya Jay, nadanya datar namun penuh wibawa.Erlangga mengangguk. "Semua target sudah menunjukkan tanda-tanda surut. Beberapa bahkan sudah mengirimkan utusan untuk berdamai."Jay menyandarkan tubuhnya ke kursi, memutar gelas anggur di tangannya."Pfftt!” Jay mendengus geli. “Mereka membuatnya terlalu mudah. Ketakutan memang alat yang paling kuat, Erlangga. Nggak perlu darah, nggak perlu kekerasan. Hanya sedikit sentuhan, dan mereka langsung runtuh."Dia memandang keluar jendela besar yang memperlihatkan gemerlap kota Jatayu di malam hari."Biarkan mereka tetap di tempatnya. Kita nggak butuh mereka lenyap. Kita hanya butuh mereka untuk menjadi peringatan hidup bagi siapa aja yang mencoba m

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status